Disusun oleh :
Kelompok 1 / 1E
A. PENGERTIAN RELASI
Relasi bisa diartikan sebagai suatu aturan yang menghubungkan anggota daerah asal
(domain) dan anggota daerah kawan (kodomain). Dalam relasi, tidak ada aturan khusus yang
harus dipenuhi untuk memasangkan anggota himpunan daerah asal ke anggota daerah
kawan.
Setiap anggota himpunan daerah asal bisa mempunyai pasangan lebih dari satu atau boleh
juga tidak memiliki pasangan sama sekali.
Relasi dari dua buah himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
Diagram panah
Himpunan pasangan berurutan
Diagram Cartesius.
1. Diagram Panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu
relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk gambar arah panah
yang menyatakan hubungan antara anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.
Contoh :
Ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta untuk menyebutkan warna
favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti menyukai warna ungu, Amir menyukai
warna hitam, dan Rizki menyukai warna merah. Dari hasil uraian tersebut, terdapat dua buah
himpunan. Himpunan pertama adalah himpunan anak, kita sebut himpunan A dan himpunan
yang kedua adalah himpunan warna, kita sebut himpunan B. Hubungan antara himpunan A
dan himpunan B dapat di ilustrasikan dengan diagram panah seperti berikut:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diagram panah di atas merupakan relasi antara anak dengan
warna yang mereka sukai. Relasi antara kedua himpunan tersebut dapat dinyatakan dengan
panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.
Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan menggunakan
himpunan pasangan berurutan. Caranya dengan memasangkan himpunan A dengan
himpunan B secara berurutan. Kita dapat mengambil contoh dari contoh diagram panah
tadi.
Dari uraian di atas kita dapat menyatakan relasinya dengan himpunan pasangan berurutan
seperti berikut:
Cara penulisannya yaitu anggota himpunan A ditulis pertama, sedangkan anggota himpunan
B yang menjadi pasangannya ditulis kedua dan jangan lupa diapit oleh kurung kurawa.
Menyatakan relasi antara dua himpunan dari pasangan berurutan yang kemudian
dituliskan dalam bentuk noktah (titik-titik).
B. PENGERTIAN FUNGSI
Fungsi atau pemetaan merupakan relasi khusus dari himpunan A ke himpunan B, dengan
aturan setiap anggota himpunan A dipasangkan tepat satu ke anggota himpunan B. Semua
anggota himpunan A atau daerah asal disebut dengan domain, sedangkan semua anggota
himpunan B atau daerah kawan disebut kodomain. Hasil pemetaan dari domain ke kodomain
disebut range fungsi atau daerah hasil. Sama halnya dengan relasi, fungsi juga dapat
dinyatakan dalam bentuk diagram panah, himpunan pasangan berurut dan diagram Cartesius.
Domain (Df) adalah A = {1,2,3}
Kodomain adalah B = {1,2,3,4}
Range/Hasil (Rf) adalah = {2,3,4}
Contoh Soal:
A = { 0, 1, 2, 3, 4 }
B = { 0, 1, 2, …, 10}
Tentukan hasil pemetaan dari x ∈ A oleh fungsi f, Df, Kf, dan Rf!
Pembahasan:
f(0) = 0 + 5 = 5
f(1) = 1 + 5 = 6
f(2) = 2 + 5 = 7
f(3) = 3 + 5 = 8
f(4) = 4 + 5 = 9
Hasil dari perhitungan f(x) di atas merupakan daerah hasil/range. Daerah asal/domain adalah
semua anggota himpunan A. Sedangkan daerah kawan/kodomain adalah semua anggota B.
Kesimpulannya, setiap relasi belum tentu fungsi, namun setiap fungsi pasti merupakan relasi.
Sifat-sifat Fungsi
Fungsi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu fungsi Injektif, Surjektif, dan Bijektif.
Pengelompokkan tersebut didasarkan pada sifatnya. Perbedaan ketiga jenis tersebut dapat
disimak pada penjelasan di bawah.
