PAPER
MATEMATIKA DASAR I
FUNGSI DAN GRAFIK
NAMA KELOMPOK :
I PUTU BAYU KENANDA
NI PUTU LISNA OKVIANI
ROSALIA GOSAL
AYU PRITA WINDARI
( 1308105003 )
( 1308105019 )
( 1308105010 )
( 1308105041 )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya fungsi muncul karena adanya ketergantungan suatu kuantitas (besaran)
tertentu pada kuantitas (besaran) lainnya. Fungsi dapat dinyatakan dalam 4 cara yaitu secara
verbal (kata-kata), numerik (tabel nilai), visual (grafik) dan aljabar (rumus eksplisit). Fungsi,
dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan
sebagai domain) kepada anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah
ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti alatnya
berfungsi dengan baik. Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan
setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan", "peta", "transformasi", dan "operator"
biasanya dipakai secara sinonim.
B. Tujuan
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa dapat menggambarkan grafik fungsi
yang diberikan.
C. Rumusan Masalah
Pengertian Fungsi secara objektif
Domain dan Kodomain Fungsi
Operasi, Komposisi dan Invers Fungsi
Macam-macam Fungsi
Grafik Fungsi
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup permasalahan yang kami bahas adalah mempelajari fungsi
dan grafik dalam kalkulus tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah fungsi f adalah aturan yang memasangkan setiap elemen x dalam satu
himpunan, misalkan A, dengan tepat satu elemen f(x) dalam himpunan kedua, misalkan B.
Himpunan B boleh sama dengan himpunan A.
Apabila f merupakan fungsi yang memasangkan setiap anggota A pada tepat satu
anggota B, maka f ditulis sebagai f : A B. Himpunan A disebut domain (daerah asal,
daerah definisi) fungsi f dan himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dari fungsi f.
Empat situasi berikut menggambarkan cara penyajian fungsi, yaitu :
a. Luas daerah A dari suatu lingkaran tergantung pada jarijari r lingkaran tersebut. Aturan
yang mengaitkan r dan A diberikan oleh persamaan A = r2.
Setiap nilai r berhubungan dengan nilai A, maka dikatakan bahwa A adalah fungsi dari r.
Fungsi tersebut disajikan melalui suatu rumus eksplisit.
b. Populasi manusia P di dunia tergantung pada waktu t. Tabel berikut memberikan taksiran
populasi dunia P(t) pada waktu t, untuk tahun tertentu.
c. Biaya pengiriman surat tercatat C tergantung pada beratnya w. Walaupun tidak terdapat
rumus sederhana yang mengaitkan C dan w, kantor pos mempunyai aturan tertentu (dapat
disajikan dengan uraian kata kata) untuk menentukan C bila w diketahui. Aturan yang
digunakan Perusahaan Pos Amerika Serikat tahun 1998 sebagai berikut : Biayanya adalah
32 sen untuk berat sampai dengan satu ons, ditambah 23 sen untuk setiap ons tambahan
sampai dengan 11 ons.
d. Kecepatan tegak tanah a yang diukur oleh seismograf selama gempa adalah fungsi dari
waktu terlewat t. Biasanya digunakan grafik yang menyatakan hubungan antara a dan t.
f(x)
f(a)
f
Domain
Range
A = r2
variabel teri Fungsi bentuk eksplisit adalah fungsi yang variabel bebas dan variabel
terikatnya terpisah. Jika x variabel bebas dan y variabel terikat maka notasi fungsi bentuk
eksplisit ditulis y = f(x).
Contoh :
a. y = 3 sin x + cos x
b. y = x2 - 8 x + 10
Fungsi bentuk implisit adalah fungsi yang variabel bebas dan variabel terikat letaknya
tidak terpisah. Jika x variabel bebas dan y variabel terikat maka notasi fungsi bentuk implisit
ditulis f(x, y) = 0.
