Anda di halaman 1dari 40

Sistem Persamaan

Linier

Free Powerpoint Templates Page 1


SISTEM PERSAMAAN LINEAR
•Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka
yang menyatakan hubungan sama dengan dan hanya
memiliki satu variabel berpangkat satu. Bentuk umum
persamaan linear satu variabel adalah
ax + b = c, dengan a,b,c R dan a  0
•Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang
mengandung dua variabel dengan pangkat masing-
masing variabel sama dengan satu. Bentuk umum
persamaan linear dua variabel adalah
ax + by = c, dengan a,b,c R dan a  0, b  0

Free Powerpoint Templates Page 2


SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Penyelesaian persamaan linier mx + c = 0 dimana m dan c
adalah konstanta, dapat dihitung dengan :
c
mx  c  0  x  
m
Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat
dihitung dengan menggunakan rumus ABC.

 b  b 2  4ac
x12 
2a

Free Powerpoint Templates Page 3


SISTEM PERSAMAAN LINEAR
DUA VARIABEL (SPLDV)
 Pasangan dua persamaan linear dua variabel (atau lebih) yang
ekuivalen dengan bentuk umum

Dengan a,b,c,d,p,q, R
dan a,b,c,d ≠0

*) dengan penyelesaian, simultan atau serentak terpenuhi oleh


pasangan terurut (x0, y0) dinamakan sistem persamaan linear
dua variabel (SPLDV)

Free Powerpoint Templates Page 4


Metode Penyelesaian
SPLDV

*) Metode Grafik
*) Aturan Cramer
*) Invers matrik

Free Powerpoint Templates Page 5


Metode Grafik

• Adalah metode penyelesaian SPLDV yang


dilakukan dengan cara menggambar grafik
dari kedua persamaan tersebut yang
kemudian menentukan titik potongnya.

Free Powerpoint Templates Page 6


Metode Grafik
 Perhatikan dua sistem persamaan
dua variabel

 Solusi dari sistem ini adalah


himpunan pasangan terurut yang
merupakan solusi dari kedua
persamaan.
 Grafik garis menunjukkan
himpunan penyelesaian dari
masing-masing persamaan dalam
sistem. Oleh karena itu,
perpotongan kedua garis adalah
gambar dari penyelesaian sistem.
 Solusi dari sistem adalah
Free Powerpoint Templates Page 7
Grafik mungkin sejajar atau mungkin
berimpit.

Free Powerpoint Templates Page 8


Hubungan yang mungkin diantara sebuah sistem,
kemiringan dari masing masing grafik, dan
penyelesaian persamaan ditunjukkan pada table berikut.
Dengan a,b,c,d,p,q, R
dan a,b,c,d ≠0

Sistem Kemiringan Grafik Penyelesaian


Konsisten dan bebas Berbeda Garis Satu
berpotongan di
satu titik
Inkonsistent dan bebas Sama Garis sejajar Tidak ada
atau berlawanan

Konsisten dan Sama Garis berimpit Tak terhingga


bergantungan
Free Powerpoint Templates Page 9
Persamaan Ketergantungan Linier dan
Ketidakkonsistenan
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope)
yang sama, maka gambarnya akan terdapat dua
kemungkinan yaitu:
1. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai
titik potong, sehingga tidak ada penyelesaian.
Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tidak konsisten
2. Kedua garis akan berhimpit, sehingga
penyelesainnya dalam jumlah yang tidak terbatas.
Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tergantung secara linier

Free Powerpoint Templates Page 10


Contoh

2x + 3y =7
4x + 6y =12

Persamaan di atas keduanya tidak konsisten karena


kedua persamaan ini mempunyai slope yang sama
tetapi intercept berbeda

Free Powerpoint Templates Page 11


Contoh

5x + 2y = 10
20x + 8y = 40

Kedua persamaan di atas adalah tergantung secara


linier, karena kedua persamaan ini mempunyai
slope dan intercept yang sama sehingga kalau
digambarkan akan berhimpit satu sama lain

Free Powerpoint Templates Page 12


Substitusi
 Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara
menggantikan satu variabel dengan variabel dari
persamaan yang lain
 Langkah-langkah
1. Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana
kemudian nyatakan x sebagai fungsi y atau y
sebagai fungsi x
2. Substitusikan x atau y pada langkah 1 ke
persamaan yang lainnya

