Guru Pembimbing :
Muhammad Taufik, S.Si
Nama Anggota :
Rahmania Maula Putri
M. Rizqullah Pratama
Heliana Pebrianti
Suhendra Pratama
Putri Handayani
Wahyu Aditya
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Fungsi Komposisi & Fungsi Invers” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran
Matematika. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah
PENDAHULUAN
konsep dan aturan-aturan dalam matematika. Secara khusus keterkaitan konsep dan
prinsip-prinsip Fungsi Komposisi & Fungsi Invers sering kita temukan dalam
permasalahan kehidupan nyata yang menyatu atau bersumber dari fakta lingkungan
budaya kita. Konsep Fungsi Komposisi & Fungsi Invers dapat dibangun atau ditemukan
Fungsi atau pemetaan termasuk ke dalam relasi karena di dalam sebuah fungsi dari
yang ada pada himpunan A dengan tiap-tiap anggota pada himpunan B. Untuk bisa
menyelesaikan soal-soal mengenai fungsi komposis dan invers tentu kita harus
memahami dengan baik konsep ataupun prinsip dasar dari fungsi komposisi dan fungsi
invers.
Dalam mempelajari fungsi trigonometri sering banyak yang merasa kesulitan, padahal
jika kita mengetahui konsep dasarnya, itu tidak akan terjadi. Bentuk soal seperti apapun
kita akan dapat kerjakan yang penting kita mengetahui konsep dasarnya. Maka dari itu,
tujuan makalah ini untuk memahami pelajar mengenai konsep dasar dari suatu fungsi.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Fungsi
a. Pengertian fungsi
anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain atau variabel terikat) yang
g(x), P(x). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai
sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan baik.” Konsep fungsi adalah salah satu
konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan",
Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek
lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil.
[4]
Contohnya adalah sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan
riil adalah y = f(2x), yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil
lain yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5) = 10.
b. Notasi
f:AB
tersebut tidaklah himpunan A kepada B. Notasi ini hanya mengatakan bahwa ada
sebuah fungsi f yang terungkapkan dengan baik. Maka kita dapat menggunakan notasi
lain.
kawan), dan anggota himpunan B yang memiliki pasangan di A disebut range (daerah
hasil).
Fungsi injektif
Fungsi A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk
sembarang a1 dan a2 € dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku f(a1) tidak sama
dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2).
Contoh : A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
Fungsi surjektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan
hanya jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam
domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif
Contoh : A = {1, 2, 3}
B = {a, b}
Fungsi bijektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi korespondensi satu-satu, fungsi into, fungsi
bijektif jika dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat
satu a dalam domain A sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak
terpetakan dalam B. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah sekaligus injektif dan
surjektif.
Contoh : A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat
fungsi f dan g dapat ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru f + g. Ini
baru salah satu dari beberapa operasi pada fungsi yang akan dijelaskan dalam materi
( f +g )( x )=f ( x )+g ( x )
( f . g) ( x )=f ( x ). g ( x )
Contoh soal :
Tentukan ( f +g )( x ) .
Penyelesaian :
4 ( f +g )( x )=f ( x )+g ( x )
( f +g )( x )=x+2+x 2−4
( f +g )( x )=x 2 +x−2
Tentukan ( f −g) ( x ).
Penyelesaian :
Tentukan ( f . g) ( x )
Penyelesaian :
( f . g) ( x )=f ( x ). g ( x )
( f . g) ( x )=( x−5) ( x 2 +x )
a. Pengertian
Fungsi komposisi adalah fungsi yang melibatkan lebih dari satu fungsi. Ketika ada
suatu fungsi, kemudian dilanjutkan dengan fungsi lainnya, maka akan membentuk
suatu fungsi baru. Fungsi baru inilah fungsi hasil komposisi dari kedua fungsi sebelumnya.
Misalnya, ada fungsi f(x) dan g(x). Nah, fungsi f komposisi g adalah fungsi yang
dipetakan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Operasi fungsi
komposisi biasa dilambangkan dengan "o" dan dibaca komposisi atau bundaran.
Sebagai ilustrasi jika fungsi f dan g adalah mesin yang bekerja beriringan. Fungsi f
menerima input berupa (x) yang akan diolah di mesin f dan menghasilkan output berupa
berupa .
Ilustrasi tersebut jika dibuat dalam fungsi merupakan komposisi g dan f yang dinyatakan
dengan sehingga:
dengan syarat: .
Komposisi bisa lebih dari dua fungsi jika , , dan , maka
Misalnya ada fungsi f(x) dan g(x), maka fungsi komposisi yang dapat terbentuk dari f(x) dan
g(x) adalah:
1. (f o g) (x)
(f o g)(x) dapat dibaca “fungsi f komposisi g” atau “f bundaran g”, yang artinya fungsi yang
dipetakan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi f(x). Jadi, fungsi g nya
2. (g o f) (x)
(g o f)(x) dapat dibaca “fungsi g komposisi f” atau “g bundaran f”, yang artinya fungsi yang
dipetakan oleh fungsi f(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi g(x). Kalau g o f, yang
dikerjakan terlebih dahulu adalah fungsi f, kemudian dilanjutkan atau dimasukkan dalam
1. Tidak komutatif
(f o g) (x) ≠ (g o f) (x)
2. Asosiatif
Contoh soal :
Pembahasan:
Diketahui:
f(x) = 2x + 5
g(x) = 3x - 7
Ditanya:
(f o g)(x)?
Jawab:
(f o g)(x) = f(g(x))
= 2g(x) + 5
= 2(3x - 7) + 5
= 6x - 14 + 5
= 6x - 9
Jadi, (f o g)(x) = 6x - 9.
2.5 Fungsi Invers
a. Pengertian
Fungsi invers atau fungsi kebalikan merupakan suatu fungsi yang berkebalikan dari fungsi
asalnya. Suatu fungsi f memiliki fungsi invers (kebalikan) f -1 jika f merupakan fungsi satu-
satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
(f-1)-1 = f
Sederhananya, fungsi bijektif terjadi ketika jumlah anggota domain sama dengan
jumlah anggota kodomain. Tidak ada dua atau lebih doamain berbeda dipetakan ke kodomain
1. ( f o f −1 )( x )=( f −1 o f ) (x )
Contoh :
JENIS FUNGSI
Fungsi linier
Fungsi pecahan linier
Fungsi Irrasional
Fungsi eksponen
Fungsi logaritma
Contoh soal :
Diketahui , tentukan .
Pembahasan :
Maka,
Jawab:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pembagian.
4. Invers Fungsi (f ' ( x )) adalah kebalikan dari fungsi f ( x )yang juga merupakan
sebuah fungsi.
3.2 Saran
Mempelajari dan memahami serta mengetahui fungsi komposisi dan fungsi invers