PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti telah kita ketahui bahwa matematika merupakan salah satu ilmu
yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya
konsep dasar fungsi yang hamper mendasari seluruh cabang matematika.
fungsi sendiri berhubungan erat dengan keseharian kita, dengan belajar
fungsi kita di harapkan mampu memanami dari materi fungsi itu sendiri yang
mungkin bermanfaat dalam kehidupan kita.
Semoga setelah kita mempelajarinya kita menjadi lebih mengerti mengenai
fungsi dalamm matematika.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang dapat diangkat
antara lain sebagai berikut:
a. Bagaimana definisi fungsi?
b. Bagaimana cara menyajikan fungsi?
c. Ada berapa macam fugsi itu?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui tentang fungsi, syarat agar dapat di sebut sebagai fungsi
dan ketentuan-ketentuan lainnya dari fungsi.
BAB II
FUNGSI
A. Pengertian Fungsi
Antara anggota-anggota dari suatu himpunan dapat terjadi suatu relasi
dengan anggota-anggota dari himpunan yang lain. Misalnya antara anggota-
anggota himpunan semua pria dengan anggota-anggota semua wanita
dapat diadakan relasi “ suami “.
Secara matematis suatu relasi R antara anggota-anggota himpunan A
dengan anggota-anggota himpunan B dapat dipandang sebagai himpunan
bagian dari produk Cartesius kedua himpunan itu.
R A x B.
f:A B
x y
A B
Himpunan semua anggota himpunan B yang merupakan bayangan dari
suatu anggota himpunan A disebut daerah hasil (range) dari fungsi f dan
disajikan dengan R f . Jadi:
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
11
A
B
contoh 1 :
Diagram disamping adalah fungsi karena
pertama, terdapat relasi (yang melibatkan
2. 1.
3. 2. dua himpunan yakni A dan B) dan kedua,
4. 3. pemasangan Isetiap elemen A adalah
5. 4.
6. 5. secara tunggal
6.
Contoh 2:
Diagram disaming bukan merupakan funsi
a. .x karena ada elemen A yang dipasang kan
b. .y
.z tidak secara tunggal dengan elemen pada
c.
d. .u B
A f B
Contoh 3 :
grafik Di samping menyajikan sebuah fungsi,
namakanlah fungsing adalah f.
Misalnya domainnya Df dan rangnya Rf maka
fugsi itu dapat didefinisikan f: x f(x) = x2.
Df = {-2, -1, 0, 1, 2}, Rf = {0, 1, 4}.
f (0) 0 2 1 1
Prapeta dari 5 x 2 1 5 x 2 4 x 2
Sehingga prapeta dari 5 adalah 2 atau -2
b. f(-3) = (-3)2 + 1 = 10
f(3) = (3)2 + 1 = 10
titik balik (0, 1)
jadi daerah hasil dari funsi f adalah:
R = {y│1 ≤ y ≤ 10, y R }, karena
nilai f(x) = y terletak pada interval
tersebut sebagaimana terlihat pada
sumbu y.
c. Karena f suatu relasi dimana setiap elemen pada domain A (sumbu x)
dipasangkan secara tunggal maka f merupakan fungsi.
C. Kesamaan dua buah fungsi.
Dua buah fungsi f : A B dan g : A B dikatakan sama jika kedua fungsi
itu mengkaitkan anggota-anggota dari daerah asalnya dengan anggota-
anggota yang sama di daerah kawannya.
Contoh :
f : R R dengan f (x) = 2(x+1) (x-2), dan g : R R dengan g(x) = 2 x 2 -2x-4
Karena f (x) = 2(x+1) (x-2) = 2( x 2 -x-2) = 2 x 2 -2x-4 = g (x), maka f = g
D. Macam-macam Fungsi
1. Beberapa fungsi khusus
jika daerah asal dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud
adalah himpunan semua bilangan real (R). untuk fungsi-fungsi pada R kita
kenal beberapa fungsi khusus antaralain sebagi berikut.
1) Fungsi konstan (fungsi tetap)
Fungsi konstan adalah fungsi yang dinyatakan dalam rumus f(x) = c,
dengan c suatu konstanta. Grafiknya jika dilukis dalam suatu sumbu
koordinat dimana domainnya sumbu x merupakan garis yang sejajar
dengan sumbu x. Fungsi konstan ditulis sebagai:
f: x c f(x) = c
Contoh :
fungsi f: x 3
y
3 y = f(x) = 3 f(-2) = 3
f(0) = 3
f(-2)=3 f(5)= 3 f (5) = 3
2 5 x
2) Fungsi identitas
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota
domain fungsi berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi
dipetakan pada dirinya sendiri. Grafik fungsi identitas berupa garis
lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun ordinatnya
sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x.
