Anda di halaman 1dari 26

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X/ I (Ganjil)
Materi Pokok : Fungsi Komposisi
Jumlah Pertemuan : 4 JP

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan Menunjukkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak dilingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan
regional dan kawasan internasional
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara: efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaborasi, komunikatif, dan solutif, dalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaedah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menjelaskan operasi 3.6.1 Menentukan operasi aljabar suatu fungsi
komposisi pada fungsi 3.6.2 Menentukan nilai suatu fungsi
dan operasi invers 3.6.3 Menjelaskan definisi dari fungsi komposisi
pada fungsi invers 3.6.4 Menjelaskan sifat-sifat fungsi komposisi
serta sifat-sifatnya 3.6.5 Menentukan fungsi komposisi dari dua buah
serta menentukan fungsi
eksistensinya 3.6.6 Menentukan nilai suatu fungsi komposisi
3.6.7 Menentukan suatu fungsi jika fungsi komposisi
dan fungsi lainnya diketahui
3.6.8 Menjelaskan defenisi dari invers fungsi
3.6.9 Menentukan rumus invers fungsi
3.6.10 Menentukan fungsi invers dari fungsi komposisi
4.6 Menyelesaikan 4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
masalah yang fungsi komposisi
berkaitan dengan 4.6.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
operasi komposisi fungsi invers
dan operasi invers
suatu fungsi

C. Materi Ajar

Pertemuan 1: Operasi Aljabar pada Fungsi

Penjumlahan dan pengurangan fungsi


Untuk fungsi-fungsi f dan g dengan daerah asal masing masing Df dan Dg, maka penjumlahan
dan pengurangan f dan g didefenisikan sebagai berikut:
( f + g)( x)=f (x)+ g (x) , dengan x ∈ D f ∩ D g
( f −g ) ( x )=f ( x )−g( x ) , dengan x ∈ Df ∩ D g

Perkalian dan Pembagian Fungsi

Untuk fungsi-fungsi f dan g dengan daerah asal masing masing D f dan Dg, maka perkalian dan
pembagian f dan g didefenisikan sebagai berikut :
( f . g ) ( x )=f ( x ) . g(x ), dengan x ∈ D f ∩ D g
f f (x )
()g
( x )=
g(x)
, dengan x ∈ D f ∩ D g dan g(x )≠ 0

Contoh:
Diketahui fungsi-fungsi f dan g ditentukan dengan rumus f (x) = 2x – 10 dan g (x) = √ 2x−1
Tentukan nilai fungsi-fungsi berikut, kemudian tentukan domain alaminya.

a. (f + g) (x) d.
( gf ) (x)
b. (f – g) (x)
c. (f x g) (x)
Jawab :

Domain alami fungsi f(x) adalah Df : {x | x  R}

Domain alami fungsi g(x) adalah Dg : {x | x  ½ , x  R}

a. Jumlah fungsi f (x) dan g (x) adalah

(f + g) (x) = f (x) + g (x) = 2x – 10 + √ 2x−1


Domain alami fs (f + g) (x) adalah Df + g = {x | x  ½ , x  R}

b. Selisih fungsi f (x) dan g (x) adalah

(f – g) (x) = f (x) – g (x) = 2x – 10 - √ 2x−1


Domain alami fs (f – g) (x) = Df – g = {x | x  ½ , x  R}

c. Perkalian fungsi f (x) dan g (x) adalah

(f x g) (x) = f (x) x g (x) = (2x – 10) ( √ 2x−1 ) = 2x √ 2x−1 - 10 √ 2x−1


Domain alami fs (f x g) (x) = Df x g = {x | x  ½ , x  R}

d. Pembagian fungsi f (x) dengan g (x) adalah

( gf ) f (x)
(x) = g ( x )
2 x−10
= √2 x−1
Karena bagian penyebut tidak boleh nol, maka domain alami fungsi
( gf ) (x) adalah
Dalignl¿f ¿g¿¿
= {x | x > ½ , x  R}

