Anda di halaman 1dari 31

Matematika Dasar

Nama kelompok 5 :

VIANA DESTIKA SARI

02
02 MUH. ALIEF SAIDO

03
03 FARADINA

04
04 FAHREZA

05
05 INNA WULANDARI
01
01
Membedakan Definisi relasi, fungsi & Domain
fungsi (Df)- Range fungsi (Rf)
Apa yang dimaksud dengan domain kodomain dan range
beserta contohnya?
Domain adalah seluruh anggota himpunan daerah asal. Domain
biasanya terletak di sebelah kiri.
Kodomain adalah seluruh anggota himpunan daerah kawan.
kodomain biasanya terletak di sebelah kanan.
Range adalah hasil himpunan dalam daerah kawan yang
terpasang oleh anggota himpunan awal.

Contoh:
[(1,3), (2,4), (3,5), (3,7), (4,5)] tentukan domain, kodomain dan
range dari relasi tersebut
Jawab :
domain: 1,2,3,4,
kodomain:3,4,5,7,
range:3,4,5,7
“Setiap relasi belum tentu fungsi, namun setiap fungsi pasti merupakan relasi.”
Maksudnya gimana sih?

Pada relasi, setiap anggota himpunan daerah asal boleh mempunyai pasangan lebih dari satu atau boleh juga
tidak memiliki pasangan. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada aturan khusus untuk memasangkan setiap
anggota himpunan daerah asal ke daerah kawan pada relasi. Aturan hanya terikat atas pernyataan relasi
tersebut. Sedangkan pada fungsi, setiap anggota himpunan daerah asal dipasangkan dengan aturan khusus.
Aturan tersebut mengharuskan setiap anggota himpunan daerah asal mempunyai pasangan dan hanya tepat
satu dipasangkan dengan daerah kawannya.
Relasi
Setiap anggota himpunan daerah asal bisa mempunyai pasangan
lebih dari satu atau boleh juga tidak memiliki pasangan sama
sekali. Relasi dari dua buah himpunan dapat dinyatakan dengan
tiga cara yaitu:
• Diagram panah
• Diagram Cartesius.
• Himpunan pasangan berurut
Perhatikan perbedaan ketiga cara diatas pada contoh soal
berikut ini!
Contoh soal relasi
Pasangan berurutan jika A = {1,2,3,4,5} setengah dari B =
{2,3,4,5,6,7,8,9,10}!
Relasi dari dua buah himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
a.Diagram Panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah
dalam menyatakan suatu relasi. Diagram ini akan
membentuk pola dari suatu relasi ke dalam
bentuk gambar arah panah yang menyatakan
hubungan dari anggota himpunan A ke anggota
himpunan B.
Diagram Cartesius
Diagram Cartesius adalah sebuah diagram yang
terdiri dari sumbu X dan sumbu Y. Dalam diagram
Cartesius, anggota himpunan A terletak pada
sumbu X, sedangkan anggota himpunan B
terletak pada sumbu Y. Relasi yang
menghubungkan himpunan A ke B ditunjukkan
dengan noktah ataupun titik.
Himpunan Pasangan Berurut
Sebuah relasi yang menghubungkan satu himpunan ke himpunan lainnya bisa
disajikan dalam bentuk himpunan pasangan berurut. Cara penulisannya yaitu
anggota himpunan A ditulis pertama, sedangkan anggota himpunan B yang
menjadi pasangannya ditulis kedua.
A = {1,2,3,4,5} setengah dari B = {2,3,4,5,6,7,8,9,10}!
Jadi Himpunan Pasangan Berurutan
{(1,2), (2,4), (3,6), (4,8), (5,10)}
Fungsi
Fungsi atau pemetaan merupakan relasi khusus dari himpunan A ke himpunan B, dengan
aturan setiap anggota himpunan A dipasangkan tepat satu ke anggota himpunan B. Semua
anggota himpunan A atau daerah asal disebut dengan domain, sedangkan semua anggota
himpunan B atau daerah kawan disebut kodomain.
Hasil pemetaan dari domain ke kodomain disebut range fungsi atau daerah hasil. Sama
halnya dengan relasi, fungsi juga dapat dinyatakan dalam bentuk diagram panah, himpunan
pasangan berurut dan diagram Cartesius seperti contoh pada Relasi diatas.
Fungsi dapat dinotasikan dengan huruf kecil seperti f, g, h, i, dan sebagainya. Fungsi f
memetakan himpunan A ke himpunan B, maka dapat dinotasikan dengan f(x): A→B.