Contoh
Fungsi Bijektif merupakan gabungan dari fungsi injektif dan surjektif. Pada fungsi bijektif,
semua anggota domain dan kodomain terpasangkan tepat satu.
( Id School 2017 )
1. Fungsi Konstan
Suatu fungsi f : A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan apabila
untuk setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C, di mana C bilangan konstan.
Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Diketahui f : R → R dengan rumus f(x) = 2 dengan daerah domain: {x | –2 ≤ x < 5}.
Tentukan gambar grafiknya.
Penyelesaian Grafik:
( Excellent 2011 )
2. Fungsi Linear
Fungsi linier adalah suatu fungsi polinom yang variabelnya berpangkat satu atau suatu
fungsi yang grafiknya merupakan garis lurus. Oleh karena itu fungsi linier sering disebut
dengan persamaan garis lurus. Fungsi Linear dinyatakan dalam bentuk F(x) = mx + c atau Y
= mx + c
F(x) atau Y= variabel tergantung yang nilainya dipengaruhi nilai x
m = gradien atau tingkat kemiringan garis
X = variable bebas
c = konstanta atau angka yang menunjukan koordinat titik potong sumbu y
Cara Menggambar Grafik Fungsi Linear
Ada dua cara untuk menggambar grafik fungsi linear
1. Cara Sederhana
Dengan menggunakan tabel X dan Y, dimana kita bebas menentukan beberapa
nilai X sebagai variabel bebas, maka dengan memasukan nilai Xakan diperoleh nilai
Y.
Contoh
Y = 2x + 1
Tabel dari fungsi diatas
X -2 -1 0 1 2
Y -3 -1 1 3 5
Maka grafiknya
6
5
4
3
2
1
0
-2 -1 -1 0 0.5 1 1.5 2 2.5
-2
-3
-4
2. Cara Matematis
Yaitu dengan mencari titik potong antara titik potong sumbu x dan sumbu y.
Langkah-langkah membuat grafik fungsi linier dengan cara matematis:
1. Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat A[x1, 0]
2. Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat B[0, y1]
3. Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurus.
Contoh
y = 2x - 2
1. Titik potong sumbu x, y=0
y = 2x - 2
0 = 2x - 2
0 + 2 = 2x - 2 + 2
2 = 2x
2 / 2 = 2x /
1= x maka diperoleh koordinat A( 1, 0 )
2. Titik potong sumbu y, x=0
y = 2x + 2
y=2(0)+2
y=0+2
y = 2 maka diperoleh koordinat B ( 0, 2 )
3. Hubungkan dua titik A ( 1, 0 ) dan B ( 0, 2 ) sehingga terbentuk garis
2.5
1.5
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Gradien
Gradien bisa ditemukan apabila memiliki dua titik koordinat.
Gradien dirumuskan dengan m = Δy / Δx = ( y2 – y1 ) / ( x2 – x1 )
Contoh : ( 4, 2 ) ( 9, 4 )
m = ( y2 – y1 ) / ( x2 – x1 )
m=(4–2)/(9–4)
m=2/5
Bentuk Kurva Suatu Fungsi
1. Jika m bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri bawah ke kanan atas.
6
5
4
3
2
1
0
-2 -1 -1 0 0.5 1 1.5 2 2.5
-2
-3
-4
2. Jika m bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke kanan bawah.
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
3. Jika m bernilai nol, fungsi linear digambarkan garis lurus yang sejajar dengan sumbu x
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Pembahasan
a. f(x)= ax + b
saat f(0) = 3, maka diperoleh
3 = a(0) + b
3= b
Dan saat f(2)=, maka diperoleh
9 = a(2)+3
9 = 2a + 3
9 – 3 = 2a + 3 – 3
6 = 2a
6/2 = 2a/2
3= a
Maka rumus f(x)= 3x +3
b. titik potong sumbu y diperoleh apabila nilai x=0
y = 3x+3
y = 3(0)+3
y=3, maka titik koordinatnya ( 0, 3 )
titik potong sumbu x diperoleh jika nilai y=0
y=3x+3
0=3x + 3
0-3=3x+3-3
-3= 3x
-3/3 = 3x/3
-1= x , maka titik koordinatnya ( -1. 0 )
c. grafik fungsi
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
( Sheetmath 2018 )
3. Fungsi Kuadrat
Secara umum fungsi kuadrat memiliki bentuk umum seperti berikut ini:
dengan f(x) = y yang merupakan variabel terikat, x adalah variabel bebas, sedangkan
a, dan b merupakan koefisien dan c adalah suatu konstanta.