Dari contoh di atas, terlihat bahwa jika D f adalah domain alami fungsi f, dan Dg adalah domain

f
alami fungsi g maka domain alami dari fungsi-fungsi (f + g)(x), (f – g)(x), (f x g)(x), ( g )(x)
adalah irisan dari Df dan Dg ditulis Df  Dg.

kegiatan 1: Menemukan fungsi baru yang diperoleh dari perkalian dua fungsi dari masalah
konteksatual berikut:
Anda memiliki halaman dibelakang rumah dan berniat
membuat taman bunga. Anda mulai membuat taman
bunga dari ukuran kecil yang nanti bisa dikembangkan.
Anda mulai membuat taman bunga dari ukuran panjang
6 m dan lebar 4 m.

Langkah-langkah penyelesaiannya:

1. Menentukan Luas awal taman bunga =24 m2

2. Membuat sketsa taman buka berupa persegi panjang dengan menggunakan lambang p
untuk panjang dan l untuk lebar

3. Nyatakan luas taman bunga awal ini A dalam p dan l

Setelah satu bulan berlalu tanam bunga diperluas menjadi 3 meter pada panjangnya dan 2
meter pada lebarnya
Sketsalah taman bunga baru ini dan tentukan luas masing-masing bagian pada sketsa
sebagai berikut:

6m + 3m

4m Ukuran taman
semula A= 24 m2 A=12 m2

+ A=12 m2 A=6 m2
2m
4. Tentukan luas total taman baru dengan dua cara

a. Jumlahkan seluruh luas tiap bagian sketsa

Jawab: 24 m2+12 m2+12 m2+ 6 m2=54m2

b. Kalikan panjang total dan kali total

Jawab: panjang total= 9 m

Lebar total = 8 m

Panjang total×lebar total= 9 m×8 m =54 m2

5. Misalkan ingin terus memperluas taman bunga, tetapi belum memastikan berapa
tambahan ukuran panjang dan lebar. Oleh karena itu dimisalkan dimisalkan tambahan
panjang dan lebarnya sama yaitu x. sketsalah luas taman akhir sebagai berikut:

9 + x

Luas taman sekarang


6 A = 54 m2 A = 6x

+
x A = 9x A = x2

6. Tulis pernyataan aljabar untuk luas total taman akhir dengan menjumlahkan luas tiap
bagian pada gambar sketsa diatas

A = 54+ 6x + 9x + x2
A= x2 + 15x + 54

Cara lain untuk menentukan las total taman akhir (A) adalah dengan mengalikan panjang
total dan lebar total

p = (9+x) dan l=(6+x)

A= p.l =(9+x)(6+x)

Untuk notasi fungsi ditulis:

A=f(x)= (9+x)(6+x)

7. Apakah hasil dengan menjumlahkan seluruh tiap bagian sketsa sama dengan mengalikan
panjang total dan lebar total?

Hasilnya sama yaitu: A=f(x)= (9+x)(6+x)

=54+ 6x + 9x + x2

= x2 + 15x + 54

8. Tentukan nilai Luas akhirnya jika x adalah 2

Untuk x=2 maka A=f(2)=22+15(2)+54

= 4+30+54=88

Jadi luas akhirnya adalah 88 m2 jika nilai x=2

(kesimpulan dari kegiatan 1 ini: selain penjumlahan suatu fungsi baru juga bisa diperoleh dengan
perkalian asalkan kedua kedua fungsi memiliki daerah asal yang beririsan.

