Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

FUNGSI KOMPOSISI & FUNGSI INVERS

Guru Pembimbing :
Muhammad Taufik, S.Si

Nama Anggota :
Rahmania Maula Putri
M. Rizqullah Pratama
Heliana Pebrianti
Suhendra Pratama
Putri Handayani
Wahyu Aditya

SMA NEGERI 1 SELONG


Alamat : Jl. TGH. Umar No. 17 Selong, Kelayu Selatan, Khusus Kota Selong, Lombok
Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Bar. 83613
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah dengan judul “Fungsi Komposisi & Fungsi Invers” ini dapat tersusun hingga selesai.

Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah

berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran

Matematika. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan

dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak

kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah

ini dapat berguna bagi para pembaca.

Selong, 21 Juli 2022


Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang pemecahannya terkait dengan

konsep dan aturan-aturan dalam matematika. Secara khusus keterkaitan konsep dan

prinsip-prinsip Fungsi Komposisi & Fungsi Invers sering kita temukan dalam

permasalahan kehidupan nyata yang menyatu atau bersumber dari fakta lingkungan

budaya kita. Konsep Fungsi Komposisi & Fungsi Invers dapat dibangun atau ditemukan

di dalam pemecahan permasalahan yang kita hadapi.

Fungsi atau pemetaan termasuk ke dalam relasi karena di dalam sebuah fungsi dari

himpunan A ke himpunan B terdapat relasi khusus yang memasangkan tiaptiap anggota

yang ada pada himpunan A dengan tiap-tiap anggota pada himpunan B. Untuk bisa

menyelesaikan soal-soal mengenai fungsi komposis dan invers tentu kita harus

memahami dengan baik konsep ataupun prinsip dasar dari fungsi komposisi dan fungsi

invers.

Dalam mempelajari fungsi trigonometri sering banyak yang merasa kesulitan, padahal

jika kita mengetahui konsep dasarnya, itu tidak akan terjadi. Bentuk soal seperti apapun

kita akan dapat kerjakan yang penting kita mengetahui konsep dasarnya. Maka dari itu,

tujuan makalah ini untuk memahami pelajar mengenai konsep dasar dari suatu fungsi.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep dasar fungsi?

2. Apa sifat- sifat dari fungsi?

3. Apa operasi hitung dalam pengerjaan fungsi?

4. Apa itu fungsi komposisi?

5. Apa itu fungsi invers?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk memahami konsep dasar fungsi.

2. Untuk mengetahui sifat- sifat dari fungsi.

3. Untuk mengetahui operasi dalam pengerjaan fungsi.

4. Untuk memahami fungsi komposisi.

5. Untuk memahami fungsi invers.


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Fungsi

a. Pengertian fungsi

Fungsi dalam istilah matematika merupakan pemetaan setiap anggota

sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain atau variabel bebas) kepada

anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain atau variabel terikat) yang

dapat dinyatakan dengan lambang y = f (x), atau dapat menggunakan lambang

g(x), P(x). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai

sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan baik.” Konsep fungsi adalah salah satu

konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan",

"peta", "transformasi", dan "operator" biasanya dipakai secara sinonim.

Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek

lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil.
[4]
Contohnya adalah sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan

riil adalah y = f(2x), yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil

lain yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5) = 10.

b. Notasi

Untuk mendefinisikan fungsi dapat digunakan notasi berikut.

f:AB

Dengan demikian kita telah mendefinisikan fungsi f yang memetakan setiap

elemen memetakan dua himpunan, A kepada B. Tetapi bagaimana tepatnya pemetaan

tersebut tidaklah himpunan A kepada B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada
sebuah fungsi f yang terungkapkan dengan baik. Maka kita dapat menggunakan notasi

lain.

c. Domain, Kodomain dan Range

Misal diketahui fungsi f : A → B

Himpuan A disebut domain (daerah asal), himpunan B adalah kodomain (daerah

kawan), dan anggota himpunan B yang memiliki pasangan di A disebut range (daerah

hasil).

Pada diagram di atas, X merupakan domain dari fungsi f, Y merupakan kodomain

2.2 Sifat – Sifat Fungsi

 Fungsi injektif

Fungsi A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk

sembarang a1 dan a2 € dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku f(a1) tidak sama

dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2).
Contoh : A = {1, 2, 3}

B = {a, b, c}

F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}

 Fungsi surjektif

Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan

hanya jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam

domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif

sama dengan kisarannya (range).

