Anda di halaman 1dari 16

KURVA FUNGSI LINEAR

Mata Kuliah : Matematika Bisnis


Dosen Pengampu : Irvia Eriza, MP.d

Di buat oleh :

NO NAMA PRODI NIM


1 Khanifal Ulama Management 2892150251
2 Muhammad Jefli Aziz Management 2892150262
3 Bela Safira Management 2892150108
4 Lisa Ainun Fazriah Management 2892150040
5 Estiatma Caraolia Putri Akuntansi 2902150100
6 Avi Widarwati Akuntansi 2902150104
7 Fatimah Azzahra Nandicka Akuntansi 2902150006
8 Agus Management 2892150021
9 Sahrul Zakaria Management 2892150009
10 Nur Muhammad Fauzi
11 Nurhasanah Novianti Management 2892150265
12 Tika Novitasari Management 2892150305
13 Amelia Nur Karomah Management 2892150032
14 Yuliana Sari Management
15 Willy Setiawan Management 2892150008
16 Yudith Shindy Prawesti Akuntansi 2902150030

UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI


TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI
A. RELASI
Relasi adalah hubungan antara suatu anggota himpunan dengan anggota himpunan lainnya.
Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada anggota himpunan
yang saling berpasangan. Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara
yaitu :
1. Diagram panah
Diagram panah adalah cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu relasi.
Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi dalam bentuk gambar arah panah yang
menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.
Diketahui dua buah himpunan x= {1,3,5,7} dan y={3,4,5,6,7,8} hubungan dari
himpunan x ke y adalah “lebih kecil dari” nyatakan relasi tersebut dalam diagram panah
X Y

 1
 3
 3  4
 5
 5  6
 7
 7  8

2. Himpunan pasangan berurutan


Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan
menggunakan himpunan pasangan berurutan. Caranya dengan memasangkan himpunan
A dengan himpunan B secara berurutan.
Contoh :
Dari diagram diatas himpunan pasangan berurutan nya yaitu
{ (1,3) , (1,4), (1,5), (1,6), (1,7), (1,8), (3,4), (3,5), (3,6), (3,6), (3,7), (3,8), (5,6), (5,7),
(5,8), (7,8) }

3. Diagram Cartesius
Menyatakan relasi antara dua himpunan dari pasangan berurutan yang kemudian
dapat dituliskan dalam bentuk titik-titik. Contoh dari relasi tadi yaitu himpunan A = {Edi,
Budi, Susi, Wati} dan himpunan B = {Apel, Melon, Mangga, Jeruk}, dapat digambarkan
dalam bentuk diagram Cartesius seperti di bawah ini:
Y

5
4

2
1
X
1 3 5 7

Adapun beberapa Sifat sifat Relasi yang meliputi :


a. Refleksif
Misalkan R = (A, A, P(x,y))suatu relasi.
R disebut relasi refleksif, jika setiap A berlaku (a,a)R. Dengan kata lain, R
disebut relasi refleksif jika tiap-tiap anggota pada A berelasi dengan dirinya
sendiri.
b. Transitif
Misalkan R relasi dalam himpunan A. R disebut relasi transitif jika berlaku ; (a,b)R
dan (b,c)R maka (a,c)R. Dengan kata lain, andai a berelasi dengan b dan b berelasi
dengan c, maka a berelasi dengan c.
c. Simetris
Misalkan R = (A, B, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi simetrik, jika tiap (a,b)R
berlaku (b,a)R. Dengan istilah lain, R disebut juga relasi simetrik jika a R b
berakibat b R a.
d. Anti Simetris
Suatu relasi R bisa disebut relasi anti simetrik jika (a,b)R dan (b,a)R maka a=b.
Dengan kata lain, jika a, b A, a≠b, maka (a,b)R atau (b,a)R, tetapi tidak kedua-
duanya.
e. Relasi Invers
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari R yang
dinyatakan dengan relasi dari B ke A yang mengandung semua pasangan terurut
yang apabila dipertukarkan masih termasuk dalam R.
Ditulis dalam notasi himpunan sebagai berikut ; R-1= {(b,a) : (a,b)R}

