Anda di halaman 1dari 33

TUGAS REMEDIAL

MATEMATIKA (Peminatan)

Nama : M. Miftahul Falah


Kelas : X MIPA F
PENGERTIAN FUNGSI DALAM
MATEMATIKA
Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi
yang menghubungkan setiap anggota x dalam
suatu himpunan yang disebut daerah asal
(Domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari
suatu himpunan kedua yang disebut daerah
kawan (Kodomain). Himpunan nilai yang
diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah
hasil ( Range).
Pada fungsi, terdapat beberapa istilah penting,
di antaranya:

– Domain yaitu daerah asal fungsi f


dilambangkan dengan Df.
– Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f
dilambangkan dengan Kf.
– Range yaitu daerah hasil yang merupakan
himpunan bagian dari kodomain. Range fungsi
f dilambangkan dengan Rf.
SIFAT SIFAT FUNGSI

1. FUNGSI INJEKTIF
Disebut fungsi satu-satu . Misalkan fungsi f
menyatakan A ke B maka fungsi f disebut
suatu fungsi satu-satu (injektif), apabila setiap
dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan
pada dua elemen yang berbeda di B.
Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan
bahwa f:A→B adalah fungsi injektif apabila a
≠ b berakibat f(a) ≠ f(b) atau ekuivalen, jika
f(a) = f(b) maka akibatnya a = b.
2. FUNGSI SURJEKTIF
Fungsi f: A → B disebut fungsi
kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya
jika untuk sembarang b dalam
kodomain Bterdapat paling tidak satu a dalam
domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan
kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama
dengan kisarannya (range).
3. FUNGSI BIJEKTIF
Suatu pemetaan f: A→B sedemikian rupa
sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan
surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah
fungsi yang bijektif” atau “ A dan B berada
dalam korespondensi satu-satu”.
JENIS JENIS FUNGSI

1. FUNGSI LINEAR
Fungsi pada bilangan real yang didefinisikan :
f(x) = ax + b, a dan b konstan dengan a ≠ 0
disebut fungsi linear
2. FUNGSI KONSTAN
Misalkan f:A→B adalah fungsi di dalam A
maka fungsi f disebut fugsi konstan jika dan
hanya jika jangkauan dari f hanya terdiri dari
satu anggota.
3. FUNGSI IDENTITAS
Misalkan f:A→B adalah fungsi dari A ke B
maka f disebut fungsi identitas jika dan hanya
jika range f = kodomain atau f(A)=B.
4. FUNGSI KUADRAT
Fungsi f: R→R yang ditentukan oleh rumus
f(x) = ax2 + bx + c dengan a,b,c ∈ R dan a ≠ 0
disebut fungsi kuadrat.
SOAL DAN PEMBAHASAN

Contoh 1
Mana dari himpunan A, B dan C berikut ini yang merupakan fungsi ?
A = {(1, 1), (2, 3), (3, 5), (4, 7), (5, 8)}
B ={(1, 6), (1, 7), (2, 8), (3, 9), (4, 10)}
C ={(2, 5), (3, 6), (4, 7)}

Jawab:
Yang merupakan pemetaan atau fungsi adalah himpunan A dan C. B bukan
fungsi
sebab pada himpunan B domain 1 muncul dua kali (berelasi dengan nilai 6
dan 7 pada
kodomain).
Contoh 2
Diketahui f(x) = ax + b. dengan f(-4 ) = -3 dan f(2) = 9 Tentukan nilai a dan
b kemudian tuliskan fungsinya

Jawab:
f(x) = ax + b
f(-4 ) = a(-4) + b = -3
-4a + b = -3 ……. (1)
f( 2 ) = a . 2 + b = 9
2a + b = 9 ……. (2)
Eliminasikan 1 dan 2 diperoleh:
-4a + b = -3
2a + b = 9 –
-6a = – 12
a = 2,
substitusi nilai a = 2 ke 2a + b = 9
2.(2) + b = 9
4+b=9
b=5
Jadi fungsinya f(x) = 2x + 5

Contoh 3
Diketahui, jika :
A = {2, 3, 6}
B = {2, 4, 6, 8, 10, 11}
Tuliskan domain, kodomain, range dari relasi diatas?

jawab :
Domain = {2, 4, 6}
Kodomain = {2, 4, 6, 8, 10, 11}
Range = { 2, 4, 6, 8, 10}
PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan


jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu
setiap tahunnya. Kegunaannya adalah
memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah
di masa yang akan datang.
Pertumbuhan penduduk menggunakan asumsi
bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung
terus-menerus akibat adanya kelahiran dan
kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk
eksponensial adalah sebagai berikut.

