Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI

A. Fungsi
Perhatikan illustrasi berikut ini :
Jembatan timbangan milik LLAJR.
- Jembatan timbangan ini akan berfungsi jika ada Truk muatan masuk di timbang, dan
hasilnya berat muatan truk tersebut diketahui .
- Membuat segelas teh manis. maka kita akan memasukkan gula kedalam teh agar
terasa manis.
Dari illustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa input untuk jembatan timbangan adalah truk
muatan dan hasilnya berat muatannya truk dari timbangan. Sedangkan gula merupakan
input dan hasil adalah teh manis
Inil disebut fungsi Jika dirumuskan y=f ( x ) .
Huruf x merupakan variabel indepeden (bebas) dan huruf y merukan variabel depeden
(tergantung). Variabel indepeden disebut juga argument dan varaibel depeden disebut juga
nilai dari fungsi .tersebut .
Domain dari suatu fungsi adalah himpunan bilangan dimana fungsi tersebut dapat
diterapkan. Artinya himpunan bilangan yang dipasangkan dengan variabel indepeden
tersebut.
Range dari suatu fungsi adalah himpunan bilangan dimana fungsi tersebut berasosiasi
dengan bilangan-bilangan pada domain.
Untuk jelaskan dapat didefenisikan sebagai berikut :
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x dalam
satu himpunan. Yang disebut daerah asal. dengan sebuah nilai unik f ( x ) dari himpunan ke
dua. Himpunan yang diperoleh secara sedemikian disebut daerah nilai (jelajah) fungsi
tersebut.

Atau

Misalkan A dan B adalah himpunan . Fungsi f : A → B adalah aturan yang memasangkan


atau mengkaitkan setiap anggota di A dengan tepat satu anggota di B.
Himpunan A dinamakan daerah asal atau daerah defenisi atau domain dari fungsi f dan
ditulis D f dan
Himpunan B dinamakan daerah kawah atau kodomain dari fungsi f . Anggota y ∈ B yang
terkait dengan x ∈ A dinamakan peta dari x dan ditulis dengan f (x). Anggota x ∈ A
dinamakan variabel bebas (indepeden) dan y tergantung dari x dinamakan variabel tak
bebas (depeden). Himpunan semua f ( x ) , x ∈ A dinamakan daerah hasil atau range dari
fungsi f dan ditulis R f
Untuk jelasnya diberikan contoh berikut :
Contoh 1. f ( x )=x 2 +1
Penyelesaian 1. Daerah asalnya bisa ambil {−1,0,1,2,3 } maka daerah nilainya (hasil)
adalah { 1,2,5,10 }. Perhatikan gambar dibawah ini :
A f B

-1 1
0 2
1 5
2 10
3
Type equation here .

Cara menulis fungsi . Untuk memberi nama fungsi digunakan huruf tunggal seperti f (atau g
atau F). Maka f ( x) dibaca “ f dari x ” atau “ f pada x menunjukan nilai yang diberikan oleh f
kepada x

Contoh 2. Jika f ( x )=x 3−4 : f ( 2 ) ; f (−1 ) ; f ( a ) ; f (a+ h)


Pemyelesaian 2 ;
f ( 2 ) =23−4=4
3
f (−1 ) =(−1 ) −4=−5
3
f ( a )=a −4
3
f ( a+h )= ( a+h ) −4

F ( x )=a+b
F ( 1 )=¿
F ( 2 )=¿

Contoh 3. Untuk 2
f ( x )=x −2 x , cari Df , R f dan sederhanakan
f ( 4+ h )−f (4 )
f ( 4 ) ;f ( a+ h ) ; f ( 4 +h ) −f ( 4 ) ;
h
2
f ( a+h )= ( a+h ) −2 ( a+ h )
f ( x )=x 2−2 x

Ambil x ∈ R :(−∞, ∞ ) x ∈ Z +¿; D =¿ ¿ atau (0 , ∞) asal


f

f ( 1 ) =12−2 (1 ) =−1
f ( 2 ) =0
f ( 3 )=3
f ( 4 ) =8
R f = {−1,0,3,8,15 , … … }

HP=¿ , selang (0 , ∞)
1
Contoh 4. Cari daerah asal pada f ( x )= :g ( t )= √ 9−t 2
x−3

Penyelesaian 4 : daerah asalnya adalah f : { x ∈ R ; x ≠ 3 } , dibaca “ himpunan x Dalam R


(bilangan riil) sedemikian sehingga x tidak sama dengan 3.
Daerah hasil R f : f :¿

Untuk g ( t ) =√ 9−t 2 . adalah |t |≤3 . Maka daerah asalnya adalah g : { t ∈ R ;|x|≤ 3 } jika ditulis
Dalam selang [−3,3].

