Kata Pengantar
Penyusun,
i
Daftar Isi
ii
6.2.1. Sifat Sifat Fungsi Kontinu ............................................... 26
6.2.2. Kekontinuan Pada Selang ................................................ 28
KESIMPULAN .................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 30
iii
BAB I
FUNGSI DAN GRAFIKNYA
1.2 Pengertian
-2 4
-1 3
0 2
1 1
2 0
3 10
2 5
1
2
1 2
0 1
-1
Ketika fungsi daerah asal nya tidak dirinci, kita slalu menganggap
bahwa daerah asalnya adalah himpunan terear bilangan real sedemikian
rupa sehingga aturan fungsi ada maknanya dan memberikan bilangan
real. Ini disebut daerah asal alami. Bilangan bilangan yang harus anda
ingat untuk ditiadakan dari daerah asal alami adalah nilai nilai yang
menyebkan munculnya pembagian dengan nol atau akar kuadrat bilangan
negatif.
F(2)= 2-4 = 4
F(-1)=(-1)-4 = -5
F(a)=a-4
Selain itu fungsi genap dan ganjil juga menentukan bentuk grafik.
Seringkali kita memperkirakan kesimetrisan suatu fungsi dengan
3
y
6
-4 -2 2 4 x
-2
-4
2. (f-g)(x)=f(x) - g(x)
3. (af)(x) = a f(x)
4. (f.g)(x)= f(x)g(x)
3
() = , () =
2
3
( + )() = () + () = +
2
Fungsi fungsi f-g, fg, dan f/g diperkenalkan dengan cara yang
analog. Dengan anggapan bahwa f dan g mempunyai daerah asal alami.
4
5
3.1. Pengertian
g(x) = 2x + 1
g(-2) = 2(-2) + 1
g(-2) = -3
f(x) = x2
f(-3) = (-3)2
f(-3) = 9
1. f bunderan g terhadap x
2. f noktah g terhadap x
6
7
3. f komposisi g terhadap x
= f(x + 2) = g(x 1)
= (x + 2) 1 = (x 1) + 2
(g o h o f)(x) = x2 2x + 2 = (x2 + 2x + 1) 1
(h o f o g)(x) = x2 + 2x
BAB IV
FUNGSI TRIGONOMETRI
Karena untuk setiap sudut mengakibatkan hanya ada satu nilai sin ,
cos dan tan maka terdapat pemetaan dari himpunan real (R) ke
himpunan bilangan real (R). Pemetaan-pemetaan atau fungsi-fungsi sin,
cos dan tan merupakan pemetaan dari himpunan sudut ke bilangan real.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
R R R R B R
f f f
sin
9
10
cos
c. Gambar (c) fungsi tangen didefenisikan f :tan ,B, dengan f
tan
3 3
Untuk B = R \ { , ,2,2, , } artinya semua anggota himpunan
2 2
3 3
bilangan real selain { , ,2,2, ,}
2 2
Contoh:
1. Tentukan nilai fungsi dari f(x) = 2 sin x, jika nilai x = 45o
Penyelesaian
f(x) = 2 sin x; x = 45o
f(45o) = 2 sin 45o
1
f(45o) = 2 (2 2)
f(45o) = 2
sin +cos 2
2. Tentukan nilai fungsi f(x) = ; jika x =
sin 2+2 3
Penyelesaian
11
sin + cos 2
3 3 3
f( ) =
3 sin 2 . +2
3 3
1 1
2
3+2(3)2
= 1
2
3+2(2)
35 38
=
3+8 38
3133+40
=
364
43133
f( ) =
3 61
3. Jika f (x) = k.cos x + (k + 4)sin x + 3 dan f( 4 ) = 3 + 2 maka nilai k adalah...
Penyelesaian
f xk.cos x k 4sin x 3
f(4 ) = k(cos ( 4 ) + sin (4 )) + 4 sin ( 4 ) + 3
1 1 1
3 + 2 = (2 2 + 2 2) + 4 (2 2) + 3
3 + 2 = k2 + 22 + 3
k2 = (3 + 2) (22 + 3)
k2 = -2
k = -1
12
Bentuk Umum
Bentuk umum fungsi sinus adalah f(x) = sin x, dengan x adalah satuan
ukuran sudut.
Grafik fungsi sinus dapat diperoleh dengan membuat tabel nilai sinus dari
sudut - sudut yang berada dalam daerah definisi. Dibawah ini fungsi sinus
untuk daerah definisi [0o, 360o].
Jika daerah definisi diperluas untuk x R maka dapat diamati bahwa f(x)
= sin x adalah fungsi periodik dengan periode 360o atau 2 radian.
Bentuk Umum
Bentuk umum fungsi cosinus adalah f(x) = cos x, dengan x adalah satuan
ukuran sudut.
13
Grafik fungsi cosinus dapat diperoleh dengan membuat tabel nilai cosinus
dari sudut - sudut yang berada dalam daerah definisi [0o, 360o].
Jika daerah definisi diperluas untuk x R maka dapat diamati bahwa f(x)
= cos x adalah fungsi periodik dengan periode 360o atau 2 radian.
Bentuk Umum
Bentuk umum fungsi tangen adalah f(x) = tan x, dengan x adalah satuan
ukuran sudut.
Grafik fungsi cosinus dapat diperoleh dengan membuat tabel nilai cosinus
dari sudut - sudut yang berada dalam daerah definisi [0o, 360o].
14
Jika daerah definisi diperluas untuk x R maka dapat diamati bahwa f(x)
= cos x adalah fungsi periodik dengan periode 180o atau radian.
Definisi
Jika x = sin y, maka fungsi invers dari sinus didefinisikan dengan y = arc
sin x.