B. FUNGSI
Fungsi dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain) untuk anggota himpunan lainnya (dinamakan sebagai kodomain)
A B

 1  A

 2  B

 3  C

 4  D

Dari gambar diatas kita bisa menetukan domain, kodomain, dan range Domain :
{1,2,3,4},Kodomain : {A,B,C,D},Range : {B,C,D}

C. FUNGSI KOMPOSISI
1. Pengertian
Suatu penggabungan dari operasi pada dua jenis fungsi f (x) dan g (x) sampai bisa
menghasilkan fungsi baru.Operasi fungsi komposisi juga biasa dinotasikan dengan
penggunaan huruf atau simbol “o” yang dibaca sebagai komposisi atau bundaran.
Fungsi baru yang dapat terbentuk dari f (x) dan juga g (x), yakni:
1. (f o g)(x) = g dimasukkan ke f
2. (g o f)(x) = f dimasukkan ke g
Dalam fugsi komposisi juga dikenal dengan istilah fungsi tungal. Apa itu fungsi tunggal?
Fungsi tunggal sendiri adalah fungsi yang bisa dilambangkan dengan penggunaan huruf “f
o g” maupun juga bisa dibaca sebagai

“fungsi f bundaran g”.

a. Fungsi “f o g” ini merupakan suatu fungsi g yang dikerjakan terlebih dahulu


kemudian dilanjutkan dengan f.
b. Fungsi “g o f” dibaca sebagai fungsi g bundaran f. Sehingga, “g o f” merupakan
suatu fungsi dengan f dikerjakan terlebih dahulu daripada g.
Adapun rumus untuk fungsi komposisi, yaitu:
2. Rumus Fungsi Komposisi
Seperti yang terdapat pada uraian di atas, operasi untuk fungsi komposisi tersebut biasa
dinotasikan dengan penggunakan huruf atau simbol “o”. Di mana simbol tersebut bisa kita
baca sebagai komposisi ataupun bundaran. Fungsi baru inilah yang bisa terbentuk dari f(x)
dan g(x) yaitu:

1. (f o g)(x) yang berarti g dimasukkan ke f


2. (g o f)(x) yang berarti f dimasukkan ke g

3. Rumus Fungsi Tunggal


merupakan suatu fungsi yang dapat dinotasikan dengan penggunakan huruf “f o g” atau
dapat dibaca “f bundaran g”.
Lalu Fungsi (f o g) (x) = f (g (x)) → fungsi g (x) dikomposisikan sebagai fungsi f (x)
Sementara itu, “g o f” dibaca sebagai fungsi g bundaran f. Sehingga, “g o f” merupakan
fungsi f yang diselesaikan terlebih dahulu dari fungsi g.
Agar dapat memahami fungsi ini, perhatikan gambar dibawah ini :

Advertisement
Dari skema rumus di atas, dapat kita ketahui bahawa:

Apabila f : A → B ditentukan dengan menggunakan rumus y = f(x)

Apabila g : B → C ditentukan dengan menggunakan rumus y = g(x)

Sehingga, akan kita peroleh hasil fungsi g dan f yaitu:


h(x) = (gof)(x) = g( f(x))
Dari definisi di atas maka bisa kita simpulkan jika fungsi yang melibatkan fungsi f dan g
bisa kita tulis seperti berikut ini:

 (g o f)(x) = g(f(x))
 (f o g)(x) = f(g(x))

D. DOMAIN
Definisi dari domain adalah daerah asal atau himpunan yang memuat elemen pertama
himpunan pasangan berurut relasi R.

Pada bagian sebelah kiri itulah yang disebut dengan domain. Jadi semua anggota yang
termasuk dalam lingkaran yang sebelah kiri itulah yang disebut domain, sehingga
domainnya adalah 5,6,7.

E. KODOMAIN

Kodomain adalah daerah himpunan kawan, atau himpunan yang memuat elemen
kedua himpunan pasangan berurut relasi R.
Untuk kodomain yaitu daerah yang sebelah kanan. Semua anggota yang sebelah
kanan adalah anggota kodomain yaitu, 4,5,6, dan 7.