Contoh fungsi adalah fungsi f yang memetakan A ke B dengan aturan f: x → 2x + 2.

Cara membaca Notasi fungsi


Dari notasi fungsi tersebut, x adalah anggota domain. Fungsi x → 2x memiliki arti bahwa
fungsi f memetakan x ke 2x. Jadi daerah hasil x oleh fungsi f adalah 2x. Jadi kamu bisa
menotasikannya menjadi f(x) = 2x.
Jika fungsi f: x → ax + b dengan x anggota domain f, maka rumus fungsi f adalah
F (x) = ax + b
Contoh 1 :
Cari daerah asal (domain) untuk fungsi f(x)=1x−3.

Pembahasan:
Daerah asal untuk f(x)
ini adalah {x∈R:x≠3}. Ini dibaca “himpunan semua x dalam bilangan riil R sedemikian
sehingga x tidak sama dengan 3”. Kita kecualikan 3 untuk menghindari pembagian oleh 0.

Contoh 2 :
Cari daerah asal (domain) untuk fungsi f(x)=√9−t2

Pembahasan:
Di sini kita harus membatasi t
sedemikian sehingga 9−t2≥0 dengan tujuan menghindari nilai-nilai tak riil untuk √9−t2. Ini
dicapai dengan mensyaratkan bahwa |t|≤3.
Dengan demikian, daerah asal fungsi f(x)=√9−t2
adalah {t∈R:|t|≤3}. Dalam cara penulisan interval, kita dapat menulis daerah asal fungsi ini
sebagai [−3,3].
02
02
Menentukan operasi pada
fungsi
Operasi Pada Fungsi
● Dua bilangan dapat ditambahkan untuk menghasilkan
sebuah bilangan baru, demikian pula dua fungsi dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru.
Sama halnya dengan dua bilangan a dan b yang dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a
+ b, demikian pula dua fungsi f dan g dapat ditambahkan
untuk menghasilkan sebuah fungsi baru
f +g.
● Perhatikanlah rumus dibawah ini :

Dari dua fungsi tersebut, kita dapat membuat sebuah fungsi


baru f + g, yakni
Tentu saja kita harus sedikit hati-hati mengenai daerah asal. Jelas x harus
berupa sebuah bilangan di mana f maupun g berlaku. Dengan kata lain,
daerah asal f + g adalah irisan dari daerah asal f dan g

Selain fungsi f + g, kita juga peroleh fungsi-fungsi baru yakni f-g, f.g, dan
f/g. Dengan anggapan bahwa f dan g mempunyai daerah asal mula, kita
peroleh sebagai berikut.
Komposisi Fungsi
Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)),
dikatakan bahwa kita telah menyusun g dengan f. Fungsi yang dihasilkan, disebut komposisi g dengan f, dinyatakan
oleh g o f. Jadi,

Ingat kembali contoh kita yang terdahulu, f(x)=(x-3)/2 dan g(x)=√x. Kita dapat menyusunnya dalam
dua cara,

Segera kita perhatikan satu hal: Susunan (komposisi) fungsi tidak komutatif; g o f dan f o g
umumnya berlainan.
Kita juga harus hati-hati dalam menguraikan daerah asal suatu fungsi komposit. Daerah asal
g o f adalah bagian dari daerah asal f (yakni, nilai-nilai x itu) untuk mana g dapat menerima
f(x) sebagai masukan. Dalam contoh kita, daerah asal g o f adalah [3,∞), karena x harus
lebih besar atau sama dengan 3 agar memberikan suatu bilangan tak negatif (x-3)/2 untuk
dikerjakan oleh g. Diagram dalam Gambar 3 memberikan pandangan lain mengenai hal ini.
CONTOH SOAL
1. Diketahui f(x) = 2x + 4 dan g(x) = x - 5. Tentukanlah (f + g)(x).
Pembahasan:
(f + g)(x) = f(x) + g(x)
= 2x + 4 + x - 5
= 3x - 1
2. Diketahui f(x) = x² - 2x dan g(x) = x² + 1. Tentukanlah (f - g)
(x).
Pembahasan:
(f - g)(x) = f(x) - g(x)
= x² - 2x - (x² + 1)
= - 2x - 1
3. Diketahui f(x) = x - 5 dan g(x) = x + 2. Tentukanlah (f × g)(x).
Pembahasan:
(f × g)(x) = f(x) . g(x)
= (x - 5) (x + 2)
= x² - 5x + 2x - 10
= x² - 3x - 10
03
03
Menemukan hubungan antar fungsi
trigonometri
Kemampuan menggunakan identitas Trigonometri
dentitas trigonometri adalah suatu identitas yang berisi kesamaan
fungsi trigonometri di ruas kiri dan ruas kanan. Kesamaan itu
diperoleh dengan cara menjabarkan salah satu fungsi, bisa di ruas kiri
atau ruas kanan hingga diperoleh bentuk akhir yang sama. Adapun
contoh identitas trigonometri adalah sebagai berikut.
tan x + cot x = sec x.csx x
Dari contoh di atas, terlihat bahwa kedua ruas memuat fungsi
trigonometri yang berbeda. Oleh karena dihubungkan oleh tanda “=”,