Free Powerpoint Templates Page 13


Contoh

Selesaikan sistem persamaan linier berikut:


3x – 2y =7 (1)
2x + 4y =10 (2)
Misalkan variabel x yang dipilih pada persamaan (2),
maka akan menjadi
2x + 4y = 10  2x = 10 – 4y
x = 5 - 2y
Kemudian substitusikan x ke dalam persamaan yang lain
yaitu (1)

Free Powerpoint Templates Page 14


x = 5 - 2y
3(5 - 2y) – 2y =7  15 -6y -2y = 7
-8y = -8
y=1
Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan awal
misal persamaan (2)
x = 5 – 2(1) = 3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua
persamaan adalah (3,1)

Free Powerpoint Templates Page 15


Eliminasi
 Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara
menghilangkan salah satu variabel.
 Langkah-langkah
1. Perhatikan koefisien x (atau y)
a) Jika koefisiennya sama:
i. Lakukan operasi pengurangan untuk tanda yang
sama
ii. Lakukan operasi penjumlahan untuk tanda yang
berbeda
b) Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya
dengan cara mengalikan persamaan-persamaan
dengan konstanta yang sesuai, lalu lakukan seperti
langkah a)
2. Lakukan kembali langkah 1 untuk mengeliminasi
variabel lainnya.
Free Powerpoint Templates Page 16
Contoh Eliminasi
Carilah nilai – nilai dari variabel X dan Y yang dapat
memenuhi kedua persamaan berikut:
3x – 2y = 7 ……..(3)
2x + 4y = 10 ……(4)
Penyelesaian
Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka
pers (3) dikalikan 2 dan pers (4) dikalikan 1.
3x – 2y = 7 dikalikan 2  6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 dikalikan 1  2x + 4y = 10 +
8x + 0 = 24
x=3

Free Powerpoint Templates Page 17


Substitusikan variabel x = 3 ke dalam salah satu
persamaan awal, misal pers (3)
3x – 2y = 7
3(3) – 2y = 7
-2y = 7 – 9 = -2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
tersebut adalah (3,1)

Free Powerpoint Templates Page 18


SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA
VARIABEL (SPLTV)
•Bentuk Umum: a1x + b1y + c1z = d1 ….(1)
a2x + b2y + c2z = d2 ….(2)
a3x + b3y + c3z = d3 ….(3)
dengan ai, bi , ci, di Є R, i = 1, 2, 3
•Langkah-langkah menyelesaikan SPLTV:
1. Eliminasi salah satu variabel dari tiga persamaan (misalkan x)
sehingga diperoleh sistem persamaan linear dua variabel, yaitu
dengan cara:
*> Mengeliminasi variabel x dari persamaan (1) dan
persamaan (2) sehingga diperoleh persamaan (4)
*> Mengeliminasi variabel x dari persamaan (1) (atau (2) )
dan 3 sehingga diperoleh persamaan (5)
2. Selesaikan SPLDV untuk memperoleh penyelesaian dari y dan z
3. Substitusikan hasilnya ke persamaan untuk memperoleh
penyelesaian dari x
4. Tuliskan himpunan penyelesaiannya
Free Powerpoint Templates Page 19
DETERMINAN MATRIKS
ORDO 3x3

Untuk mencari determinan matriks berordo 3x3


dapat digunakan dua metode, sebagaiberikut:
*> Metode Sarrus
*>Metode Ekspansi Kofaktor

Free Powerpoint Templates Page 20


METODE SARRUS
Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan
determinan matriks ordo 3×3.
Cara sarrus :
1>Tuliskan kolom pertama dan kedua dari
determinan awal di sebelah kanan setelah
kolom ketiga.
2>Kalikan unsur – unsur pada keenam diagonal,
yaitu tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke
kanan) dan tiga kolom diagonal pendamping
(dari kanan ke kiri). Hasil kali diagonal utama
dijumlahkan dan hasil kali pada diagonal
pendamping dikurangkan.
Free Powerpoint Templates Page 21
Jika Matriks B = p q r
s t u
v w x
maka det (B) = |B| =
= ptx + quv + rsw – vtr –wup – xsq

Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak


berlaku bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih
tinggi lagi.
p q r p q
s t u s t
v w x v w
- - -
+ + +

Free Powerpoint Templates Page 22


METODE EKSPANSI KOFAKTOR
a) Pengertian Minor . Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan
dengan 𝑀𝑖j adalah matriks bagian dari 𝐴 yang diperoleh
dengan cara menghilangkan elemen - elemennya pada
baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗.
Q= 3 2 4
Contoh : 1 7 5

maka, 7 2 3

M11 = 7 5 M12 = 1 5 , M13 = 1 7


2 3 7 3 7 2

M11, M12 , M13 merupakan sub,matriks hasil ekspansi baris


ke-1 dari matriks Q

Free Powerpoint Templates Page 23


b. Pengertian Kofaktor Kofaktor suatu elemen baris ke-𝑖
dan kolom ke-𝑗dari matriks A dilambangkan dengan

𝐾𝑖j =(−1)𝑖+𝑗. |𝑀𝑖j| = (−1)𝑖+𝑗.det (𝑀𝑖.j)

*) Penentuan tanda determinan matriks persegi berodo


3x3 :
+ - +

- + -

+ - +

*) Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor


cukup mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi
baris ke -1

Free Powerpoint Templates Page 24


CONTOH 3 2 4
Q  1 7 5
7 2 3
*) Untuk mendapatkan det(𝑄) dengan metode kofaktor
adalah mencari terlebih dahulu determinan – determinan
minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1
diatas, yaitu :
7 5
 
M11= 2 3 , det(𝑀11) = 11 ; 1 7 
1 5
M13= 7 2
M12=   , det(𝑀12) = -32 ; , det (M13) = -47
 7 3
det(𝑄)= 𝑘11.𝑞11+𝑘12.𝑞12+𝑘13.𝑞13
= (−1)1+1.|𝑀11|.𝑞11+ (−1)1+2.|𝑀12|.𝑞12 +
(−1)1+3.|𝑀13|.𝑞13
=11.3 −Free
(−32).2 + (−47).4
Powerpoint =33+64−188 = −91Page 25
Templates
ADJOINt MATRIKS
*) Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor
matriks tersebut, dilambangkan dengan adj A = (k ij )T
3 2 4
CONTOH : 
1 7 5
7 2 3

117 5
k11  (1)    1(7.3  5.2)  11
2 3
1 2 1 5
k12  (1)    (1)(1.3  5.7)  32
7 3
1 7 
1 3
k13  (1)    (1)(1.2  7.7)  47
7 2 
Free Powerpoint Templates Page 26
2 1 2 4
k 21  ( 1)    ( 1)( 2.3  2.4)  2
2 3
2 2 3 4
k 22  ( 1)    (1)(3.3  4.7)  19
7 3 
23 3 2
k 23  ( 1)    ( 1)(3.2  7.2)  8
7 2 
31 2 4
k31  ( 1)    (1)( 2.5  7.4)  18
7 5 
3 2 3 4
k32  ( 1)    ( 1)(3.5  4.1)  11
1 5 
3 3 3 2
k33  ( 1)    (1)(3.7  1.2)  19
1 7 
Free Powerpoint Templates Page 27
 k11 k21 k31   11 2  18
AdjQ  k12 k22 k32    32  19  11
k13 k23 k33   47 8 19 
a b 
• Jika A=   maka kofaktor-kofaktornya :
c d 
• k11= d, k12 = − c, k 21= − b dan k 22 = a.
k11 k21   d  b
Kemudian Adj A =    
 12 22  
k k  c a 
Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen-elemen
pada diagonal utamanya dan mengubah tanda pada
elemen-elemen pada diagonal lainnya.