Contoh : A = {1, 2, 3}

B = {a, b}

F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}

 Fungsi bijektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi korespondensi satu-satu, fungsi into, fungsi

bijektif jika dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat

satu a dalam domain A sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak

terpetakan dalam B. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah sekaligus injektif dan

surjektif.

Contoh : A = {1, 2, 3}

B = {a, b, c}

F: A => B {(1,a), (2,b), (3,c)}

2.3 Operasi hitung dalam pengerjaan fungsi

Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat

ditambahkan untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a + b, demikian juga dua

fungsi f dan g dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru f + g. Ini

baru salah satu dari beberapa operasi pada fungsi yang akan dijelaskan dalam materi

ini. Operasi pada fungsi meliputi : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian. Misalkan diberi f : A  R dan g : B  R, didefinisikan :

( f +g )( x )=f ( x )+g ( x )

( f−g) ( x )=f ( x )−g ( x )

( f . g) ( x )=f ( x ). g ( x )

( f/g ) ( x )=f (x)/ g (x )


Domain dari hasil operasi kedua fungsi f dan g adalah A∩ B. Khusus untuk operasi

pembagian di atas, domainnya adalah A∩ B−{x∨g( x )=0}

Contoh soal :

 Diketahui f ( x )=x+2 dan g ( x )=x 2−4.

Tentukan ( f +g )( x ) .

Penyelesaian :

4 ( f +g )( x )=f ( x )+g ( x )

( f +g )( x )=x+2+x 2−4

( f +g )( x )=x 2 +x−2

 Diketahui f ( x )=x 2−3 x dan g ( x )=2 x+1

Tentukan ( f −g) ( x ).

Penyelesaian :

( f−g) ( x )=f ( x )−g ( x )

( f−g) ( x )=x 2−3 x−(2 x+1)

( f−g) ( x )=x 2−3 x−2 x−1

( f−g) ( x )=x 2−5 x−1

 Diketahui f ( x )=x−5 dan g ( x )=x 2 +x .

Tentukan ( f . g) ( x )

Penyelesaian :

( f . g) ( x )=f ( x ). g ( x )
( f . g) ( x )=( x−5) ( x 2 +x )

( f . g) ( x )=x 3 +x 2−5 x 2−5 x

( f . g) ( x )=x 3−4 x 2−5 x


2.4 Fungsi Komposisi

a. Pengertian

Fungsi komposisi adalah fungsi yang melibatkan lebih dari satu fungsi. Ketika ada

suatu fungsi, kemudian dilanjutkan dengan fungsi lainnya, maka akan membentuk

suatu fungsi baru. Fungsi baru inilah fungsi hasil komposisi dari kedua fungsi sebelumnya.

Misalnya, ada fungsi f(x) dan g(x). Nah, fungsi f komposisi g adalah fungsi yang

dipetakan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Operasi fungsi

komposisi biasa dilambangkan dengan "o" dan dibaca komposisi atau bundaran.

Sebagai ilustrasi jika fungsi f dan g adalah mesin yang bekerja beriringan. Fungsi f

menerima input berupa (x) yang akan diolah di mesin f dan menghasilkan output berupa

. Kemudian dijadikan input untuk diproses di mesin g sehingga didapat output

berupa .

Ilustrasi tersebut jika dibuat dalam fungsi merupakan komposisi g dan f yang dinyatakan

dengan sehingga:

dengan syarat: .
Komposisi bisa lebih dari dua fungsi jika , , dan , maka

dan dinyatakan dengan:

b. Contoh fungsi komposisi

Misalnya ada fungsi f(x) dan g(x), maka fungsi komposisi yang dapat terbentuk dari f(x) dan

g(x) adalah:

1. (f o g) (x)

(f o g)(x) dapat dibaca “fungsi f komposisi g” atau “f bundaran g”, yang artinya fungsi yang

dipetakan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Jadi, fungsi g nya

dikerjakan terlebih dahulu, kemudian hasilnya dimasukkan ke dalam fungsi f. Sehingga,

dapat dinotasikan sebagai berikut: (f o g)(x) = f(g(x))