Tugas 1:

1. Diketahui fungsi f(x) = x + 3 dan g(x) = x2 – 9. Tentukanlah fungsi-fungsi berikut dan


tentukan pula daerah asalnya

a) (f + g)(x)
b) (f – g)(x)

c) (f × g )(x)

d) ( fg ))(x)
penyelesaian:

Daerah asal fungsi f(x) = x+3 adalah Df={x ǀ x € R} dan daerah asal fungsi g(x) = x2 - 9 adalah
Dg={x ǀ x € R}.

a. (f+g)(x) = f(x) + g(x)


= (x+3) + ( x2 – 9)
= x2 + x – 6
Daerah asal fungsi (f+g)(x) adalah Df+g = Df ∩ Dg
= {x ǀ x € R}∩{x ǀ x € R}
= {x ǀ x € R}

b. (f - g)(x) = f(x) - g(x)


= (x+3) - ( x2 – 9)
= -x2 + x + 12
Daerah asal fungsi (f+g)(x) adalah Df-g = Df ∩ Dg
= {x ǀ x € R}∩{x ǀ x € R}
= {x ǀ x € R}
c. (f × g)(x) = f(x) × g(x)
= (x+3) × ( x2 – 9)
= x3 + 3x2 - 9x – 27
Daerah asal fungsi (f × g)(x) adalah Df×g = Df ∩ Dg
= {x ǀ x € R}∩{x ǀ x € R}
= {x ǀ x € R}
3)
d. ( fg ) ( x )= xx +3−9 = ( x +3(x+) ( x−3)
2
=
1
x−3
Daerah asala fungsi ( fg ) ( x ) adalah D = D ∩ D dan g(x) ≠ 0
f
g
f g

= {x ǀ x € R}∩{{x ǀ x € R}dan x2- 9 ≠ 0}


= {x ǀ x € R}dan (x + 3)(x – 3) ≠ 0}
={x ǀ x € R}dan x ≠ 3, x ≠ 3}
= {x ǀ x € R}, x ≠ 3, x ≠ 3}

x−1
2. Diketahui fungsi f(x)= dan fungsi g(x)=√ x 2−1
x
Tentukan setiap fungsi berikut dan domainnya.
a. (f+g)(x)
b. (f-g)(x)

Penyelesaian:

Df={x |x <0 atau x >0 , xϵR }


Dg={x |x ≤−1 atau x ≥ 1 , xϵR }
a. ( f + g )( x )=f ( x )+ g ( x )
x−1
= + √ x 2−1
x
Df+g= D f ∩ D g={ x|x ≤1 atau x ≥1 , xϵR }∩{ x|x ≤−1 atau x ≥ 1 , xϵR }
 Df + g={x |x ≤−1 atau x ≥ 1 , xϵR }
b. ( f −g ) ( x )=f ( x )−g ( x )
x−1
= −√ x 2−1
x
Df −g= D f ∩ D g={ x|x ≤1 atau x ≥1 , xϵR }∩{ x|x ≤−1 atau x ≥ 1 , xϵR }

 Df −g={x |x ≤−1 atau x ≥ 1 , xϵR }

3. fungsi f : A → Rditentukan oleh formula f(x)=√ x−1 dengan domain A=

1
{x |x ≥ 1 , x ∈ R }dan g : B→ R ditentukan oleh g ( x )= dengan domain
x −1
B={ x|x ≠1 , x ∈ R }
tentukan (f.g)(x) dan domainnya

penyelesaian:

1
( f . g ) ( x )=f ( x ) . g ( x )=√ x−1.
x−1

D f .g =D f ∩ D g={x |x ≥ 1 , x ∈ R }∩{ x|x ≠1 , x ∈ R }

D f .g ={x |x>1 , x ∈ R }∩

4. Jika diberikan fungsi f ( x )=x 2−1 dan g ( x )=x+ 2


Tentukan nilai fungsi tersebut jika:
a. f(1)+f(2)
b. f(-2)-g(1)
c. f(p)+g(p)

penyelesaian:

a. f ( x )=x 2−1
f ( 1 ) =12−1=0
f ( 2 ) =22−1=4−1=3
f ( 1 ) + f ( 2 )=0+3=3
b. f ( x )=x 2−1
2
f (−2 )=(−2 ) −1=4−1=3
g ( x )=x+ 2
g ( 1 )=1+2=3
f (−2 )−g (1 )=3−3=0
c. f ( x )=x 2−1
f ( p ) =p 2−1
g ( x )=x+ 2
g ( p )= p+2

