Anda di halaman 1dari 28

MODUL Aljabar Elementer

ERA DEWI KARTIKA

Program Studi Pendidikan Matematika

IKIP Budi Utomo Malang


BAB 1

Persamaan Kuadrat
1. Pengertian

Persamaan kuadrat adalah satu persamaan dari variabel yang mempunyai


pangkat tertinggi dua. Dengan bentuk umum dengan
dan
Misalkan dan merupakan penyelesaian atau akar-akar suatu
persamaan kuadrat, dan dapat ditentukan dengan cara:

a) Cara memfaktorkan.

Bentuk diubah menjadi bentuk


, dengan . Dengan demikian
diperoleh dan . Jika persamaan menjadi
yang dapat difaktorkan menjadi
dengan

b) Cara distributive.
Cara ini digunakan saat .

Contoh:

c) Cara selisih kuadrat.


Cara ini digunakan saat

Contoh:
d) Cara melengkapkan kuadrat.

Bentuk diubah menjadi bentuk dengan


dan . Selanjutnya dengan menarik akar kedua ruas,
dan diperoleh dan .

Contoh:

Maka,

e) Mengunakan rumus ABC


rumus untu menentukan akar persamaan kuadrat
dengan dan adalah :

Contoh:
Untuk atau

2. Hasil penjumlahan dan perkalian akar-akar persamaan kuadrat.


Misalkan dan akar-akar persamaan kuadrat
dengan dan
Contoh:
Jika adalah akar persamaan dari persamaan ,
tentukan hasil
Jawab:
dengan
BAB 2
FUNGSI KUADRAT
1. Pengertian.
Fungsi kuadrat adalah suatu persamaan dari variabel yang mempunyai
pangkat tertinggi dua. Fungsi ini berakaitan denagn persamaan kuadrat.

2. Kedudukan grafik fungsi kuadrat.


Bentuk umum fungsi kuafrat yaitu
a. Jika maka grafik membuka ke atas
b. Jika maka grafik membuak ke bawah

Kedudukan grafik fungsi kuadrat bergantung pada nilai diskriminannya,


yaitu .
a) Jika D=0, grafik menyinggung sumbu x
b) Jika D>0, grafik memotong sumbu x di dua titik
c) Jika D<0, grafik tidak meninggung maupun memotong sumbu x

3. Titik puncak dan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat.


Titik puncak fungsi kuadrat yaitu dengan dan .
Titik puncak disebut juga titi balik.
Sumbu simetri grafik fungsi kuadrat yaitu . Dengan kata lain sumbu
simetri grafik fungsi kuadrat berupa garis lurus yang sejajar dengan sumbu
Y dan melalui titik puncak fungsi kuadrat.

4. Menentukan persamaan grafik fungsi kuadrat.


Langkah-langkanya:
a) Jika grafik fungsi kuadrat memotong sumbu X di dan serta
melalui sebuah titik (p, q), fungsi kuadrat nya adalah
. Nilai ditentukn dengan mensubtitusikan
(p,q) ke
b) Jika grafik fungsi kuadrat melalui titik puncak (p,q) dan melalui sebuah
titik fungsi kuadratnya adalah . Nilai
ditentukan dengan mensubtitusikan ke

Contoh:

Grafik fungsi kuadrat melalui titik (2,1). Jika titik balik fungsi kuadrat tersebut
(1,2), persamaan nya adalah…

Jawab:

Diketahui titik balik (p,q)= (1,2). Persamaannya adalah ...

Grafik juga melalui titik (2,1), maka:

Diperoleh persamaan fungsi kuadrat:

Jadi persamaannya adalah


BAB 3

PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

1. Pengertian
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel
paling tinggi berpangkat dua. Dengan bentuk umum dari Pertidaksamaan
kuadrat adalah
a)
b)
c)
d)
dimana dan ,

2. Grafik fungsi kuadrat


Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan

Sifat Grafik fungsi kuadrat:


a) Jika grafik terbuka ke atas,
b) Jika grafik terbuka ke bawah,
c) Memotong sumbu Y, jika , dan memotong sumbu X jika
d) Titik potong terhadap sumbu X ditentukan oleh suatu nilai.