Pt = Poert
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya
2,718281828
Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan
penduduk yang positif atau terjadi
penambahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan
penduduk negatif atau terjadi pengurangan
jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika
r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah
penduduk dari tahun sebelumnya.
Contoh 1
Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206.730 jiwa.
Kemudian pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi
278.741 jiwa. Berapakah laju pertumbuhan penduduk eksponensial
Kabupaten A per tahun?

Jawab:
Diketahui:
Po = 206.730
Pt = 278.741
t = 2010 – 2000 = 10
Sehingga dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk
eksponensial di atas bisa diketahui laju pertumbuhan penduduknya adalah
sebagai berikut.
Sehingga laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per
tahunnya adalah 0,0299 atau 2,99 persen.

Contoh 2
Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 278.741 jiwa.
Berapakah perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020, jika
diketahui laju pertumbuhan penduduk eksponensialnya adalah 2,99 persen.

Jawab:
Diketahui:
Po = 278.741
t = 2020 – 2010 = 10
r = 2,99 persen atau 0,0299
Dengan menggunakan rumus di atas, bisa kita perkirakan jumlah penduduk
pada tahun 2020 yaitu sebagai berikut.
Sehingga perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020 adalah
375.885 jiwa.

Contoh 3
Pada tahun 1987, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 620.000 jiwa.
Kemudian pada tahun 1990, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi
815.000 jiwa. Berapakah tingkat pertumbuhan kabupaten tersebut?
(ln 163 = 5,093; ln 2 = 0,693; ln 31 = 3, 433)

Jawab:
Diketahui:
Po = 206.730
Pt = 278.741
t = 2010 – 2000 = 10
Sehingga dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk
eksponensial di atas bisa diketahui laju pertumbuhan penduduknya adalah

815.000 = 620.000 e4k


163 = 124 e4k
ln 163 = ln (124 e4k)
ln 163 = ln 124 + ln e4k
k = (ln 163 – ln 124) : 4
= (ln 163 – (ln 2 + ln 31 + ln 2)) : 4
= (5, 093 – 4, 819) : 4
= 0,274 : 4
= 0,0685
= 6,85%
MENENTUKAN HP PERTAKSAMAAN
LINEAR
Menentukan daerah himpunan penyelesaian
pertidaksamaan linear dapat dilakukan dengan
metode grafik. Dengan menggambar
persamaan garis linear dalam koordinat
cartesius, kita dapat menentukan himpunan
penyelesaian untuk pertidaksamaan linear.
Yang harus diperhatikan dalam menentukan
daerah himpunan penyelesaiannya adalah
tanda pertidaksamaannya. Berikut beberapa
contoh dan pembahasan.
1.Pertama-tama tentukan titik potong garis 2x +
3y = 6 seperti berikut : untuk x = 0 maka y = 2
---> (0,2) untuk y = 0 maka x = 3 ---> (3,0)

Selanjutnya, tanda kurang dari (<) berarti


himpunan penyelesaiannya berada di bawah
garis 2x + 3y = 6 dan tidak termasuk semua
titik di sepanjang garis 2x + 3y = 6. Oleh
karena itu, untuk daerah himpunan
penyelesaian untuk 2x + 3y < 6, garis 2x + 3y
= 6 digambar sebagai garis putus-putus
sebagai tanda bahwa garis itu tidak termasuk
dalam himpunan penyelesaian.
2. Pertidaksamaan linear lebih dari (>)
Langkah penyelesaian sama dengan soal no
1. Karena pertidaksamaannya lebih besar
dari (>), maka himpunan penyelesaian untuk
2x + 3y > 6 berada di atas garis 2x + 3y = 6
dan tidak termasuk titik-titik sepanjang garis
2x + 3y = 6. Oleh karena itu, garis 2x + 3y = 6
digambar sebagai garis putus-putus sebagai
tanda bahwa garis itu tidak termasuk dalam
himpunan penyelesaian.
3. Pertidaksamaan linear kurang dari sama
dengan (≤)
Grafik untuk pertidaksamaan 2x + 3y ≤ 6
sama dengan grafik no 1 hanya saja karena
pernyataan memakai sama dengan (≤), maka
titik-titik di sepanjang garis 2x + 3y = 6 juga
termasuk himpunan penyelesaian.
Perbedaan gambarnya hanya terletak pada
garis 2x + 3y = 6. Pada soal ini, garis tersebut
merupakan garis utuh karena termasuk
himpunan penyelesaian.
4. Pertidaksamaan linear lebih dari sama
dengan (≥)
Grafik untuk pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 6
sama dengan grafik no 2 hanya saja karena
pernyataan memakai sama dengan (≥), maka
titik-titik di sepanjang garis 2x + 3y = 6 juga
termasuk himpunan penyelesaian.
Perbedaan gambarnya hanya terletak pada
garis 2x + 3y = 6. Pada soal ini, garis tersebut
merupakan garis utuh karena termasuk
himpunan penyelesaian.
Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:
3x + y = 7
5x + 2y = 12
Penyelesaian
A.Cara eleminasi dan subtitusi eleminasi y
3x + y = 7 |X 2| 6x + 2y = 14
5x + 2y = 12 |X 1| 5x + 2y = 12
__________ _
x = 2
Subtitusi x
Ingat! usahakan selalu cari yang termudah untuk dikalikan dan lebih cepat
diproses
3(2) + y = 7
6 + y = 7
y= 7-6
y=1
Maka HP dari persamaan diatas adalah (x,y) = (2,1)
Contoh 2
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:
3x + 2y = -2
x – 2y = 10 .
Penyelesaian :
Cara Subtitusi
x – 2y = 10 <<=>> x = 2y + 10
3x + 2y = -2
Subsitusikan persamaan (1) ke (2)
3x + 2y = -2
3( 2y + 10 ) + 2y = -2
6y + 30 + 2y = - 2
8y = -32
y =-4
Subsitusikan nilai y = -4 ke persamaan (1)
x = 2y + 10
x = 2(-4) + 10
x = -8 + 10
x= 2
Maka HP dari persamaan diatas adalah (x,y) = ( 2, -4 ).
Contoh Soal 1
Coba tentukanlah daerah penyelesaian yang memenuhi sistem
pertidaksamaan 2x + 3y ≤ 12

Jawab :
Gambar garis 2x + 3y ≤ 12, pilih dua titik
Apabila x = 0 maka :
2.0 + 3y = 12
3y = 12
y = 4 titik (0,4)
Apabila y = 0 maka:
2x + 3.0 = 12
2x = 12
x = 6 titik (6,0)
PERTAKSAMAAN HARGA MUTLAK

Harga Mutlak didefinisikan sebagai sebuah


notasi yang menyatakan nilai yang selalu
positif. Suatu fungsi yang berada dalam
kurung harga mutlak selalu bernilai positif dan
tidak mungkin negatif.
Sifat-sifat utama harga mutlak dalam sebuah
pertidaksamaan adalah:
• |x| = x, jika x ≥ 0
• |x| = -x, jika x < 0
• Jika |x| < p maka himpunan penyelesaiannya -p
< x < p, p > 0
• Jika |x| > p maka himpunan penyelesaiannya x
< -p atau x > p, p>0
• Jika |f(x)| < p maka himpunan penyelesaiannya
-p < f(x) < p, p > 0
• Jika |f(x)| > p maka himpunan
penyelesaiannya f(x) < -p atau f(x) > p, p>0
• Jika |f(x)|<|g(x)| maka ekuivalen dengan [f(x)]²
< [g(x)]²
• Jika |f(x)|>|g(x)| maka ekuivalen dengan
[f(x)]² > [g(x)]²
Contoh 1
Contoh 2
Jadi HP nya = x ≥ -1/2
Contoh 3

Anda mungkin juga menyukai