Adapun rumus identitas trigonometri ganjil genap adalah sebagai berikut.


1. sin (-α) = -sin α
2. cos (-α) = cos α
3. tan (-α) = -tan α
Dari rumus di atas, terlihat kan jika sudutnya ada yang bertanda negatif? Lalu,
apa sih arti sudut negatif itu? Suatu sudut dikatakan negatif jika arah putarannya
searah dengan arah putaran jarum jam dan pengukurannya dimulai dari sumbu-x
positif.
Rumus Identitas Trigonometri Kofungsi

Identitas kofungsi adalah hubungan antara dua fungsi trigonometri yang variabel sudutnya merupakan
komplemen dari sudut 90o. Sudut komplementer adalah dua sudut yang saling bersebelahan dan jumlah
keduanya tepat 90o

Ingat nilai

Adapun contoh identitas kofensi adalah


Contoh Soal 1
Dengan identitas trigonometri, buktikan bahwa sin(90o – a) = cosa!

Pembahasan:

Di soal tertulis bahwa sin(90o – a) = cosa. Untuk membuktikannya,


gunakan identitas trigonometri selisih dua sudut seperti berikut.
Contoh Soal 2 Identitas Trigonometri

Jadi, terbukti bahwa sin(90o – a) = cosa.


Contoh soal 2
Jika tan(5o) = x, tentukan nilai tan(40o) dalam x!
Pembahasan:
Oleh karena yang ditanyakan dalam bentuk tangen,
gunakan rumus identitas selisih dua sudut pada
tangen, di mana tan(40o) = tan(45o – 5o). Dengan
demikian:

Jadi tan
04

Menentukan nilai limit fungsi disatu titik dan


sifatnya
Sifat sifat limit fungsi
1.
dengan k adalah konstant

2.

3.

4.

5.

6.

7.
Menentukan Nilai Limit Fungsi
Substitusi
Menentukan nilai limit suatu fungsi menggunakan cara substitusi yaitu mensubstitusikan langsung
bilangan yang didekati x pada suatu fungsi.
Jika diketahui suatu

maka substitusikan nilai x=c ke fungsi f(x).


Faktorisasi
Apabila dalam menentukan nilai limit fungsi dengan substitusi langsung menemukan hasil 0/0 (bentuk tak tentu), maka
fungsi tersebut perlu disederhanakan terlebih dahulu dengan cara memfaktorkan fungsinya sehingga menjadi fungsi
yang lebih sederhana.
Perkalian sekawan​​
Apabila dalam menentukan nilai limit fungsi menemukan hasil berupa bentuk tak tentu dan sulit menyederhanakannya
karena penyebutnya yang tidak rasional, maka fungsi tersebut perlu dirasionalkan (dikalikan dengan sekawan) terlebih
dahulu.
Beberapa cara merasionalkan fungsi untuk menentukan nilai limitnya, yaitu
A.: maka

B. maka

c. Maka
Limit Tak Hingga
cara menentukan penyelesaian dari :

adalah dengan membagi pembilang dan penyebut dengan pangkat


tertinggi dari penyebutnya.
Secara sistematis dapat dirumus
kan:

Tentukan nilai limit dari

Pembahasan:
CONTOH SOAL

Tentukan nilai limit dari :

Pembahasan :
05
05
Menetapkan teorema limit
Limit trigonometri adalah nilai terdekat suatu sudut pada fungsi
trigonometri.

