Disusun oleh :
1. Imelya Novela (12107032)
2. Umi Kalsum (12107018)
Puji syukur kamai haturkan kehadirat Allah swt atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
menyelesaikan penyususnan makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah kewarganegaraan.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan-kekurangan
karena keterbatasan kemampuan penyusun. Untuk itu, masukkan yang bersifat membangun
akan sangat membantu penyusun untuk semakin membenahi kekurangannya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
matematika ekonomi & bisnis ini, semoga makalah ini dapat berguna untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
1. Fungsi Linier....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pancasila di Era Globalisasi....................................................................................2
B. Permasalahan Yang di Hadapi Bangsa Indonesia...................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
1. Fungsi Linear
A. Pengertian Fungsi Linear
Fungsi linear adalah fungsi yang disusun oleh persamaan aljabar yaitu berupa
konstanta maupun suku berderajat satu, sehingga menghasilkan garis linear dalam
koordinat kartesius. Garis linear merupakan istilah matematika untuk garis lurus.
Sebagaimana dalam konsep aljabar, konstanta merupakan suatu nilai tetap, misalnya: 1,
2, Π (3.14...), dan e (angka Euler). Sedangkan suku berderajat satu merupakan bentuk
ekspresi aljabar dengan nilai pangkat variabel sama dengan satu.
f : x → ax + b
f(x) = ax + b
y = ax + b
f(x) = mx + b
y = mx + b
dengan
a = koefisien variabel x
Nilai a dalam bentuk umum fungsi linear f(x) = ax + b merepresentasikan kemiringan
garis (gradien) dalam koordinat kartesius, sehingga bentuk umum f(x) = ax + b dapat
ditulis menjadi f(x) = mx + b.
2. Contoh Soal :
A.) Sebuah taksi menetapkan tarif awal sebesar Rp10.000 dan diteruskan dengan tarif
selanjutnya sebesar Rp5000 per km. Anton menyewa taksi tersebut dan menempuh
perjalanan sejauh 10 km. Biaya yang perlu Anton keluarkan untuk membayar taksi adalah…
Pembahasan:
Misalkan:
Tarif per km = x
Maka:
f(10) = 60.000
Jadi biaya yang Anton perlu keluarkan untuk membayar taksi adalah Rp60.000
B.) Jika suatu fungsi linear adalah f(x) = 4x + b. Tentukan bentuk fungsi tersebut jika
diketahui f(6) = 8
Pembahasan:
f(x) = 4x + b
f(6) = 4.6 + b = 8
8 = 4.6 + b
b = 8 – 24
b = -16
f(x) = 4x – 16
3. Menggambar Grafik
Contoh :
1. Grafik fungsi f(x) = 2x + 1
Pembahasan :
f(x) = 2x + 1
y = 2x + 1
f(-2) = 2(-2) + 1
= -3
Diperoleh titik A(x, y) = A(-2, -3)
f(2) = 2(3) + 1
=7
Diperoleh titik B(x, y) = B(3, 7)
Gambar grafik f(x) = 2x + 1
2. Grafik Fungsi y = x
Pembahasan :
y=x
⇔ f(x) = x
f(-4) = x
= -4
Diperoleh titik A(x, y) = (-4, -4)
f(2) = x
=2
Diperoleh titik B(x, y) = (2, 2)
Gambar grafik fungsi y = x
3. Grafik Fungsi y = 2
Pembahasan :
y=2
⇔ f(x) = 2
f(-2) = 2
Diperoleh titik A(-2, 2)
f(3) = 2
Diperoleh titik B(3, 2)
Gambar grafik fungsi y = 2
3. Gradien
Gradien adalah nilai yang menunjukkan kemiringan/kecondongan suatu garis lurus.
Umumnya, gradien disimbolkan dengan huruf “m”. Gradien akan menentukan seberapa
miring suatu garis pada koordinat kartesius. Gradien suatu garis dapat miring ke kanan,
miring ke kiri, curam, ataupun landai, tergantung dari nilai komponen X dan komponen Y
nya. Contoh macam-macam kemiringan (gradien) pada garis lurus dapat kamu lihat
melalui gambar di bawah ini:
Garis yang gradiennya positif akan miring ke kanan, sedangkan garis yang gradiennya
negatif akan miring ke kiri.
Secara umum, bentuk persamaan garis lurus ada dua macam, sehingga cara untuk
menentukan gradiennya juga berbeda beda, tergantung dari bentuk persamaan garisnya.
a. Persamaan garis y = mx + c
Pada persamaan garis ini, gradien dapat dicari dengan mudah, Squad. Kenapa? Karena
gradiennya adalah koefisien dari variabel x itu sendiri, yaitu m.