Pertemuan 2: komposisi Fungsi


Misalkan diketahui fungsi-fungsi f (x ) dan g( x) . Dari dua fungsi ini dapat dibentuk
fungsi baru dengan menggunakan operasi komposisi. Operasi komposisi dilambangkan
dengan ∘ (dibaca : Komposisi atau Bundaran). Fungsi baru yang dapat dibentuk dengan
operasi komposisi itu ada dua macam, yaitu :

( f ∘ g ) ( x ) , dibaca : f komposisi dari g( x) atau f( g( x))

( g∘ f ) ( x ) , dibaca : g komposisi dari f( x) atau g( f( x))

Komposisi fungsi f (x ) dan fungsi g( x) , baik yang disusun dengan menggunakan

aturan ( f ∘ g ) ( x ) maupun ( g∘ f ) ( x ) , disebut fungsi komposisi atau fungsi majemuk.

Ilustrasi Fungsi Komposisi

a. (g ∘ f )( x )

1) Mula-mula fungsi f memetakan x menjadi f (x )

2) Kemudian f (x ) oleh fungsi g dipetakan menjadi g(f (x ))

b. (f ∘ g)( x )

1) Mula-mula fungsi g memetakan x menjadi g( x)

2) Kemudian g( x) oleh fungsi f dipetakan menjadi f (g(x ))


Definisi 1 :
a. Misalkan diketahui fungsi-fungsi:
b. g : A →B ditentukan dengan rumus g( x)
c. f : B→C ditentukan dengan rumus f (x )
d. Maka komposisi dari fungsi g dan fungsi f ditentukan oleh rumus fungsi
komposisi (f ∘ g)( x )=f ( g( x ))

Definisi 2 :
a. Misalkan diketahui fungsi-fungsi:
b. f : A→ B ditentukan dengan rumus f (x )
c. g :B→C ditentukan dengan rumus g( x)
d. Maka komposisi dari fungsi f dan fungsi g ditentukan oleh rumus fungsi
komposisi (g ∘ f )( x )=g (f ( x ))

Contoh 1:

Jika f(x) = x – 5 dan g(x) = x 2 – 1 maka (f o g)(x) dan nilai dari (fog)(x) jika x=1 adalah .

penyelesaian:
x pada f ( x ) diganti dengan g ( x ) : ( f o g )( x )=f ( g ( x ) )
¿ f ¿x2 – 1)
¿( x ¿¿ 2 – 1)−5 ¿
( f o g )( 1 )=12 – 1−5=−5

Contoh 2:

Diketahui fungsi f dan g didefinisikan oleh f :t →4 t−1 dan g :t→t 2 +2 .


Tentukanlah :

a. (f ∘ g)(t )

b. (g ∘ f )(t )

c. Nilai t yang membuat (f ∘f )(t )=11

d. (f ∘ g)(5 )
Penyelesaian :
f (t )  4t  1

g (t )  t 2  2
a. ( f  g )(t )  f ( g (t )) b. ( g  f )(t )  g ( f (t ))

  4t  1  2
2
 4(t 2  2)  1

 4t 2  8  1  16t 2  8t  1  2

 4t 2  7  16t 2  8t  3

b. ( f  f )(t )  11 d. ( f  g )(t )  4t 2  7
( f  g )(5)  4 5  7 =107
2
f ( f (t ))  11
4(4t  1)  1  11
16 t– 4 – 1 =11
16t=16
t=1
kegiatan 1
Fungsi f : R  R ditentukan oleh rumus f (x) = 3x – 5 dan g (x) = 2x2 – 1
Tentukan :
a. (f o g) (x) dan (g o f) (x)
b. dari hasil di atas apakah (f o g) (x) = (g o f) (x) ?
Jawab :
a. (f o g) (x) = f(g(x))= f(2x2 – 1) = 3(2x2 – 1) – 5= 6x2 – 3
(g o f) (x) = g(f(x) = g(3x – 5) = 2(3x – 5) 2 – 1
= 2(9x2 – 30x+25)-1
=18x2 – 60x+49
b. (f o g) (x) ≠ (g o f) (x)
Kesimpulan : pada komposisi fungsi tidak berlaku sifat komutatif