Penghitungannya bisa langsung disubstitusi seperti limit fungsi aljabar,


tetapi ada fungsi trigonometri yang harus diubah terlebih dahulu ke
identitas trigonometri untuk limit tak tentu.
Trigonometri yang biasa kita gunakan ialah

Sinus (sin)
Tangen (tan)
Cosinus (cos)
Cotongen (cot)
Secan (sec)
Cosecan (csc)

Contoh:

Limit sin x ketika x mendekati 0 adalah 0, yang dapat dituliskan sebagai:


lim sin x = 0, x -> 0
Limit cos x ketika x mendekati 90 derajat adalah 0, yang dapat dituliskan sebagai:
lim cos x = 0, x -> 90

Limit fungsi trigonometri sering digunakan dalam menentukan batas-batas integral, menyelesaikan
persamaan diferensial, dan memahami sifat-sifat suatu fungsi trigonometri.
Teorema Dasar Limit
Teorema 1 (T.1) : limx→ck=k
Nilai limit suatu fungsi konstan sama dengan konstanta itu.
Teorema 2 (T.2) : limx→cx=c
Nilai limit suatu fungsi identitas sama dengan nilai pendekatan peubahnya.
Teorema 3 (T.3) : limx→ckf(x)=klimx→cf(x)
Limit hasil kali konstanta dengan fungsi sama dengan hasil kali konstanta dengan limit fungsi itu.
Teorema 4 (T.4) : limx→c(f(x)+g(x))=limx→cf(x)+limx→cg(x)
Limit jumlah fungsi-fungsi sama dengan jumlah masing-masing limit fungsi.
Teorema 5 (T.5) : limx→c(f(x)−g(x))=limx→cf(x)−limx→cg(x)
Limit selisih fungsi-fungsi sama dengan selisih masing-masing limit fungsi.
Teorema 6 (T.6) : limx→c(f(x)g(x))=limx→cf(x).limx→cg(x)
Limit hasil kali fungsi-fungsi sama dengan hasil kali masing-masing limit fungsi.
Teorema 7 (T.7) : limx→cf(x)g(x)=limx→cf(x)limx→cg(x), syaratnya g (x) ≠ 0
Limit hasil bagi fungsi-fungsi sama dengan hasil bagi masing-masing limit fungsi dengan syarat limit penyebut tidak sama dengan nol.
Teorema 8 (T.8) : limx→c[f(x)]n=[limx→cf(x)]n
Limit fungsi pangkat n sama dengan pangkat n dari limit fungsi itu.
Teorema 9 (T.9) : limx→cf(x)−−−−√n=limx→cf(x)−−−−−−−√nLimit akar pangkat n dari suatu fungsi sama dengan akar pangkat n dari limit fungsi itu
dengan syarat limit fungsi tersebut tidak negatif untuk n bilangan genap.
Contoh soal
Tentukan nilai limx→325−x2√1+x
Penyelesaian:
Kamu dapat menentukan nilai limit ini dengan menggunakan teorema limit utama :
06
06
Menentukan nilai limit fungsi triogonometri
Contoh:
Hitunglah limit sin x ketika x mendekati 30 derajat.

Jawaban:
Kita dapat menggunakan rumus sin x = 2 sin (x/2) cos (x/2) untuk menghitung limit sin x.
lim sin x = lim [2 sin (x/2) cos (x/2)]
= 2 lim [sin (x/2)] lim [cos (x/2)]
Kita tahu bahwa limit sin (x/2) ketika x/2 mendekati 0 adalah 0, sehingga limit sin x = 2 * 0 *
lim [cos (x/2)]
Sekarang, kita harus menghitung limit cos (x/2) ketika x/2 mendekati 0.
Kita dapat menggunakan rumus cos2 (x/2) + sin2 (x/2) = 1 untuk menghitung limit cos (x/2).
Jika x/2 mendekati 0, maka sin (x/2) juga mendekati 0, sehingga cos2 (x/2) + sin2 (x/2) =
cos2 (x/2) + 0 = cos2 (x/2)
Dengan demikian, limit cos (x/2) = √(cos2 (x/2)) = √(1) = 1.
Kemudian, limit sin x = 2 * 0 * 1 = 0.
Jadi, limit sin x ketika x mendekati 30 derajat adalah 0.

Cara menghitung limit trigonometri dapat berbeda tergantung


pada fungsi yang akan dihitung dan batas yang akan dicari.

Namun, prinsip yang digunakan umumnya sama yaitu dengan


menggunakan rumus-rumus trigonometri dan menentukan limit
tiap bagian dari rumus tersebut
thank youu
“Matematika tidak menambah cinta atau mengurangi kebencian, tetapi
matematika memberi kita harapan bahwa semua situasi ada solusinya”

‘Tiada doa yang lebih indah selain doa agar tugas ini dapat A’

Anda mungkin juga menyukai