Bilangan Eksponen adalah bentuk angka yang bersifat perkalian dengan angka yang sama sehingga
kemudian angka tersebut dapat diulang dengan makna yang sama sebagai singkatnya dari perkalian.
Eksponensial juga sering digunakan dari berbagai bidang ekonomi, biologi, kimia dan matematika dan
dapat juga sebagai ilmu komputer dengan aplikasi yang saling berhubungan pada kinerja ilmu
matematika dan kimia.
Fungsi Eksponensial sebagai logaritma yang terkait dengan erat serta memiliki aplikasi penting dalam
perekonomian yang berkaitan dengan masalah pertumbuhan yang di mana ekonomi secara umum.
Perilaku Eksponensial memiliki kunci dalam penyelidikan tentang bagaimana mengolah dokumen
dengan aplikasi yang dapat dilindungi dari algoritma matematika.
Dari ulasan di atas maka di sini juga terdapat beberapa Fungsi Eksponensial memetakan sebagai
bilangan yang real x ke as dengan a> 0 dan ≠ 1 – Jika a> dan a ≠ 1, x ∈ R, maka f: (x) = yang disebut
sebagai fungsi Eksponensial .
Berikut beberapa Fungsi Eksponensial dengan memiliki sifat nya diantaranya adalah sebagai berikut:
Sebagai Kurva yang terletak di atas sumbu x yang berfungsi sebagai bilangan yang positif
Sebagai asimtot yang datar y = 0 sebagai sumbu x dengan garis yang yang sejajar pada sumbu
x.
Memiliki Grafik yang monoton naik pada bilangan x > 1.
Dari ulasan di atsa di sini juga terdapat beberapa bentuk dari bilangan Eksponensial dalam perangkat
dengan angka yang selalu memiliki nilai integer yang positif.
Jika a ≠ 0 maka a = 1 atau a akan bertindak secara bersamaan dengan angka 0 .
contohnya:
3 =1
7 =1
128 =1
y =1
contohnya:
a-n = 1/an
Contohnya:
21/2 = √2
21/3 = 3√2
Beberapa pembahasan di atas di sini terdapat beberapa bentuk persamaan Eksponensial maka terdapat
juga persamaan kuadrat yang dibentuk sebagai fungsi nya, dengan bilangan variabel.
Rumusnya:
af (x) = bf (x) (Jika af (x) = bf (x) dengan a> 0 dan ≠ 1, b> 0 dan b ≠ 1 dan a ≠ b, maka f (x) = 0)
A (af (x)) 2 + B (af (x)) + C = 0 (Dengan af (x) = p, bentuk persamaan dapat diubah menjadi
persamaan kuadrat: Ap2 + Bp + C = 0)
Setelah mengetahui dari ulasan di atsa di sini juga kami akan bahas mengenai sifat Eksponensial yang
terdapat dalam bilangan Eksponensial di antaranya adalah:
Pertama
Contohnya:
-2 + -2 = -2 = -2
Kedua
am : an = am – n di ketahui apabila pangkatnya dapat dibagi dan harus dikurang.
Contohnya:
Ketiga
Contohnya:
(82)3 – 92 x 3 = 76
Keempat
Sifat yang ini dapat penyebutnya bahwa angkanya tidak boleh sama dengan nol (0).
Kelima
Dalam fitur ini bawah angka yang positif dan angka yang negatif ke atas secara otomatis akan
dapat berubah menjadi bilangan yang positif ketika digeser ke atas
Keenam
Dalam karakteristik ini dapat melihat bahwa terdapat akar yang Sederhananya sehingga
bilangan dapat menjadi bilangan root yang harus lebih besar dari bilangan Nol.
Deri Ke enam sifat Eksponensial diatas harus kita pahami dan hafalkan, karena sifat tersebut kunci
dalam mengerjakan soal-soal Eksponensial .
Nah demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai pembahasan tentang Fungsi Eksponensial serta
metode dan strukturnya, semoga dengan adanya artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita
semua, sekian dan terima kasih.
