KELOMPOK 4:
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang SIFAT SIFAT FUNGSI
KOMPOSISI
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
3.TUJUAN
BAB II ISI
1.FUNGSI KOMPOSISI
2.PENGERTIAN FUNGSI
3.ALJABAR FUNGSI
4.KOMPOSISI FUNGSI
5.SIFAT–SIFAT FUNGSI
6.ILUSTRASI
-SIFAT 1
-SIFAT 2
-SIFAT 3
CONTOH SOAL
DAFTAR PUSTAKA
BAB I . PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Matematika tidak sulit dipelajari asal tahu cara mempelajarinya. Jadi, yang
paling dominant yaitu cara belajar matematika yang tidak tepat. Banyak guru
disekolah masih mengajar matematika dengan cara lama, yaitu guru aktif mengajar
sementara siswa hanya memindah informasi yang ditulis gurunya ke buku
catatannya. Selain itu siswa disuruh mengerjakan soal-soal latihan tanpa dibekali
ketrampilan yang cukup. Pembelajaran matematika seperti itu jelas membosankan
sehingga sehingga pantas kalau banyak siswa mengeluh tentang sulitnya belajar
matematika. Padahal dengan mempelajari matematika siswa diharapkan
mempunyai kemampuan berpikir logis, kritis, analitis, dan kreatif serta mampu
bekerjasama.
Lalu adanya tugas yang diberikan kepada kami untuk menyusun kelompok dan
membuat sebuah diskusi kelompok yang bertema “SIFAT SIFAT FUNGSI
KOMPOSISI”
2.RUMUSAN MASALAH
-Bagaimana cara menentukan jenis sifat sifat fungsi komposisi
-Bagaiman langkah-langkah pemecahan masalah sebuah soal
3.TUJUAN
-Mendiskripsikan apa saja tentang fungis komposisi
-Mendiskripsikan langkah-langkah menentukan sifat komposisi
-Mempelajari tentang apa apa saja meteri yang terdapat pada Fungsi Komposisi
BAB II . ISI
1.FUNGSI KOMPOSISI
Dari dua jenis fungsi f(x) dan g(x) kita dapat membentuk sebuah fungsi baru dengan
menggunakan sistem operasi komposisi. operasi komposisi biasa dilambangkan dengan "o"
(komposisi/bundaran). fungsi baru yang dapat kita bentuk dari f(x) dan g(x) adalah:
(g o f)(x) artinya f dimasukkan ke g
(f o g)(x) artinya g dimasukkan ke f
2.PENGERTIAN FUNGSI
Suatu relasi dikatakan sebagai fungsi jika setiap unsur di daerah asai (domain = D) dipasangkan
dengan tepat ke satu unsur di daerah kawan. Sebagai misal A dan B masing-masing merupakan himpunan.
Reiasi fungsi (f) dari A ke B (f: A → B) dikatakan sebagai fungsi jika setiap anggota A dipasangkan dengan
tepat ke satu anggota B.
3.ALJABAR FUNGSI
1. Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian Dua Fungsi
Jika f dan g merupakan fungsi, berlaku sifat-sifat aijabar fungsi sebagai berikut.
4.KOMPOSISI FUNGSI
1. Pengertian Komposisi Fungsi
Jika f dan g merupakan fungsi, komposisi fungsi f dan g (ditulis f ₒ g) dirumuskan sebagai berikut.
(f ₒ g)(x) = f(g(x))f ₒ g dibaca f bundaran g atau f komposisi g.
Artinya, mula-mula unsure x € Dg dipetakan oleh g ke g(x), kemudian g(x) dipetakan oleh f ke f(g(x)).
Dengan cara yang sama diperoleh komposisi fungsi berikut.(g ₒ f)(x) = g(f(x))
(f ₒ g ₒ h)(x) = f(g(h(x)))
5.SIFAT–SIFAT FUNGSI
Fungsi Injektif (Fungsi Satu-Satu)
Fungsi f dari A ke B merupakan fungsi injektif jika anggota B dipasangkan dengan tepat ke satu anggota
A, tetapi tidak semua anggota B harus mempunyai pasangan dengan anggota A. Dengan kata lain,
fungsi f dari A ke B merupakan fungsi injektif jika a1 , a2 € Df dengan a1 ≠ a2 maka f(a1) ≠ f(a2). Df =
daerah asal fungsi f.
