Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DIKSI (PILIHAN KATA) SERTA PERLTALIAN


MAKNA

Dosen Pengampu :
Nina Mui’dah, S.Pd., M.Pd., M.Kom

Mata Kuliah:
Bahasa Indonesia

Oleh Kelompok 6 :

MUHAMMAD RAHMADHANI DZULFIAN 2110010504


KISAH PUTRA TOFANAO 2110010545
MUHAMMAD SAUFI 2110010552

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
2.1 Pengertian Kata Umum Dan Kata Khusus.............................................3
2.2 Makna Leksikal dan Gramatikal.............................................................4
2.2.1 Perbedaan Makna Leksikal dan Gramatikal.....................................5
2.3 Makna Denotatif dan Konotatif..............................................................6
2.3.1 Makna Denotatif...............................................................................6
2.3.2 Makna Konotatif...............................................................................6
2.4 Perluasan dan Penyempitan Makna Kata...............................................7
2.4.1 Perluasan Makna (Generalisasi).......................................................7
2.4.2 Penyempitan Makna (Spesifikasi)....................................................8
2.5 Sinonim, Antonim, Homonim, Homofon, Homograf, Poilisemi,
Ameliorasi Peyorasi, Asosiasi, Sinestesia....................................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................11
3.1 Kesimpulan...........................................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan
penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita. yang meliputi
gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek
sesuai dengan yang diinginkan.
Keterbatasan dalam kosa kata dapat mengakibatkan seseorang kesulitan
dalam menyampaikan maksudnya kepada orang lain. Dan jika orang tersebut
menggunakan kosa kata yang berlebihan, ini juga akan membuat orang lain sulit
mengerti pesan yang disampaikan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan dalam kosa kata para
pembicara lebih sering membaca dan berlatih agar menguasai diksi atau pilihan
kata ketika berbicara. Dengan diksi yang tepat maka pendengar atau audiens dapat
dengan mudah memahami maksud seorang pembicara.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :


1. Apa perbedaan kata umum dan khusus ?
2. Apa perbedaan makna leksikal dan makna gramatikal ?
3. Apa perbedaan makna denotatif dan konotatif ?
4. Apa yang dimaksud dengan perluasan dan penyempitan makna ?
5. Apa yang dimaksud dengan Sinonim, Antonim, Homonim, Homofon,
Homograf, Poilisemi, Ameliorasi, Peyorasi, Asosiasi, Sinestesia ?
I.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perbedaan kata umum dan khusus.
2. Mengetahui perbedaan makna leksikal dan makna gramatikal.
3. Mengetahui perbedaan denotative dan konotatif
4. Mengetahui maksud dari perluasan dan penyempitan makna
5. Mengetahui maksud dari Sinonim, Antonim, Homonim, Homofon,
Homograf, Poilisemi, Ameliorasi, Peyorasi, Asosiasi, Sinestesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Kata Umum Dan Kata Khusus

Kata umum adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang luas
(makna kata umum sifatnya luas) yang mana, kata-kata tersebut masih dapat
diperincikan atau dijabarkan menjadi lebih khusus (lebih lanjut) dan menjadi lebih
sederhana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi kata umum adalah kata
kata yang didalamnya mengandung makna yang masih bisa untuk dijabarkan.
Kata khusus adalah sebuah kata yang mempunyai ruang lingkup yang
terbatas (makna kata khusus sifatnya sempit) yang mana, kata-kata tersebut sudah
tidak dapat diperincikan atau dijabarkan lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
definisi kata khusus adalah kata kata yang didalamnya mengandung makna yang
tidak bisa untuk dijabarkan lagi.
Contoh kata umum dan kata khusus
Perhatikan dan amati contoh kata umum dan kata khusus pada kalimat berikut di
bawah ini :
 Aisyah membawa barang-barang kesayangannya saat camping.
(mengandung kata umum).
 Dona menjinjing pakaian yang telah ia beli dari mall. (mengandung kata
khusus).

Berdasarkan dua contoh kalimat seperti yang tertera diatas, maka diketahui
bahwa pada kata membawa mengandung kata umum, dan kemudian pada kata
menjinjing mengandung kata khusus. Kedua kata tersebut yakni membawa dan
menjinjing mempunyai arti dan kegiatan yang sama, perbedaannya hanya terletak
pada sifat dari kedua kata tersebut. Jika diperincikan dan dijabarkan secara lebih
mendalam, kata membawa belum bisa memberikan dan menjelaskan gambaran
yang jelas dan tepat. Kata membawa dapat diartikan menjadi banyak makna
seperti membawa menggunakan mobil, menggunakan motor, menggunakan
sepeda dan lain sebagainya.

3
Akan tetapi pada kata menjinjing sudah dapat memberikan dan
menjelaskan gambaran yang jelas dan tepat mengenai apa yang dilakukan. Kata
menjinjing diartikan menjadi membawa sesuatu yang ada didalam sebuah tempat
dengan menggunakan satu tangan serta letaknya disamping sebelah kiri atau
sebelah kanan. Perhatikan tabel contoh kata umum dan kata khusus sebagai
berikut :
Tabel contoh perbedaan kata umum dan kata khusus
Contoh kata umum Contoh kata khusus
Buah-buahan Mangga, apel, jeruk, dan lain-lain
Hewan ternak Ayam, sapi, kambing, domba
Binatang Kelinci, binatang, gajah, harimau, rusa

Berdasarkan contoh perbedaan kata umum dan kata khusus pada tabel
diatas, maka nampak jelas bahwa pada kata khusus lebih dapat menjelaskan kata
yang lebih rinci dan kata khusus juga berasal dari penjabaran dari kata umum.
II.2 Makna Leksikal dan Gramatikal

Makna leksikal adalah makna yang didasarkan pada kata yang


sesungguhnya (makna sebenarnya), dan memiliki sifat tetap yang berarti tidak
berhubungan dengan konteks kalimatnya. Makna ini sendiri dapat ditemui pada
kamus, karena sifatnya yang tetap dan asli, tanpa adanya pemaknaan atau
interpertasi khusus. Sementara berlandaskan pada KBBI leksikal adalah yang
berhubungan dengan leksem, kata dan kosakata. Bila dilihat secara mendalam,
makna leksikal merupakan makna yang tergolong dalam konotasi dan denotasi.
Agar lebih jelas mengenai jenis kalimat ini berikut contoh dari leksikal.

Contoh Kalimat :
 Dhani mencium bau sampah busuk di dekat tempat pembuangan sampah.
(leksikal).
 Dhani tidak mandi selama satu minggu, hingga badannya bau sampah
busuk. (bukan leksikal).

4
 Rudi sedang mengolah daging dan membanting tulang sapi untuk
persiapan hari raya Idul Fitri. (leksikal).
 Rudi membanting tulang demi keluarganya yang ada di desa. (bukan
leksikal).

makna gramatikal adalah makna yang ada disebabkan adanya aktivitas


gramatikal berupa reduplikasi, modifikasi, afiksasi atau transformasi wujud kata
seperti read berubah menjadi reading. Dan berdasarkan KBBI gramatikal adalah
sesuai dengan tata bahasa, yang mana makna didalamnya terjadi aktivitas derivasi
(afiksasi), penggandaan (reduplikasi) dan kalimatisasi (komposisi).
Kalimat jenis ini adalah makna yang berubah yang beradaptasi dengan
konteks dimana kata tersebut beradaptasi sesuai dengan kondisi, waktu latar
tempat dan lingkungan. Makna gramatikal didapat karena adanya aktivitas
derivasional dan infleksional. Selain itu makna ini juga bergantung dengan
struktur kalimat, maka dari itu makna ini kerap kali dinamakan makna struktural.
Secara garis besar arti dari makna gramatikal berubah, karena dalam makna ini
terjadi aktivitas pemajemukan, pengulangan dan pengimbuhan.

II.2.1 Perbedaan Makna Leksikal dan Gramatikal

Berdasarkan penjelasan tentang pengertian di atas, terdapat perbedaan dari kedua


kalimat atau makna tersebut, antara lain:
 Makna leksikal merupakan makna yang tidak berubah atau makna asli,
sementara makna gramatikal adalah makna yang berubah berdasarkan
konteks.
 Makna gramatikal berhubungan dengan kata yang mengikuti, sementara
makna leksikal independen atau berdiri sendiri.
 Makna leksikal memiliki sifat konsisten, sementara makna gramatikal
dapat berganti berdasarkan cara gramatikalnya.

5
II.3 Makna Denotatif dan Konotatif

Makna konotatif dan denotatif merupakan istilah yang biasa digunakan dalam


ilmu bahasa. Makna denotatif sangat mudah ditemukan pada sebuah tulisan, karena
merupakan kata yang sebanarnya tertulis pada kalimat. Sementara itu, makna
konotatif digunakan untuk memperindah suatu kalimat ungkapan pada sebuah kata.
II.3.1 Makna Denotatif

Denotasi menurut KBBI, adalah makna kata atau kelompok kata yang


didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang
didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Secara sederhananya
Denotasi sebuah kata atau kelompok kata yang memiliki arti yang sebenarnya dan
apa adanya seperti yang sehari-hari kita gunakan.
Ciri – Ciri Denotatif :

 Makna denotasi memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya
yang lugas atau literal.
 Makna denotasi biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra yaitu
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik
lainnya.
Contoh Kalimat Denotatif :

 Ayah selalu pulang membawa oleh – oleh.