Diskriminan berlaku ketentuan:

a) maka parabola memotong sumbu X didua titik


b) maka parabola menyinggung sumbu X
c) maka parabola tidak memotong sumbu x
3. Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat:
1) Mengambil harga nol, dengan mengubah tanda pertidaksamaan
menjadi tanda sama dengan,
2) Mencari nilai akar-akar,
3) Membuat garis bilangan dan menentukan nilai-nilai daerah himpunan
penyelesaiannya (-/+).

Contoh soal:

1. Nilai yang memenuhi adalah…


Jawab:

Untuk menentukan determinan:

maka definit positif


atau
BAB 4

PERSAMAAN IRRASIONAL

1. Pengertian
Persamaan irrasional adalah persamaan yang memuat variabel atau
peubahnya berada dalam tanda akar. Seperti yang selalu terkait
syarat bahwa atau

Contoh:
a)
b)

Secara umum bentuk persamaan irrasional adalah

atau , dengan dan suatu


polynomial.

Bilangan di bawah tanda akar atau di dalam akar (kuadrat) harus bernilai
positif atau bernilai nol.

2. Perbedaan persamaan kuadrat dengan persamaan irrasional


a) Bilangannya
Persamaan kuadrat adalah bilangan bulat
Persamaan irrasional adalah bilangan irrasional
b) Variabelnya di persamaan irrasional berada didalam tanda akar.
3. Himpunan penyelesaian persamaan irrasional.
Jika kita melakukan subtitusi kedalam persamaan irrasional akan
memberikan pernyataan yang benar maka inilah yang disebut himpunan
penyelesaian.
Cara menyelesaikannya adalah dengan menghilangkan tanda akarnya, yaitu
dengan cara mengkuadratkan ruas kiri dan ruas kanannya. Proses ini dapat
dilakukan berulang kali sampai tanda akarnya hilang, dan diperoleh
persamaan baru ekuivalen.
Secara umum prinsipnya dalah:

atau

Dengan syarat:

a)
b)

Contoh soal:

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari


Jawab:

jadi atau
substitusikan dan ke persamaan semula.
Untuk maka:

Jadi adalah penyelesaian


Untuk , maka:

Jadi adalah penyelesaian


Jadi himpunan penyelesaiannya adalah
2. Penyelesaian dari adalah…
Jawab:

Syarat akar

memenuhi
Jadi penyelesaian persamaan irrasional tersebut adalah
BAB 5
INDUKSI MATEMATIKA
1. Pengertian
Induksi matematika merupakan cabang ilmu matematika yang menjadi
perluasan dari logika matematika. Induksi matematika menjadi sebuah
metode pembuktian secra deduktif yang digunakan untuk membuktikan
kebenaran dari suatu pernyataan. Dimana suatu proses untuk menarik
kesimpulan berdasarkan pada kebenaran pernyataan yang berlaku secara
umum, sehingga pada pernyataan khusus atau tertentu juga bisa berlaku
benar. Dalam induksi matematika, variabel dari suatu perumusan
dibuktikan sebagai anggota dari himpunan bilangan asli.

Ciri-ciri dari induksi matematika itu sendiri adalah hanya untuk bilangan asli
atau bilangan bulat positif, (1,2,3,…)

2. Cara penyelesaian.
Ada tiga langkah dalam induksi matematika yang diperlukan untuk
membuktikan suatu rumus atau pernyataan. Langkah-langkahnya adalah:
1) Membuktikan bahwa rumus atau pernyataan tersebut benar untuk n=1
“ akan dibuktikan untuk n=1”
2) Mengasumsikan bahwa rumus atau pernyataan tersebut benar untuk
n=k
“ anggap benar untuk n=k”
3) Membuktikan bahwa rumus atau pernyataan tersebut benar untuk
n=k +1
“ akan dibuktikan untuk n= k+1”

Untuk mernerapkaninduksi matematika, kita dapat menyatakan pernyataan


P(k+1) kedalam pernyataan P(k) yang ada.
Contoh soal:

1+2+3+…+

Akan dibuktikan untuk n=1,

(Benar untuk n=1)

Anggap benar untuk n=k

1+2+3+…+

Akan dibuktikan untuk n=k+1

1+2+3+…+

1+2+3+…+

1+2+3+…+

1+2+3+…+

1+2+3+…+

1+2+3+…+

1+2+3+…+ (benar untuk n=k+1)