2. (g o f) (x)

(g o f)(x) dapat dibaca “fungsi g komposisi f” atau “g bundaran f”, yang artinya fungsi yang

dipetakan oleh fungsi f(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi g(x). Kalau g o f, yang

dikerjakan terlebih dahulu adalah fungsi f, kemudian dilanjutkan atau dimasukkan dalam

fungsi g. Sehingga, dapat dinotasikan sebagai berikut: (g o f)(x) = g(f(x))


c. Sifat – sifat fungsi komposisi

1. Tidak komutatif

(f o g) (x) ≠ (g o f) (x)

2. Asosiatif

(f o ( g o h)) (x) = ((f o g) o h) (x)

3. Memiliki fungsi identitas

(f o l) (x) = (l o f) (x) = f (x)

Contoh soal :

 Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x - 7, maka (f o g)(x) adalah ….

Pembahasan:

Diketahui:

f(x) = 2x + 5

g(x) = 3x - 7

Ditanya:

(f o g)(x)?

Jawab:

(f o g)(x) = f(g(x))

= 2g(x) + 5

= 2(3x - 7) + 5

= 6x - 14 + 5

= 6x - 9

Jadi, (f o g)(x) = 6x - 9.
2.5 Fungsi Invers

a. Pengertian

Fungsi invers atau fungsi kebalikan merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dari fungsi

asalnya. Suatu fungsi f memiliki fungsi invers (kebalikan) f -1 jika f merupakan fungsi satu-

satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

(f-1)-1 = f

Sederhananya, fungsi bijektif terjadi ketika jumlah anggota domain sama dengan

jumlah anggota kodomain. Tidak ada dua atau lebih doamain berbeda dipetakan ke kodomain

yang sama dan setiap kodomain memiliki pasangan di domain.

Syarat agar suatu fungsi memiliki invers :

- F(x) harus merupakan fungsi bijektif

- Grafik fungsi tidak boleh membalik

Apabila fungsi f : A  B dinyatakan dengan pasangan berurutan, maka invers fungsi f

adalah f −1 : B→ A. Dimana x ϵ A dan y ϵ B.

f ( x )=y dan f −1 ( y )=x

Fungsi f −1 mempunyai invers jika fungsi f merupakan korespondensi satu satu.


b. Sifat-Sifat Fungsi Invers

Sifat-sifat fungsi invers adalah sebagai berikut:

1. ( f o f −1 )( x )=( f −1 o f ) (x )

2. (g o f) −1 (x) = f −1 (x) o g −1 (x)

3. (f o g) (x) = h (x) → g (x) = f −1 (x) o h (x)

4. (g o f) (x) = h (x) → g (x) = h (x) o f −1 (x)

c. Rumus Fungsi Invers

JENIS FUNGSI f(x)


Fungsi linier
Fungsi pecahan linier
Fungsi Irrasional
Fungsi eksponen
Fungsi logaritma

Contoh :

JENIS FUNGSI
Fungsi linier
Fungsi pecahan linier
Fungsi Irrasional
Fungsi eksponen
Fungsi logaritma
Contoh soal :

 Diketahui , tentukan .

Pembahasan :

Maka,

 Tentukan rumus fungsi invers dari fungsi f(x) = 2x + 6.

Jawab:
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan:

1. Misal A dan B suatu himpunan, sehingga fungsi A ke B adalah aturan yang

memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu pasang ke anggota B. Aturan

yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota

himpunan B disebut aturan fungsi f. Notasinya ditulis: f : A  B.

2. Operasi pada fungsi meliputi : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian.

3. Komposisi fungsi (o) adalah kejadian dimana fungsi f yang memetakkan

anggota x ke y, dilanjutkan oleh fungsi g yang memetakan y ke z.

4. Invers Fungsi (f ' ( x )) adalah kebalikan dari fungsi f ( x )yang juga merupakan

sebuah fungsi.

3.2 Saran

Mempelajari dan memahami serta mengetahui fungsi komposisi dan fungsi invers

sangat baik untuk dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.


Daftar Pustaka

Sinaga, B. Sinambela, P. N J. M. Sitanggang, A. K. dkk. 2017. Matematika.


Jakarta: Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai