Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FUNGSI

OLEH :

KELOMPOK II
ALDI RAMADHAN
MUHAMMAD IMAM ARIFIN

DOSEN PENGAMPU:
USMADI, Dr., Drs., M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah penulis dapat menyusun makalah tentang Fungsi ini.

Makalah ini merupakan tugas kuliah Pengantar Dasar Matematika pada Jurusan
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Sumatera Barat Tahun 2021.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan serta
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang tidak terhingga kepada Bapak Dr. Drs. Usmadi M.Pd., selaku Dosen Mata Kuliah
Pengantar Dasar Matematika dan kepada semua pihak yang telah membantu kesempurnaan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Sebab ini
adalah karya penulis dalam rangka proses belajar. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, untuk kemajuan ilmu yang penulis miliki.

Terakhir penulis berharap makalah ini ada manfaatnya bagi pembaca semua. Amin-amin
Ya rabbal ‘Alamin.

Padang Panjang, 1 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
.;lz
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...………1
C. Tujuan…………………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi atau Pengertian Fungsi..................................................................................... 3
B. Komposisi Fungsi........................................................................................................... 3
C. Penulisan Fungsi............................................................................................................. 4
D. Jenis-Jenis Fungsi........................................................................................................... 4
E. Sifat-Sifat Fungsi............................................................................................................ 4

BAB III PENUTUP


Kesimpulan...................................................................................................................... 7
Saran.............................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka............................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi matematikawan pada beberapa abad yang lalu, kata “fungsi” biasanya diartik
an sebagai formula tertentu, misalnya:

F(x) = x2 + 3x - 5, x dan f(x) ∈ R, R bilangan Riel, ternyata untuk formula, g(x) =


√ x −5 tidak berlaku untuk semua nilai x bilangan real. Hal ini tidak cukup mendorong t
erjadinya, perluasan dari pengertian fungsi. Sehingga timbul kontroversi diantara matem
atikawan tentang perlu tidaknya dirumuskan “Nilai Absolut”. H(x) := |x|, walaupun sete
lah itu diberikan definisi tentang |x|, yaitu :

{− x jika x <0
|x|= x jika x ≥ 0

Perkembangan matematika berikutnya semakin menuntut adanya definisi fungsi ya


ng lebih umum karena pengertian fungsi sebagai formula tidak cukup. Juga menjadi pent
ing untuk membedakan antara fungsi dan nilai fungsi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok masalah yang akan kita kaji yaitu:

1. Apa definisi fungsi?

2. Apa saja komposisi fungsi?

3. Bagaimana penulisan fungsi?

4. Apa saja jenis-jenis fungsi?

5. Apa saja sifat-sifat fungsi?


C. Tujuan
Untuk mempermudah arah pembahasan masalah ini penulis membuat batasan
masalah sebagai berikut:

1. Pengertian dari fungsi.

2. Komposisi fungsi.

3. Penulisan fungsi

4. Jenis-jenis fungsi

5. Sifat-sifat fungsi
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KETERBAGIAN BILANGAN

Fungsi adalah bentuk khusus dari relasi. Sebuah relasi dikatakan fungsi jika xRy,
untuksetiap x anggota A memiliki tepat satu pasangan, y, anggota himpunan B

Kita dapat menuliskan f(a) = b, jika b merupakan unsur di B yang dikaitkan oleh f
untuk suatu a di A. Ini berarti bahwa jika f(a) = b dan f(a) = c maka b = c.

Jika f adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, kita dapat menuliskan dalam
bentuk :  f : A → B

B. SIFAT-SIFAT KETERBAGIAN

 f:A→B

 A dinamakan daerah asal (domain) dari f dan B dinamakan daerah hasil


(codomain) dari f.

 Misalkan f(a) = b,

 maka b dinamakan bayangan (image) dari a,

 dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b.

 Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f dinamakan jelajah (range) dari f.