kegiatan 2
Fungsi f : R  R dan g : R  R, h : R  R ditentukan dengan rumus :
f (x) = x + 1 , g (x) = 3x dan h (x) = x2
Tentukan :
a. ((f o g) o h) (x) dan (f o (g o h)) (x)
b. Dari hasil di atas apakah (f o g) o h (x) = f o ( g o h) (x) ?
Jawab :
a. Misal k (x) = (f o g) (x) = f (g (x)) = f(3x )= 3x+1
((f o g) o h) (x) = ( k o h) (x) = k (h (x)) =k(x2)= 3 x2+1
Misal l (x) = (g o h) (x) = g (h (x)) = g (x2) = 3 x2
(f o (g o h)) (x) = (f o l) (x) = f (l (x)) = f (3x2) =3 x2 +1
b. ((f o g) oh) (x) = (f o (g o h)) (x)

Kesimpulan :
Berlaku sifat asosiatif pada komposisi fungsi karena ((f o g) oh) (x) = (f o (g o h)) (x)

kegiatan 3
Fungsi f : R  R dan I : R  R ditentukan dengan rumus f (x) = x2 – 2x + 1 dan I (x) = x
Tentukan :
a. (f o I) (x) dan (I o f) (x)
b. dari hasil di atas apakah (f o I) (x) = (I o f) (x) ?
Jawab :
a. (f o I) (x) = f (I (x)) = f (x) = x2 – 2x + 1
(I o f) (x) = I (f (x)) = I (x2 – 2x + 1) = x2 – 2x + 1
b. (f o I) (x) = (I o f) (x)= f(x)

Kesimpulan :
Komposisi fungsi memiliki elemen identitas karena (f o I) (x) = (I o f) (x)
Dari kegiatan 1, 2 dan 3 di atas, beberapa sifat operasi komposisi pada fungsi-fungsi dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Operasi komposisi pada fungsi-fungsi pada umumnya


(f o g) (x) ≠ (g o f) (x)
2. Operasi komposisi pada fungsi bersifat asosiatif
((f o g) o h) (x) = (f o (g o h)) (x)
3. Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi ada sebuah unsur identitas yaitu
fungsi identitas I (x) = x sehingga
(f o I) (x) = (I o f) (x) = f (x)
Tugas 2:
1. Diketahui fungsi f, g dan h didefenisikan sebagai berikut:
f(x)=x2, g(x)=3x, h(x)=x+2 dan I(x). tentukan
a. (f o g)(x)
b. (f o h)(x)
c. (g o h)(x)
d. (h o I)(x)
e. (I o f)(x)

Penyelesaian :

a. (f o g)(x) = f(g(x)) = f(3x) = (3 x)2=9 x 2


b. (f o h)(x) = f(h(x)) = f(x+2) = ( x +2 )2=x 2+ 4 x +4
c. (g o h)(x) = g(h(x)) = g(x+2) = 3(x+2) = 3x +6
d. (h o I)(x) = h(I(x)) = h(x) = x + 2
e. (I o f)(x) = I(f(x)) = I( x 2 ¿=x 2

2. Fungsi ƒ(x), g(x), dan h(x) didefinisikan sebagai berikut :

ƒ (x) =x + 2,

g (x) =3x, dan

h (x)=x.

