Anda di halaman 1dari 10

BAB II

FUNGSI & GRAFIK FUNGSI

Pada awalnya fungsi muncul karena adanya ketergantungan suatu kuantitas (besaran)
tertentu pada kuantitas (besaran) lainnya. Sebagai contoh, harga barang tergantung pada
banyaknya permintaan dan persediaan barang, konsentrasi obat dalam plasma terhadap
waktu, dan kecepatan reaksi terhadap konsentrasi zat. Fungsi dapat dinyatakan dalam
empat cara yaitu secara verbal (kata-kata), numerik (tabel nilai), visual (grafik) dan
aljabar (rumus eksplisit).

2.1. Pengertian Fungsi


Secara informal fungsi didefinisikan sebagai suatu aturan yang memasangkan
setiap anggota suatu himpunan, misalkan A, pada tepat satu anggota himpunan lainnya,
misalkan B. Himpunan B boleh sama dengan himpunan A.
Selanjutnya jika f merupakan fungsi yang memasangkan setiap anggota A pada tepat satu
anggota B, maka ditulis sebagai f : A  B.

x f(x)

a f(a)

A B f
Daerah asal Daerah hasil

Empat situasi berikut menggambarkan cara penyajian fungsi, yaitu :


a. Luas daerah A dari suatu lingkaran tergantung pada jari–jari (r) lingkaran tersebut.
Aturan yang mengaitkan r dan A diberikan oleh persamaan A(r) = r2. Setiap nilai r
berhubungan dengan nilai A, maka dikatakan bahwa A adalah fungsi dari r. Fungsi
tersebut disajikan melalui suatu rumus eksplisit.
b. Populasi manusia P tergantung pada waktu t. Tabel berikut memberikan taksiran
populasi dunia P(t) pada waktu t, untuk tahun tertentu. Tabel taksiran populasi
penduduk dunia adalah sebagai berikut

Tahun Populasi (dalam


jutaan)
1900 1650
1910 1750
1920 1860

14
1930 2070
1940 2300
1950 2520
1960 3020
1970 3700
1980 4450
1990 5300
1996 5770

Untuk setiap nilai t terdapat nilai padanannya yaitu P, sehingga dapat dikatakan bahwa
P merupakan fungsi dari t. Fungsi tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
c. Biaya pengiriman surat tercatat C tergantung pada beratnya w. Walaupun tidak
terdapat rumus sederhana yang mengaitkan C dan w, kantor pos mempunyai aturan
tertentu (dapat disajikan dengan uraian kata – kata) untuk menentukan C bila w
diketahui.
d. Kecepatan tegak tanah a yang diukur oleh seismograf selama gempa adalah fungsi dari
waktu terlewat t. Biasanya digunakan grafik yang menyatakan hubungan antara a dan
t.

Dalam fungsi f : A  B, himpunan A disebut domain atau daerah asal dari f, yaitu
himpunan elemen-elemen di mana fungsi itu mendapat nilai (suatu bilangan real),
sedangkan anggota B disebut kodomain atau daerah kawan dari fungsi f. Himpunan
bagian dari B yang merupakan nilai-nilai yang diperoleh dari fungsi itu disebut daerah
hasil atau range dari fungsi f. Pembicaraan tentang domain dan range memegang peranan
penting dalam fungsi, karena hal ini terkait dengan nilai-nilai dimana fungsi mempunyai
makna. Contoh :
1. Tentukan domain dan range dari f(x) = 25x2
Penyelesaian :
Domain fungsi f dengan f(x) = 25x2 adalah nilai-nilai x sehingga f(x) bernilai real,
yaitu himpunan penyelesaian dari 25 - x2  0. Jadi D f = {x  R : 25 - x2  0} = {x
 R : x2  25 }

= {x  R : -5  x  5}.
Range fungsi f adalah nilai y yang diperoleh apabila x berada dalam D f .

Jadi R f = {y  R : y = 25x2 , -5  x  5} = {y  R : 0  y  5} .
x2  25
2. Tentukan domain dan range dari g(x) =
x5
Penyelesaian :
x2  25

15
Domain fungsi g dengan g(x) = adalah nilai-nilai x sehingga g(x) bernilai real.
x5

Ini terjadi jika x – 5  0. Jadi Dg = {x  R : x  5},

x2  25
Range fungsi g adalah Rg = {y  R : y = , x  5} = {y  R : y 
10}. x5
Soal latihan
Carilah domain dan range dari fungsi f di bawah ini.