F. FUNGSI LINEAR

Pengertian dari fungsi itu sendiri adalah hubungan matematis antara variabel
dan variabel lain. Beberapa elemen yang membentuk suatu fungsi antara lain
variabel, koefisien, dan konstanta.
1. Variabel adalah jenis elemen, dan atributnya akan bervariasi antar kondisi.
Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Variabel bebas atau variable independen adalah variabel yang
menjelaskan variabel lain.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan oleh variabel bebas.
2. Koefisien adalah bilangan yang berada tepat di depan bilangan atau
variabel dan terkait dengan variabel yang dimaksud.
3. Konstanta ditetapkan dan tidak ada hubungannya dengan variabel apa pun.
Fungsi Linear itu sendiri memiliki bentuk umum berikut:
f: x → mx + c atau
f (x) = mx + c atau
y = mx + c
m adalah gradien atau kemiringan atau kecondongan, c adalah konstanta.
Fungsi linier adalah fungsi y = f (x), di mana untuk semua x di daerah
asalnya, f (x) = ax + b (a, b∈R dan a ≠ 0). Fungsi linier juga disebut fungsi
polinomial orde pertama (kelipatan) dari variabel x.
G. MEMBUAT KURVA FUNGSI LINEAR
Cara Menggambar Grafik Fungsi Linear
Cara I
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi linear dengan cara I adalah sebagai
berikut.
✔ Tentukan pasangan-pasangan berurutan (x, y) dengan x adalah anggota domain
dan y adalah bayangan dari x (range) dengan menggunakan tabel fungsi.
✔ Buatlah sumbu mendatar dan sumbu tegak yang saling berpotongan dengan:
 anggota domain berada pada sumbu mendatar atau sumbu x.
 anggota range berada pada sumbu tegak atau sumbu y.
✔ Tentukan letak pasangan berurutan (x, y) pada bidang koordinat yang ditandai
dengan titik atau noktah.
✔ Hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah garis lurus.
Contoh 1
Gambarkan grafik fungsi y = x + 2 dengan x adalah bilangan bulat positif antara 1 dan
8.
Penyelesaian:
Diketahui:
fungsi y = x + 2
x adalah bilangan bulat positif antara 1 dan 8
Ini berarti, x = {2, 3, 4, 5, 6, 7}.
Tabel fungsi y = x + 2 adalah:

Grafik fungsinya adalah sebagai berikut.


Cara II
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi linear dengan cara II adalah sebagai
berikut.
✔Tentukan titik potong terhadap sumbu x dengan syarat y = 0, sehingga diperoleh
koordinat A (x1, 0).
✔Tentukan titik potong terhadap sumbu y dengan syarat x = 0, sehingga diperoleh
koordinat B (0, y1).
✔Hubungkan titik A dan B sehingga membentuk suatu garis lurus.
Contoh 2
Gambarkan grafik fungsi y = x + 2.
Penyelesaian:
Diketahui fungsi y = x + 2.
Titik potong sumbu x (y = 0)
y=x+2
⇔0=x+2
⇔x=0–2
⇔ x = -2
∴ Titik potong sumbu x adalah (-2, 0).
Titik potong sumbu y (x = 0)
y=x+2
⇔y=0+2
⇔y=2
∴ Titik sumbu y adalah (0, 2).
Grafik fungsi y = x + 2 adalah sebagai berikut.

Catatan:
1. untuk menggambar grafik fungsi linear dibutuhkan minimal 2 titik.
2. untuk menggambar grafik fungsi linear, kamu bebas memilih cara I atau cara II
karena apapun cara yang digunakan, hasilnya akan sama.

H. BENTUK KURVA SUATU FUNGSI


Sebelum kita membahas cara menggambar grafik, akan kita bahas terlebih dahulu
mengenai jenis-jenis lain dari fungsi kuadrat seperti di bawah ini:
1. Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b dan c adalah 0, maka fungsi kuadrat menjadi:
y = ax2
yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki nilai puncak di
titik (0,0)
2. Jika pada y = ax2 + bx + c nilai b bernilai 0, maka fungsi kuadrat akan
berbentuk:
y = ax2 + c
yang membuat grafik pada fungsi ini simetris pada x = 0 dan memiliki titik puncak di
(0,c)
3. Jika titik puncak ada di titik (h,k), maka fungsi kuadrat menjadi:
y = a(x – h)2 + k
dengan hubungan a, b, dan c dengan h, k adalah sebagai berikut:

Setelah kita memahami jenis-jenis fungsi kuadrat yang lain, selanjutnya kita akan
membahas cara melukis sebuah grafik fungsi kuadrat. Langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Menentukan sumbu simetri: x = – b/2a
2. Menentukan titik potong kurva dengan sumbu x: misalkan y = 0, maka ax 2 +
bx + c = 0
3. Menentukan titik potong dengan sumbu y: misalkan x = 0, maka y = c

4. Menentukan titik puncak:


Selain itu, terdapat ciri khusus dari grafik parabola dilihat dari fungsinya. Jika a > 0
maka parabola terbuka ke atas jika sebaliknya maka parabola terbuka ke bawah.
Kemudian pada fungsi kuadrat terdapat istilah diskriminan yang memiliki bentuk:
D = b2 – 4ac

Keterangan
 Jika D > 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang berbeda dan memotong di
dua titik.
 Jika D = 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang sama, sehingga kurva hanya
akan menyinggung sumbu x di satu titik.
 Jika D < 0 maka kurva tidak menyentuh sumbu x sama sekali.

Dari ciri khusus yang dijelaskan di atas, berikut di bawah ini merupakan bentuk-
bentuk grafik fungsi kuadrat secara umum beserta sedikit penjelasannya:
I. GRADIAN DAN PERSAMAAN GARIS LURUS
Gradien menunjukan kemiringan dari suatu persamaan terhadap garis x. Gradien
dinotasikan dengan huruf m. Berdasarkan gambar berikut:
Kemiringan/gradien adalah perbandingan antara jarak garis yang diproyeksikan
kesumbu y terhadap proyeksi garis terhadap sumbu x. sehingga:
Gradien = m = tan α
Untuk beberapa bentuk persamaan, gradien diperoleh dengan:

Dalam hubungannya suatu persamaan garis lurus dengan garis lainnya, gradien
memiliki persamaan sebagai berikut:

Membentuk Persamaan Garis Lurus


1. Jika diketahui gradien dan satu titik yang dilalui
Persamaan garis lurus dapat dibuat dengan mengetahui nilai gradien dan salah satu
titik yang dilewati (x_1, y_1). Dalam rumus:

Dengan kondisi ini, nilai x_1, y_1 dan m telah diketahui. Nilai x_2 dan y_2 dijadikan
variabel x dan y, sehingga rumusgradien nya bisa dimodifikasi menjadi:
atau
2. Jika diketahui dua titik yang dilalui
Jika yang diketahui adalah kedua titik (x_1, y_1) dan (x_2, y_2) yang dilewati garis
dan gradien tidak diketahui rumusnya diperoleh dari modifikasi rumus sebelumnya
yaitu:

Menjadi :

Atau
Contoh Soal 1
Tentukan persamaan garis A yang memotong sumbu y = 3 dan tegak lurus dengan garis
B yang melalui titik pusat O dan titik (3, 2).
Pembahasan:
Diketahui:
A melalui (0,3)
B melalui (0,0) dan (3,2)
A dan B tegak lurus, maka mA.mB = -1
Sehingga:

Selanjutnya :

Contoh Soal 2
Jika suatu garis melewati dua titik yaitu dan serta sejajar garis 2y + 3x – 6 =
0, maka tentukan nilai n.
Pembahasan:
Garis sejajar dengan 2y + 3x – 6 = 0, maka gradien keduanya sama.

Sehingga :
J. HUBUNGAN DUA GARIS LURUS

Anda mungkin juga menyukai