Contoh 5. Tentukan daerah asal dan daerah hasil dari fungsi berikut ini :
1
a. f ( x )=
x−1
1
b. g ( x )= 2 g :{x∈ R :}
x +1
c. h ( x )=x 2+ 1

Fungsi sebagai relasi


Sebuah fungsi f bisa dimergeti sebagai relasi selang dua himpunan, dengan unsur pertama
hanya digunakan sekali dalam relasi tersebut
Relasi dari himpunan A ke B adalah himpunan bagian dari A x B dan dinotasikan dengan R.
Jika ( a , b ) ∈ R , maka a berelasi dengan b. dinotasi kan aRb . Sementara jika ( a , b ) ∉ R , maka
a tidak berelasi dengan b dinotasikan aRb

Contoh 6. Misalkan A={ 1,2,4 } dan R={ ( a , b )|a habis dibagi b }. Tentukan relasi R
Penyelesain 6 :
Diketahui A={ 1,2,4 } dengan aRb adalah a habis dibagi b
1 habis membagi 1, maka (1,1)∈ R
2 habis membagi 2, maka (2,2)∈ R
1 habis membagi 2, maka (1,2)∈ R
2 habis membagi 4, maka (2,4) ∈ R
1 habis membagi 4, maka (1,4) ∈ R
4 habis membagi 4, maka (4,4)∈ R
Jadi R={ ( 1,1 ) , ( 1,2 ) , (1,4 ) , ( 2,2 ) , ( 2,4 ) ,( 4,4) }

A B

1 1
2 2
4 4

Relasi R
B. Macam-macam fungsi
1. Fungsi bagian demi bagian
Fungsi bagian demi bagian merupakan fungsi yang mempunyai lebih dari satu aturan
fungsi pada daerah asalnya.

{
2
Contoh 7. f ( x )=
x −1 , x <0
¿ 3 x+ 2 ¿ , x ≥ 0

-1

2. Fungsi genap dan fungsi ganjil

Fungsi f dikatakan fungsi genap jika memenuhi f (−x )=f ( x ) untuk setiap x ∈ D f

Fungsi f dikatakan fungsi ganjil jika memenuhi f (−x )=−f ( x ) untuk setiap x ∈ Df

Contoh 8. Tentukan fungsi genap atau fungsi ganjil pada f ( x )=x 2


Penyelesaian 8 : Jika f ( x )=x 2 , maka f (−x )=(−x )2=¿ f (−x )=x 2
f (−x )=f ( x ) merupakan fungsi genap

Contoh 9. Tentukan fungsi genap atau fungsi ganjil pada f ( x )=x 3


Penyelesaian 9 : Jika f ( x )=x 3 maka f (−x )=(−x )3 =¿ f (−x )=−x 3
f (−x )=−f (x ) merupakan fungsi ganjil

Contoh 10. Jika diberikan f ( x )=x 3 + x 2 apakah ini fungsi genap atau fungsi ganjil
Penyelesaian 10 :
diketahui contoh 7 bahwa x 2 fungsi Genapdan contoh 8 bahwa x 3 adalahfungsi ganjil. Jadi
dapat disimpulkan bahwa f ( x )=x 3 + x 2 bukan fungsi ganjil dan fungsi genap

3. Fungsi Polinomial
Fungsi P disebut fungsi polynomial . jika :

a n x n +an −1 x n−1+ …+a2 x2 + a1 x +a n

n=1=¿ a 1 x +a0 fungsi liner


2
n=2=¿ a 2 x + a1 x+ a0 fungsi kuadrat

n bilangan bulat tak negative dan a 1 , a2 , … , an adalah konstanta


Polinomial berderajat 1 adalah P( x )=mx+ b
Polinomial berderajat 2 adalah P( x )=a x 2+ bx+ c
Polinomial berderajat 3 adalah p ( x ) =a x 3+ b x2 +cx + d , a ≠ 0 disebut juga fungsi
kubik

4. Fungsi Invers
Jika fungsi f : A → B   memiliki relasi dengan fungsi g :B → A , maka fungsi g
merupakan invers dari f dan ditulis  f −1 atau  g=F −1. Jika  f −1 dalam bentuk fungsi,
maka  f −1 disebut fungsi invers.