Tentukan :

a. h○(g○ƒ) (x) dan nilainya jika x=-2

b. (h○g)○ƒ (x) dan nilainya jika x=0

penyelesaian:

(g○ƒ) (x) = g(ƒ(x))

=g(x + 2)
=3(x +2)

=3x + 6

h ○(g○ƒ) (x) = h(3x + 6)

= (3x + 6)2

= 9x2 + 36x +36

h ○(g○ƒ) (-2) =9(-2)2 + 36(-2) +36=0

b. (h ○ g) (x) = h(g(x))

= h(3x)

=(3x)2

=9x2

(h○g)○ƒ (x) =(h ○ g)(ƒ(x))

=(h ○ g)(x +2)

=9(x + 2)2

=9(x2 +4x+4)

=9x2 +36x +36

(h○g)○ƒ (0) =9(0)2 +36(0) +36 =36


Pertemuan 3: Menentukan suatu fungsi jika fungsi komposisi dan fungsi lainnya diketahui
dan masalah kontekstual mengenai komposisi fungsi

Misal diketahui fungsi f(x) dan fungsi komposisi (f o g)(x) atau (g o f)(x) sudah diketahui maka
fungsi g(x) dapat ditentukan, demikian juga fungsi g(x) dan fungsi komposisi (f o g) (x) atau (g
o f)(x) diketahui maka fungsi f(x) dapat ditentukan.

Contoh 1:
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -2x + 3 dan f (x) = 2x + 1.
Tentukan fungsi g (x).
Jawab :
(f o g) (x) = -2x + 3
f (g (x)) = -2x + 3
2 (g (x)) + 1 = -2x + 3
2 g (x) = -2x + 2
−2 x +2
g (x) = 2
g (x) = -x + 1
Jadi fungsi g (x) = -x + 1

x
Contoh 2: Diketahui f : R → R dan g : R → R dengan f ( x ) = , dan ( f o g )( x )=−x, maka
1−x
tentukan g( x )=. ..

Penyelesaian:

( f o g)( x )=f ( g( x ))

g ( x)
−x=
1−g( x )

−x ( 1−g ( x ) ) =g(x )
−x + x . g ( x ) =g ( x )

x . g ( x )−x=g( x )

x . g ( x )−g(x )=x

g ( x )( x−1 )=x

x
g ( x )=
( x−1)

Kegiatan 1: Luas tumpahan minyak ini tentu saja merupaka fungsi dari jari-jari r (dalam
meter) yang dirumuskan sebagai A=f ( r )=π r 2. Adapun jari-jari r yang membesar sesuai
dengan waktu t (dalam jam) diukur dari saat mulainya kebocoran. Hubungan ini bisa
dimodelkan sebagai r =g ( t )=100 t. Dengan mempelajari fungsi komposisi kita bisa
mengetahui luas lingkaran tumpahan minyak jika dinyatakan dalam fungsi waktu t (dalam
jam).

Langkah-langkah penyelesaiannya:

Kita bisa menghitung luas lingkaran tumpahan minyak, A setelah t jam dari awal kebocoran
dengan menyubtitusikan r= 100t ke fungsi f(r)= π r 2. Ini memberikan hasil:

A=f ( r )=π r 2

A=f(100t)=π (100)2.

A=10.000 π t 2 m2

Jika tumpahan minyak telah terjadi dalam waktu 5 jam maka maka luas kebocorannya
adalah:

A=10.000 π (5)2 m2= 250.000π m2

Penggabungan dua fungsi A=f(x) dan jari-jari r=g(t) menghasilkan A=f{g(t)} inilah yang
disebut dengan komposisi fungsi
Tugas 3:

1. Diketahui fungsi komposisi (f o g) (x) = 4 – 2x dan fungsi g (x) = 2x + 2. Tentukan rumus


fungsi f (x).
Jawab :
(f o g) (x) = 4 - 2x
f (g (x)) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – 2x
f (2x + 2) = 4 – ((2x + 2) –2)
= 4 – (2x + 2) + 2
f (2x + 2) = 6 – (2x + 2)
f (x) =6–x

2. Tentukan rumus untuk fungsi g (x), jika diketahui :


f (x) = 4x + 1 dan (f o g) (x) = x2 – x – 1
jawab:
(f o g) (x) = x2 – x – 1
f (g (x)) = x2 – x – 1
4 (g (x)) + 1 = x2 – x – 1
4 g (x) = x2 – x – 2
x2 – x – 2
g (x) =
4
x2 – x – 2
Jadi fungsi g (x) = g (x) =
4
Pertemuan 4: Fungsi Invers

Berdasarkan Gambar di atas, maka dapat dikemukakan beberapa hal sebagai


berikut

(a) Gambar (i) menunjukkan bahwa fungsi f memetakan A ke B,


dapat ditulis f: A → B.

(b) Gambar (ii) menunjukkan bahwa f -1 memetakan B ke A, dapat


ditulis f -1: B → A, dimana f -1 merupakan fungsi invers f.

(c) Gambar (iii) menunjukkan bahwa untuk nilai x = 50, maka akan
dicari nilai f(x).,

(d) Gambar (iv) menunjukkan kebalikan dari Gambar (iii), yaitu


mencari nilai x jika diketahui nilai f(x) = 100.000.

Perhatikan Gambar berikut, agar lebih memahami konsep invers suatu


fungsi.
Berdasarkan Gambar diatas diketahui ada beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, fungsi f memetakan x∈A ke y∈B. Ingat kembali pelajaran tentang menyatakan fungsi
ke dalam bentuk pasangan terurut. Jika fungsi f dinyatakan ke dalam bentuk pasangan
terurut, maka dapat ditulis sebagai berikut.

f = {(x, y) | x∈A dan y∈B}. Pasangan terurut

(x, y) merupakan unsur dari fungsi f.

Kedua, fungsi invers f atau f -1 memetakan y∈B ke x∈A. Jika fungsi invers

f dinyatakan ke dalam pasangan terurut, maka dapat ditulis f -1 = {(y, x) | y∈B

dan x∈A}. Pasangan terurut (y, x) merupakan unsur dari fungsi invers f.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat didefinisikan invers suatu fungsi, yaitu
sebagai berikut.
Langkah-Langkah Menentukan Rumus Fungsi Invers

Untuk menemukan rumus fungsi invers jika fungsi asalnya y=f (x ) adalah

a. Ubah fungsi y=f (x ) ke bentuk x=f ( y )


b. Tulis x s ebagai f −1 ( y )
c. Ganti variable y menjadi variabel x

Contoh 1:
Jika f (x)=2 x−6 maka f −1 (x)=...

Penyelesaian:

Untuk menentukan fungsi invers, kita tinggal menentukan persamaan x nya

f ( x )=2 x−6 2 x=f ( x ) +6

f ( x ) +6
x= (ganti x menjadi f-1(x) dan dan f(x) menjadi x)
2

x +6 1
f −1 (x)= = x +3
2 2

−1 1
 Jadi invers dari fungsi f ( x )=2 x−6 adalah f ( x )= x +3
2

Contoh 2:

( x+3)
Jika f ( x)= maka f −1 ( x)=...
( x−2)

Penyelesaian:

Misalkan f (x)= y

( x+3)
f (x)=
(x−2)

( x+3)
y=
( x−2)

y (x−2)=x +3

yx−2 y=x +3

yx−x=2 y +3

x ( y−1)=2 y +3

(2 y +3)
x= (ganti x dengan f-1(x) dan y dengan x maka)
( y−1)

(2 x +3)
f −1 (x)=
(x −1)
Kegiatan 1:

Seorang pegawai sebuah perusahaan mendapat bonus bulanan yang besarnya dirumuskan
sebagai fungsi dari gaji pokok dimana besarnya bonus tersebut setengah gaji pokok
ditambah Rp 30.000,00. Berdasarkan situasi tersebut buatlah model matematika yang
menyatakan besarnya gajik pokok seorang pegawai tersebut jika diketahui besar bonus yang
diterimanya! Berapakah gaji pokok seorang pekerja yang menerima bonus bulanan sebesar
Rp 530.000,00

penyelesaiannya:

diketahui:

1
bonus= gajipokok +30.000
2

ditanya:

a. Model matematika untuk besarnya gaji pokok

b. besarnya gaji pokok jika diketahui bonus yang diterima sebesar Rp 530.000

jawab:

