Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

FUNGSI LINEAR DAN NON LINEAR

OLEH

1. Maria Jenilinda Buatefa

2. Maria Adventa Kuabib

3. Anjelina Yemerice Tae

4. Febronia Nahak

5. Fransiska Melani Hoar


KATA PENGANTAR

Puju syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
kemurahan-Nya kami dapat mnyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“FUNGSI LINEAR DAN NON LINEAR” dengan baik dan tepat waktu.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia
khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

COVER DEPAN..................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................

B. Rumusan Masalah ........................................................................

C. Tujuan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................

A. Definisi fungsi linear dan non


linear..............................................

B. Grafik fungsi linear........................................................................

C. Gradien Dan Persamaan Garis


Lurus.............................................

D. Hubungan Dua Garis


Lurus............................................................

E. Fungsi Non-Linear.........................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................

A. KESIMPILAN..............................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fungsi adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan variabelnya.

Fungsi linear adalah bentuk fungsi yang paling sederhana.Banyak hubungan

antara variabel ekonomi dalam jangka pendek dianggap linear. Pengetahuan

tentang fungsi linear sangat diperlukan untuk dapat memahami fungsi-fungsi

yang lebih komplek dan konsep kalkulus.

Fungsi linear adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh

f(x) = mx+n dengan m,n bilangan riil(R) dan m ≠ 0. Dengan kata lain, fungsi

linear adalah suatu fungsi yang pengkat tertinggi dsri variabel bebasnya adalah

satu. Fungsi linear memiliki persamaan y=mx+n dan grafiknya merupakan

garis lurus. Secara umum, fungsi linear dapat dinyatakan sebagai berikut :

y = f(x) = mx+n

m,n ∈ R, dan m≠0 m:gradien/slope garis,n:suatu konstanta


Fungsi non linear adalah hubungan matematis antara satu variabel

dengan variabel lainnya,yang membentuk garis lengkung. Bentuk persamaan

fungsi non linear merupakan pangkat lebih dari satu.

Fungsi non-linier merupakan bagian yang penting dalam matematika

untuk ekonomi, karena pada umumnya fungsi-fungsi yang menghubungkan

variabel-variabel ekonomi bentuknya tidak linier. Oleh sebab itu dengan

mempelajari bentuk-bentuk fungsi non- linier dan memahami sifat-sifatnya

akan sangat bermanfaat dalam mendalami teoriteori ekonomi. Model-model

persamaan yang dipilih untuk diterapkan dapat dilakukan lebih tepat dan

mendekati keadaan yang sebenarnya. Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang

banyak sekali digunakan dalam ekonomi, karena lebih mendekati keadaan

nyata. Banyak masalah dalam ilmu ekonomi yang menggunakan fungsi non-

linier sebagai model, khususnya persamaanpersamaan kuadratik. Meskipun

demikian tidak semua aplikasinya dimuat dalam modul ini. Aplikasi fungsi

kuadratik yang dibicarakan,dibatasi untuk fungsi permintaan dan penawaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari Fungsi Linear dan Non Linear ?

2. Bagaimana Grafik Fungsi Linear dan Non Linear ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Definisi dari Fungsi Linear dan Non Linear

2. Untuk Mengetahui Grafik Fungsi Linear dan Non Linear


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi fungsi linear dan non linear

Fungsi linear adalah suatu fungsi yang membentuk grafik secara garis lurus.

Fungsi linear ini juga menjadi fungsi yang telah mendapatkan pangkat tertinggi

satu.

Fungsi non linear adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan

variabel lainnya,yang membentuk garis lengkung. Bentuk persamaan fungsi non

linear merupakan pangkat lebih dari satu.

Secara umum, fungsi linear dapat dinyatakan sebagai berikut :

y = f(x) = mx+n, sedangkan fungsi non linear adalah fungsi matematika yang

tidak memenuhi sifat linear yaitu hubungan antara dua variabel tidak dapat

dijelaskan dengan persamaan garis lurus. Fungsi non linear bnyak digunakan

dalam ekonomi untuk menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel

ekonomi yang tidak bersifat linear.