C. KETERBAGIAN OLEH 2, 2n, 3, 5, DST

1) Himpunan pasangan terurut.

 Misalkan fungsi kuadrat pada himpunan {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10} maka fungsi


itu dapat dituliskan dalam bentuk :

 f = {(2, 4), (3, 9)}


2) Formula pengisian nilai (assignment)

 f(x) = x2 + 10,

 f(x) = 5x

D. JENIS-JENIS FUNGSI

1) Fungsi konstan (fungsi tetap)

Suatu fungsi f : A → B ditentukan dengan rumus f(x) disebut fungsi konstan


apabila untuk setiap anggota domain fungsi selalu berlaku f(x) = C, di mana C bilangan
konstan. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh soal berikut ini.

Diketahui f : R → R dengan rumus f(x) = 3 dengan daerah domain: {x | –3 ≤ x <


2}. Sehingga, gambar grafiknya.

2) Fungsi linear

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linear apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) = ax
+ b, di mana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.

3) Fungsi Kuadrat

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi kuadrat apabila fungsi itu ditentukan oleh f(x) =
ax2 + bx + c, di mana a ≠ 0 dan a, b, dan c bilangan konstan dan grafiknya berupa
parabola.

4) Fungsi identitas

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi identitas apabila setiap anggota domain fungsi
berlaku f(x) = x atau setiap anggota domain fungsi dipetakan pada dirinya sendiri. Grafik
fungsi identitas berupa garis lurus yang melalui titik asal dan semua titik absis maupun
ordinatnya sama. Fungsi identitas ditentukan oleh f(x) = x. Agar lebih memahami
tentang fungsi identitas, pelajarilah contoh berikut ini.

Fungsi pada R didefinisikan sebagai f(x) = x untuk setiap x. Carilah f(–2), f(0),
f(1), f(3).
Penyelesaian:

Nilai f(–2), f(0), f(1), dan f(3).

f(x) = x

f(–2) = –2

f(0) = 0

f(1) = – 1

f(3) = 3
E. SIFAT-SIFAT FUNGSI

1) Fungsi Injektif/satu-satu

 Fungsi satu-satu

 Fungsi f: A → B disebut fungsi satu-satu jika dan hanya jika untuk sembarang a1
dan a2 dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku f(a1) tidak sama dengan f(a2).
Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2).

2) Fungsi Surjektif/ onto

 Fungsi kepada

 Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada jika dan hanya jika untuk sembarang b
dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A sehingga berlaku
f(a) = b.

 Suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan range-nya (semua kodomain adalah
peta dari domain).

3) Fungsi Bijektif/ korespondensi satu-satu

 Fungsi f: A → B disebut disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika untuk
sembarangb dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A sehingga
f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B.

 Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah fungsi injektif sekaligus fungsi surjektif.

F.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Relasi adalah sebuah hubungan antara dua himpunan. Perkalian kartesian dari
himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan terurut yang
mungkin terbentuk dengan komponen pertama dari himpunan A dan komponen
kedua dari himpunan B.

Untuk menyatakan relasi ada tiga metode, yaitu : dengan himpunan pasangan
berurutan, dengan diagram panah, diagram rumus.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini
terdapat begitu banyak kekurangan.

Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua
dapat mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang induksi
Matematika kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar
khususnya matematika.
DAFTAR PUSTAKA

Wibisono, Samuel. 2008. Matematika Diskrit Ed. 02. Jakarta : Graha Ilmu

Foter, Bob. 2006. Soal dan Pembahasan Relasi. Jakarta : Erlangga

Hariyono Rudi, Drs. 2005. Pintar Matematika SMA. Jakarta : Gitamedia Press

http://www.scribd.com/doc/57121362/makalah-lengkap  diakses pada tanggal 1 November 2021

http://www.mangwar.wordpress.com diakses pada tanggal 1 November 2021

Anda mungkin juga menyukai