1
a. misalkan besar gaji pokok = y dan besarnya bonus = x, maka y= x +30.000
2

mencari fungsi bonus dalam gaji pokok sama dengan mencari invers untuk variabel x

gunakan cara aljabar untuk menentukan y-1

1
y= x +30000
2

1
y−30000= x
2

2 y−60000=x

y-1=x=2 y−60000

b. besarnya gaji pokok seseorang dengan bonus bulanan 530000 adalah


x=2(530000)-60000

x=1060000-60000

x=1000000

jadi gaji pokok pegawai tersebut adalah Rp1.000.000,00

Tugas 4:

Soal 1:

1 −1
Jika f ( x)=5− x maka f (x)=...
3

Penyelesaian:

1
f (x)=5−
3x

1
x=5−f ( x)
3

x=(5−f ( x)).3

x=15−3 f ( x )

f −1 ( x)=15−3 x

1
 Jadi invers dari fungsi f ( x )=5− x adalah f −1 ( x)=15−3 x
3

2x
Soal 2: Jika f ( x)= maka f −1 (1)=...
( x−1)

Penyelesaian:

Tentukan terlebih dahulu f −1 (x)


2x y x
y= y (x−1)=2 x yx− y =2 x yx−2 x= y x ( y−2)= y x= f −1 (x)=
( x−1) ( y −2) ( x−2)

1
f −1 ( 1 ) = =−1
( 1−2 )
2
Soal 3: jika f ( x ) =1+ , x ≠ 0 dan g ( x )=3 x, tentukan: ( gof )−1 (x)
x

Penyelesaian:

( g o f )( x )=g(f ( x ))

( 2x )
¿ g 1+

( 2x )
¿ 3 1+

6
¿ 3+ , x ≠ 0
x

misal ( g o f )( x )= y

6
y=3+ , x ≠ 0
x

6
y−3=
x

6
x=
y−3

6
( gof )−1 ( x )=
x−3

Soal 4: Ada seorang dokter muda yang sedang magang disebuah rumah sakit. Setiap

harinya dokter muda tersebut melaporkan keadaan pasiennya kepada dokter konsulen

atau dokter pembimbingnya termasuk suhu tubuh pasien. Pada suatu hari termometer

yang terbawa oleh dokter muda tersebut adalah termometer fahrenheit, sehingga suhu

tubuh pasien yang diukur dari termometer tersebut diperoleh 99,6 0F. Padahal, laporan

mengenai suhu tubuh pasien harus disajikan dalam bentuk derjat celcius. Untungnya,

seorang temannya yang juga merupakan dokter muda memberi tahu bahwa 99,6 0F sama

dengan 37,56oC. Sehingga dokter muda tersebutpun dapat memberikan laporannya


0
kepada dokter konsulen. Verifikasilah apakah benar bahwa 99,6 F sama dengan

37,56oC

Penyelesaiannya :

a. Tuliskanlah hubungan antara termometer fahrenheit dengan celcius dalam bentuk fungsi !

9
f ( c ) = c +32
5

9
f = c+32
5

b. Ubahlah fungsi f =f (c ) ke bentuk c=f ( f )


5
c= (f −32)
9
c. Tulislah c s ebagai f −1 ( f )
5
f −1 ( f )= ( f −32)
9

d. Substitusikanlah nilai 96,6 0F ke fungsi invers f.

5
f −1 ( f )= ( f −32)
9
5
f −1 ( f )= (99,6−32)
9
5
c= (67,6)
9
c=37,56

Jadi suhu tubuh pasien tersebut adalah 37,56 oC


DAFTAR PUSTAKA

1. Kurnia, Novianto. 2013. Matematika SMA Kelas X. Bogor: Yudhistira


2. Marthen Kanginan. Matematika untuk Siswa SMA-MA/SMK-MAK Kelas X. Bandung :
Srikandi Empat
3. Sukino. 2016. Matematika Kelas X SMA/MA/SMK. Jakarta: Erlangga.
4. Suparmin. 2018. Matematika SMA/MA/SMK Kelas X. Surakarta : Mediatama

Anda mungkin juga menyukai