Fungsi R R yang didefinisikan sebagai:
I : x x disebut fungsi identitas
Grafik fungsi identitas y = x adalah garis lurus yang melalui O(0,0).
3) Fungsi Modulus
Suatu fungsi f(x) disebut fungsi modulus (mutlak) apabila fungsi ini
memetakan setiap bilangan real pada domain fungsi ke unsur harga
mutlaknya.
Nilai mutlak (modulus) suatu bilangan real x didefinisikan sebagai:
𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0
|𝑥| = {
– 𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 0
Misalnya : |3| = 3 ; |−3| = 3
Fungsi M : x M(x) disebut fungsi modulud jika M(x) = |𝑓(𝑥)|
Contoh:
grafik fungsi f yang didefinisikan oleh f(x) = |𝑥 − 3| adalah :
6) Fungsi Linier
Fungsi f : R R yang didefinisikan : f(x) = ax + b, a dan b konstan
dengan a ≠ 0 disebut dengan fungsi linier.
7) Fungsi Kuadrat
Fungsi f : R R yang didefinisikan : f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, c
R dan a ≠ 0 disebut fungsi kuadrat.
8) Fungsi Turunan
Fungsi f : R R adalah suatu fungsi yang diketahui dan f' ditentukan
oleh :
f ( x h) f ( x )
f ' ( x) lim maka f' disebut fungsi turunan.
h 0 h
Contoh :
1. A = {x x = bilangan bulat }
B = {x x = bilangan cacah}
f : A B dimana f(x) = x
2.
Misal A = {a, b, c, d} dan B = {x, y , z} dan
fungsi f: A B disamping adalah suatu fungsi
yang surjektif karena daerah hasil f adalah
sama dengan kodomain dari f (himpunan B)
=x2
Contoh:
1. A = {x x = bilangan asli}
B = {x x = bilangan nyata}
x1 -1 = x2 1 sehingga x 1 = x 2 .
Fungsi f ini tidak surjektif karena ada anggota B yang tidak merupakan
bayangan dari suatu anggota A, misalnya ½ B.
Contoh :
A = {x x = bilangan positif}
B = {x x = bilangan nyata}
10 log x1 = 10 log x2
x1 = x 2.
f
Adapun domain dari f x g dan adalah irisan dari Dr dan Dg (Dr ∩ Dg)
g
Contoh :
Dikeyahui fungsi f dan g masing-masing pada R yang ditentukan oleh f(x)
= 2x + 3 dan g(x) = x – 1. Tentukan :
a) rumus fungsi f x g dan (f x g) (2)
f
b) rumus fungsi c dan domain
g
jawab :
a) f x g : x f(x) x g(x) = (2x + 3) (x – 1) = 2x2 + x – 3
jadi rumus fungsi (f x g )(x) = 2x2 + x – 3 dan (f x g) (2) = 7
f f ( x) 2 x 3
b) :x
g g ( x) x 1
f 2x 3
Jadi rumus fungsi (x) = dan
g x 1
f
domain dari fungsi adalah Dr ∩ Dg = R – {x│x- 1 =0 } = {x│x R , x ≠ 1}.
