KELOMPOK VI
Disusun Oleh :
Adapun penulisan makalah yang berjudul Sistem Bilangan Rill ini bertujuan sebagai
sarana pemenuhan tugas mata kuliah Kalkulus program Pendidikan Teknik Elektro semester satu
tahun 2017 dan sarana penambah wawasan ilmu pengetahuan yang ingin diketahui oleh para
pembaca.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengalami banyak tantangan yang harus
dihadapi karena kurangnya materi maupun sumber yang dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
dalam memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak dan
dukungan yang memotivasi, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Amirhud selaku Dosen Pembimbing Kalkulus
2. Teman-teman yang membantu dalam mencari informasi
3. Tim yang yang bertugas dalam pengerjaan makalah Sistem Bilangan Rill
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah Sistem Bilangan Rill jauh dari kata
sempurna dan berhasil. Oleh karena itu, penulis meminta kritik, saran serta tanggapan sebagai
pendorong untuk pembuatan makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, dan dapat diterapkan dalam
ilmu pendidikan.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Cover....................................................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Masalah............................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
2.1 Pengertian Fungsi.........................................................................................................2
2.2 Daerah asal (Domain) dan daerah nilai (Range)..........................................................4
2.3 Grafik Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat....................................................................5
2.4 Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil..................................................................................7
2.5 Fungsi Trigonometri.....................................................................................................8
2.6 Fungsi Komposisi.......................................................................................................13
2.7 Daerah asal dan daerah Nilai Fungsi Komposisi........................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................................16
Daftar Pustaka..................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan X hanya sekali ke
himpunan Y. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut.
f:X→Y
Himpunan X disebut daerah asal fungsi atau domain f (dom f) dan Y disebut daerah
kawan atau daerah hasil fungsi atau kodomain (kod f). Jika x∈X, maka y∈Y yang berelasi
dengan elemen x disebut bayangan (atau peta) dari x oleh f, atau nilai dari fungsi f di x dan
dilambangkan dengan y=f(x). Jadi jika b adalah bayangan a oleh f ditulis b=f(a) atau dengan kata
lain nilai dari fungsi f di a adalah f(a)=b. Adapaun range (daerah hasil) dari f adalah himpunan
bagian dari himpunan Y yang merupakan bayangan dari setiap anggota di himpuana X oleh f.
Jadi dapat dituliskan dengan, rangge (f)={y∈Y : y=f(x)∀x∈X}. Dalam istilah lain, x∈X disebut
variabel bebas dan y∈Y disebut variabel tak bebas.
Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan X hanya sekali ke
himpunan Y. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut.
f:X→Y
Himpunan X disebut daerah asal fungsi atau domain f (dom f) dan Y disebut daerah
kawan atau daerah hasil fungsi atau kodomain (kod f). Jika x∈X, maka y∈Y yang berelasi
dengan elemen x disebut bayangan (atau peta) dari x oleh f, atau nilai dari fungsi f di x dan
dilambangkan dengan y=f(x). Jadi jika b adalah bayangan a oleh f ditulis b=f(a) atau dengan kata
lain nilai dari fungsi f di a adalah f(a)=b. Adapaun range (daerah hasil) dari f adalah himpunan
bagian dari himpunan Y yang merupakan bayangan dari setiap anggota di himpuana X oleh f.
Jadi dapat dituliskan dengan, rangge (f)={y∈Y : y=f(x)∀x∈X}. Dalam istilah lain, x∈X disebut
variabel bebas dan y∈Y disebut variabel tak bebas.
Untuk memahami apa itu fungsi, anggaplah fungsi layaknya sebuah mesin. Jika anda
memasukkan bahan mentah ke dalam mesin tersebut, maka mesin tersebut akan mengubah bahan
mentah menjadi suatu produk jadi berdasarkan instruksi-instruksi tertentu yang telah ditentukan.
Maka, akan ada sebuah system input-output, dimana jika kita memasukkan sebuah input pada
fungsi tersebut, maka fungsi akan memberikan outputnya. Sebagai contoh, fungsi pangkat 2 yang
kita masukkan angka 4 maka nilai output/keluarannya adalah 16.
Suatu fungsi biasa dilambangkan dengan f {\displaystyle f} {\displaystyle f}, g {\
displaystyle g} {\displaystyle g}, atau beberapa variabel lainnya – pelambangan ini tidak mutlak.
Untuk memahami pengertian fungsi, perhatikanlah gambar di bawah ini :
A Berat badannya B
Yuli 40
Desi 38
Ratna 32
Rizki 50
Diagram panah pada gambar menyatakan hubungan berat badannya dari himpunan A ke
himpunan B dengan A = { Yuli, Desi, Ratna, Rizki, Putri } dan B = {40, 38, 32, 50 } yang
merupakan berat badan.
Setiap anak hanya mempunyai sartu berat badan, sehingga dapat dikatakan setiap anggota
A dipasangkan dengan tepat satu anggota B. Relasi yang mempunyai sifat seperti ini disebut
pemetaan atau fungsi.