Selain itu, terdapat ciri khusus dari grafik parabola dilihat dari fungsinya. Jika a > 0
maka parabola terbuka ke atas jika sebaliknya maka parabola terbuka ke bawah.
Kemudian pada fungsi kuadrat terdapat istilah diskriminan yang memiliki bentuk:
D = b2 – 4ac
Keterangan
Jika D > 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang berbeda dan memotong di
dua titik.
Jika D = 0 maka fungsi kuadrat memiliki 2 akar yang sama, sehingga kurva hanya
akan menyinggung sumbu x di satu titik.
Jika D < 0 maka kurva tidak menyentuh sumbu x sama sekali.
4. Fungsi Identitas
Dalam matematika, fungsi identitas, disebut juga relasi identitas, pemetaan
identitas, atau transformasi identitas, adalah fungsi yang selalu menghasilkan nilai
yang sama dengan yang diberikan atau dimasukkan. Agar f menjadi fungsi identitas,
persamaan f(x) = x harus terpenuhi untuk semua x. ( Wikipedia 2020 )
Rumus
( Initu.id 2021 )
5. Fungsi Genap
f(x) merupakan fungsi genap apabila berlaku f (−x)= f (x) untuk setiap bilangan real x € Df
Grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu-Y (sumbu tegak). Contoh yang paling umum
adalah f(x) = x 2. Ini merupakan fungsi kuadrat yang grafiknya berupa parabola yang terbuka
ke atas seperti gambar berikut.
Contoh fungsi genap.
Tampak bahwa sumbu-Y menjadi cermin sehingga kurva di sebelah kiri merupakan
bayangan dari kurva di sebelah kanan, atau sebaliknya. Apabila ingin ditunjukkan bahwa f(x)
= x2 merupakan fungsi genap, maka gantilah x menjadi −x sehingga diperoleh f(−x) seperti
berikut.
f(− x) = ( −x 2)
f(− x) = (−x)(−x)
f(− x) = x 2
f(− x) = f(x), ternyata diperoleh f(− x) = f(x)
semua fungsi konstan merupakan fungsi genap?
Grafik fungsi konstan berupa garis mendatar (horizontal) yang pasti memotong sumbu-Y.
Jadi, kurva di sebelah kiri akan simetris dengan kurva di sebelah kanannya sehingga benar
bahwa setiap fungsi konstan merupakan fungsi genap. ( Sukardi 2017 )
6. Fungsi Ganjil
f(x) merupakan fungsi ganjil apabila berlaku f(−x) = −f(x) untuk setiap bilangan real x € Df
Grafik fungsi ganjil simetri terhadap titik asal (0,0). Contohnya adalah adalah f(x)= x 3 −x. Ini
merupakan fungsi kubik yang grafiknya seperti gambar berikut.
( Sukardi 2017 )
Daftar Pustaka
Adistiana, K.D. 2018. “ Matematika kelas 8 ׀Apa Itu Relasi Dan Fungsi ?”.
https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-relasi-dan-fungsi , diakses pada 12
September 2021.
Id School. 2017. “ Relasi dan Fungsi : Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Soal”,
https://idschool.net/sma/relasi-dan-fungsi-pengertian-perbedaan-dan-contoh-soal/,
diakses pada 12 September 2021.
Dwi. 2009. “ Macam Macam Fungsi”, http://materi-mtk-dwi.blogspot.com/2014/01/maacam-
macam-fungsi.html, diakses pada 12 September 2021.
Sukardi. 2017. “Materi, Soal, dan Pembahasan – Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil”,
https://mathcyber1997.com/fungsi-genap-dan-fungsi-ganjil, diakses pada 10
September 2021.
Biografi Penyusun