g
G. Fungai Komposisi
1. Menentukan fungsi Komposisi
misalkan fungsi f memetakkan himpunan A ke dalam himpunan B, dan
fungsi g memetakan himpunann B ke dalam C sebagaimana ilustrasi
sibawah ini :
(g o f) : A C ditentukan oleh :
(g o f) (a) = g(f(a)) = g(x) = s
(g o f) (b) = g(f(b)) = g(y) = r
(g o f) (c) = g(f(c)) = g(z) = s
Contoh 2 :
Fungsi f : R R, g : R R yang didefinisikan oleh rumus f(x) = x + 2, g(x) =
3x2 dan h(x) = 2x – 3
Tentukan:
a) (g o f) (1) dan (f o g o h) (1)
b) rumus unutk (g o f), (f o g) dan (f o g o h)
jawab :
a) (g o f) (1) = g(f(1)) = g(1 + 2) = g(3) = 3(32) = 27
(f o g o h) (1) =f (g(h(1))) = f(g(-1)) = f(3) = 3 + 2 = 5
b) (g o f) : x (g o f) (x) = g(f(x)) = g (x + 2) = 3 (x + 2)2 = 3x2 + 12x + 12
Sehingga (g o f) : x 3x2 + 6x + 12
(f o g) : x (f o g) (x) = f (g(x)) = f(3x2) = 3x2 + 2
Sehingga (f o g) : x 3x2 + 2
(f o g o h) : x (f o g o h) (x) = f(g(h(x)))
= f(g(2x – 3))
= f(3(2x – 3)2 = f(12x2 – 36x +27) = 122 – 36x + 27
Sehingga (f o g o h) : x 122 – 36x + 27
2. Sifat-sifat Komposisi fungsi
Dua buah fungsi f dan g dikatakan sama (f = g) apabilakedua fungsi
tersebut mempunyai domain yang sama. Dan setiap elemen di domain e
D diperoleh peta yang sama dari kedua fungsi, yaitu f(a) = g(a). Dari
definisi kesamaan fungsi didapat sifat-sifat komposisi fungsi sebagai
berikut :
1) kompoaiai fungsi tidak bersifat komutatif (contah 2b di atas bahwa
gof ≠fog)
2) komposisi fungsi bersifat asosiatif fo(goh) = (fog)oh
3) Fungsi I yang memetakan I : x x disebut fungsi identitas atau fungsi
netral sehingga Iof = foI = f
4) Jika untuk fungsi f : x f(x) dan fungsi g : x g(x) yang terdefinisi pada
suatu domain sedemikian sehingga diperoleh fog = gof = I dengan I
fungsi identitas maka g dapat dikatakansebagai fungsi invers dari f
ditulis dengan f-1. Jadi fof-1 = f-1of = I
H. Fungsi Invers
1. Invers Suatu fungsi
Misalkan f suatu fungsi dari A ke dalam B dan misalkan untuk suatu a A
petanya adalah f(a) = b B, maka invers dari b (dinyatakan dengan f-
1(b)) adalah elemen-elemen dalam A yang memiliki b B sebagai
petanya.
Secara singkat, jika f : A B sedemikian hingga f : x f(x) maka yang
dimaksudkan dengan inves fungsi f adalah : f-1(b) = {x│xԑA,f(x) = g} (notasi
f-1 dibaca "f invers")
Contoh :
misalkan f : A B didefinisikan sebagaimana diagram panah berikut :
a. x. f-1(x) = b
b. y. f-1(y) = a
c. z. f-1(z) = c
A B
2. Fungsi Invers
f
Misalkan f adalah suatu fungsi dari A ke dalam B. Pada umumnya f-1(b)
untuk suatu b B dapat terdiri lebih dari suatu elemen atau mungkin tidak
ada. Jika f : A B adalah suatu fungsi yakni bijektif, maka untuk setiap b
B, invers f-1(b) akan terdiri dari sebuah elem tunggal dalam A. Dengan
demikian kita mendapatkan suatu aturan yang menetapkan untuk setiap
b B dengan suatu elemen tunggal f-1(b) dalam A. Oleh sebab itu f-1
adalah suatu fungsi dari B ke dalam A, dan kita tulis fungsi f-1 : B A.
Disini fungsi f-1 kita sebut "fungsi invers dari f"
Catatan : suatu fungsi f : A B akan diperoleh fungsi invers f : B A
hanya apabila f suatu fungsi yang bijektif, injektif dan surjektif sekaligus.