 Budi sarapan sambil membaca buku

 Jerapah memiliki leher yang panjang lebih panjang dari leher hewan rata-

rata.

II.3.2 Makna Konotatif

Konotasi menurut KBBI, adalah kata yang mempunyai makna lain di


baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata. Secara
sederhananya Konotasi adalah sebuah kata yang mengandung makna kias atau
bukan kata sebenarnya.
Ciri – Ciri Konotasi :

6
 Makna konotasi terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif
atau negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral.
 Makna konotasi dalam kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat
dengan kelompok masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan
norma yang ada pada masyarakat tersebut.
 Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.
Contoh Kalimat Konotasi :

 Setiap pergi ke luar kota, siska tidak pernah lupa membawa buah tangan
untuk teman kantornya
Penjelasan : kata ‘buah tangan’ memiliki arti oleh-oleh.
 Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang.
Penjelasan : Kata ‘gugur’ bermakna meninggal dunia.

II.4 Perluasan dan Penyempitan Makna Kata

Perluasan makna atau istilahnya Generalisasi dan juga Penyempitan


makna atau Spesifikasi merupakan salah dua dari jenis Pergeseran Makna.
Perluasan Makna dan Penyempitan Makna adalah bagian dari pergeseran
makna. Pergeseran Makna terbagi menjadi 6, yaitu ;
1. Generalisasi (Perluasan Makna)
2. Spesifikasi (Penyempitan Makna)
3. Ameliorisasi (Peninggian Makna)
4. Peyorasi (Penurunan Makna)
5. Sinestesia (Pertukaran Makna)
6. Asosiatif (Persamaan Makna)

II.4.1 Perluasan Makna (Generalisasi)

Generalisasi adalah kata yang perluasan makna dari sebelumnya, atau


memiliki makna yang lebih luas dari makna yang sebelumnya. Perluasan makna
kata yang dimaksud yaitu kata-kata yang maknanya mengalami pergeseran makna
menjadi lebih banyak dan lebar.

7
Contoh Kata Yang mengalami Perluasan Makna :

 Kata ibu, yang dulu bermakna sebagai orang tua perempuan yang
melahirkan kita, sekarang kata ibu juga digunakan sebagai panggilan
semua perempuan dewasa yang lebih tua.

Contoh Generalisasi dalam kalimat :

 “Saudara-saudaraku yang berbahagia, di malam yang penuh berkah ini kita


berkumpul dalam acara yang…..”
Begitu juga kata Saudara yang dulunya memiliki makna sebagai kakak atau
adik kandung, sekarang memiliki makna lain yaitu panggilan kepada orang
dengan maksud menghormati.

II.4.2 Penyempitan Makna (Spesifikasi)

Spesifikasi adalah kata yang penyempitan makna kata dari sebelumnya,


Atau memiliki makna yang lebih sempit dari makna sebelumnya. Penyempitan
makna kata yang dimaksud yaitu kata-kata yang maknanya mengalami pergeseran
makna menjadi lebih sedikit dan memiliki arti yang sempit.
Contoh Kata Yang mengalami Perluasan Makna :

 Kata Pendeta, dulunya memiliki arti sebenarnya adalah seseorang yang


ahli agama, tetapi mengalami penyempitan makna yaitu bermakna hanya
seseorang yang ahli agama Nasrani atau Kristen.

Contoh Spesifikasi dalam Kalimat :


 Semenjak saya masuk keruangan ini, saya mencium bau sesuatu
Kata Bau, yang dulunya bermakna aroma apapun, baik wangi, sedap, tak
sedap, atau busuk, tetapi sekarang memiliki makna hanya untuk bau yang tidak
enak seperti bau tidak sedap atau bau busuk.