1. Fungsi Eksponen
Bentuk an disebuat sebagai bentuk eksponensial atau perpangkatan, dengan a disebut basis atau
bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat. Sifat – sifat yang berlaku dalam bilangan
berpangkat rasional diantaranya adalah sebagai berikut :
adversitemens
jawab :
(0,008)⋅² = (1/125)⋅²
= (1/5³)⋅²
= (5⋅³)⋅²
= 5^6 = 15.625
2. Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen adalah suatu persamaan yang pangkatnya (eksponen), bilangan pokoknya, atau
bilangan pokok dan eksponennya memuat suatu variabel.
Misal terdapat persamaan a^f(x)=1 dengan a>0 dan a≠1, untuk menentukan himpunan penyelesaian
bentuk persamaan tersebut gunakan sifat bahwa :
a^f(x) = 1 ⇔f(x)=0
b. Bentuk persamaan a^f(x) = a^p
Misalkan terdapat persamaan a^f(x) = a^p, dengan a>0 dan a≠1. Himpunan penyelesaian bentuk
persamaan eksponen diatas ditentukan dengan cara menyamakan pangkat ruas kiri dengan ruas kanan.
Misalkan terdapat persamaan a^f(x) = a^g(x) dengan a>0 dan a≠1. Himpunan penyelesaian persamaan
diatas dapat ditentukan dengan cara menyamakan persamaan pangkatnya. Jadi dapat kita katakan
sebagai berikut :
Misalkan terdapat persamaan a^f(x) = b^f(x), dengan a≠b ;a,b >0 ; a,b ≠1. Himpunan penyelesaian
persamaan eksponen tersebut dapat ditentukan dengan cara menyamakan f(x0 dengan nol. Jadi dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Misalkan diberikan persamaan a^f(x) = b^g(x) dengan a≤b ; a,b >0 ; a,b ≠1, dan f(x) ≠ g(x). Himpunan
penyelesaian untuk bentuk persamaan eksponen tersebut dengan melogaritmakan kedua ruas, yaitu :
Untuk menentukan penyelesaian persamaan eksponen yang berbentuk persamaan kuadrat dapat
dikerjakan dengan cara memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna atau rumus abc.
1). g(x)=0 karena ruas kanan nilainya 1 berarti g(x) harus sama dengan nol.
2). f(x)=1 karena jika f(x)=1 maka bilangan 1 dipangkatkan berapapun nilainya 1.
Untuk nilai g(x) ≠ h(x). Himpunan penyelesaian bentuk eksponen tersebut diperoleh dari empat
kemungkinan berikut :
1). g(x)=h(x0 karena bilangan pokok sudah sama maka pangkatnya harus sama.
2). f(x)=1 karena g9x) ≠ h(x) maka bilangan pokok harus bernilai 1 (satu) agar persamaan bernilai benar.
3). f(x)=-1, bewrakibat g(x) dan h(x) harus sama-sama bernilai genap atau sama-sama bernilai ganjil.
4). f(x)=0, dengan g(x) dan h(x) masing-masing bernilai positif dituliskan g(x)>0 atau h(x)>0.
b. g(x)=h(x)
3. Fungsi Logaritma
Bentuk eksponen atau perpangkatan dapat kita tulis dalam bentuk logaritma. Secara umum dapat ditulis
sebagai berikut :
Jika ab = c dengan a > 0 dan a ≠ 1 maka alog c = b dalam hal ini a disebut basis atau pokok logaritma dan
c merupakan bilangan yang dilogaritmakan. Logaritma memuliki sifat-sifat sebagai berikut :
3.1 Bentuk umum dari fungsi logaritma yaitu Jika a y = x dengan a ≥0 dan a ≠ 1 maka y =alog x
mempunyai sifat-sifat :
4. untuk x > 1 maka y negatif sehingga jika nilai x semakin besar maka nilai y semakin kecil.
3.2. Grafik Fungsi y =alog x untuk a >0
4. untuk x > 1 maka y positif sehingga jika x semakin besar maka y semakin besar.