1
1. f(x) = 4 x2 6x 5. f(x) =
x1
2. f(x) = 3 x2 6x 6. f(x) = |x| + x

x 2
3. f(x) = 7. f(x) = |2x + 3| 2x -6

x  2  2 x  3 jika x  -1
4. f(x) = 2x  6 8. f(x) =   3 - x jika x   1

Soal latihan

f
Untuk soal no 1 – 5, carilah f +g, f-g, f.g, dan tentukan daerah asalnya masing-masing.
g

1. f(x) = x3 + 2x2, g(x) = 3x2 – 1

2. f(x) = 1x , g(x) = 1x


2
x
3. f(x) = , g(x) = 1x x1
2
4. f(x) = x2 + x , g(x) =
x3

1
5 f(x) = x - , g(x) = x2 + 1
x

1 f
6. Jika f(x) = x2 + x , g(x) = , carilah (f-g)(2), (1), g2(3)
x2 g

2
7. Jika f(x) = x2 1 , g(x) = , carilah f4(x) + g4(x) x

16
1
8. f(x) = x - , g(x) = x2 + 1 , carilah f 3(-1), f 2(2) + g2(2) x

2.2. Komposisi Fungsi


Diberikan fungsi f dan g, fungsi komposit fg (disebut juga komposisi dari f dan g),
didefinisikan oleh (fg)(x) = f(g(x))
Daerah asal fg adalah himpunan semua x di dalam daerah asal g sedemikian
hingga g(x) berada di dalam daerah asal f. Dengan kata lain, (fg)(x) akan terdefinisi jika
g(x) dan f(g(x)) keduanya terdefinisi.

Contoh :
Jika f(x) = x dan g(x) = 2x , carilah
(a). f  g , (b). g  f, (c). f  f, (d). g  g dan tentukan daerah asalnya
masingmasing.
Penyelesaian :
(a). (f  g)(x) = f(g(x)) = f( 2  x ) = 2 - x = 4 2-x

Daerah asal : x R 2 - x  0= x R x  2= (- , 2]


(b). (g  f)(x) = g(f(x)) = g( x ) = 2-x

Agar x terdefinisi, maka x  0 dan agar 2 - x terdefinisi maka

2 - x  0, yaitu x  2 atau x  4, sehingga daerah asalnya adalah [0,4].


(c). (f  f)(x) = f(f(x)) = f( x ) = x = 4
x
Daerah asal = [0 , )
(d). (g  g)(x) = g(g(x)) = g(2 - x ) = 2-2-x

Agar 2  x terdefinisi maka 2 – x  0, yaitu x  2 dan agar 2 - 2 - x terdefinisi


maka 2 - 2x  0 , yaitu 2x  2 atau x  - 2, sehingga daerah asalnya [-2, 2].
Melakukan komposisi tiga fungsi atau lebih , misalnya fgh, adalah dengan
menerapkan h, kemudian g, lalu f sebagai berikut (fgh)(x) = f(g(h(x)))

Contoh :

x
Carilah fgh jika f(x) = x 1 , g(x) = x5 dan h(x) = x -1.

Penyelesaian :

17
(x  1 )5
(fgh)(x) = f(g(h(x))) = f(g(x -1)) = f((x -1)5) = (x  1) 5 1

Soal latihan
Carilah (a). f  g , (b). g  f, (c). f  f, (d). g  g dan tentukan daerah asalnya untuk
masing-masing fungsi di bawah ini, jika
1. f(x) = x1 , g(x) = x2

1 3
+ 2x
2. f(x) = , g(x) = x x
1 x1
3. f(x) = , g(x) = x1 x1

4. f(x) = x2 1, g(x) = 1 x


5. Carilah fgh jika
a. f(x) = x – 1, g(x) = x , h(x) = x – 1

1 , h(x) = x2 + 2
3

b. f(x) = , g(x) = x x
6. Carilah fungsi f dan g sedemikian hingga gf = x3
2
x
7. Carilah fungsi f dan g sedemikian hingga fg = x2  4

2.3. Invers Fungsi


Suatu fungsi f memadankan suatu nilai x dalam daerah asalnya A dengan nilai tunggal
y dalam daerah hasilnya B. Untuk suatu nilai y dalam B diperoleh kembali nilai x yang
oleh f itu dipadankan dengan y. Fungsi yang baru ini, yang memadankan nilai y dengan
x, dilambangkan dengan f -1
dan disebut invers dari f. Daerah asal f -1
adalah B dan
1
daerah hasilnya adalah A. Lambang f -1 bukan berarti . Hal ini dapat dituliskan
f

y = f(x)  x = f -1(y)
Contoh :
Tentukan f -1
(x) jika f(x) = 2x + 6.
Penyelesaian :

