Anda di halaman 1dari 12

Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

PERTEMUAN 4
SISTEM PERSAMAAN LINEAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua
variabel dengan pangkat masing-masing variabel sama dengan satu. Bentuk
umum persamaan linear dua variabel adalah ax + by = c, dengan a,b,c  R
dan a  0, b  0.
Dalam bab ini akan dibahas bagaimana menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel dan tiga variabel.
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
menyelesaikan sistem persamaan linear dengan mencari himpunan
penyelesaian menggunakan metode grafik, metode substitusi, dan metode
eliminasi.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran
menyelesaikan sistem persamaan linear dengan mencari himpunan
penyelesaian menggunakan metode grafik, metode substitusi, dan metode
eliminasi

1. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


Penyelesaian suatu system persamaan linear adalah suatu himpunan
nilai yang memenuhi secara serentak semua persamaan-persamaan dari
system tersebut. Untuk system persamaan linear, terdapat tiga
kemungkinan yaitu; (1) ada penyelesaian tunggal, (2) tidak ada
penyelesaian atau (3) sejumlah penyelesaian yang tidak terbatas.

34
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Gambar 4.1 Grafik Kemungkinan Penyelesaian SPLDV

Suatu sistem dengan dua persamaan dan dua variabel mempunyai


penyelesaian tunggal dengan melihat titik potong dari dua persamaan
tersebut, seperti disajikan pada gambar 4.1 kiri.
Suatu sistem dengan dua persamaan dan dua variabel tidak mempunyai
penyelesian jika dua garis sejajar sehingga tidak mempunyai titik potong,
seperti dapat dilihat pada gambar 4.1 tengah.
Suatu sistem dengan dua persamaan dan dua variabel memiliki
penyelesaian yang tidak terbatas, apabila dua garis berhimpit, seperti
terlihat pada gambar 4.1 kanan.
Jadi untuk sistem persamaan linear, terdapat tiga penyelesaian yang
mungkin, yaitu:
a. Mempunyai penyelesaian yang tunggal adalah suatu sistem persamaan
yang konsisten
b. Tidak mempunyai penyelesaian adalah sistem persamaan yang tidak
konsisten
c. Mempunyai penyelesaian yang tidak terbatas adalah sistem persamaan
yang saling ketergantungan antara satu dengan yang lain.
Untuk memperoleh nilai-nilai penyelesaian dari sistem persamaan
linear, dapat digunakan metode: eliminasi, substitusi, grafik, dan metode
matriks. Untuk metode matriks akan dibahas dalam bab yang lain.

METODE GRAFIK
Adalah metode penyelesaian SPLDV yang dilakukan dengan cara
menggambar grafik dari kedua persamaan tersebut yang kemudian
menentukan titik potongnya.

35
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut:
Y = 2x – 1
Y = -x + 5
Penyelesaian:

Gambar 4.2 Grafik SPLDV: Y = 2x – 1; Y = -x + 5

Solusi dari sistem ini adalah himpunan pasangan terurut yang


merupakan solusi dari kedua persamaan. Grafik garis menunjukkan
himpunan penyelesaian dari masing-masing persamaan dalam sistem. Oleh
karena itu, perpotongan kedua garis adalah gambar dari penyelesaian
sistem. Solusi dari sistem adalah {(2, 3)}
Hubungan yang mungkin diantara sebuah sistem, kemiringan dari
masing masing grafik, dan penyelesaian persamaan ditunjukkan pada tabel
berikut:

36
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

ax + by = p dengan a, b, c, d, p,q R
cx + dy = q dan a,b,c,d ≠0

Tabel 4.1 Penyelesaian SPLDV


Sistem Kemiringan Grafik Penyelesaian
Konsisten dan Berbeda Garis berpotongan Satu
Bebas di satu titik
Inkonsisten dan Sama Garis Sejajar Tidak ada
bebas
Konsisten dan Sama Garis berimpit Tak terbatas
bergantungan

METODE SUBSTITUSI
Adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara menggantikan satu
variabel dengan variabel dari persamaan yang lain.
Langkah-langkah
a. Pilih salah satu persamaan yang paling sederhana kemudian nyatakan x
sebagai fungsi y atau y sebagai fungsi x
b. Substitusikan x atau y pada langkah a ke persamaan yang lainnya
Contoh:
Selesaikan sistem persamaan linier berikut:
3x – 2y =7 (1)
2x + 4y =10 (2)
Misalkan variabel x yang dipilih pada persamaan (2), maka akan menjadi
2x + 4y = 10  2x = 10 – 4y
x = 5 - 2y
Kemudian substitusikan x ke dalam persamaan yang lain yaitu (1)
x = 5 - 2y
3(5 - 2y) – 2y =7  15 -6y -2y = 7
-8y = -8
y=1

37
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Substitusikan y = 1 ke dalam salah satu persamaan awal misal persamaan


(2): x = 5 – 2(1) = 3
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan adalah
{(3,1)}

METODE ELIMINASI
Metode Eliminasi adalah metode penyelesaian SPLDV dengan cara
menghilangkan salah satu variabel.
Langkah-langkah penyelesaian:
a. Perhatikan koefisien x atau y
a) Jika koefisiennya sama:
i. Lakukan operasi pengurangan untuk tanda yang sama
ii. Lakukan operasi penjumlahan untuk tanda yang berbeda
b) Jika koefisiennya berbeda, samakan koefisiennya dengan cara
mengalikan persamaan-persamaan dengan konstanta yang sesuai,
lalu lakukan seperti langkah a)
b. Lakukan kembali langkah 1 untuk mengeliminasi variabel lainnya.