Contoh :
a. (x-3) y + 5 x -3 y = 0
b. x2 x y2 + 6 x y 7 x = 0
Fungsi parametrik adalah fungsi yang relasi antara variabel bebas dan variabel
terikatnya disajikan dalam persamaan yang menggunakan parameter. Jika x variabel bebas, y
variabel terikat dan, t parameter maka notasi bentuk fungsi implisit dapat di tulis sebagai
berikut :
x f (t )
y g (t )
, t sebagai parameter
Contoh :
a.
b.
x cos a
y sin a
, a sebagai parameter
x 2t t 2
2
y t 2t
2t 1
, t sebagai parameter
Fungsi y = f(x) merupakan fungsi yang dibentuk dari satu variabel yakni x,
sedangkan fungsi z = f(x, y) adalah fungsi yang dibentuk dari dua varibel yaitu x dan y.
Contoh :
a.
y=3x2
z = sin y + cos y
z = x3 + 4 x2 y - 8
c = a2 b2 + a b4
Apabila sebuah fungsi domainnya tidak dirinci, maka dapat dianggap bahwa
domainnya adalah himpunan bilangan real yang terbesar sehingga fungsi tersebut bernilai
bilangan real. Domain tersebut disebut daerah asal alamiah.
Contoh :
a.
b.
25 x 2
x 2 25
x5
25 x 2
R(f) = {y R : y =
25 x 2
x 2 25
x5
, -5 x 5} = {y R : 0 y 5}
R(g) = {y R : y =
x 2 25
x5
, x 5}
x 2 25 ( x 5)( x 5)
x 5, x 5 y 10
x5
x5
R(g) = {y R : y 10}
f
g
daerah asal
adalah { x A B ; g(x) 0 }
Contoh :
x
Jika f(x) =
dan g(x) =
4 x
f
g
, tentukan f + g, f g, fg,
Penyelesaian :
Daerah asal f(x) adalah [0, +
) [-2, 2] = [0, 2].
4 x2
x
(f + g)(x) =
4 x2
x
(f g)(x) =
(f g)(x)
4 x2
f
)(x)
g
(
4 x
4x x3
x
4 x2
Komposisi Fungsi
Diberikan fungsi f dan g, fungsi komposit f
didefinisikan oleh
(f
g)(x) = f(g(x))
Daerah asal f
g(x)
(masukan)
f(g(x))
(keluaran)
Variabel x sebagai masukan, akan diproses mesin g dan akan diperoleh hasil g(x), selanjutnya
g(x) akan menjadi masukan bagi mesin f, hasilnya adalah f(g(x))
Contoh :
x
Jika f(x) =
dan g(x) =
2 x
a. f
b. g
c. f
d. g
Penyelesaian :
a. (f
g)(x) = f(g(x)) = f(
2 x
)=
2 - x 0
b. (g
f)(x) = g(f(x)) = g(
2-
c. (f
d. (g
terdefinisi, maka x
2 atau x
f)(x) = f(f(x)) = f(
x 2
= (-
, 2]
2- x
0 dan agar
)=
maka 2 -
terdefinisi maka 2 -
0, yaitu
0 , yaitu
).
2- 2-x
)=
terdefinisi maka 2 x
2 x
=
x
Agar
2 x
)=
x
Agar
2-x
=
x
2-x
2 x
0, yaitu x
2 atau x
2- 2-x
2 dan agar
terdefinisi
2]
Melakukan komposisi tiga fungsi atau lebih , misalnya f g h, adalah dengan memproses
masukan pada h terlebih dahulu, selanjutnya hasilnya diproses pada g, dan terakhir hasil dari
proses g diproses pada f, rumusannya adalah sebagai berikut
(f g h)(x) = f(g(h(x)))
Contoh :
Carilah f g h jika f(x) =
x
x 1
Penyelesaian :
(x 3 )5
(x 3 )5 1
(f g h)(x) = f(g(h(x))) = f(g(x + 3)) = f((x + 3)5) =
Invers Fungsi.