x
Contoh 11. Diberikan y=f ( x )= . Tentukan f −1 (x) dan daerah hasil dari fungsi f
1−x
Penyelesaian 11 :
g : { x ∈ R ; x ≠1 } atau D g : { x|x ≠ 1: x ∈ R }
Fungsi f injektif. Karena f ( x 1 ) =f ( x 2 )
x1 x2
= , x , x ≠ 1=¿ x 1=x 2 untuk setiap x 1 , x 2 ∈ Df
1−x 1 1−x 2 1 2
Selanjutnya :
f −1 ( x ) ?

x
y= =¿ y ( 1−x )=x :=¿ y − yx=x
1−x
y=x + yx =¿ y=x ( 1+ y )
y −1 x
x= =¿ f ( x )=
1+ y 1+ x
Contoh 12. f ( x )=x 2 +2 x+1 tentukan f −1
Contoh 13. f ( x )=3 x−5 dan g ( x )=x 2+2 x . Tentukan f −1 ( x ) . g (x)

5. Fungsi Komposisi :
Fungsi komposisi merupakan susunan dari beberapa fungsi yang terhubung dan
bekerja sama.

Sebagai ilustrasi jika fungsi f dan g adalah mesin yang bekerja beriringan. Fungsi f
menerima input berupa (x) yang akan diolah di mesin f dan menghasilkan output
berupa f (x) . Kemudian  f ( x)  dijadikan input untuk diproses di mesin g sehingga
didapat output berupa  g( f ( x ) ).

Ilustrasi tersebut jika dibuat dalam fungsi merupakan komposisi g dan f yang
dinyatakan dengan g ∘ f   sehingga:

dengan syarat: R f ∩ D g ≠ ϕ 

Komposisi bisa lebih dari dua fungsi jika f : A → B , g :B → C dan h :C → D, maka


h ∘ g ∘ f : A → D dan dinyatakan dengan

h ∘ g ∘ f =h ( g ( f ( x ) ) )

Sifat-sifat fungsi komposisi:


- Tidak bersifat komutatif : f ( x ) ∘ g ( x ) ≠ g( x)∘ f ( x )
- Bersifat assosiatif (h ∘ g ∘ f ¿( x )=h ∘( g ∘ f )( x )=((h ∘ g) ∘ f )(x)

Contoh 14. Jika f ( x )=2 x +3 dan g ( x )=x 2+3 x−5 , maka buktikan f ( g ( x ) ) ≠ g ( f ( x ) )

Penyelesaian 13 :

f ( g ( x ) )=f ( x +3 x−5 )=2 ( x + 3 x−5 ) +3=2 x + 6 x−10+3


2 2 2

2
f ( x )=2 x + 6 x−7 ∎
g ( f ( x ) )=g ( 2 x+ 3 )=( 2 x+3 )2+3 ( 2 x+ 3 )−5=4 x 2 +12 x +9+ 6 x+ 9−5

g ( f ( x ) )=4 x + 18 x +13 ∎
2

f ( g ( x )) ≠ g ( f (x ))
atau
2 2
2 x +6 x−7 ≠ 4 x +18 x +13

Contoh 15. Jika f ( x )=2 x +3 f ( g ( x ) )=2 x 2+ 6 x−7. Tentukan g(x )

Penyelesaian 14:

f ( g ( x ) )=2 x + 6 x−7
2

2
f ( x )=2(g ( x ) )+ 3=2 x +6 x−7
2
2 g ( x ) +3=2 x +6 x−7
2
2 g ( x )=2 x + 6 x−10
2
g ( x )=x +3 x−5 ∎
Contoh 15.a :

Diketahui : g ( x )=x 2+3 x−5 dan g ( f ( x ) )=2 x + 6 x−7 ditanya f (x)


2

Penyelesaiannya 15.a : g ∘ f ( x )=g [f ( x )]

g ( f ( x ) )=2 x 2+ 6 x−7
¿
¿

( f (x )+
2 ) ()
3 2 3 2

2
=2 x 2+ 6 x −2

( f ( x ) + 32 ) =2 x + 6 x− 184
2
2

3
2
2


f ( x ) + = 2 x +6 x−
18
4


f ( x )= 2 x 2+6 x −
18 3
− ∎
4 2
2
Contoh 16. Untuk f ( x )=x 2 +1 dan g ( x )= carilah nilai-nilai nya :
x +3
f
( f −g ) ( 2 ) ; ( 1 ) ; ( f ∘ g )( 0 ) ; dan g ¿
g
Contoh 17. Untuk f ( x )=x 2 +1 dan g ( x )=x+ 3 carilan nilai g ¿ ; f ¿ dan
g¿
2
Contoh 18. Jika g(x )=x + 3 x−5 dan ( g ∘ f )( x )=4 x 2 +18 x +13 , tentukan f (x)
Contoh 19. Dari contoh 17 tentukan ( g ∘ f )−1 ( x )