8
II.5 Sinonim, Antonim, Homonim, Homofon, Homograf, Poilisemi,
Ameliorasi
Peyorasi, Asosiasi, Sinestesia

Berdasarkan leksikal, diksi dibedakan berdasarkan makna leksikalnya atau


makna kamus karena berasal dari kamus bahasa Indonesia. Makna leksikal
merupakan makna jenis-jenis kata yang bersifat konkret dan denotatif serta belum
mengalami perubahan bentuk. Diksi berdasarkan leksikalnya dibedakan menjadi
beberapa jenis lagi, di antaranya adalah sebagai berikut:
 Sinonim. Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan
kata lain. Contohnya, Bahagia = Senang, Lezat = Enak, Pintar = Pandai.
 Antonim. Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata
lain. Contohnya, Naik x Turun, Besar x Kecil, Banyak x Sedikit, Cepat x
Lambat.
 Homonim. Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama
namun artinya berbeda satu sama lain. Contohnya, penggunaan kata bulan
pada kalimat berikut: Bulan terlihat bulat penuh malam ini x semua
karyawan mendapatkan gaji setiap bulan.
 Homofon. Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang
berbeda, namun lafal sama. Contohnya, Anton menabung uangnya di Bank
secara rutin x Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan. Kata
“Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, namun
ejaan dan maknanya berbeda.
 Homograf. Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang
berbeda, namun ejaannya sama. Contohnya, Makanan favorit wanita itu
adalah tahu goreng x Wanita itu tidak tahu kalau hari ini liburKata “Tahu”
pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang berbeda.
 Polisemi. Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti.
Contohnya, para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga
setiap bulan x Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik.
Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun
menggunakan kata yang sama.

9
 Hipernim dan Hiponim. Hipernim adalah kata yang dapat mewakili
banyak kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili
oleh kata hipernim. Contohnya, Di kebun binatang itu terdapat banyak
binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. Pada
kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata
hiponim gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain. 
Sedangkan untuk Ameliorisasi (Peninggian Makna), Peyorasi (Penurunan
Makna), Sinestesia (Pertukaran Makna), dan Asosiatif (Persamaan Makna)
merupakan bagian dari pergeseran makna. Yang memiliki pengertian :
 Ameliorasi
Ameliorasi (Peninggian Makna), ameliorasi atau peninggian makna adalah
suatu kata memiliki makna yang memiliki nilai atau konotasi lebih baik
dari makna sebelumnya. Perubahan makna yang mengakibatkan makna
yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada
makna lama.
 Peyorasi 
Peyorasi (Penurunan Makna Kata), peyorasi atau penurunan makna kata
adalah apabila suatu kata akhirnya dianggap memiliki nilai rendah atau
konotasi negatif. Perubahan makna yang mengakibatkan makna baru
dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya
daripada makna lama.
 Sinestesia 
Sinestesia (Pertukaran Makna), sinestesia ialah perubahan makna akibat
pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera penglihatan ke
indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan sebagainya.
 Asosiatif
Asosiatif (Persamaan Makna), perubahan makna kata yang terjadi karena
persamaan sifat. Pada hakikatnya asosiasi desebabkan oleh adanya
perubahan pengguna dalam lingkungan masyarakat bahasa.

10
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

 Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan
penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang
meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, dan lain-lain, sehingga
didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.
 Hal yang harus diperhatikan dalam Diksi atau pemilihan kata, yakni
penggunaan kata umum serta kata khusus, yang tujuannya untuk
mendapatkan pemahaman yang tepat serta spesifik.
 Didalam diksi terdapat dua makna, yaitu konotatif dan makna denotatif
 Diksi terbagi menjadi delapan jenis, yaitu anatara lain : sinonim, antonim,
homonym, polisemi, homofin, homograf, hiponim dan hipernim.

III.2 Saran

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui lebih mendalam


tentang diksi atau pemilihan kata, serta penulis berharap dengan adanya karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa serta smua pihak yang
membaca karya ilimiah ini. Melalui makalah ini supaya penulis dapat memahami
lebih mendalam lagi sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas dan berbudi
pekerti yang baik.

11
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, H. (2020, Oktober 19). Liputan6. Retrieved from hot.liputan6.com:
https://hot.liputan6.com/read/4386506/diksi-adalah-pilihan-kata-kenali-
ciri-ciri-jenis-dan-fungsinya

Abdi, H. (2021, Juni 02). Liputan6. Retrieved from hot.liputan6.com:


https://hot.liputan6.com/read/4572105/pengertian-makna-konotatif-dan-
denotatif-beserta-contohnya-berikut-penjelasannya

Adhi, G. (2020, Desember 25). tripven. Retrieved from tripven.com:


https://www.tripven.com/makna-leksikal-gramatikal/

Mamikos.com. (2021, Agustus 06). Mamikos.com. Retrieved from Mamikos.com:


https://mamikos.com/info/diksi-pengertian-fungsi-jenis-dan-contohnya/

Nugroho, F. T. (2021, Mei 05). Bola.com. Retrieved from Bola.com:


https://www.bola.com/ragam/read/4549381/pengertian-konotasi-dan-
denotasi-lengkap-beserta-contohnya

Prasetyo, A. (2016, Oktober 31). Linguistik Id. Retrieved from Linguistikid.com:


https://www.linguistikid.com/2016/10/jenis-jenis-perubahan-makna.html

Satria, A. (2016, September). Materi Belajar. Retrieved from materibelajar.id:


https://www.materibelajar.id/2016/09/pengertian-contoh-kata-umum-dan-
khusus.html

12

Anda mungkin juga menyukai