Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KALKULUS
DOSEN PENGAMPUH : BERNADUS BIN FRANS RESI

OLEH :

M.H ZOELKARNAIN
TEKNIK INFORMATIKA / A

INSTITUT KEGURUAN DAN TEKNOLOGI LARANTUKA


FAKULTAS TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memsberikan rahmat kasihnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Materi
Kalkulus “. Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kalulus 1. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca khususnya
dalam bidang IT mengenai jaringan komputer, serta pembaca dapat mengetahui tentang materi
kalkulus 1.

Kami menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kerena itu,
kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi makalah
kami ini dan dapat menjadi pembelajaran untuk kita bersama.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung selama proses penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya.s

Larantuka, 12 September 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kajian tentang konsep fungsi, limit, turunan, kontinuitas, dan integral telah dikenal luas
sebagai konsep matematika tingkat tinggi yang membutuhkan pemahaman yang
komprehensif. Konsep fungsi digunakan untuk merepresentasikan bagaimana sesuatu
berubah dalam hubungannya satu sama lain, sementara konsep turunan terkait dengan
seberapa cepat perubahannya, dan konsep integral menyangkut bagaimana sesuatu tersebut
terakumulasi. Secara umum, pembahasan tentang konsep-konsep matematika seperti yang
telah disebutkan, termasuk ke dalam domain kalkulus yang mempelajari tentang perubahan
sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk ataupun aljabar yang mempelajari operasi
dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah pada berbagai macam persamaan.

1.2 Rumusan Masalah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FUNGSI
 Misal : ada himpunan A dan B bila setiap elemen dari A dikaitkan dengan suatu kaitan yang
khusus dengan setiap elemen di B dan kaitan tersebut mempunyai syarat atau aturan-aturan
yang khusus, maka kaitan tersebut disebut “Fungsi”

 Contoh : jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan.

F: A → B

Yang artinya f memetakan A ke B.

A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah hasil ( kodomain ) dari f.

1.1. KONSEP FUNGSI


Konsep fungsi erat kaitannya dengan relasi
Contoh soal sederhana dari konsep fungsi
Diketahui fungsi y = f(x) = 2x2+4x-1 , maka nilai x = 2 adalah ….

Cara penyelesaiannya:
Jika x = 2, maka
y = f(x) = 2x2+4x-1
y = f(2) = 2.22+4.2-1
=8+8–1
= 15
Jadi nilai fungsi f(x) = 2x2+4x-1 ketika x bernilai 2 adalah 15.
1.2. FUNGSI dan RELASI
Relasi merupakan suatu kaitan dari unsur–unsur 2 bilangan sembarang. Pengertian relasi
adalah merupakan himpunan pasangan terurut yang merupakan himpunan bagian dari produk
kartesius antara wilayah dan kowilayah.

1.3. SIMPULAN
A. Fungsi juga merupakan relasi, hanya konsep fungsi lebih sempit dibanding dengan
konsep relasi. Syarat fungsi:
a. Unsur dari A harus seluruhnya muncul dalam pasangan terurut

b. Unsur dari A tidak boleh muncul dua kali atau lebih dari satu kali dalam pasangan
terurut.
A
a mempunyai B
2 nilai

a 1
s 2
b 3

Ini merupakan salah satu contoh dari fungsi yang benar sesuai dengan aturan-aturan di
atas. A B

a 1
b 2
C
3
d
1.4. MACAM-MACAM FUNGSI
A. Menurut Sifatnya
1. Fungsi Ke dalam (Into)
Fungsi satu-satu/ fungsi into/ fungsi injektif f : A B disebut fungsi satu-satu jika setiap
anggota A mempunyai bayangan yang berbeda, dengan kata lain tidak ada dua anggota
A yang mempunyai bayangan yang sama didalam B. Jadi jika f(a1) = f(a2) maka a1 = a2
atau jika a1 a2 maka f(a1) f(a2).

2. Fungsi Kepada (Surjektif)


Misalkan f : A B maka range f(A) B. Jika f(A) = B, yaitu setiap y B ada x A sehingga f(x) = y,
maka f disebut fungsi pada/ surjektif dari A ke B.