6. Fungsi Eksponensial
Fungsi eksponensial di defenisikan sebagai berikut :
x
f ( x )=a
Dengan a> 0 dan a ≠ 1 untuk x ∈ R
Bentuk khusus fufngsi eksponesial diperoleh dengan menggantikan a dengan
bilangan Euler, e dan ditulis : f ( x )=e x bisa disebut fungsi eksponensial natural

f ( x )=e x =¿ ln f ( x)=x ln e atau y=e x catatan ln e=1

7. Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma merupakan invers dari eksponensial. Misalkan a> 0 dan a ≠ 1 ,
x a
y=a ⟺ x=log a y=❑log x

❑5 log a=bilangan dasar 5
log ¿ bilangan dasar 10
c c
log c a . b=❑ log a + ❑log b
a
log c =❑c log a −❑c log b
b

log a log b
log c a . b= +
log c log c

log a log b
log a . b= + =log a+ log b log .10=1 log 100=2
log 10 log 10

Contoh 1. Hitung log 3 9 dan log 10 10 ; log 16 8


Penyelesaian 1. :

 log 3 9=lo g3 32=2 log 3 3=2 ( 1 )=2


 log 10 10=1
 Misalkan x=log 16 8 => 16 x =8 => (2¿¿ 4 )x =23 ¿
3
Sehingga 4 x=3 jadi x=
4

Contoh 2.

8. Fungsi Trigonometri

A(x , y)
r x 2+ y 2=1
t
0

Diberikan sebuah lingkaran x 2+ y 2=1 dan titik A( x , y) pada lingkaran L. Sudut t


terbentuk dari ruas garis OA . Nilai sudut t bernilai positif jika arah berlawanan jarum
jam dan bernilai negative jika searah jarum jam

Fungsi Daerah Asal D f Daerah hasil R f


f ( t )=sin t Df =R R f =[ −1,1 ]
f ( t )=cos t Df =R R f =[ −1,1 ]
f ( t )=tan t

f ( t )=cotant
{ |
Df = t ∈ R t ≠
2 k +1
2
π ,k ∈Z
} R f =R

R f =R
D f ={ t ∈ R|t ≠ kπ , k ∈ Z } R f =R
f ( t )=sec t R f =R−[−1,1]

f ( t )=cosec t
{ |
Df = t ∈ R t ≠
2 k +1
2
π ,k ∈Z } R f =R−[−1,1]

D f ={ t ∈ R|t ≠ kπ , k ∈ Z }

Sifat-sifat penting Fungsi Trigonometri :


2 2 2 2 2 2
1. sin x+ co s x=1 1+ tan x=sec x 1+cot x=cose c x
2. sin 2 x=2 sin x cos x cos 2 x=cos x−sin 2 x
2

3. sin ( x+ y )=sin x cos y+ cos x sin y


4. sin ( x− y )=sin x cos y−cos x sin y
5. cos ( x + y )=cos x cos y −sin x sin y
6. sin x +sin y=2 sin
x+ y
2 ( ) ( )
cos
x− y
2
7. cos x +cos y =2 cos
x+ y
2 ( ) ( )
cos
x− y
2
8. sin(−x)=−sin x cos (−x )=cos x

Contoh 1. Jika sin 2 x=2 sin x cos x , maka berapa sin x


Contoh 2. Jika cos 2 x=co s 2 x−sin2 x , maka berapa cos x
1−sinx
=1
Contoh 3. Buktikan bahwa 21 21
co s x−sin x
2 2

Tugas
1. Diberikan himpunan A={ a , b , c ,d } dan B= {1,2 } tentukan AxB
2. Diberikan himpunan A=¿ Tentukan
a. R1= {(a , b)|a ≤ b }
b. R2= {(a , b)|a+ b ≤6 }

3. Tentukan Df , R f :
a. f ( x )=x + √ x

{
2
b. f ( x )=
3 x ; x< 0
¿ x−2 ¿ ; x ≥ 0

Anda mungkin juga menyukai