Sebuah fungsi mirip dengan sebuah mesin, dimana anda memasukkan nilai-nilai
(domain/daerah asal) dan nilai-nilai hasil (range/daerah hasil) merupakan produk dari masing-
masing nilai daerah asal (domain) dengan fungsi 'x' nya.
Input adalah 'x' dan hasil /output adalah f(x).
Masing-masing nilai (yaitu, domain) akan memiliki 'daerah hasil/range' tersendiri [f(x)]
berkaitan dengannya.
Contoh, f(x) = x + 3
Himpunan nilai hasil/output yang dihasilkan oleh fungsi disebut daerah hasil (range) dari
fungsi.
Contoh, untuk f(x) > -17/4. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai adalah pada -17/4, jadi
semua nilai hasil/output dari fungsi adalah lebih besar atau sama dengan -17/4.
Untuk dapat menyatakan nilai 'x' mana yang menghasilkan nilai-nilai untuk f(x) kita
perlu mencari daerah asal (domain).
Contoh, f(x) = 3x2 + 1 fungsi ini akan menghasilkan penyelesaian untuk nilai sembarang
dari x. Hal ini berarti bahwa x dapat berupa bilangan asli apapun. Anggap daerah asal (domain)
adalah 2 maka, f(2) = 3x2 +1 = 3(2)2 +1 =8.
S0 f(x) = 8.
Contoh 1
Nyatakan daerah hasil (range) dari fungsi f(x) =y untuk f(x) = 2x + 1 ketika daerah asal
(domain) adalah -2>x>2.
A. -3>x>5
B. 2>x>-2
C. -2>x>2
D. 5>x>7
E. 7>x>9
Jawab A.
Penjelasan:
untuk x = -2, f(x) = 2(-2) +1 = -3
dan x = 2, f(x) = 2(2) + 1 = 5
Contoh 2
Nyatakan daerah asal (domain) terbesar yang mungkin ada dari fungsi 1/x untuk nilai
positif dari daerah hasil (range).
A. x = 0
B. x > 0
C. x > 1
D. x > 2
E. x < 0
Jawab B.
Penjelasan:
untuk nilai dari x kurang dari 0 daerah asal (domain) akan negatif sehingga nilai dari
daerah hasil (range) juga akan negatif. Sedangkan pertanyaannya menanyakan daerah asal
(domain) dari fungsi untuk hasil positif dari daerah hasil (range).
1.3 Grafik Fungsi Linier dan Fungsi Kuadrat
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang variabelnya berpangkat satu atau suatu fungsi
yang grafiknya merupakan garis lurus. Oleh karena itu fungsi linier sering disebut
dengan persamaan garis lurus (pgl) dengan bentuk umumnya sbb.:
f : x → mx + c atau
f(x) = mx + c atau
y = mx + c
m adalah gradien / kemiringan / kecondongan dan
c adalah konstanta2). Melukis grafik fungsi linier
.
Di mana D adalah diskriminan, yaitu .
Setelah mendapatkan titik-titik di atas, maka kita dapat menggambar grafik fungsi kuadrat
dengan menghubungkan titik-titik diatas dengan garis yang berbentuk parabola.
Agar parabolanya terlihat lebih halus (smooth), kita dapat menghitung/menentukan titik-titik lain
yang dilewati oleh kurva/fungsi .
Berikut ini merupakan contoh grafik fungsi kuadrat :
Contoh Soal:
Titik puncak = . .
Dengan demikian, .
Suatu sudut standar adalah sudut dengan titik sudut dititik asal ( titik 0 ) dan sisi asal sumbu x
positif. Jika diukur berlawanan arah jarum jam maka sudut itu positif, sebaliknya jika diukur berlawanan
arah jarum jam maka sudut itu ngatif. Keenam fungsi trigonometri dinyatakan koodinat ( x, y ) dari titik
ujung sisi terminal sudut itu yang berjarak r dari titik asal , sebagai berikut.
Rumus Trigonometri yang diperoleh dari gambar diatas yang memiliki nilai x dan y bervariasi
antara – r dengan r sehingga diperoleh bahwa .
Titik - titik P yang berpadanan dengan θ dan π/2 – θ simetri terhadap garis y = x sehingga
koordinatnya saling bertukar. Dengan demikian :
Sin ( π / 2 – θ ) = cos θ dan Cos ( π / 2 ) = sin θ
Dengan menggunakan persamaan lingkaran yang berpusat dititik asal bahwa :
x² + y² = r²
Didapatkan : r² cos² θ + r² sin² θ = r² atau atau
Cos ² θ + sin θ = 1
A
Sin 2 Sin α cos
+ Sin B = β2 Sin
= [½
cos( A
( α++Bβ) )Cos
+ sin
½ ( (αA– –β B) ) ]
Sin A – Sin B = 2 Cos ½ ( A + B ) Sin ½ ( A – B )
Cos A + Cos B = 2 Cos ½ ( A + B ) Cos ½ ( A – B )
Cara belajar menghapalkannya yaitu :
1. Sin = Cos A – Cos Bberbeda
Trigonometri = -2 Sin ½ ( A + B ) Sin ½ ( A – B )
2. Sin + Sin = Sin. Cos v Sin – Sin = Cos. Sin
3. Cos = Trigonometri sama
4. Cos + Cos = Cos. Cos v Cos – Cos = -Sin . Sin
Sudut biasanya diukur dengan satuan derajat atau radian. Sudut yang berpaduan
dengan satu putaran penuh 360° yang sama dengan 2π radian. Demikian pula sudut lurus
berukuran 180° atau π radian. Jadi untuk konversi satuan digunakan :
Dalam fungsi trigonometri terdapat dua limit yang sangat penting yaitu :
lim sin θ = 1
θ→ 0 θ
lim 1 – cos =0
θ→0 θ
1.6 Fungsi Komposisi
Fungsi komposisi dapat dijelaskan sebagai berikut. Dua buah fungsi f dan g dapat
dikomposisikan dengan suatu “aturan tertentu” yang disebut dengan “komposisi suatu fungsi”.