B. Menurut Jenis dan Fungsinya


1. Fungsi Aljabar
Fungsi aljabar adalah fungsi yang aturannya meliputi operasi aljabar (tambah, kurang,
kali, bagi, akar, dan pangkat).
 Fungsi Rasional
Fungsi rasional adalah fungsi yang variabel bebasnya berpangkat bilangan bulat .
fungsi rasional meliputi :
 Fungsi Polinom
Fungsi polinom merupakan fungsi suku banyak bentuknya
f(x) = an xn + an-1 xn-1 +…..+ a2x2 + a1x + a0
dengan an ≠ 0
a0 = suku tetap
an , an-1 , …..a, a0 = bilangan real
contoh fungi polinom : 2x3+ 4x2 +6x-5
5x2 + 4x -8 dst
 Fungsi Kubik
Fungsi kubik adalah fungsi yang berpangkat tiga.
Bentuknya f(x) = ax3 + bx2 +cx + d
dengan a≠ 0
Contohnya fungsi kubik : x3 + 2x2 + 5x +6

 Fungsi Linear

Fungsi linear adalah fungsi yang variabelnya berpangkat 1 dan grafiknya


merupakan garis lurus.

Bentuknya y = f(X) = ax + b dimana : a dan b = konstanta dan a≠ 0

Contoh dari fungsi linear: y = x+3

Langkah- langkah melukis fungsi grafik linear:

a. Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat A( x1 ,0)


b. Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat B (0, y1)
c. Hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurus.

Contoh soal:

Buatlah grafik dari persaamaan y = x + 3

Penyelesaiannya

Pertama kita tentukan titik perpotongan pada kedua sumbu:

o Titik potong pada s umbu y, jika x bernilai 0 maka y bernilai:


y=x+3
y=0+3
y=3
o Titik potong pada sumbu x, jika y bernilai 0 maka x bernilai:
y=x+3
0=x+3
x = -3
o Kemudian kita tarik garis lurus dari titik koordinat tersebut, maka
diperoleh grafik sebagai berikut:

Soal Fungsi Linear:


Gambarlah grafik fungsi linear berikut ini :
1. F(x) = 2x + 5
2. F(x) = 7 – 2x
3. F(x) = 3x - 15

Jawab:
1. Titik potong pada s umbu y, jika x bernilai 0 maka y bernilai:
y = 2x + 5
y=0+5
y = 5 ............. (0,5)

Titik potong pada sumbu x, jika y bernilai 0 maka x bernilai:

y = 2x + 5
0 = 2x + 5
x = 2,5….........(2.5,0)
Grafiknya:

(5,0)

(-2.5,0)

2. Titik potong pada s umbu y, jika x bernilai 0 maka y bernilai:


y = 7 – 2x
y = 7 – 2(0)
y = 7....................(0,7)

Titik potong pada sumbu x, jika y bernilai 0 maka x bernilai:

y = 7 – 2x
0 = 7 – 2x
x = 3,5.................(3.5,0)

Grafiknya:

(0,7)
(3.5,0)

3. Titik potong pada s umbu y, jika x bernilai 0 maka y bernilai:


y = 3x - 15
y = 3(0) - 15
y = 15…..............(0,15)

Titik potong pada sumbu x, jika y bernilai 0 maka x bernilai:

y = 3x - 15
0 = 3x - 15
x = 5…................(5,0)
Grafiknya:

(5,0)

(0,-15)

 Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi yang berpangkat dua.
Sifat sifat grafik fungsi kuadrat:
a. Jika a > 0, maka grafik terbuka ke atas dan mempunyai titik balik
minimum. (titik puncaknya mempunyai nilai terkecil)
b. Jika a < 0, maka grafiknya terbuka ke bawah dan mempunyai titik balik
maksimum. (Titik puncaknya mempunyai niai terbesar)
c. Jika D merupakan deskriminan suatu fungsi kuadrat f(x) = ax² + bx + c,
maka:
- Jika D > 0, maka grafik y = f (x) memotong sumbu x pada sua titik
yang berbeda
- Jika D < 0, maka grafik y = f(x) menyinggung sumbu x pada suatu
titik.
- Jika D < 0, maka grafik y = f(x) tidak memotong sumbu x.
d. Bentuknya f(x) = ax2 + bx + c
Dengan a, b, c merupakan konstanta a≠ 0
Contoh : 4x2+6x +5
Grafik persamaanya y = ax2 + bx + c berbentuk parabola.
e. Langkah-langkah melukis grafik fungsi kuadrat:
- Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat
(x1, 0)
- Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat
(0, y1)
- Menentukan titik puncak (xp,yp)
Xp = -b/2a Yp = D/-4a
Keterangan: Xp = Persamaan sumbu simetri
Yp = nilai maksimum atau minimum
D = Deskriminan (b ²-4ac)
- Kemudian hubungkan titik-titik koordinat tersebut sehingga
membentuk grafik parabola.

Contoh soal:

Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x²-4x-5


Jawaban:
a. Titik potong sumbu x,y=0
y = x² - 4x – 5 => 0 = (x – 5) ( x + 1), x = -1 dan 5
0 = x² - 4x – 5
Titik potong sumbu x (-1,0) dan (5,0)

b. Titik potong sumbu y,x = 0


y = x² - 4x - 5
y = (0)² - 4(0) – 5
y = -5
Maka titik potong sumbu y adalah (0,-5)

c. Persamaan sumbu simetri –b/2a


= -(-4)/2.1
=2

d. Nilai maks/ min b² - 4ac / -4a


= {(-4)² - 4.(1).(-5) / -4 (1)}
= 36 / -4
= -9

e. Titik puncak {(-b/2a), (b² - 4ac/-4a)} = (2,-9)

f. Maka grafiknya:
Soal Fungsi Kuadrat:
1. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x² - 4x + 3
2. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 12 + 4x - x²
3. Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = 2x² + 4x - 6

Jawaban:

1. Titik potong sumbu x,y=0


y = x² - 4x + 3 => 0 = (x – 1) (x - 3), x = 1 dan 3
0 = x² - 4x + 3
Titik potong sumbu x (1,0) dan (3,0)

Titik potong sumbu y,x = 0


y = x² - 4x + 3
y = (0)² - 4(0) + 3
y=3
Maka titik potong sumbu y adalah (0,3)

Persamaan sumbu simetri –b/2a


= -(-4)/2.1
=2
Nilai maks/ min b² - 4ac / -4a
= {(-4)² - 4.(1).(3) / -4 (1)}
= 16 - 12 / -4
= -1

Titik puncak {(-b/2a), (b² - 4ac/-4a)} = (2,-1)

Maka grafiknya:

2. Titik potong sumbu x,y=0


y = -12 + 4x – x² => 0 = (6 + x) (-2 + x), x = -6 dan 2
0 = -12 + 4x – x²
Titik potong sumbu x (-6,0) dan (2,0)

Titik potong sumbu y,x = 0


y = -12 + 4x – x²
y = -12 + 4(0) – (0)²
y = -12
Maka titik potong sumbu y adalah (0,-12)

Persamaan sumbu simetri –b/2a


= -(4)/2.1
= -2

Nilai maks/ min b² - 4ac / -4a


= {(4)² - 4.(1).(-12) / -4 (1)}
= 16 + 48 / -4
= -16

Titik puncak {(-b/2a), (b² - 4ac/-4a)} = (-2,-16)

Maka grafiknya:

(-6,0) (2.0)

(0,-12)

(-2,-16)

3. Titik potong sumbu x,y=0


y = 2x² + 4x - 6 => 0 = (2x - 2) (x + 3), x = 1 dan 3
0 = 2x² + 4x - 6
Titik potong sumbu x (1,0) dan (-3,0)

Titik potong sumbu y,x = 0


y = 2x² + 4x - 6
y = 2(0)² + 4(0) - 6
y = -6
Maka titik potong sumbu y adalah (0,-6)

Persamaan sumbu simetri –b/2a


= -(4)/2.2
= -1

Nilai maks/ min b² - 4ac / -4a


= {(4)² - 4.(2).(-6) / -4 (2)}
= 16 + 48 / -8
= -8

Titik puncak {(-b/2a), (b² - 4ac/-4a)} = (-1,-8)

