Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

OLEH :

FANNY
21130001

MUHAMMAD IMAM ARIFIN


21130008

DOSEN PENGAMPU:
MEGASARI MARTIN M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nyalah penulis dapat menyusun makalah tentang Bentuk dan Makna ini.
Makalah ini merupakan tugas kuliah Bahasa Indonesia pada Jurusan Pendidikan Matemat
ika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Tahun 2021/2022.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan serta
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang tidak terhingga kepada Ibu Megasari Martin M.Pd., selaku Dosen Mata Kuliah Bahas
a Indonesia dan kepada semua pihak yang telah membantu kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Sebab ini
adalah karya penulis dalam rangka proses belajar. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, untuk kemajuan ilmu yang penulis miliki.
Terakhir penulis berharap makalah ini ada manfaatnya bagi pembaca semua. Amin-amin
Ya rabbal ‘Alamin.

Padang Panjang, 16 Mei 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Frasa.................................................................................................................2
B. Klausa...............................................................................................................2
C. Makna dan Perubahannya................................................................................2

BAB 3. PENUTUP............................................................................................................5
A. Kesimpulan.......................................................................................................5
B. Saran.................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem dan yang terbesar a
dalah karangan. Antara satuan bentuk terkecil dan terbesar itu terdapat deretan
bentuk morfem, kata, frasa, kalimat, dan alinea.
Ketujuh satuan bentuk bahasa itu baru diakui eksistensinya jika memp
unyai makna atau dapat mempengaruhi makna. Maksud-pernyataan dapat me
mpengaruhi makna dalam hal ini adalah kehadirannya dapat mengubah makna
atau menciptakan makna baru. Setiap satuan bentuk bahasa harus mempuyai
makna tertentu. Hubungan antara bentuk dan makna dapat diibaratkan sebagai
dua sisi mata uang : satu sama lainnya saling melengkapi. Bentuk yang tidak
mempunyai makna atau tidat berpengaruh terhadap makna, tidak akan mendap
at tempat dalam tatanan satuan bentuk bahasa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, pokok masalah yang akan kita kaji y
aitu
1. Apa itu frasa?
2. Apa itu klausa?
3. Apa saja makna dan perubahannya?

C. Tujuan
Untuk mempermudah arah pembahasan masalah ini penulis membuat b
atasan masalah sebagai berikut
1. Frasa
2. Klausa
3. Makna dan Perubahannya

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Frasa
Adalah kelompok kata yang tidak mengandung predikat dan belum memb
entuk klausa atau kalimat. Berfungsi sebagai subjek, predikat, objek dan keterang
an di dalam kalimat.
Ciri frasa:
1) Kontruksinya tidak mempunyai predikat,
2) Proses pemaknaannya berbeda dengan idiom,
3) Susunan katanya berpola tetap.
Frasa tidak boleh mengandung predikat dan tidak sama dengan idiom, kar
ena cakupan makna makna yang dibentuk oleh frasa masih di sekitar makna leksi
kal kata pembentuknya karena hakikatnya frasa adalah kata yang diperluas denga
n memberi keterangan.
Contoh: jumpa pers; berjumpa dengan pers.

B. Klausa
Klausa juga merupakan kelompok kata yang membentuk kesatuan makna,
tetapi makna yang dihasilkan oleh klausa dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih
luas dari frasa. Hal itu terjadi karena klausa sudah mengandung unsur predikat,
yaitu fungsi sintaksis yang harus ada didalam setiap kalimat.
Contoh:
Tamu Negara bertemu dengan tokoh SLM .
Kalimat : // //
S P O
Klausa : tamu negara bertemu dengan tokoh SLM
Frasa : 1) tamu negara
2) dengan tokoh SLM

C. Makna dan Perubahannya


Ada dua macam makna yang terpenting, yaitu:
1. Makna leksikal/makna denotasi/makna lugas adalah makna kata secara lepas t
anpa kaitan dengan kata yang lain dalam sebuah struktur. Leksikal berasal dar
i leksikon yang berarti kamus. Sehingga, makna leksikal ialah makna yang ter
tera dalam kamus, misalnya kata belah dapat bermakna celah, pecah menjadi

2
dua, sisi dll. Makna ini biasanya digunakan dalam surat-surat resmi, surat-sur
at dagang, laporan dan tulisan ilmiah agar makna menjadi pasti, sehingga tida
k terjadi salah tafsir.
2. Makna gramatikal atau makna konotasi ialah makna yang timbul akibat prose
s gramatikal. Disebut juga makna struktural karena makna yang timbul berga
ntung pada struktur tertentu sesuai dengan konteks dan situasi dimana kata itu
berada.
Contoh:
i. lembah hitam (daerah /tempat mesum)
ii. kuhitamkan negeri ini (kutinggalkan untuk selamanya)