y -6 (y)
-1

Peubah x dapat dicari dari y = f(x) = 2x + 6, yaitu x = =f


2

18
x6
Sehingga f -1(x) = .
2

Soal latihan
Tentukan f -1(x) dari

x 1
1. f(x) = - + 5 6. f(x) =
4 x5
1
2. f(x) = 3 x 7. f(x) =
x3

2x1
3. f(x) = 5 – 4x3 8. f(x) = x1

4. f(x) = (x – 4)
3
9. f(x) = xx22 11

 x1 
5. f(x) = x3/2 10. f(x) =  
3

 x  2
2.4. Grafik Fungsi
Jika daerah asal dan daerah hasil suatu fungsi merupakan bilangan real, maka
fungsi itu dapat digambarkan grafiknya pada suatu bidang koordinat. Grafik fungsi f
adalah grafik dari persamaan y = f(x). Dalam hal menggambar grafik, ada dua bentuk
grafik yang digunakan, yaitu sketsa kasar dan sketsa halus. Untuk menentukan sketsa
mana yang akan digunakan, tentu tergantung dari kebutuhan. Jika yang dibutuhkan hanya
pola hubungan antar variabel, cukup digunakan sketsa kasar, tetapi jika grafik itu akan
digunakan untuk memprediksi nilai data pada titik tertentu, tentu saja sketsa halus yang
dibutuhkan.
Jika bentuk fungsi belum diketahui dan yang diketahui hanya sekumpulan datanya,
maka untuk menentukan fungsinya terlebih dahulu diprediksi bentuk fungsi tersebut.
Selanjutnya dengan menggunakan data-data yang tersedia, kemudian dicari
konstantakonstanta yang belum diketahui.

Contoh :
1. Sketsalah grafik y = x2 – 3x2 + 2
2. Pada waktu anda membuka kran air panas, suhu air tergantung pada berapa lama air
telah mengalir. Buatlah sketsa kasar dari masalah di atas.
Penyelesaian :
1. y = x2 – 3x +2 (a=1, b=-3, c=2).

19
• Titik potong dengan sumbu x, diperoleh jika y = 0 x2 – 3x +2 = 0 
(x – 1)(x – 2) = 0  x = 1 atau x = 2.
Jadi titik potong dengan sumbu x adalah (2,0) dan (1,0).
• Titik potong dengan sumbu y, diperoleh jika x = 0 y = 02 – 3.0 +2 = 2.
Jadi titik potong dengan sumbu y adalah (0,2)

b3
• Persamaan sumbu simetri adalah x =
2a 2
• Karena a = 1 > 0, maka grafik terbuka ke atas

Soal latihan
Gambarkan grafik dari fungsi di bawah ini
1. f(x) = 2x + 3 6. f(x) = x2 1

2. f(x) = x2 – 4x + 1 7. f(x) = x2


3. f(x) = log (2x -1) 8. y = ln (x + 1)
4. f(x) =ex+1

20
5. f(x) = ex + 1
x2  5,x  0 x2 1,x  2
 
9. f ( x )  10. f ( x ) 3 ,x  2
 
2x  4,x  0 4  x ,x  2

2.5. Terapan Fungsi (Model Matematika)


Model matematika adalah uraian secara matematika (seringkali menggunakan fungsi atau
persamaan) dari fenomena dunia nyata. Beberapa contoh penerapan model matematika
adalah pemodelan pertumbuhan populasi, permintaan untuk suatu barang, kecepatan
benda jatuh, konsentrasi zat hasil pada reaksi kimia, harapan hidup seseorang pada waktu
lahir, atau biaya reduksi emisi. Tujuan model adalah memahami suatu fenomena dan
membuat prakiraan tentang perilaku fenomena tersebut di masa depan.
Tahapan – tahapan permodelan matematika adalah :
1. Bila diberikan suatu persoalan dunia nyata, pahami persoalan tersebut dengan
seksama.
2. Rumuskan model matematika dengan cara mengenali dan menentukan variabel bebas
dan variabel tak bebas, membuat asumsi yang menyederhanakan permasalahan.
Selanjutnya, dengan bekal pengetahuan tentang situasi fisik dan ketrampilan
matematika, dapat dibentuk persamaan yang mengaitkan variabel – variabel tersebut.
3. Dengan penerapan pengetahuan matematika pada model matematika dapat
dirumuskan kesimpulan secara matematis. Selanjutnya, kesimpulan matematis
tersebut ditafsirkan sebagai informasi tentang fenomena dunia nyata semula dengan
cara menyodorkan penjelasan atau membuat perkiraan.
4. Langkah terakhir adalah validasi model, yaitu membandingkan hasil prakiraan model
dengan fenomena mula – mula. Bila hasil prakiraan model mendekati fenomena mula
– mula, maka model dapat dikatakan volid. Jika tidak, model tersebut perlu
diperbaiki.
Model matematika tidak pernah merupakan pernyataan akurat secara lengkap dari
situasi fisik, melainkan merupakan pengidealan (yaitu dengan memberlakukan asumsi –
asumsi tertentu). Model yang baik menyederhanakan kenyataan (fenomena) sekedar
untuk memungkinkan kalkulasi matematika, tetapi cukup akurat untuk memberikan
kesimpulan yang berharga.
Model Linier
Bila hasil ploting grafik antara variabel tak bebas dan variabel bebas menunjukkan pola
garis lurus, maka cukup masuk akal untuk mengatakan bahwa y merupakan fungsi linier
dari x. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan dengan y = f(x) = m x + b Contoh :
1. Ketika udara kering bergerak ke atas, ia memuai dan mendingin. Diketahui suhu
permukaan tanah adalah 20oC dan suhu pada ketinggian 1 km adalah 10 oC. Nyatakan