Contoh Metode Eliminasi:


Carilah nilai – nilai dari variabel x dan y yang dapat memenuhi kedua
persamaan berikut:
3x – 2y = 7 (3)
2x + 4y = 10 (4)
Penyelesaian:
Misal variabel yang akan dieliminasi adalah y, maka pers (3) dikalikan 2
dan pers (4) dikalikan 1.
3x – 2y = 7 dikalikan 2  6x – 4y = 14
2x + 4y = 10 dikalikan 1  2x + 4y = 10 +
8x = 24
x=3
Substitusikan variabel x = 3 ke dalam salah satu persamaan awal, misal
pers (3)

38
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

3x – 2y = 7
3(3) – 2y = 7
-2y = 7 – 9 = -2
y=1
Jadi himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut adalah {(3,1)}

PERSAMAAN KETERGANTUNGAN LINIER DAN


KETIDAKKONSISTENAN
Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang sama, maka
gambarnya akan terdapat dua kemungkinan yaitu:
a. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong, sehingga
tidak ada penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tidak konsisten.
Contoh:
2x + 3y =7
4x + 6y = 12
Persamaan di atas keduanya tidak konsisten karena kedua persamaan
ini mempunyai slope yang sama tetapi intercept/konstanta berbeda.
Gradien dari kedua persamaan tersebut sama, sehingga jika
digambarkan grafiknya akan sejajar.
Bukti:
2x + 3y = 7
3y = -2x + 7 (:3)
y = - 2x + 7
3 3

m1 = - 2
3

4x + 6y = 12
6y = -4y + 12 (: 6)
y = - 2x + 2
3

m2 = - 2
3

m1 = m2 berarti kedua persamaan sejajar

39
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

b. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam jumlah


yang tidak terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem
persamaan linier yang tergantung secara linier.
Contoh:
5x + 2y = 10
20x + 8y = 40
Kedua persamaan di atas adalah tergantung secara linier, karena kedua
persamaan ini mempunyai slope dan intercept/konstanta yang sama
sehingga kalau digambarkan akan berhimpit satu sama lain.
Bukti:
5x + 2y = 10
2y = -5x + 10(:2)
y =- 5 + 5
2

20x + 8y = 40
8y = -20x + 40(:8)
y =- 5 + 5
2

ternyata kedua persamaan tersebut sama, maka jika digambarkan


dengan grafik, garisnya juga sama atau berimpit.
2. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear
dua variabel dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear dengan tiga variabel. Persamaan linear umum dengan tiga variable
x, y, dan z adalah suatu persamaan dengan bentuk: ax + by + cz = d.
Dimana a, b, c, dan d adalah konstanta, dan a, b, dan c ≠ 0.
Menyelesaikan SPLTV berarti menemukan nilai variable x, y, dan z yang
memenuhi persamaan linearnya. Penyelesaian dari SPLTV adalah
himpunan penyelesaian {(x, y, z)}.
Langkah-langkah menyelesaikan SPLTV untuk menentukan himpunan
penyelesaian yang sistematis, yaitu:
a. Eliminasi salah satu variabel dari tiga persamaan, misalnya x sehingga
diperoleh sistem persamaan linear dua variabel, caranya dengan

40
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

melakukan dua kali operasi.


b. Selesaikan SPLDV untuk memperoleh nilai dua variabel lain misalnya
y dan z
c. Substitusikan hasilnya ke persamaan 1, 2, atau 3 untuk memperoleh
nilai misalnya variabel x
3. Tuliskan himpunan penyelesainnya.
Contoh 1:
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLTV berikut:
2x + y + z = 3
-x + 2y + 2z = 1
x - y - 3z = -6
Penyelesaian:
2x + y + z = 3 2x + y + z = 3 x 2 4x + 2y + 2z = 6
x - y - 3z = -6 + -x + 2y + 2z = 1 x 1 -x + 2y + 2z = 1 –
3x – 2z = -3 (1) 5x =5
x =1
3x – 2z = -3
3(1) – 2z = -3
-2z = -3 – 3
-2z = -6
z=3
2x + y + z = 3
2(1) + y + 3 = 3
5+ y=3
y = 3 – 5 = -2
HP ={(1, -2, 3)}
Contoh 2:
Diketahui tiga bilangan berturut-turut x, y, dan z. Rata-rata dari ketiga
bilangan itu adalah 12. Bilangan kedua sama dengan jumlah bilangan yang
lain dikurangi 12. Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan yang lain.
Tentukan bilangan-blangan itu!
Penyelesaian;
1x + 1y + 1z = 12
3 3 3

41
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

y = x + z – 12  -x + y - z = -12
z =x + y x + y– z = 0
-x + y - z = -12 1x + 1y + 1z = 12 x 3 x + y + z = 36
3 3 3

x+ y– z =0 – x+ y– z=0
-2x = -12
x =6
y = x + z – 12 y = 6 + 18 – 12
y = 12

x1 x+y– z=0 -
2z = 36
z = 18

HP = {(6, 12, 18)}.