B. Grafik fungsi linear

Untuk menggambarkan grafik fungsi linear cukup dengan menentukan dua

titik yang terletak pada persamaan garis lurus tersebut.

Gambarlah grafik dari y = mx + n dengan m, n elemen R dan m tidak sama 0.

Penyelesaian
(1) Titik potong kurva dengan sumbu x, bila y = 0, diperoleh
y = 0  y = mx + n
0 = mx + n x = - n/m
Jadi, titik potongnya dengan sumbu x, adalah (-n/m, 0)

(2) Titik potong kurva dengan sumbu y, bila x = 0, diperoleh


(0 x = 0  y = mx + n
y = m.0 + n y =
n
Jadi, titik potongnya dengan sumbu y, adalah (0, n)
M
y=mx+n (0,n)
)00

(-n/m,

Contoh soal

1. Gambarlah Grafik dari y = - 2x + 4

Penyelesaian

y = -2x + 4

(1) Titik potong kurva dengan sumbu x, bila y = 0, diperoleh


y = 0  y = -2x + 4
0 = -2x + 4

2x = 4
x = 2 Jadi,
titik potongnya dengan sumbu x adalah (2, 0)

(2) Titik potong kurva dengan sumbu y, bila x = 0, diperoleh


x = 0  y = - 2x + 4
= - 2(0) + 4
=4

Jadi, titik potongnya dengan sumbu y adalah (0, 4)

 (0,4)
y=-2x+4

(
2. Gambarlah grafik dari y = 5x + 2

Penyelesaian

y = 5x + 2

(1) Titik potong kurva dengan sumbu x, bila y = 0, diperoleh


y = 0  y = 5x + 2
0 = 5x + 2 2
-2 = 5x  x =
5
2,
Jadi, titik potongnya dengan sumbu x adalah( ,0)
5

(2) Titik potong kurva dengan sumbu y, bila x = 0, diperoleh


x = 0  y = 5x + 2
= 5(0) + 2
=2
Jadi, titik potongnya dengan sumbu y adalah (0, 2) .
y

y=5x+2

C. Gradien dan persamaan garis lurus

1. Gradien garis lurus

Bila fungsi linear y = f(x) = mx + n digambar dalam bidang cartesius,


maka grafiknya berupa garis lurus. Kemiringan garis (yang juga
disebut slope garis atau gradien) pada setiap titik yang terletak pada
garis lurus tersebut adalah tetap, yaitu sebesar m.
Slope atau gradien garis lurus y = f(x) adalah hasil bagi antara
perubahan dalam variabel terikat dengan perubahan dalam variabel
bebasnya. Secara geometris, gradien/kemiringan garis lurus adalah
sama dengan nilai tangen sudut yang dibentuk oleh garis lurus
tersebut dengan sumbu x positif dihitung mulai sumbu x positif
berlawanan arah jarum jam. Jadi, gradien garis lurus ini dapat
dinyatakan sebagai berikut :

m = gradien/slope/kemiringan garis

=
 (x2, y2)
2

1
Gradien yang juga disebut angka arah suatu garis lurus dapat memiliki
nilai positif (bila 0 <  < 90), dapat negatif (bila 90 <  < 180),
dapat nol (bila  = 0) dan dapat juga tak berhingga (bila  = 90). Untuk
lebih jelasnya lihat Gambar 3.5.

2. Persamaan garis lurus

Di bawah ini akan dipelajari beberapa persamaan garis lurus.

(1) Persamaan garis lurus melalui titik (0,0) dengan gradien sebesar m.

Contoh:

1. Tentukanlah persamaan garis lurus l yang melalui titik (0,0), yang memiliki
angka arah (gradien) 3. Gambar grafiknya.

Penyelesaian

m=3
y = mx
y = 3x

Jadi, persamaan garis lurus l tersebut


adalah y= 3x

(2) Persamaan garis lurus bergradien m dan memotong sumbu y di titik (0, n)

Y=mx+n

contoh

Tentukanlah persamaan garis lurus k, yang memiliki


(a)Gradien - 5, dan melalui titik (0, 4).
(b)Gradien 3, dan melalui titik (0, - 6)

Penyelesaian

(a) m=-5
n =4
y = mx + n
= - 5x + 4 y = -
5x + 4
Jadi, persamaan garis lurus k tersebut adalah y = - 5x + 4

m=3n=-
(b)
6
y = mx + n
= 3x - 6
y = 3x - 6
Jadi, persamaan garis lurus k tersebut adalah y = 3x - 6

(3) Persamaan garis lurus dengan gradien m, yang melalui titik A(x1, y1).

4. Persamaan garis lurus yang melalui dua titik yaitu titik A(x1, y1) dan titik
B(x2, y2 ).

5. Persamaan Segmen Suatu Garis Lurus


Persamaan garis lurus yang memotong sumbu X pada x1 dan sumbu Y
pada y1 adalah

6. Persamaan Garis Lurus Ax + By + C = 0


Di awal bab ini telah diuraikan bahwa bentuk y = mx + n merupakan
persamaan garis lurus. Bentuk Ax + By + C = 0 dengan A  0 dan B 
0, juga merupakan persamaan garis lurus, hanya letak variabel x dan y
yang berbeda, kalau yang pertama letak y dan x berbeda ruas, y terletak
diruas kiri dan x terletak di ruas kanan tanda kesamaan (=). Fungsi yang
pertama disebut fungsi eksplisit. Sedangkan yang kedua letak variabel
y dan x dalam satu ruas, kedua variabel terletak di ruas kiri atau kedua
variabel terletak diruas kanan tanda kesamaan (=). Fungsi yang kedua
disebut fungsi implisit..
Umumnya semua fungsi eksplisit dapat diubah ke dalam fungsi im-
plisit, tapi tidak sebaliknya, maksudnya tidak semua fungsi implisit
dapat diubah menjadi fungsi eksplisit.

Bentuk eksplisit Bentuk implisit

y = mx + n Ax + By + C = 0
y = - 4x + 8  2x + 0,5y – 4 = 0

y = 2x + 4  y - 2x = 4
....?  x2 + 2xy + y2 = 0

D. Hubungan dua garis lurus

Dua buah garis lurus l1 dan l2 satu sama lainnya kemungkinan


sejajar, berimpit, saling tegak lurus dan berpotongan.

Misalkan :
Garis lurus l1 : y = m1 x + n1
Garis lurus l2 : y = m2 x + n2

(1) Dua garis lurus berimpit (l1 dan l2), bila m1 = m2 dan n1 = n2
(2) Dua garis lurus sejajar (l1 dan l2), bila m1 = m2 dan n1  n2,
(3) Dua garis lurus saling tegak lurus (l1 dan l2), bila m1 x m2 = -1
(4) Dua garis lurus saling berpotongan (l1 dan l2), bila m1  m2
Carilah titik potong garis l1, y = 2x + 1 dan garis l2, y = - x +
4 Gambar grafiknya.

Penyelesaian

Dua garis berpotongan, berarti kedua garis tersebut memiliki titik


persekutu- an. Titik persekutuan itu merupakan solusi atau penyelesaian
simultan dari sitem persamaan yang dibentuk oleh kedua persamaan garis.
Jadi, mencari titik potong dua buah garis sama artinya mencari solusi atau
penyelesaian simultan dari sistem persamaan yang dibentuk oleh kedua
garis. Penyele- saian simultan dari sistem persamaan tersebut adalah nilai x
dan y yang memenuhi kedua persamaan garis.
Titik potong garis l1 dan l2 di atas dapat dicari dengan melenyapkan
salah satu varibelnya (variabel y atau x).
y dilenyapkan untuk mencari nilai x, sebagai berikut:
y = 2x + 1 y = -
x + 4  0 = 3x -
3

0 = 3x - 3
3 = 3x
x=1

Nilai x = 1 dimasukkan kesalah satu persamaan (di sini nilai x dimasukkan


ke dalam persamaan garis l1), diperoleh nilai y sebagai berikut :

x = 1  y = 2x + 1
= 2 (1) + 1= 3

Jadi, titik potong garis l1 dan l2 adalah (1, 3).

Gambar Grafik

y =+ 1 y= - x +4
2x
x 0 -½ x 0 4
y 1 0 y4 0
(x, (0, 1) (-½, 0) (x, (0, 4) (4, 0)
y) y)
E. Fungsi Non Linear

Bentuk pesamaan fungsi non linear merupakan pangkat lebih dari satu yaitu

fungsi kuadrat.fungsi kuadrat adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabel

adalah dua.

Bentuk umum dari fungsi kuadrat y = f(x)ax 2+bx+c

Bentuk Fungsi Non Linear

1) Lingkaran

Bentuk umum persamaan lingkaran adalah Ax2+ Ay 2+Dx+Ey+F=0

Persamaan diatas dapat dibawa ke bentuk: (x - h)2 + (y - k)2 = r2 di mana (h,k)

merupakan pusat lingkaran dan r adalah jari-jari. Gambar lingkaran tersebut

adalah sebagai berikut:

Tentukan titik pusat dan jari-jari lingkaran dengan persamaan: x² - 4x + y² = 0

Bentuk umum lingkaran: (x - h)² + (y - k)² = r²

x²– 4x + y²= 0 →ruas kiri dan kanan ditambah 4

x²- 4x + 4 + y² = 4 (x - 2)²+ (y - 0)² = 2² Titik pusat (2,0), jari-jari = 2.


2) Elips

Secara ilmu ukur, elips didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada

bidang datar yang jumlah jaraknya dari dua buah titik tetap. Kedua titik tersebut

dinamakan fokus. Suatu elips dibagi secara simetris oleh dua sumbu yang

berpotongan tegak lurus. Yang panjang dinamakan sumbu panjang dan yang

pendek dinamakan sumbu pendek. Perpotongan kedua sumbu disebut pusat elips.

Bentuk umum persamaan Elips adalah Ax²+ Cy²+ Dx + Ey + F = 0 di mana A, C,

A dan C berlainan tanda. Persamaan Elips dapat ditulis dalam bentuk standar:

2 2
( x−h) ( y−k)
+
a2 b2

Pusat elips adalah (h,k) dan bila a > b, maka sumbu panjang sejajar dengan sumbu

x. Akan tetapi bila a < b, maka sumbu panjang sejajar dengan sumbu y. Sumbu

panjangnya 2a dan sumbu pendeknya 2b. Sumbu panjang disebut jari-jari panjang

dan sumbu pendek disebut jari-jari pendek.

Contoh :

Tentukan pusat elips, jari-jari panjang dan pendek dari elips yang ditunjukkan

oleh persamaan:

4x²+9y²+16x-18y-11=0

4( x²+4x+4)+9(y²-2y+1)=11+16+9

4(x+2)²+9(y-1)²=36
2 2
( x +2) ( y−1)
+ =1
9 4

Pusat elips (-2,1)

Jari-jari panjang = 9 = 3

Jari-jari pendek = 4 = 2

3) Parabola

Secara ilmu ukur, parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan

titik-titik pada suatu bidang datar yang jaraknya ke suatu titik dan ke

suatu garis tertentu sama. Titik tersebut dinamakan fokus dan garisnya

disebut "directrix". Suatu parabola simetris terhadap suatu garis yang

disebut sumbu. Perpotongan sumbu parabola dengan parabola disebut

dengan "vertex“ parabola. Persamaan umum dari suatu parabola yang

sumbunya sejajar sumbu y adalah: Ax² + Dx + Ey + F = 0, Jika

sumbunya sejajar sumbu x, persamaannya: Cy² + Dx + Ey + F = 0,

Bentuk persamaan standar dari parabola adalah: (x - h)² = 4p (y - k) di

mana (h,k) adalah vertex parabola dan sumbunya sejajar dengan

sumbu y; atau (y - k)² = 4p (x - h) di mana (h,k) adalah vertex parabola

dan sumbu parabola sejajar dengan sumbu, sedang p adalah parameter

yang tanda serta besarnya menentukan keadaan bentuk parabola.

Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu y:

 Jika p < 0, maka parabola terbuka ke bawah.

 Jika p > 0, maka parabola terbuka ke atas. Untuk parabola yang

sumbunya sejajar dengan sumbu x:


 Jika p < 0, maka parabola terbuka di sebelah kiri.

 Jika p > 0, maka parabola terbuka di sebelah kanan. Besarnya jarak

antara titik fokus dan garis directrix adalah 2p. Apabila nilai p semakin

besar, maka parabola semakin cepat membuka. Bagian-bagian

parabola dapat Anda perhatikan pada gambar berikut.

Contoh Jadikan bentuk standar persamaan parabola: x² - 4x + 4y + 16 = 0 dan

tentukan vertexnya. Bentuk standar parabola:

(x - h)² = 4p(y - k)

x² - 4x + 4y + 16 = 0

x² - 4x + 4 = -4y - 16 + 4

(x - 2)² = -4 (y + 3) Jadi parabola mempunyai vertex (2, -3); p = -1; sumbu sejajar

dengan sumbu y dan parabola terbuka ke bawah.

4) Hiperbola

Secara ilmu ukur hiperbola didefinisikan sebagai tempat kedudukan

titik-titik pada bidang datar yang selisih jaraknya terhadap dua titik

tertentu besarnya tetap. Hiperbola mempunyai dua sumbu yang

membagi dua hiperbola secara simetris dan yang memotong hiperbola

disebut sumbu "transverse". Pada suatu hiperbola terdapat dua buah

garis asimtot yang saling berpotongan. Titik potongnya disebut pusat


hiperbola. Bentuk umum persamaan hiperbola yaitu Ax² + Cy² + Dx +

Ey + F = 0 di mana A dan C berlawanan tanda. Persamaan tersebut

dapat dijadikan bentuk standar untuk hiperbola.

2 2 2 2
( x−h) ( y−k) ( y −k ) (x−h)
2
+ 2
=1 atau + =1
a b b2 a2

di mana (h,k) adalah pusat hiperbola dan sumbu transverse sejajar dengan sumbu

x.

Contoh

Tentukan pusat hiperbola dan persamaan asimtotnya bila diketahui

persamaan hiperbola adalah 9x² - 4y² - 18x - 16y - 43 = 0. Bentuk

umum persamaan hiperbola:

9x² - 4y² - 18x - 16y - 43 = 0

9(x² - 2x + 1) - 4(y²+ 4y + 4) = 43 + 9 – 16

9(x - 1)² - 4(y + 2)² = 36

Jadi titik pusat hiperbola (1,-2), a = 2, b = 3. Sumbu transverse sejajar dengan

sumbu x.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Fungsi linear adalah suatu fungsi yang membentuk grafik secara garis lurus.

Fungsi linear ini juga menjadi fungsi yang telah mendapatkan pangkat tertinggi

satu.

Fungsi non linear adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan

variabel lainnya,yang membentuk garis lengkung. Bentuk persamaan fungsi non

linear merupakan pangkat lebih dari satu.


DAFTAR PUSTAKA

Black, J., dan Bradley. Essential Mathematics for Economists. Ed. ke-2. New York :
John Wiley & Sons, 1993.
Braddley,T.EssentialMathematicsforEconomics,Business,andManagement.
Ed. ke- 4, New York : John Wiley & Sons, 2013.
Budnick, S. Frank . Applied Mathematics for Business, Economics, and The Social
Sciences. Ed. ke-4, Singapore : Mc Graw-Hill, 1993.

Anda mungkin juga menyukai