Free Powerpoint Templates Page 28


INVERS MATRIKS
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu
matriks dalam perkalian yang dilambangkan dengan
A-1.
Definisi:
*) Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x
B = B x A = I , dimana I matriks identitas
maka B disebut invers dari A dan A invers dari
B.
*) Karena invers matriks A dilambangkan dengan
A-1 maka berlaku: A x A-1 = A-1 x A= I
Ax  B
x  A B
1

Free Powerpoint Templates Page 29


INVERS MATRIKS ORDO 2x2
Rumus Invers Matriks Berordo 2 × 2
Misalkan A =  2 1  invers dari A adalah A-1, yaitu
  3  2
 
*) Secara umum invers matriks A adalah

1 1  d  b
A   
det A  c a 

1 1
A  ( AdjoinA)
det A

Free Powerpoint Templates Page 30


Contoh :  3  6
Tentukan invers dari matriks D =  7 11 
 
Jawab :
 3  6
det D =   = 3(11) – (–7)(–6) = 33 – 42 = –9
 7 11 
1 11 6 1 11 6
det A  7 3  9  7 3
-1
D = =
=  
 11 6
 11 2
 9  9  
 9  
=  7  =  7
3
  
3 1
 9 9   
 9 3

Free Powerpoint Templates Page 31


Aturan Cramer
Jika determinan D = det X dari sebuah sistem n buah
persamaan linier.
a11x1 + a12x2 + ......... + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + ......... + a2nxn = b2
.
.
an1x1 + an2x2 + ......... + annxn = bn

Syarat untuk mempunyai suatu penyelesaian tunggal, tidak


ada penyelesaian dan mempunyai banyak tak terhingga
penyelesaian ditentukan dengan nilai det (A) seperti pada
sistem persamaan dengan 2 variabel.

Free Powerpoint Templates Page 32


Nilai variabel : det( Ax ) det( Ay ) det( Az )
x ,y ,z 
det( A) det( A) det( A)

Teorema-teorema yang harus diperhatikan dalam


penggunaan aturan Cramer :
a) Jika A adalah sebuah matriks bujursangkar yang
mengandung paling sedikit satu baris bilangan no, maka
det(A) = 0
b) Jika A adalah sebuah matriks segitiga yang berukuran n
x n maka determinan A adalah ahsil perkalian semua
unsur pada kolom utama
c) Jika sebuah matriks bujursangkar mempunyai dua baris
yang sebanding maka nilai determinan matriks tersebut
sama dengan nol.

Free Powerpoint Templates Page 33


Penggunaan aturan Cramer pada persamaan
di bawah ini :

x yz 0
2 x  5 y  3z  1
 x  2y  z  2

Free Powerpoint Templates Page 34


Determinan (A)
x yz 0
2 x  5 y  3z  1
 x  2y  z  2
1 1 1  x  0
2 5 3  y   1
  Det (A) = 3
 1 2 1  z  2

Free Powerpoint Templates Page 35


Determinan Ax, Ay, Az

0 1 1 0 1
Det (AX) = 1 5 3 1 5 = -3
2 2 1 2 2
Det (AY) = 1 0 1 1 0 =0
2 1 3 2 1
1 2 1 1 2

Det (AZ) = 1 1 0 1 1 =3
2 5 1 2 5
1 2 2 1 2

Free Powerpoint Templates Page 36


Hasil Akhir

Dengan demikian
3 0 3
x  1, y   0, z   1
3 3 3

Free Powerpoint Templates Page 37


Soal Latihan

1. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem


persamaan linier berikut ini dengan metode
eliminasi dan substitusi
a) x+y=1 b) 2x – 3y = 13
x-y=1 4x + y = 15
c) x + y = 5 d) 3x – 2y = 6
2x + 3y = 12 x+y=4

Free Powerpoint Templates Page 38


2. Nyatakanlah apakah setiap sistem persamaan
linier berikut ini tidak mempunyai
penyelesaian atau mempunyai sejumlah
penyelesaian yang tak hingga
a) 2x – y =10 b) 12x + 3y = 18
8x – 4y = 40 8x + 2y = 16
c) x + y = 3 d) x + y = 3
3x + 3y = 12 2x +2y = 6

Free Powerpoint Templates Page 39


3. Himpunan penyelesaian
2x  y  z  3

x  2y  z  0 Nilai x + y + z =…
 2x  y  z  5

4. Sistem persamaan

x  y  z  4 Nilai x , y , z = ….

x  y  z  2
2x  2y  z  0

Free Powerpoint Templates Page 40

Anda mungkin juga menyukai