Dalam kaitan dengan makna, ada istilah-istilah yang perlu kita pahami,
a) Sinonim atau padan makna ialah ungkapan yang maknanya hampir sama
dengan ungkapan lain. Contoh: nasib = takdir.
b) Antonim atau lawan makna ialah ungkapan yang maknanya kebalikan dar
i ungkapan lain.Contoh: baik >< buruk.
c) Homonim terjadi jika dua kata mempunyai bentuk dan ucapan yang sama
tetapi maknanya berbeda. Contoh: mengukur (dari kukur) dan mengukur
(dari ukur) Homofon terjadi jika dua kata mempunyai ucapan yang sama,
tetapi makna dan bentuknya berbeda; misalnya kata sangsi = ragu-ragu da
n sanksi =hukuman. Homograf terjadi jika dua kata mempunyai bentuk y
ang sama tetapi bunyi atau ucapan dan maknanya berbeda; misalnya beru
ang = nama binatang, beruang = mempunyai uang.
d) Hiponim terjadi jika makna sebuah ungkapan merupakan bagian dari mak
na ungkapan yang lain. Misalnya merah adalah hiponim dari kata berwar
na. Dan diantara perubahan makna yang penting, antara lain:
1) Meluas, jika cakupan makna sekarang lebih luas dari makna yang la
ma.
Misalnya kata putra-putri = anak-anak raja (dahulu) = laki-laki dan w
anita (sekarang)
2) Menyempit, jika cakupan makna dahulu lebih luas dari makna yang s
ekarang.

3
Misalnya kata sarjana = semua cendekiawan (dahulu) = gelar akadem
is (sekarang)
3) Amelioratif yaitu perubahan makna yang mengakibatkan makna baru
dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilainya dari makna lama.
Kata wanita nilainya lebih tinggi dari kata perempuan.
4) Peyoratif yaitu perubahan makna yang mengakibatkan makna baru d
irasa lebih rendah nilainya dari makna lama. Dalam peyoratif, arti ya
ng baru dirasa lebih rendah nilainya dari arti yang lama. Dan bertalia
n erat dengan sopan santun yang dituntut dalam kehidupan bermasyar
akat. Kata yang mulanya dipakai untuk menyembunyikan kata yang d
ianggap kurang sopan, suatu waktu dapat dianggap kurang sopan, seh
ingga harus diganti dengan kata lain. Kata bunting dianggap tinggi pa
da zaman dahulu, sekarang dirasa sebagai kata yang kasar dan kurang
sopan, lalu diganti dengan kata hamil atau mengandung.
5) Sinestesia yaitu perubahan makna yang terjadi karena pertukaran tan
ggapan dua indera yang berlainan.
Contoh: Mukanya masam.
6) Asosiasi yaitu perubahan makna yang terjadi karena persamaan sifat.
Contoh: Beri dia amplop agar urusan cepat beres.
7) Metafora adalah perubahan majna karena persamaan sifat antara dua
objek.
Contoh : putri malam (untuk bulan).
8) Metonimi terjadi karena hubungan yang erat antara kata-kata yang te
rlibat dalam dalam suatu lingkungan makna yang sama dan dapat dikl
asifikasi menurut tempat atau waktu, hubungan isi dan kulit, hubunga
n antara sebab dan akibat.
Contoh: penemuan-penemuan yang sering disebut menurut penemun
ya, seperti: Ohm, Ampere.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Frasa adalah kelompok kata yang tidak mengandung predikat dan belum me
mbentuk klausa atau kalimat. Berfungsi sebagai subjek, predikat, objek dan keteran
gan di dalam kalimat.
Klausa juga merupakan kelompok kata yang membentuk kesatuan makna, te
tapi makna yang dihasilkan oleh klausa dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih luas
dari frasa. Hal itu terjadi karena klausa sudah mengandung unsur predikat, yaitu fun
gsi sintaksis yang harus ada didalam setiap kalimat.
Ada dua macam makna yang terpenting, yaitu:
1. Makna leksikal/makna denotasi/makna lugas adalah makna kata secara lepas tanp
a kaitan dengan kata yang lain dalam sebuah struktur. Leksikal berasal dari leksik
on yang berarti kamus. Sehingga, makna leksikal ialah makna yang tertera dalam
kamus, misalnya kata belah dapat bermakna celah, pecah menjadi dua, sisi dll. M
akna ini biasanya digunakan dalam surat-surat resmi, surat-surat dagang, laporan
dan tulisan ilmiah agar makna menjadi pasti, sehingga tidak terjadi salah tafsir.
2. Makna gramatikal atau makna konotasi ialah makna yang timbul akibat proses gr
amatikal. Disebut juga makna struktural karena makna yang timbul bergantung p
ada struktur tertentu sesuai dengan konteks dan situasi dimana kata itu berada.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah
ini terdapat begitu banyak kekurangan.

5
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/user/Downloads/Materi%20BI%20Bentuk%20&%20Makna.pdf (Buk
u Materi BI Bentuk dan Makna)

Anda mungkin juga menyukai