6.ILUSTRASI
Pernahkah kalian memasak mie goreng instan?
Ada 2 tahap yang harus dilakukan sebelum mie siap disajikan. Pertama tahap perebusan,
mie kering harus direbus terlebih dahulu lalu ditiriskan. Selanjutnya tahap pemberian bumbu,
mie dicampur dengan bumbu yang telah disediakan sehingga mie goreng instan siap disajikan.
Andaikan tahap perebusan sebagai fungsi f dan tahap pemberian bumbu sebagai fungsi g.
Mie kering sebagai masukan awal dimisalkan x, melalui fungsi f menghasilkan f (x) sebagai
keluaran. Kemudian, f (x) akan diproses lagi melalui fungsi g sehingga menghasilkan g (f (x))
sebagai keluaran. Sampai tahap ini, kalian telah menyusun fungsi komposisi g dengan f atau
dapat dinyatakan dengan (g o f ) (x) = g (f (x)).
Bagaimana jika kedua tahap tadi ditukar urutannya? Tahap pemberian bumbu yaitu
fungsi g dilakukan terlebih dahulu. Tahap perebusan yaitu fungsi f dilakukan setelahnya. Maka,
fungsi yang terbentuk adalah komposisi f dengan g, keluaran yang dihasilkan adalah f (g (x)) atau
dapat ditulis (f o g ) (x) = f (g (x)).
Apakah dari tahapan yang berbeda akan dihasilkan mie dengan keadaan yang sama? Tentu
mie yang dihasilkan akan berbeda keadaan dan kualitasnya. Begitu pula dengan fungsi
komposisi. Ilustrasi tersebut merupakan ilustrasi dari salah satu sifat fungsi komposisi. Untuk
mengetahui sifat-sifat lainnya, ayo pelajari materi ini dengan seksama.
Berdasarkan definisi fungsi komposisi tersebut, akan kita selidiki sifat-sifat fungsi komposisi.
Mari kita mulai.
Sifat 1
Mari kita selidiki apakah urutan tahapan fungsi berpegaruh pada pembentukan fungsi komposisi?
Misalkan fungsi f dinyatakan dengan f (x) =2x - 3 dan fungsi g dinyatakan dengan g (x) = x + 2.
Apakah (f o g) (x) dan (g o f) (x) akan menghasilkan keluaran yang sama?
Ambil sembarang x, misalkan x = 10.
(f o g ) (x) = f (g (x))
f(x) = 2x-3
= 2(x+2) – 3
= 2x+4-3
= 2x+1
(f o g ) (10) = 2x+1
= 2(10)+1
= 20+1
= 21
(g o f ) (x) = g (f (x))
g(x) = x+2
= (2x-3) + 2
g(x) = 2x-1
(g o f ) (10) = 2x-1
= 2(10) – 1
= 20-1
=19
Hasil akhir dari kedua fungsi komposisi diatasberbeda, sehingga:
(f o g) (x) ≠ (g o f) (x)
atau bisa disebut tidak bersifat komutatif
Sifat 2
Mari kita selidiki tentang pengaruh pengelompokan fungsi dengan fungsi komposisi yang
dihasilkan.
Misalkan diketahui fungsi f (x ) = x + 3, fungsi g (x ) = 3x dan fungsi h (x) = 2x - 1. Apakah
((f o g ) o h ) (x ) dan (f o (g o h) (x ) akan menghasilkan keluaran yang sama?
Sebelumnya akan ditentukan terlebih dahulu (f o g)(x) dan (g o h)(x)
(f o g) (x) = f (g (x)) = f (3x) = 3x +3
Jadi, (f o g) (x) = 3x + 3
(g o h) (x) = g (h (x)) = g (2x - 1) = 3 (2x - 1) = 6x - 3
Jadi, (g o h) (x) = 6x - 3
Selanjutkan akan ditentukan ((f o g) o h) (x) dan (f o (g o h) (x)
((f o g) o h) (x ) = (f o g) (h (x )) = (f o g) (2x - 1) = 3 (2x - 1) + 3 = 6x
(f o (go h )) (x ) = f ((g o h ) (x )) = f (6x - 3) = (6x - 3) + 3 =6x
Hasil akhir dari kedua fungsi komposisi di atas sama, sehingga:
((f o g ) o h ) (x ) = (f o (g o h )) (x )
atau bisa disebut bersifat asosiatif.
Sifat 3
Sekarang bagaimana hubungan fungsi yang dikomposisikan dengan fungsi identitas I (x ) = x,
mari kita lanjutkan penyelidikan.
Misalkan fungsi f (x ) = 5x + 7 dan fungsi identitas I (x ) = x, akan ditentukan (f o I ) (x ) dan
(I o f ) (x ).
(f o I ) (x ) = f (I (x )) = f (x ) = 5x + 7
(I o f ) (x ) = I (f (x )) = I (5x + 7) = 5x + 7
Hasil akhir (f o I ) (x ) dan (I o f ) (x ) sama, yaitu 5x + 7 yang tidak lain adalah f (x ), sehingga:
(f o I ) (x ) = (I o f ) (x ) = f (x )
atau bisa disebut bersifat identitas.
Beberapa sifat tersebut akan membantu kalian dalam menentukan suatu fungsi komposisi,
CONTOH SOAL
Contoh 1:
Diketahui f(x) = 3x - 4 dan g(x) = 2x, maka tentukanlah rumus (f o g)(x) dan (g o f)(x) ...
Penyelesaian :
(f o g)(x) = g dimasukkan ke f menggantikan x
(f o g)(x) = 3(2x)-4
(f o g)(x) = 6x - 4
Contoh 2:
Diketahui fungsi f(x)=5x2−3f(x)=5x2−3 dan g(x)=2x+1g(x)=2x+1, tentukan
nilai (f∘g)(−1)(f∘g)(−1) ?
Penyelesaian :
menentukan fungsi komposisinya
(f∘g)(x) = f(g(x))
= f(2x+1)
= 5(2x+1)2 -3
= 5(4x2 + 4x + 1) – 3
= 20x2 + 20x + 2
(f o g) (x) = 20x2 + 20x + 2
Sehingga nilai (f o g) (-1)
(f o g) (x) = 20x2 + 20x + 2
(f o g) (-1) = 20(-1)2 + 20(-1) + 2
= 20.1 – 20 + 2
=2
Contoh 3
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -4x + 4 dan f (x) = 2x + 2.
Tentukan fungsi g (x).
Penyelesaian :
(f o g) (x) = -4x + 4
f (g (x)) = -4x + 4
2 (g (x)) + 2 = -4x + 4
2 g (x) = -4x + 2
g (x) = -4x + 2
2
g (x) = -2x + 1
Jadi fungsi g (x) = -2x + 1
Contoh 4:
Jika diketahui, (f o g) (x) = 6x + 3 dan f(x) = 2x – 3. Tentukanlah g(x)!
penyelesaian
(f o g)(x) = 6x +3
f(g(x)) = 6x + 3
2f(x) – 3 = 6x +3
2g(x) = 6x + 6
g(x) = 3x +3
Jadi, g(x) = 3x +3
Contoh 5:
Jika diketahui, (f o g)(x) = 2x + 6 dan g(x) = x + 1. Tentukan f(x)!
Penyelesaian
(f o g)(x) = 2x + 6
f(g(x)) = 2x + 6
f(x + 1 ) = 2x + 2 + 4
f(x + 1) = 2(x + 1) + 4
sehingga,
f(x) = 2x + 4
jadi, f(x) = 2x + 4
BAB III . PENUTUP
1.SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk
bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya
jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
2.KESIMPULAN
Ada 3 sifat yang terdapat pada fungsi komposisi yaitu
Fungsi komposisi tidak bersifat komutatif : (f o g) (x) ≠ (g o f) (x)
Fungsi komposisi bersifat asosiatif : ((f o g ) o h ) (x ) = (f o (g o h )) (x )
Fungsi komposisi bersifat identitas : (f o I ) (x ) = (I o f ) (x ) = f (x )
dengan fungsi identitas I dinyatakan dengan I (x ) = x.