Suatu fungsi f memadankan suatu nilai x dalam daerah asalnya A dengan nilai tunggal y
dalam daerah hasilnya B. Untuk suatu nilai y dalam B diperoleh kembali nilai x yang oleh f
itu dipadankan dengan y. Fungsi yang baru ini, yang memadankan nilai y dengan x,
dilambangkan dengan f
-1
1
f
hasilnya adalah A. Lambang f -1 bukan berarti
Penyelesaian :
Sehingga f -1(x) =
x-6
2
y-6
2
= f -1(y)
-1
D. Macam-macam Fungsi
Beberapa macam fungsi yang disajikan dalam sub bab ini adalah fungsi tangga, fungsi
gasal, fungsi genap, fungsi aljabar, fungsi logaritma, dan fungsi eksponensial
Fungsi Modulus
Fungsi modulus adalah fungsi yang terdefinisi secara sepotong-sepotong Fungsi-fungsi
yang sering digunakan adalah dua fungsi yang sangat khusus yaitu fungsi nilai mutlak ,
-x
jika x 0
jika x 0
Grafiknya mempunyai sudut tajam pada titik asal. Perhatikan grafik berikut :
-x
yang lebih kecil atau sama dengan x. Grafiknya melompat pada tiap bilangan bulat.
Contoh :
Biaya pengiriman surat C(w) dengan berat w disajikan sebagai berikut.
C(w) =
0,32
0,55
0,78
1,01
jika
jika
jika
jika
0 w 1
1 w 2
2 w 3
3 w 4
Jika berat surat w = 1,5 maka C(1,5) = 0,55. Selanjutnya C(2,1) = 0,78, C(2,7) = 0,78 dan
seterusnya
Fungsi Genap dan Fungsi Gasal
Fungsi y = f(x) disebut fungsi genap jika f( - x ) = f( x )
Fungsi y = f(x) disebut fungsi gasal jika f( - x ) = - f( x )
Grafik fungsi genap simetris dengan sumbu y, sedangkan grafik fungsi gasal simetri terhadap
titik asal.
Contoh :
a.
b.
tidak terdapat sebagai penyebut dan dikatakan pecah rasional jika x terdapat sebagai
penyebut.
Contoh :
a. f(x) =
b.
f(x) =
1
3
x2 x 3
x5
dan g(x) =
x -1
3x 1
2x -1
x-4
c. f(x) =
x2
adalah
).
, maka
2. a x - y =
ax
ay
3. (ax) y = xx y
4. (a b) x = ax bx
Jika a = e bilangan natural maka diperoleh fungsi eksponensial natural,yaitu
y = ex
Fungsi Logaritma
Fungsi eksponensial f(x) = ax mempunyai invers yang disebut fungsi logaritma
log
f(y) = x
maka diperoleh
a
log
x=y
ay = x
sehingga
a
log
(ax) = x untuk setiap x
dan
log x
log
1.
(x ) = r
a
log
2.
log
x+
a
log
log
(x y) =
a
3.
log
x
a
a
log y
log
log
( )=
x
y
Fungsi logaritma dengan bilangan pokok e disebut logaritma natural dan mempunyai
lambang khusus
e
log
x = ln x
e y= x
x
y
2. ln (
) = ln x ln y
3. ln (xr) = r ln x
E. Grafik Fungsi
Jika daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi merupakan bilangan real, maka
fungsi itu dapat digambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat. grafik fungsi f adalah
grafik dari persamaan y = f(x).
Dalam hal menggambar grafik, ada dua bentuk grafik yang digunakan, yaitu sketsa
kasar dan sketsa halus. Untuk menentukan sketsa mana yang akan digunakan, apakah sketsa
halus atau kasar, tentu tergantung dari kebutuhan. Jika yang dibutuhkan hanya pola hubungan
antar variabel, cukup digunakan sketsa kasar, tetapi jika akan digunakan untuk memprediksi
nilai data pada titik tertentu, tentu saja sketsa halus yang dibutuhkan.
Jika bentuk fungsi belum diketahui dan yang diketahui hanya sekumpulan datanya,
maka untuk menentukan bentuk fungsinya, terlebih dahulu diprediksi bentuk fungsi tersebut.