Jadi 1+2+3+…+
BAB 6

BILANGAN BERPANGKAT

1. Pengertian.
Bilangan berpangkat adalah bilangan yang berfungsi untuk
menyederhanakan penulisan dan penyebutan suatu bilangan yang
sama.
, sebanyak faktor.
Contoh:
1)
2)
3)

2. Sifat-sifat bilangan berpangkat:


a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

h)

3. Operasi bentuk akar:


a)
b)
c)
d)
4. Merasionalkan bentuk akar
a)

b)

c)

Contoh soal:

1. Hasil dari adalah…


Jawab:

Jadi hasil dari adalah

2. Nilai dari adalah...

Jawab:

=
=
= 25
BAB 7

LOGARITMA

1. Pengertian.
Logaritma adalah opersai matematika yang merupakan kebalikan dari
eksponen atau pemangkatan.
dimana
basis atau pokok dari logaritma tersebut
numeris
hasil

2. Sifat-sifat logaritma:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
Contoh soal:

1. Diketahui dari log p=a dan log q=b, nilai log adalah…
Jawab:
BAB 8

BARISAN
1. Pengertian
Barisan bilangan adalah bilangan-bilangan yang dituliskan berurutan
menurut suatu aturan tertentu. Barisan bilangan dari suku ke-1 sampai
dengan suku ke-n dapat ditulis

2. Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan dengan hasil pengurangan setiap
suku dengan suku sebelumnya selalu sama. Hasil pengurangan tersebut
disebut beda (b).
Bentuk umum suku ke-n barisan aritmatika adalah:

Dimana:
= suku ke-n
= suku pertama
= beda
= banyak suku
Dan untuk mencari beda dapat menggunakan rumus

3. Barisan geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan dengan perbandingan setiap suku
dengan sebelumnya selalu sama. Perbandingan setiap dua suku berurutan
tersebut disebut rasio (r).
Bentuk umum suku ke-n barisan geometri dituliskan sebagai:

Dimana:
= suku ke-n
a= suku pertama
= rasio
= banyak suku
Dan untuk mencari rasio, dapat menggunakan rumus

Contoh soal:
1. Diketahui suatu barisan 1, 3, 5, 7,…,dan dengan selisih 2 maka tentukanlah
rumus suku ke-n.
Jawab:
b= 2
Rumus suku ke-n adalah

Jadi rumus suku ke-n dari barisan 1, 3, 5, 7,…, adalah

2. Suatu barisan geometri positif mempunyai suku ke-4 bernilai 24 dan suku
ke-8 bernilai 384. Nilai suku ke-13 berisan tersebut adalah…
Jawab:
Suku ke-n barisan geometri :

Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:

Oleh karena barisan geometri positif, maka r = 2. Substitusikan r=2.


Nilai suku ke-13:

Jadi suku ke-13 barisan tersebut bernilai 12.288.


BAB 9
DERET
1. Pengertian
Deret bilangan adalah penjumlahan dari suku-suku yang beruritan dalam
suatu barisan. Jumlah n suku pertama suatu barisan dilambangkan
dengan

2. Deret arimatika
Deret aritmatika adalah penjumlahan dari suku- suku suatu barisan
aritmatika. Jumlah n suku pertama deret aritmatika dirumuskan sebagai
berikut:

Dimana:
jumlah n suku pertama
= suku ke-n
= suku pertama
= beda
= banyak suku

3. Deret geometri
Deret geometri adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan
geometri. Bentuk umum jumlah n suku pertama deret geometri
dituliskan sebagai berikut:
untuk
atau
untuk
Dimana:
jumlah n suku pertama
= suku ke-n
= suku pertama
= rasio
= banyak suku

4. Deret geometri tak hingga


Deret geometri tak hingga terdiri atas dua jenis yaitu deret geometri
konvergen dan deret geometri divergen.
a) deret geometri konvergen (memusat)
jika maka
dimana jumlah deret geometri tak hingga.
b) deret geometri divergen (memencar)
jika atau maka
dimana jumlah deret geometri tak hingga.

Contoh soal:
1 Berapakah nilai dari x pada deret
jika adalah...