Contoh 3:
Seorang penjual roti, akan membuat roti dan membutuhkan bahan-bahan
yang harus dibeli. Dia akan membeli terigu dan mentega. Jika dia membeli
5 kg terigu dan 2 kg mentega, maka harus membayar Rp. 100.000. Jika
membeli 10 kg terigu dan 3 kg mentega maka harus membayar Rp.
187.500. Berapa harga 1kg terigu dan harga 1 kg mentega yang dibeli
pedagang tersebut?
Penyelesaian;
Mengubah kalimat verbal menjadi model matematika:
Dimisalkan harga 1 kg terigu = x, harga 1 kg mentega = y
5x + 2y = 100.000 x2 10x + 4y = 200.000
10x + 3y = 187.500 x1 10x + 3y = 187.500 –
y = 12.500
Untuk mencari x, substitusikan nilai y ke salah satu persamaan yang
diketahui:
5x + 2y = 100.000
5x + 2(12.500) = 100.000
5x + 25.000 = 100.000
42
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

5x = 100.000 – 25.000
5x = 75.000
x = 75.000 : 5 = 15.000
Jadi harga 1 kg terigu adalah Rp. 15.000, dan harga 1 kg mentega adalah
Rp. 12.500

SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut
ini dengan metode eliminasi dan substitusi
a. x + y = 1
x – y=1
b. 2x – 3y = 13
4x + y = 15
c. x + y = 5
2x + 3y = 12
d. 3x – 2y = 6
x + y=4
2. Nyatakanlah apakah setiap sistem persamaan linier berikut ini tidak
mempunyai penyelesaian atau mempunyai sejumlah penyelesaian yang tak
hingga
a. 2x – y = 10
8x – 4y = 40
b. 12x + 3y = 18
8x + 2y = 16
c. x + y = 3
3x + 3y = 12
d. x + y = 3
2x +2y = 6
3. Tentukan variabel x, y, dan z dari persamaan berikut:
a. x + 2y – 3z = 9
6x + 4y + z = 12
5x + 3y + 2z= 7
b. x – y + 2z = 4
x – 2y + 3z = 1
43
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

2x + y – z = 15
c. x - 3y + z = 7
-2x - 6y - 2z = 10
d. 3x – y + z = 14
4x + 2y – 2z = 22
x + 4y + 3z = 30
4. Tiga bilangan berturut-turut x, y, z. Jumlah tiga bilangan adalah 45.
Bilangan pertama ditambah 4 sama dengan bilangan kedua. Bilangan
ketiga dikurangi 17 sama dengan bilangan pertama. Tentukan masing-
masing bilangan tersebut!
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:
a. 2x + 1 y = 2
3 2
3x + 5y = - 11
8 6 2

b. 1x - 1y =1
2 4 6
1x + 1y = 1
2 46

6. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut:


a. x + 4y + 3z = 3
4x + 2y - 2z = 2
3x - y + z = -11
b. 2x + y + 6z = 3
x - y + 4z = 1
3x + 2y - 2z = 2
7. Diketahui lima tahun lalu, 3 kali umur A sama dengan dua kali umur B.
Tiga tahun yang akan datang, 2 kali umur A sama dengan umur b
ditambah 11. Berapa umur A dan B sekarang?
8. Disuatu toko harga ½ kg kopi dan 2 kg gula adalah Rp. 21.000, sedangkan
harga ¼ kg kopi dan 3 kg gula adalah Rp. 19.500. Tentukan masing-
masing harga 1 kg kopi dan 1 kg gula!

9. Sebuah perusahaan memproduksi 3 jenis meubel yaitu bangku, kursi


goyang, dan kursi malas. Masing-masing meubel memerlukan kayu,
plastic, dan aluminiun. Bangku memerlukan 1 unit kayu, 1 unit plastic
dan 2 unit aluminium. Kursi goyang memerlukan 1 unit kayu, 1 unit
44
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

plastic dan 3 unit aluminium. Kursi malas memerlukan 1 unit kayu, 2 unit
plastic dan 5 unit aluminium. Perusahaan masih memiliki 400 unit kayu,
600 unit plastic, dan 1500 unit aluminium. Perusahaan bermaksud
menghabisnya semua sisa stoknya. Berapa banyak bangku, kursi goyang,
dan kursi malas harus diproduksi?

DAFTAR PUSTAKA
Josep B Kalangi. 2011. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Sal emba
Empat
Haeussler, Paul, Wood, 2010. Pengantar Matematika Ekonomi Untuk
Analisis Bisnis dan Ilmu-ilmu Sosial, Jilid I Edisi ketigabelas, Jakarta:
Erlangga.

45

Anda mungkin juga menyukai