Dengan cara yang sama, jika:
x = cos y maka inversnya adalah y = arc sin x;
x = tan y maka inversnya adalah y = arc tan x.
Contoh:
sin y = 0,5
y = arc sin 0,5
y = 30o
Catatan : ingat bahwa sin 30o = 0,5
saat semakin dekat dengan , dengan kata lain, jarak di antara nilai-
nilai itu kecil.
Contoh : lim 2 = 9, karena 2 secara sebarang akan semakin dekat ke 9
3
(0 )
()
+
(ii)
16
17
2 4 2 4 (2)(+2)
Walaupun tidak terdefinisi ketika = 2. Karena = =+
2 2 (2)
2
2 4
Maka kita lihat bahwa mendekati 4 ketika mendekati 2.
2
Misalkan kita pilih > 0 . Kita harus membuat > 0 sedemikian rupa,
sehingga apabila 0 < | 2| < maka |( 2 + 3) 10| < . Pertama-
tama kita perhatikan bahwa
|( 2 + 3) 10| = |( 2)2 + 7( 2)| |( 2)2 | 7| 2|
dimana | 2| < . Juga jika 0 < 1, maka 2 . Jadi jika kita buat
menjadi minimum dari 1dan /8, maka apabila 0 < | 2| < ,
|( 2 + 3) 10| < 2 + 7 + 7 = 8
Contoh : 2 y
1
x 1, x0
f ( x) 0
x
| x | 1, x0 -1
-2
x
Gambar grafik f(x) =
|x|
Akan tetapi, bilamana mendekati 0 dari arah kanan (dari arah nilai-nilai
yang besar dari 0), maka () akan mendekati 1. Dalam hal ini kita
katakan bahwa fungsi mempunyai limit kanan di 0 dengan nilai limit
kanan 1, ditulis
x
lim f ( x) lim 1
x 0 x 0 | x|
Demikian juga bilamana mendekati 0 dari arah kiri (dari arah nilai-
nilai yang lebih kecil 0), maka () akan mendekati bilangan -1. Dalam
hal ini kita katakan bahwa fungsi f mempunyai limit kiri di 0 dengan nilai
limit kirinya -1, ditulis
x
lim f ( x) lim 1
x 0 x 0 | x|
Dari kenyataan ini kita defenisikan limit kanan dan limit kiri sebagai berikut
:
0 a x b 0 c x a
lim x 0
x 0
hubungan antara limit fungsi disatu titik dengan limit kiri dan limit
kanannya dititik itu diberikan dalam teorema berikut :
lim f ( x) lim f ( x) lim f ( x) L
x a x a x a
Catatan :
Teorema ini menyatakan bahwa limit kiri dan limit kanan fungsi f di a dapat
dihitung dengan cara menghitung limit fungsinya di a, asalkan limit fungsi
tersebut ada.
Contoh :
1. Diberikan fungsi f ( x) x2 ; x 1
2 ; x 1
Tunjukkan bahwa lim f ( x) tidak ada, dan gambar grafiknya.
x1
y = x2 y=2
2
-1 0 1 x
sama dengan limit kanan maka disimpulkan bahwa lim f ( x) tidak ada.
x1
lim f x lim
x a xa
1 x 2
xa
lim 1 x 2 1 a 2 f a
2. Lim x c
x c
3. Lim kf x k Lim f x
x c x c
Limf x
f x
7. Lim x c dimana Lim g x 0
x c g x Limg x x c
x c
n
8. Lim f x Limf x
n
x c x c
9. Lim n f x n Limf x asalkan Lim f x 0 bilamana n genap
x c x c xc
22
23
2.2 2 7.2 6 0
3.2.1
7 lim x lim (2 x 1) 7.1 2.1 1 7
3.2.2 (ii) & (v.c) x 1 x 1
lim (2 x 3)
2x 3 x 1 2.(1) 3 1
3. lim
x 1 5 x 2 3.2.2 (iv ) lim (5 x 2) 5.( 1) 2 3
x 1
x 2 3x 2
4. Hitung lim
x 2 x2 4
Pada soal di atas ini, tidak dapat diselesaikan dengan teorema limit
utama, karena limit penyebut sama dengan 0. Akan tetapi, hal ini bukan
berarti limit di atas tidak ada. Pada soal di atas, yang akan dihitung adalah
nilai limit untuk x mendekati 2, bukan nilai untuk x sama dengan 2. Oleh
karena itu, dengan memanfaatkan teknik-teknik aljabar, untuk x 2
diperoleh:
x 2 3x 2 ( x 2)( x 1) x 1
x2 4 ( x 2)( x 2) x 2
24
x 2 3x 2 x 1 2 1 1
Sehingga: lim lim
x 2 2
x 4 x 2 x 2 3.2.2 (iv ) 2 2 4
x 1
5. Tentukan lim
x 1 x 1
lim
x 1
lim
x 1 x 1 lim
x 1 1 1 2
x 1 x 1 x 1 x 1 x 1
x3 8
6. Tentukan lim
x 2 x 4 16
x2 2x 4 444 3
lim
3
x 2 x 2 x 4 x 8 2
8888
8
Syarat kontinu :
(1) lim f ( x) ada
xc
Jika salah satu dari ketiga fungsi ini tak terpenuhi, maka tak kontinu
(diskontinu) di c.
f
lim f ( x ) tidak ada
x c
x
c
y
f
lim f ( x ) ada, tetapi lim f ( x ) f (c )
x c x c
x
c
26
f
lim f ( x ) = f (c )
x c
x
c
Penyelesaian :
Fungsi yang disketsakan di atas dikatakan kontinu pada
Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Ayres, Frank, dan Elliot Mandelson. 2006. Schaums Outlines Kalkulus Edisi
4. Jakarta: Erlangga.