Contoh:
1. Garis y = 3x + 2, koefisien x adalah 3. Jadi, gradien garis tersebut adalah 3.
2. Garis y = -2x + 8, koefisien x adalah -2. Jadi, gradien garis tersebut adalah -2.
b. Persamaan garis ax + by + c = 0
Jika diketahui persamaan garis ax + by + c = 0, maka langkah pertama yang harus kamu
lakukan adalah ubah persamaan garis tersebut ke bentuk y = mx + c, dengan m
adalah gradien garis tersebut. Di sini, kamu harus perhatikan tanda +/- dari koefisien
masing-masing variabelnya, ya. Soalnya, tanda +/- akan berubah ketika kita pindah ruas
persamaannya. Nah, kalau kamu merasa bingung, coba perhatikan contoh soal di bawah
ini, ya.
Contoh:
a) 5x + 2y - 8 = 0
b) 2x - 3y = 7
Penyelesaian:
5x + 2y - 8 = 0
2y = -5x + 8
Koefisien x bernilai positif, yaitu 5, sehingga setelah kita pindah ruas ke kanan akan
bernilai negatif. Begitu juga dengan konstanta -8 yang berubah tanda menjadi 8 karena
pindah ruas ke kanan. Selanjutnya, kita bagi kedua ruas dengan 2.
y = (-5/2)x + 4
Jika diketahui dua titik yang dilalui suatu garis lurus, misalnya (x 1,y1) dan (x2,y2),
maka gradiennya dapat diperoleh dengan rumus m = ∆y/∆x = (y2-y1)/(x2-x1). Contoh
soalnya seperti ini, Squad.
Contoh:
Penyelesaian:
Diketahui dua buah titik yang dilalui oleh garis k, yaitu (4,0) dan (0,6). Misalnya kita
pilih (x1,y1) = (4,0) dan (x2,y2) = (0,6), gradien garis tersebut dapat dicari menggunakan
rumus m = ∆y/∆x = (y2-y1)/(x2-x1).
Jadi, gradien garis tersebut adalah -3/2. Di sini kamu bebas untuk memilih titik mana
yang jadi (x1,y1) dan titik mana yang jadi (x2,y2) ya karena hasilnya akan sama saja.
ax+by = c
Menentukan dua titik yang dilalui oleh garis dalam persamaan tersebut.
Kedua titik di plot atau ditempatkan pada koordinat cartesius.
Menghubungkan kedua titik yang telah diplot tersebut untuk menjadi sebuah garis.
Dua persamaan garis lurus dapat disajikan bersamaan disebut sebagai sistem persamaan
linear dua variabel dan memiliki bentuk:
Dengan x dan y disebut sebagai variabel atau peubah. Huruf a, b, d dan e adalah
koefisien dari masing-masing variabel serta c dan f adalah konstanta.
Metode Substitusi
Dalam metode substitusi, salah satu variabel dipisahkan dari suatu persamaan.
Persamaan dalam bentuk dirubah sehingga memiliki bentuk eksplisit :
atau,
Atau
Persamaan hasil substitusi memiliki 1 variabel sehingga bisa diselesaikan.
Metode Eliminasi
Dalam metode eliminasi, salah satu variabel dieliminasi atau dihilangkan dengan cara
pengurangkan kedua persamaan yang ada. Agar variabel bisa dihilangkan saat kedua
persamaan dikurangkan, maka koefisien kedua variabel tersebut disamamakan terlebih
dahulu. Penyamaan koefisien ini dengan cara mengkali atau membagi suatu persamaan
dengan suatu bilangan. Sehingga:
Dengan:
Nilai variabel y yang telah diketahui dapat disubstitusi kedalam salah satu persamaan
untuk mendapat nilai variabel x.
Gradien = m = tanα
Dalam hubungannya suatu persamaan garis lurus dengan garis lainnya, gradien memiliki
persamaan sebagai berikut:
Dengan kondisi ini, nilai dan m telah diketahui. Nilai dan dijadikan variabel x
dan y, sehingga rumus gradien nya bisa dimodifikasi menjadi:
Atau:
Jika yang diketahui adalah kedua titik dan yang dilewati garis dan gradien
tidak diketahui rumusnya diperoleh dari modifikasi rumus sebelumnya yaitu:
Menjadi:
Atau:
Contoh Soal 1
Tentukan persamaan garis A yang memotong sumbu y = 3 dan tegak lurus dengan garis
B yang melalui titik pusat O dan titik (3, 2).
Pembahasan:
Diketahui:
A melalui (0,3)
B melalui (0,0) dan (3,2)
A dan B tegak lurus, maka
Sehingga:
Selanjutnya:
Contoh Soal 2
Jika suatu garis melewati dua titik yaitu dan serta sejajar garis 2y + 3x – 6 =
0, maka tentukan nilai n.
Pembahasan:
Sehingga:
Contoh Soal 3
. Selanjutnya disebut C.
Sehingga:
1. Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak sama
dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis akan
Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu merupakan
kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang berlawanan. Dengan
demikian , garis akan tegak lurus dengan garis , jika atau
Contoh soal
1. Tentukan persamaan garis yang sejajar dengan garis g:2x + 4y = 8 dan melalui titik P(3,-2)
Pembahasan:
➧Gradien garis 2x + 4y = 8
2x + 4y = 8
⟺ 4y = -2x + 8
⟺ y = - ½x + 2
Gradien garis g (m₁) = -½
Karena persamaan garis baru sejajar dengan garis g, maka gradiennya (m₂) adalah:
m₂ = m₁
m₂ = -½
➧Persamaan garisnya:
y - y₁ = m(x - x₁)
⟺ y - (-2) = -½(x - 3)
⟺ y + 2 = -½(x - 3)
⟺ 2(y + 2) = -(x - 3)
⟺ 2y + 4 = -x + 3
⟺ 2y + x = 3 - 4
⟺ 2y + x = -1 atau
⟺ 2y + x + 1 = 0
Jadi, persamaan garis yang sejajar dengan garis g: 2x + 4y = 8 dan melalui titik P(3, -2)
adalah
2y + x + 1 = 0
2. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis x - 3y = 12 dan melalui titik
R(2,6)
Pembahasan:
➧Gradien garis x - 3y = 12
x - 3y = 12
-3y = -x + 12
y=⅓x+4
Gradien (m₁) = ⅓
Karena saling tegak lurus, maka gradien garis baru (m₂) adalah
m₁ x m₂ = -1
⅓ x m₂ = -1
m₂ = -3
➧Persamaan garis baru yang melalui titik R(2,6) adalah
y - y₁ = m(x - x₁)
⟺ y - 6 = -3(x - 2)
⟺ y - 6 = -3x + 6
⟺ y + 3x = 6 + 6
⟺ y + 3x = 12 atau
⟺ y + 3x - 12 = 0
Jadi, persamaan garis yang tegak lurus dengan garis x - 3y = 12 dan melalui titik R(2,6)
adalah y + 3x - 12 = 0
Pembahasan:
Misalkan:
Tarif per km = x
Maka:
f(10) = 60.000
Jadi biaya yang Anton perlu keluarkan untuk membayar taksi adalah Rp60.000
f(2) = 2(3) + 1
=7
Diperoleh titik B(x, y) = B(3, 7)
Gambar grafik f(x) = 2x + 1
a) 5x + 2y - 8 = 0
b) 2x - 3y = 7
Penyelesaian:
5x + 2y - 8 = 0
2y = -5x + 8
Koefisien x bernilai positif, yaitu 5, sehingga setelah kita pindah ruas ke kanan akan
bernilai negatif. Begitu juga dengan konstanta -8 yang berubah tanda menjadi 8
karena pindah ruas ke kanan. Selanjutnya, kita bagi kedua ruas dengan 2.
y = (-5/2)x + 4
Dua persamaan garis lurus dapat disajikan bersamaan disebut sebagai sistem persamaan
linear dua variabel dan memiliki bentuk:
Dengan x dan y disebut sebagai variabel atau peubah. Huruf a, b, d dan e adalah
koefisien dari masing-masing variabel serta c dan f adalah konstanta.
Metode Substitusi
Dalam metode substitusi, salah satu variabel dipisahkan dari suatu persamaan.
Persamaan dalam bentuk dirubah sehingga memiliki bentuk eksplisit :
atau,
Atau
Persamaan hasil substitusi memiliki 1 variabel sehingga bisa diselesaikan.
Metode Eliminasi
Dalam metode eliminasi, salah satu variabel dieliminasi atau dihilangkan dengan
cara pengurangkan kedua persamaan yang ada. Agar variabel bisa dihilangkan saat
kedua persamaan dikurangkan, maka koefisien kedua variabel tersebut disamamakan
terlebih dahulu. Penyamaan koefisien ini dengan cara mengkali atau membagi suatu
persamaan dengan suatu bilangan. Sehingga:
Dengan:
Nilai variabel y yang telah diketahui dapat disubstitusi kedalam salah satu persamaan
untuk mendapat nilai variabel x.
5. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis x - 3y = 12 dan melalui titik
R(2,6)
Pembahasan:
➧Gradien garis x - 3y = 12
x - 3y = 12
-3y = -x + 12
y=⅓x+4
Gradien (m₁) = ⅓
Karena saling tegak lurus, maka gradien garis baru (m₂) adalah
m₁ x m₂ = -1
⅓ x m₂ = -1
m₂ = -3