Maka:
Dengan konsep aritmatika

2 Jumlah tak hingga deret geometri yang


mempunyai adalah…
Jawab:

Karena maka

Jadi jumlah dari deret adalah 25


BAB 10
SUKU BANYAK
1. Pengertian
Suku banyak atau polynomial adalah sistem persamaan dengan pangkat
tertingginya lebih besar dari Bentuk umum dari polinomial adalah
sebagai berikut:

Dimana :

a) Derajat adalah pangkat tertinggi dalam suatu suku banyak.


b) Variabel adalah bilangan yang dimisalkan dengan huruf misalnya .
c) Koefisien adalah bilangan yang mengikuti variabel.

Suatu persamaan polinomial memiliki operasi dasar yang sama dengan sistem
persamaan kuadrat yaitu : operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian
suku banyak. Teorema nya adalah sebagai berikut : jika dan
berturut-turut adalah suku banyak berderajat dan , maka :
a) adalah suku banyak berderajat maksimum atau .
b) adalah suku banyak berderajat

2. Operasi hitung suku banyak


Seperti pada persamaan linear atau persamaan lainnya, suku banyak juga
dapat diopersikan secara aljabar. Operasi suku banyak yang meliputi
penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Cara melakukan operasi hitung
pada suku banyak sama saja dengan operasi pada umumnya. Hanya saja,
operasi hitungnya memperlakukan koefisien yang memiliki nilai variabel
sama.
a) Penjumlahan suku banyak
Pada operasi suku banyak untuk penjumlahan, derajat hasil operasi
merupakan derajat tertinggi yang dimiliki atau Misalkan
f(x) adalah suku banyak dengan derajat dan adalah suku
banyak dengan derajat n, diketahui bahwa . Maka derajat
hasil penjumlahan antara dan adalah (derajat dengan
nilai tertinggi).
b) Pengurangan suku banyak
Pada operasi suku banyak untuk pengurangan, derajat hasil operasi
merupakan derajat tertinggi yang dimiliki atau Misalkan
adalah suku banyak dengan derajat dan adalah suku
banyak dengan derajat , diketahui bahwa . Maka derajat
hasil pengurangan antara dan adalah (derajat dengan
nilai tertinggi).

c) Perkalian suku banyak


Pada operasi perkalian untuk dua suku banyak dilakukan pada setiap
suku yang ada. derajat hasil perkalian antara dua suku banyak
ditentukan dari penjumlahan derajat masing-masing. Misalkan
adalah suku banyak dengan derajat dan adalah suku banya k
dengan derajat , derajat hasil perkalian kedua suku banyak tersebut
adalah

d) Suatu fungsi suku banyak dapat dilakukan operasi pembagian


terhadap fungsi lainnya. Ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu
pembagian suku banyak dengan cara bersusun dan dengan metode
horner (bagan).
Dengan cara bersusun,Misalkan suku banyak
dibagi dengan memberikan hasil bagi dan sisa ,
sehingga diperoleh hubungan
Dimana:
pembagi
hasil bagi
sisa pembagian
Dengan cara horner atau bagan, aturan penggunaan metode horner
pada operasi pembagian adalah Letakkan seluruh koefisien dari
derajat tertinggi sampai nol di bagian atas (selalu dimulai dari
pangkat tertinggi dan berurutan. Dan Letakkan faktor pengali di
samping kiri. Dan hasil samping kiri bagian bawah, dan sisa
pembagian di samping kanan bagian bawah.
e) Teorema faktor
Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan faktor lain atau
akar-akar rasional dari sistem persamaan suku banyak
menggunakan metode horner. Jika habis dibagi atau
mempunyai sisa nol, maka adalah faktor dari
Jika maka dan adalah faktor dari

f) Teirema sisa
Jika berderajat dibagi dengan maka sisanya adalah

Jika berderajat dibagi dengan maka sisanya adalah

Jika berderajat dibagi dengan , maka sisanya

Contoh soal:
1.

a. Tentukan hasil penjumlahannya


b. Tentukan hasil pengurangannya
c. Tentukan hasil perkaliannya
Jawab:
a.

b.

c.
2. Tentukan hasil dan sisa dari dibagi

Jadi hasil dari dibagi adalah


Dan sisa dari dibagi adalah

Anda mungkin juga menyukai