Secara umum jika f adalah fungsi bijektif maka f menentukan setiap x A
ke y B, dan f-1 menentukan setiap y B ke x A, sehingga : f(x) = y f-
1(y) =x
3. menetukan Rumus Fungsi Invers
telah diuraikan sebelumnya bahwa jika f dan f-1 adalah fungsi-fungsi
yang saling invers, maka f(x) = y f-1(y) = x
perhatikan gambar sebagai berikut :
Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f dapat dilakukan
langkah-langkah:
Memisalkan f(x) = y
Menyatakan x dalam y
menentukan rumus dari f-1(x) dengan mngingat f-1(y) = x dan
mengganti variabel y dengan x
Cara menentukan fungsi invers dari beberapa bentuk fungsi antara lain :
a) Menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi linier
Unttuk fungsi f(x) = ax + b dapat dicari fungsi inversnya sebagai berikut
:
misalnya : f(x) = y y ax b ax y b
y b
x
a
1 y b
f ( y)
a
1 y b
Jadi, jika f(x) = ax + b, maka f ( y)
a
Contoh :
x 3
jika f(x) = 2x + 3 maka f-1 (x) =
2
b) Menentukan Rumus umum fungsi invers dari fungsi rasional
ax b d dx b a
bjika f(x) = ;x makaf 1 ( x) ; x (buktikan)
cx d c cx a c
Contoh:
2x 4 5 1 5x 4 2
1. jika f(x) = ,x maka f ( x) ,x
3x 5 3 3x 2 3
3x 4 1 1 2x 4 1
2. jika f(x) = , x maka f ( x) ,x
6x 2 3 6x 3 2
1 1 1 1 1 1
x 0x x
3. jika f(x) = 2 3 , x 0maka f 1 3 2 3 3 4
( x) ,x2
1 1 1 1 1 1 3x 6
x x x0 x
4 4 2 4 4 2
2 0x 2
4. jika f(x) = , x 6
2 2
x4 x4
3 3
1 4 x 2 4 x 2 12 x 6 6 3
maka f ( x) ,x0
2 2 2x x
x0 x
3 3
c) Menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi kuadrat.
f(x) = ax2 + bx + c
misal : f(x) = y
y ax 2 bx c ax 2 bx y c
b yc
x2 x
a a
yc b
2 2
b b
x2 x
a 2a a 2a
y c b2
2
b
x 2
2a a 4a
4a ( y c ) b 2
2
b
x 2
2a 4a 2 4a
4ay 4ac b 2
2
b
x
2a 4a 2
4ay b 2 4ac
2
b
x
2a 4a 2
4ay b 2 4ac
2
b
x
2a 4a 2
4ay b 2 4ac
2
b
x
2a 2a
b 4ay b 2 4ac
x
2a 2a
b 4ay b 2 4ac
x
2a
1 b 4ay b 2 4ac
f ( y)
2a
1 b 4ay b 2 4ac
f ( x)
2a
jadi, jika f(x) = ax2 + bx + c
1 b 4ay b 2 4ac
maka f ( x)
2a
2. f(x) = 4 x 2 16 x 25 4( x 2 4 x) 25 4( x 2 4 x 4 4) 25
4( x 2 4 x 4) 16 25
4( x 2) 2 9
d) menentukan rumus umum fungsi invers dari fungsi dalam bentuk akar
f ( x) n ax b
y n ax b
y n ax b
ax y n b
yn b
x
a
yn b
f 1 ( y )
a
1 xn b
jadi, f ( x)
a
Jika f ( x) n ax b ,maka f 1 ( x) x b
n
Contoh :
Tentukan rumus fungsi invers dari
1. f ( x) x 3
2. f ( x) 3 2 x 5
3. f ( x) 5 3 x 4
Jawab
x2 3
1) f 1 ( x)
1
x2 3
2) f 1 ( x) x 5
3
3) f 1 ( x) x 4
5
3
c) ( gof )( x) g ( f ( x)) g ( x 3) 2( x 3) 1 2 x 5
Misalkan : (gof)(f) = y 2x + 5 = y
2x y 5
y 5
x
2
x 5
( gof ) 1 ( x)
2
x 5
Jadi (gof)-1(x) =
2
( fog )( x) f ( g ( x)) f (2 x 1) (2 x 1) 3 2 x 2
misalkan (fog)(x) = y 2x + 2= y
2x y 2
y2
x
2
x2
( fog) 1 ( x)
2
x2
Jadi (f o g)-1(x) =
2
I. SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN
A. dan -2
B. dan 2
C. dan 2
D. dan -2
E. dan -2