21
suhu T (dalam oC) sebagai fungsi tinggi h (dalam km) dengan anggapan bahwa suatu
model linier sudah memadai. Selanjutnya gambarkan grafik fungsi di atas.
Penyelesaian :
Karena dianggap bahwa T merupakan fungsi linier h, maka dapat ditulis
T = mh + b
Pada waktu h = 0 diperoleh T = 20, sehingga
20 = m . 0 + b = b
Pada waktu h = 1, T = 10, sehingga
10 = m . 1 + 20
kemiringan garis adalah m = -10 dan fungsi yang diperoleh adalah T = -10 h + 20
Grafiknya berupa sketsa kasar

2. Tabel di bawah ini berasal dari percobaan laktonisasi asam hidroksivaleri pada suhu
250C. Tabel menunjukkan konsentrasi C(t) dari asam ini (dalam mol perliter) setelah t
menit.
t 0 2 4 6 8
C(t) 0,0800 0,0570 0,0408 0,0295 0,0210
Sketsalah grafiknya dan perkirakan nilai C(3), C(5), dan C(7)
Penyelesaian :
Diasumsikan fungsinya berbentuk garis lurus dan melalui titik ((4,0.0408) dan
(8,0.0210), maka persamaan fungsinya adalah
C(t)  0,0408 t4

0,0210  0,0408 8  4
C(t) = - 0,0198 t + 0,2424
Sehingga dengan mensubstitusikan nilai t pada persamaan ini akan diperoleh nilai C(t)
yang diinginkan.
C(3) = 0,183 ; C(5) = 0,1434 ; C(7) = 0,1038.

22
Soal latihan
1. Perusahaan F harus mengeluarkan biaya 20000 + 1000 x untuk membuat x tempat
obat yang dijual dengan harga Rp2.000,00 per buah.
a. Carilah rumus untuk P(x), yaitu keuntungan total dalam membuat x buah tempat
obat.
b. Hitung P(200) dan P(2000).
c. Berapa tempat obat yang harus dibuat agar mencapai titik impas?
2. Kotak penyimpanan berbentuk balok tanpa tutup mempunyai volume 4 m3. Panjang
alasnya dua kali lebarnya. Biaya bahan untuk pembuatan alas Rp50.000,00 per m2
dan biaya bahan untuk pembuatan sisi lainnya adalah Rp25.000,00 per m2. a.
Nyatakan biaya bahan sebagai fungsi lebar alas
b. Tentukan ukuran kotak yang mungkin dibuat, jika biaya yang tersedia Rp400.000,-
3. Kotak tanpa tutup dibuat dari selembar seng berbentuk persegi panjang berukuran 12
cm x 20 cm, dengan cara membuang persegi dengan panjang sisi x cm pada setiap
pojoknya dan melipat sisi-sisinya ke atas. Nyatakan isi kotak sebagai fungsi dari x.
4. Pengukuran suhu T (dalam oF) dicatat setiap dua jam dari tengah malam sampai
tengah hari di Atlanta, Georgia, pada 18 Maret 1996. Waktu t diukur dalam jam sejak
tengah malam.
t 0 2 4 6 8 10 12
T 58 57 53 50 51 57 61
a. Sketsalah grafik suhu T sebagai fungsi waktu
b. Taksir bentuk fungsinya
c. Dengan menggunakan hasil b carilah suhu (T) untuk t = 3, 5, dan 11.

23

Anda mungkin juga menyukai