Maka grafiknya:

(-3,0) (1,0)

(0,-6)

(-1,-8

 Fungsi Pecahan

Bentuk umum fungsi pecahan adalah


Fungsi pecahan yang dijelaskan di sini adalah fungsi pecahan linear dan
fungsi pecahan kuadrat.

a. Fungsi pecahan linear

b. Funsi pecahan kuadrat

dan

 Fungsi Irrasional
Fungsi irrasional adalah fungsi yang variabel bebasnya terdapat di bawah tanda

akar. Contohnya y=

2. Fungsi Transenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan merupakan fungsi aljabar.
 Fungsi Goneometri
Contoh: y = f(x) = 2 sin 3x + 12
 Fungsi Eksponen
Contoh: f(x) = 12x
 Fungsi Logaritma
Contoh: f(x) = 5log3x
 Fungsi Siklometa
Contoh: f(x) = arc sin x

3. Fungsi Mutlak
Fungsi Mutlak adalah suatu fungsi yang aturannya memuat nilai mutlak suatu
bilangan real x,dinyatakan dengan |x|,didefinisikan sebagai

|x| =
4. Fungsi dengan Parameter
Fungsi bentuk parameter merupakan fungsi y = f(x) yang disajikan dengan sepasang
persamaan : dengan t suatu parameter, maka untuk memperoleh dari sistem
persamaan tersebut adalah dengan diasumsikan y sebegai fungsi komposisi

C. Menurut Letak Variabelnya


1. Fungsi Implisit
Fungsi Implisit merupakan lawan dari fungsi eksplisit jadi pada fungsi implisit
perbedaan antar variabel bebas dan variabel tidak bebas tidak dapat dibedakan dengan
jelas. Contohnya: f(x,y)= 3x + 4y
2. Fungsi Eksplisit
Fungsi Eksplisit y terhadap x adalah fungsi dengan aturan y=f(x) yang memasangkan
setiap unsur di daerah asalnya dengan tepat satu unsur di daerah nilainya. Contohnya:
y = 2x-5

D. Fungsi-Fungsi Khusus
1. Fungsi Identitas
f:A A dengan f(x) = x disebut fungsi satuan jika f memetakan setiap titik anggota A ke
dirinya sendiri.
2. Fungsi Konstan
Misalkan f: A B. Fungsi f disebut fungsi konstan jika setiap anggota A dipetakan ke
satu anggota B yang sama. Jadi jika x elemen A, maka f(x) = c (konstan)
3. Fungsi Komposisi
Jika fungsi f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada
f(x) untuk menghasilkan g(f(x)), maka dikatakan bahwa kita telah mengkomposisikan
g dengan f. Fungsi yang dihasilkan disebut kompoosisi g dengan f, yang dinyatakan
dengan g°f. Jadi (g°f)(x) = g(f(x))
Sifat fungsi komposisi tidak komulatif f°g ≠g°f
Contoh soal:
Diketahui rumus f(x) = x-4 dan g(x)=2x-6
Tentukan (f°g)(x) = …?
Penjelasan: (f°g)(x) = f(g(x))
= f(2x-6)
= (2x-6) – 4
= 2x-10

Soal Fungsi Komposisi:

1. Jika f(x) = 2x + 6 dan g(x) = 2x2 + 6x – 7 maka (f°g) (x) = …?

2. Jika f(x) = dan g (x) = 2x+5 maka (g°f) (x) = …?


3. Jika g(x) = x + 1 dan f(x) = x2+3x+1 maka (f°g) (x) = …?

Jawab:

1. (f°g) (x) = f(g(x))


= f(2x2 + 6x – 7)
= 2(2x2 + 6x – 7) + 6
= 4x2 + 12x – 14 + 6
= 4x2 + 12x – 8
2. (g°f) (x) = g(f(x))

= g( )

=2( )+5

= + 5( )

= +

=
3. (f°g) (x) = f(g(x))
= f(x + 1)
= (x + 1)2 + 3(x + 1) + 1
= x2 + 2x + 1 + 3x + 3 +1
= x2 + 5x + 1 + 3x + 3 +1

Anda mungkin juga menyukai