PEMBAHASAN :
(f o g)(x) = f(g(x))
= f(2x – 1)
= 3(4x2 – 4x + 1) – 8x + 4 + 6
= 12x2 – 12x + 3 – 8x + 4 + 6
(f o g)(x) = 12x2 – 20x + 13
12x2 – 20x – 88 = 0
4(3x2 – 5x – 22) = 0
4(3x-11)(x+2) = 0
x = 11/3 atau x = -2
JAWABAN :
A. 4x+2
B. 42x+3
C. 24x+1 + 1/2
D. 22x+1 + 1/2
E. 22x+1 + 1
PEMBAHASAN :
y = 2x -1
x=
g-1(x) =
f(x) = (f o g o g-1)(x)
= (f o g)(g-1(x))
= (f o g)( )
= 42( )+1
= 4x+1+1
= 4x+2
JAWABAN : A
A. 2x – 1
B. 2x – 3
C. 4x – 5
D. 4x + 3
E. 5x – 4
PEMBAHASAN :
y=
y2 = x + 1
x = y2 – 1
f-1(x) = x2 – 1
= f-1(f o g(x))
= f-1( )
=( )2 – 1
= 4(x+1) – 1
= 4x + 3
JAWABAN : D
4. Ditentukan g(f(x)) = f(g(x)). Jika f(x) = 2x + p dan g(x) = 3x + 120, maka nilai
p=…
A. 30
B. 60
C. 90
D. 120
E. 150
PEMBAHASAN :
g(f(x)) = g(2x + p)
= 3(2x + p) + 120
= 6x + 3p + 120
= 2(3x + 120) + p
= 6x + 420 + p
6x + 3p + 120 = 6x + 420 + p
2p = 300
p = 150
JAWABAN : E
A. ,
B. ,
C. ,
D. ,
E. ,
PEMBAHASAN :
y=
y(3x + 4) = 2x – 1
3xy + 4y = 2x – 1
3xy – 2x = -1 – 4y
x(3y – 2) = -1 – 4y
x= ,
atau
f-1(x) = ,
JAWABAN : C
6. Diketahui f(x) = , dan f–1(x) adalah invers dari f(x). Rumus f–1(2x –
1) = …
A. ,
B. ,
C. ,
D. ,
E. ,
PEMBAHASAN :
y=
y(2x – 1) = x – 1
2xy – y = x – 1
2xy – x = y – 1
x(2y – 1) = y – 1
x=
atau
f-1(x) =
f–1(2x – 1) =
JAWABAN :
A. -2
B. -1
C. 1
D. 2
E. 3
PEMBAHASAN :
(f o g)(x) = f(5x + 4)
= 6(5x + 4) – 3
= 30x + 21
(f o g)(a) = 30a + 21 = 81
30a = 60
a=2
JAWABAN : D
8. Diketahui fungsi f(x) = 2x + 1 dan (f o g)(x + 1) = –2x2 – 4x – 1. Nilai g(–2) = …
A. -5
B. -4
C. -1
D. 1
E. 5
PEMBAHASAN :
f(x) = 2x + 1
f(x + 1) = 2(x + 1) + 1 = 2x + 3
y = 2x + 3
x=
f-1(x – 1) =
g(-2)=
=5
JAWABAN : E
9. Diketahui f(x) = , . Jika f–1(x) adalah invers fungsi f, maka f–1(x – 2)
=…
A. ,
B. ,
C. ,
D. ,
E. ,
PEMBAHASAN :
y=
y(4x + 1) = 2 – 3x
4xy + y = 2 – 3x
4xy + 3x = 2 – y
x(4y + 3) = 2 – y
x=
f-1(x) =
f-1(x – 2) =
JAWABAN : A
2 3x
10. Diketahui f ( x) , jika f 1 adalah invers dari f, maka f 1
( x) ........
2
2 3
A. (1 x) D. ( x 1)
3 2
2 2
B. (1 x) E. ( x 1)
3 3
3
C. (1 x)
2
Pembahasan
Invers Fungsi
2 3x
f ( x)
2
(2 3x) 2 f ( x)
2 3 x 2 f ( x)
3 x 2 f ( x) 2
2
x ( f ( x) 1)
3
invers dari
2
f 1 ( x) (1 x)
3
Jawab : A
x 1
11. Diketahui fungsi f ( x) , 3dang ( x) x 2 x 1 nilai komposisi fungsi gof
x3
2=…
A. 2
B. 3
C. 4
D. 7
E. -8
Penyelesaian :
Nilai fungsi komposisi diperoleh dari gof 2 dari: g f(2).
2 1
karena f (2)= 3, maka :
23
g f (2) g 3 32 3 1 7
Jawaban: D
1 5x 1
12. Diketahui f ( x) , x 2 dan f ( x) adalah invers dari f(x). nilai
x2
f 1 (3) ........
4
A.
3
B. 2
5
C.
2
D. 3
7
E.
2
Penyelesaian:
1 5x 1
Misal y = f ( x) , 2 , maka f ( x) = x yang dapat diperoleh dengan
x2
cara:
y x + 2 = 1 – 5x
yx 5 x 1 2 y
xy 5 1 2 y
1 2y
x
y5
1 2x
f 1 ( x)
x5
Sehingga :
1 2(3) 7
f 1 (3)
(3) 5 2
Jawaban: E
BAB III
PENUTUP