FUNGSI KOMPOSISI
Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah fungsi, kan? Fungsi
adalah relasi himpunan A ke himpunan B, dengan setiap anggota A dipasangkan ke
tepat satu anggota B.
Nah, selain fungsi ada juga nih, yang namanya fungsi komposisi. Wah, kayak gimana tuh?
Penasaran, kan? Yuk, simak pembahasannya pada artikel berikut!
Fungsi komposisi adalah fungsi yang melibatkan lebih dari satu fungsi. Ketika ada
suatu fungsi, kemudian dilanjutkan dengan fungsi lainnya, maka akan membentuk
suatu fungsi baru. Fungsi baru inilah fungsi hasil komposisi dari kedua fungsi
sebelumnya.
Misalnya, ada fungsi f(x) dan g(x). Nah, fungsi f komposisi g adalah fungsi yang
dipetakan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Operasi fungsi
komposisi biasa dilambangkan dengan "o" dan dibaca komposisi atau bundaran.
Misalnya ada fungsi f(x) dan g(x), maka fungsi komposisi yang dapat terbentuk dari f(x)
dan g(x) adalah:
1
1. (f o g)(x)
(f o g)(x) dapat dibaca “fungsi f komposisi g” atau “f bundaran g”, yang artinya fungsi
yang dipetakan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Jadi, fungsi g nya
dikerjakan terlebih dahulu, kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam fungsi f. Sehingga,
dapat dinotasikan sebagai berikut:
(f o g)(x) = f(g(x))
2. (g o f)(x)
(g o f)(x) dapat dibaca “fungsi g komposisi f” atau “g bundaran f”, yang artinya fungsi
yang dipetakan oleh fungsi f(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi g(x). Kalau g o f, yang
dikerjakan terlebih dahulu adalah fungsi f, kemudian dilanjutkan atau dimasukkan dalam
fungsi g. Sehingga, dapat dinotasikan sebagai berikut:
(g o f)(x) = g(f(x))
Agar lebih mudah memahami, kamu bisa perhatikan contoh fungsi komposisi pada gambar
berikut.
Fungsi komposisi memiliki sifat-sifat yang bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.
2
Jika f : A → B , g : B → C , h : C → D, maka berlaku:
Oke, sekarang kita coba kerjakan contoh soal di bawah ini yuk, supaya kamu semakin
paham dengan fungsi komposisi!
Pembahasan:
Diketahui:
f(x) = 2x + 5
g(x) = 3x - 7
Ditanya:
(f o g)(x)?
Jawab:
(f o g)(x) = f(g(x))
= 2g(x) + 5
= 2(3x - 7) + 5
= 6x - 14 + 5
= 6x - 9
3
Jadi, (f o g)(x) = 6x - 9.
BAB II
Persamaan dan pertidaksamaan linear merupakan salah satu model matematika yang bisa
kamu gunakan agar dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan variabel linear.
A. Persamaan Linear
y = mx + b
di mana y dan x adalah variabel-variabel yang terlibat, m adalah kemiringan (slope) dari
garis linear yang menghubungkan titik-titik data, dan b adalah intercept atau konstanta
pada sumbu y (y-intercept).
y = 3x + 4
Ada beberapa metode yang bisa digunakan ketika menyelesaikan sebuah permasalah
linear, metode-metode yang bisa kamu gunakan antara lain adalah:
1. Metode Substitusi
Metode Substitusi adalah salah satu teknik penyelesaian sistem persamaan linear yang
menggunakan dua variabel.
Metode ini melibatkan penggantian satu variabel (peubah) dengan persamaannya yang lain
untuk mencari nilai variabel tersebut.
2. Metode Eliminasi
4
Metode Eliminasi adalah teknik penyelesaian sistem persamaan linear yang melibatkan
penghapusan atau menghilangkan satu variabel dengan mengalikan satu atau kedua
persamaan dengan konstanta sedemikian rupa sehingga koefisien dari salah satu variabel
sama dan berlawanan tanda.
Metode campuran adalah metode yang menggabungkan antara metode eliminasi dan
substitusi, metode ini adalah salah satu teknik penyelesaian sistem persamaan linear
dengan menggabungkan kedua metode tersebut.
Dalam metode ini, kamu dapat menggunakan substitusi untuk mengekspresikan satu
variabel dalam satu persamaan dan kemudian mengeliminasi variabel tersebut dengan
menggunakan teknik eliminasi.
4. Metode Grafik
Metode grafik adalah suatu teknik untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dengan
menggunakan grafik. Metode ini digunakan dengan menggambarkan persamaan pada
grafik.
2x + y = 5
3x – 2y = 4
Solusi:
Langkah pertama adalah mengeliminasi variabel y dengan teknik eliminasi. Kita dapat
mengalikan persamaan pertama dengan 2 dan menjumlahkannya dengan persamaan kedua:
4x + 2y = 10
3x – 2y = 4
5
7x = 14
2. Dari sini, kita dapat menentukan nilai dari x = 2. Kemudian, substitusikan nilai x ke
salah satu persamaan dan kita dapatkan?
2(2) + y = 5
y=1
3x – y = 4
2x + 4y = 8
Solusi:
2x + 4(3x – 4) = 8
3(10/7) – y = 4
Maka, solusi dari sistem persamaan tersebut adalah x = 10/7 dan y = -2/7.
4x – 3y = 7
6
2x + 6y = 12
Solusi:
Kita dapat menggunakan teknik eliminasi dengan mengalikan persamaan pertama dengan
2 dan persamaan kedua dengan 3, sehingga koefisien variabel y menjadi sama besarnya
dengan tanda berlawanan:
8x – 6y = 14
6x + 18y = 36
24x = 72
Dari sini, kita dapat menentukan nilai dari x = 3. Kemudian, substitusikan nilai x ke salah
satu persamaan dan kita dapatkan:
4(3) – 3y = 7
y = 5/3
D. Pertidaksamaan Linear
Jika diartikan per kata, “pertidaksamaan linear” terdiri dari dua kata, yakni
“pertidaksamaan” dan “linear”.
Pertidaksamaan merupakan kalimat yang akan memuat tanda seperti lebih dari (>). kurang
dari (< ), lebih dari atau sama dengan (≥), dan kurang dari atau sama dengan (≤).
7
Sedangkan linear diartikan sebagai suatu bentuk aljabar yang memiliki variabel pangkat
tertingginya yaitu satu.
1. Metode grafik
Pertidaksamaan linear dapat digambarkan pada koordinat kartesius dan solusinya dapat
dicari dengan melihat area yang dibatasi oleh garis linear dan sumbu koordinat.
2. Metode substitusi
Pada metode ini, salah satu variabel diubah menjadi persamaan tunggal, kemudian
disubstitusikan pada persamaan lainnya untuk mencari nilai variabel lain.
3. Metode eliminasi
Pada metode ini, dua persamaan linear dikombinasikan sehingga salah satu variabel
dieliminasi, kemudian dicari nilai variabel yang lain.
4. Metode interval
Namun, tergantung pada kompleksitas dari pertidaksamaan linear yang diberikan untuk
menyelesaikan pertidaksamaan tersebut.
Dalam beberapa kasus, lebih efektif untuk menggunakan lebih dari satu metode untuk
menyelesaikan pertidaksamaan linear yang diberikan.
8
F. Contoh Soal Pertidaksamaan Linier
3x + 2 – 2 < 11 – 2
3x < 9
x<3
Kamu dapat mengetahui perbedaan yang paling menonjol antara persamaan linear
dan pertidaksamaan linear dari penggunaan tandanya.
Biasanya, persamaan linear menggunakan tana (=). Sementara pertidaksamaan linear akan
menggunakan tanda <, >, ≤, atau ≥.
Selain itu, perbedaan antara persamaan linear dan pertidaksamaan linear terletak pada cara
mencari solusinya. Persamaan linear mencari solusi tunggal dari variabel x yang
memenuhi persamaan tersebut, sedangkan pertidaksamaan linear mencari rentang solusi
dari variabel x yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.