Selanjutnya dengan menggunakan data-data yang tersedia, kemudian dicari konstantakonstanta yang belum diketahui. Untuk menentukan konstanta-konstanta tersebut sering
digunakan metode kuadrat terkecil dan hal ini akan dibahas pada saat pembahasan turunan,
sedangkan pada pembahasan ini akan digunakan pendekatan kasar.
Contoh :
Sketsa grafik y = x
Sketsa grafik y = x2 3 x + 2
Penyelesaian :
a. Jika diambil beberapa nilai x akan diperoleh pula beberapa nilai y berikut
x
-2
y = x
2
-1
b.
Grafik untuk fungsi kuadrat di atas berupa parabola yang terbuka ke atas. Untuk
menggambarkan grafik y = x2 3 x +2, maka dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
Sumbu simetri y =
b
3
2a
2
Transformasi fungsi.
Dengan menerapkan transformasi tertentu pada grafik fungsi yang diketahui akan dapat
diperoleh grafik baru yang berkaitan. Ada dua transformasi fungsi yang dapat digunakan
untuk mendapatkan grafik baru , yaitu
1. Pergeseran (translasi) tegak dan mendatar.
Misalkan c > 0. untuk memperoleh grafik
asumsi tertentu). Model yang baik menyederhanakan kenyataan (fenomena) sekedar untuk
memungkinkan kalkulasi matematika, tetapi cukup akurat untuk memberikan kesimpulan
yang berharga.
Model Linier
Bila hasil ploting grafik antara variabel terikat dan variabel bebas menunjukkan pola
garis lurus, maka cukup masuk akal untuk mengatakan bahwa y merupakan fungsi linier dari
x. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan dengan
y = f(x) = m x + b.
Contoh :
a. Ketika udara kering bergerak ke atas, ia memuai dan mendingin. Jika suhu permukaan
tanah adalah 20
( dalam o C ) sebagai fungsi tinggi h (dalam km) dengan anggapan bahwa suatu model
linier sudah memadai. Dan gambarkan grafik fungsi di atas.
Penyelesaian :
Karena dianggap bahwa T merupakan fungsi linier h, maka dapat ditulis
T=mh+b
Pada waktu h = 0 diperoleh T = 20, sehingga
20 = m . 0 + b = b
Pada waktu h = 1, T = 10, sehingga
10 = m . 1 + 20
kemiringan garis adalah m = -10 dan fungsi yang diperoleh
T = -10 h + 20
Grafiknya berupa sketsa kasar
b. Tabel di bawah ini berasal dari percobaan laktonisasi asam hidroksivaleri pada suhu 25 0
C. Tabel menunjukkan konsentrasi C(t) dari asam ini (dalam mol perliter) setelah t menit.
T
C(t)
0
0,0800
2
0,0570
4
0,0408
6
0,0295
8
0,0210
C(t) 0 ,0408
t4
0,0210 0 ,0408 8 4
C(t)
= - 0,0198 t + 0,2424
Sehingga dengan memasukkan nilai t pada persamaan ini akan diperoleh nilai C(t) yang
diinginkan. C(3) = 0,183 ; C(5) = 0,1434 ; C(7) = 0,1038
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi, dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai
kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai seharihari, seperti alatnya berfungsi dengan baik. Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar
dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan", "peta",
"transformasi", dan "operator" biasanya dipakai secara sinonim.
Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek lain),
namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah
fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x), yang
menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih besar. Dalam
hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
Untuk mendefinisikan fungsi dapat digunakan notasi berikut.
f : AB
Dengan demikian kita telah mendefinisikan fungsi f yang memetakan setiap elemen
himpunan A kepada B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada sebuah fungsi f yang
memetakan dua himpunan, A kepada B. Tetapi bagaimana tepatnya pemetaan tersebut
tidaklah terungkapkan dengan baik. Maka kita dapat menggunakan notasi lain.
X A
f : x x2
2
Atau f ( x ) : x
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
D. Ruang Lingkup
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Penyajian Fungsi
B. Domain dan Kodomain Fungsi
C. Operasi, Komposisi dan Invers Fungsi
D. Macam-macam Fungsi
E. Grafik Fungsi
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN