Disusun Oleh:
Kelompok 4
Arif Abidin
Diffa Artanti
Eko Nursyahid
Karmelia Ayu Azzahra
JURUSAN MANAGEMENT
2
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah.............................................................................. iii
BAB II PEMBAHASAN
A.Sistem Persamaan Linear (SPL).......................................................... 1
B.Persamaan ketergantungan linier dan ketidakkonsistenan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Permasalahan matematika yang rumit dan kompleks
terkadang tidak dapat diselesaikan dengan cara analitik,
sehingga diperlukan suatu cara yang dapat
memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Metode
ini menawarkan cara yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan operasi
hitung yang sederhana dengan solusi yang mendekati
solusi sejati.
.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana menuliskan sistem persamaan linear
sebagai persamaan matriks?
2. Persamaan ketergantungan linier dan
ketidakkonsistenan
iii
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
Solusi dari sistem persamaan linear di atas adalah himpunan
nilai yang memenuhi buah persamaan. Metode penyelesaian
sistem persamaan linear dengan determinan (aturan Cramer) tidak
praktis untuk sistem yang besar. Beberapa metode penyelesaian
praktis yang dapat dilakukan adalah metode eliminasi Gauss dan
Gauss-Jordan.1
2
Suatu sistem dengan dua persamaan dan dua variabel tidak mempunyai
penyelesian jika dua garis sejajar sehingga tidak mempunyai titik
potong,
seperti dapat dilihat pada gambar 4.1 tengah.
Suatu sistem dengan dua persamaan dan dua variabel memiliki
penyelesaian yang tidak terbatas, apabila dua garis berhimpit, seperti
terlihat pada gambar 4.1 kanan.
Jadi untuk sistem persamaan linear, terdapat tiga penyelesaian yang
mungkin, yaitu:
a. Mempunyai penyelesaian yang tunggal adalah suatu sistem
persamaan
yang konsisten
b. Tidak mempunyai penyelesaian adalah sistem persamaan yang tidak
konsisten
c. Mempunyai penyelesaian yang tidak terbatas adalah sistem
persamaan
yang saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
Untuk memperoleh nilai-nilai penyelesaian dari sistem persamaan
linear, dapat digunakan metode: eliminasi, substitusi, grafik, dan
metode
matriks. Untuk metode matriks akan dibahas dalam bab yang lain.
METODE GRAFIK
Adalah metode penyelesaian SPLDV yang dilakukan dengan cara
menggambar grafik dari kedua persamaan tersebut yang kemudian
menentukan titik potongnya.
3
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis
36
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut:
Y = 2x – 1
Y = -x + 5
4
a. Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana kemudian
nyatakan x
sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x
b. Substitusikan x atau y pada langkah a ke persamaan yang lainnya
Contoh:
Selesaikan sistem persamaan linier berikut:
3x – 2y =7 (1)
2x + 4y =10 (2)
Misalkan variabel x yang dipilih pada persamaan (2), maka akan
menjadi
2x + 4y = 10 2x = 10 – 4y
x = 5 - 2y
Kemudian substitusikan x ke dalam persamaan yang lain yaitu (1)
x = 5 - 2y
3(5 - 2y) – 2y =7 15 -6y -2y = 7
-8y = -8
y=1
Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan awal misal
persamaan
(2): x = 5 – 2(1) = 3 Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua
persamaan adalah (3,1)
METODE ELIMINASI
Metode Eliminasi adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara
menghilangkan salah satu variabel.
Langkah-langkah penyelesaian:
5
a. Perhatikan koefisien x atau y
a) Jika koefisiennya sama:
i. Lakukan operasi pengurangan untuk tanda yang sama
ii. Lakukan operasi penjumlahan untuk tanda yang berbeda
b) Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya dengan cara
mengalikan persamaan-persamaan dengan konstanta yang sesuai,
lalu lakukan seperti langkah a)
b. Lakukan kembali langkah 1 untuk mengeliminasi variabel lainnya.
Contoh Metode Eliminasi:
Carilah nilai – nilai dari variabel x dan y yang dapat memenuhi kedua
persamaan berikut:
3x – 2y = 7 (3)
2x + 4y = 10 (4)
Penyelesaian:
Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka pers (3) dikalikan
2
dan pers (4) dikalikan 1.
3x – 2y = 7 dikalikan 2 6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 dikalikan 1 2x + 4y = 10 +
8x = 24 = x = 3
6
B.PERSAMAAN KETERGANTUNGAN LINIER DAN
KETIDAKKONSISTENAN
7
2
3
4x + 6y = 12
6y = -4y + 12 (: 6)
y=-
2x + 2
M1=m2 berarti kedua persamaan sejajar
b. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam jumlah
yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tergantung secara linier.
Contoh:
5x + 2y = 10
20x + 8y = 40
Kedua persamaan di atas adalah tergantung secara linier, karena kedua
persamaan ini mempunyai slope dan intercept/konstanta yang sama
sehingga kalau digambarkan akan berhimpit satu sama lain.
Bukti:
5x + 2y = 10
2y = -5x + 10(:2)
y =-
5+5
2
20x + 8y = 40
8y = -20x + 40(:8)
y =-
8
5+5
2
ternyata kedua persamaan tersebut sama, maka jika digambarkan
dengan grafik, garisnya juga sama atau berimpit.
9
melakukan dua kali operasi.
b. Selesaikan SPLDV untuk memperoleh nilai dua variabel lain
misalnya
y dan z
c. Substitusikan hasilnya ke persamaan 1, 2, atau 3 untuk memperoleh
nilai misalnya variabel x
3. Tuliskan himpunan penyelesainnya.
. Contoh 1:
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLTV berikut:
2x + y + z = 3
-x + 2y + 2z = 1
x - y - 3z = -6
Penyelesaian:
2x + y + z = 3 2x + y + z = 3 x 2 4x + 2y + 2z = 6
x - y - 3z = -6 + -x + 2y + 2z = 1 x 1 -x + 2y + 2z = 1 –
3x – 2z = -3 (1) 5x = 5
x=1
3x – 2z = -3
3(1) – 2z = -3
-2z = -3 – 3
10
-2z = -6
z=3
2x + y + z = 3
2(1) + y + 3 = 3
5+y=3
y = 3 – 5 = -2
HP ={(1, -2, 3)}
Contoh 2:
Seorang penjual roti, akan membuat roti dan membutuhkan bahan-
bahan
yang harus dibeli. Dia akan membeli terigu dan mentega. Jika dia
membeli
5 kg terigu dan 2 kg mentega, maka harus membayar Rp. 100.000. Jika
membeli 10 kg terigu dan 3 kg mentega maka harus membayar Rp.
187.500. Berapa harga 1kg terigu dan harga 1 kg mentega yang dibeli
pedagang tersebut?
Penyelesaian;
Mengubah kalimat verbal menjadi model matematika:
Dimisalkan harga 1 kg terigu = x, harga 1 kg mentega = y
5x + 2y = 100.000 x 2 10x + 4y = 200.000
10x + 3y = 187.500 x 1 10x + 3y = 187.500 –
y = 12.500
Untuk mencari x, substitusikan nilai y ke salah satu persamaan yang
diketahui:
5x + 2y = 100.000 5x + 25.000 = 100.000 5x + 2(12.500) = 100.000
11
SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier
berikut
ini dengan metode eliminasi dan substitusi
a. x + y = 1
x–y=1
b. 2x – 3y = 13
4x + y = 15
c. x + y = 5
2x + 3y = 12
d. 3x – 2y = 6
x+y=4
2. Nyatakanlah apakah setiap sistem persamaan linier berikut ini tidak
mempunyai penyelesaian atau mempunyai sejumlah penyelesaian
yang tak
hingga
a. 2x – y = 10
8x – 4y = 40
b. 12x + 3y = 18
8x + 2y = 16
c. x + y = 3
3x + 3y = 12
d. x + y = 3
2x +2y = 6
3. Tentukan variabel x, y, dan z dari persamaan berikut:
a. x + 2y – 3z = 9
12
6x + 4y + z = 12
5x + 3y + 2z= 7
b. x – y + 2z = 4
x – 2y + 3z = 1
2x + y – z = 15
c. x - 3y + z = 7
-2x - 6y - 2z = 10
d. 3x – y + z = 14
4x + 2y – 2z = 22
x + 4y + 3z = 30
4. Tiga bilangan berturut-turut x, y, z. Jumlah tiga bilangan adalah 45.
Bilangan pertama ditambah 4 sama dengan bilangan kedua. Bilangan
ketiga dikurangi 17 sama dengan bilangan pertama. Tentukan
masingmasing bilangan tersebut!
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
berikut:
a. 2x + 1 y = 2
32
3x + 5y = -
11
862
b. 1x -
1y = 1
246
1x + 1y = 1
246
13
6. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
berikut:
a. x + 4y + 3z = 3
4x + 2y - 2z = 2
3x - y + z = -11
b. 2x + y + 6z = 3
x - y + 4z = 1
3x + 2y - 2z = 2
7. Diketahui lima tahun lalu, 3 kali umur A sama dengan dua kali
umur B.
Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur A sama dengan umur b
ditambah 11. Berapa umur A dan B sekarang?
8. Disuatu toko harga ½ kg kopi dan 2 kg gula adalah Rp. 21.000,
sedangkan
harga ¼ kg kopi dan 3 kg gula adalah Rp. 19.500. Tentukan
masingmasing harga 1 kg kopi dan 1 kg gula!
9. Sebuah perusahaan memproduksi 3 jenis meubel yaitu bangku,
kursi
goyang, dan kursi malas. Masing-masing meubel memerlukan kayu,
plastic, dan aluminiun. Bangku memerlukan 1 unit kayu, 1 unit plastic
dan 2 unit aluminium. Kursi goyang memerlukan 1 unit kayu, 1 unit
14
BAB III PENUTUP
KESMPULAN
1. Sistem persamaan linear (SPL) dengan
peubah banyak dapat ditulis sebagai
persamaan matriks dengan adalah
matriks berukuran , adalah matriks
berukuran , dan adalah matriks
berukuran (disebut juga vektor kolom).
19
DAFTAR PUSTAKA
Empat
Erlangga