Fungsi f o g (dibaca f bundaran g atau f komposisi g ) terjadi jika fungsi f dan g
memenuhi R_{g}\cap D_{f}\neq\phi, maka terdapat suatu fungsi h dari himpunan bagian Dg ke
himpunan bagian Rf, yang dinyatakan oleh h = f o g dengan aturan :
h (x) = (f o g)(x) = f(g(x))
Misalkan ada dua fungsi yaitu f dan g maka f o g(x) didefinisikan sebagai f(g(x)) artinya
fungsi g(x) menjadi x dari fungsi f(x) yang untuk selanjutnya kita substitusikan ke fungsi f(x).
Sekarang pertanyaannya, bagaimana kalau fungsinya ada tiga, yaitu f , g , dan h maka f o
g o h (x) didefinisikan sebagai f ( g ( h ( x ))) artinya g(h(x)) menjadi x nya f ( g ( h (x) ) ).
Mungkin rumus seperti ini kalau kita omongin saja tidak akan pernah mengerti ya dan
Nampak lebih sulit dari sebenarnya. Baik teman – teman kita langsung saja ke contoh – contoh
soalnya.
Contoh 1 # :
Diketahui f (x ) = 2x – 3 . dan g(x) = 5x + 1. Tentukanlah f o g (x) dan g o f (x) !.
Jawab :
f o g ( x ) = f (g (x)) artinya g(x) menjadi x pada f( x), sehingga :
f o g (x ) = 2 (g(x)) – 3 = 2 ( 5x + 1) – 3 = 10x + 2 – 3 = 10x – 1
jadi, f o g ( x) = 10x -1
dan untuk menentukan g o f(x) caranya sama dengan yang di atas Cuma kita memandang f (x)
sebagai x – nya g (x). sehingga :
g o f (x) = g ( f (x)) = 5 (2x – 3) + 1 = 10x – 15 + 1 = 10x – 14
1.7 Daerah Asal dan Daerah Nilai Fungsi Komposisi
Daerah asal dari fungsi komposisi adalah himpunan nilai-nilai yang memenuhi sifat
berikut:
berada di dalam daerah asal fungsi , dan
berada di dalam daerah asal fungsi .
Misalnya kita punya fungsi yang memiliki domain himpunan bilangan riil,
dan fungsi yang memiliki domain untuk setiap . Misalkan juga kita punya
komposisi .
Sekarang ambil nilai yang berada dalam domain , maka yang berada di
dalam domain fungsi . Nah karena bayangan adalah dapat dipetakan kembali oleh ,
menghasilkan , maka termuat dalam domain fungsi komposisi .
Sekarang kita ambil yang memiliki bayangan atau daerah hasil , akan tetapi
tidak termuat di dalam domain (ingat domainnya untuk ), akibatnya tidak dapat
dipetakan kembali oleh , karena yang mana nilainya tidak terdefinisi.
Jadi, tidak termuat di dalam domain .
Berdasarkan kedua contoh yang kita peroleh tadi, maka dapat disimpulkan bahwa
“Fungsi dan dapat dikomposisikan menjadi jika daerah hasil fungsi beririsan dengan
daerah asal fungsi “
serta
“Fungsi dan tidak dapat dikomposisikan menjadi jika daerah hasil fungsi tidak
beririsan dengan daerah asal dari fungsi “
Pemahaman yang serupa juga dapat kita gunakan untuk medefinisikan daerah asal dari
komposisi . Sekarang, untuk menentukan daerah asal dari fungsi komposisi , maka kita
juga perlu mencari irisan dari daerah hasil fungsi dengan daerah asal fungsi . Bingung ya? yuk
simak contoh berikut:
Contoh 1.
Pembahasan: Domain dari fungsi adalah untuk setiap bilangan riil kecuali
(karena akan menyebabkan pembagian dengan nol). Kemudian domain dari fungsi
adalah untuk setiap bilangan riil kecuali . Jadi, kita harus mengecualikan nilai dari
daerah hasil fungsi . Nah fungsi akan bernilai jika
.
Karenanya daerah asal atau domain dari adalah untuk setiap bilangan riil kecuali
dan . Dalam notasi interval, kita dapat tuliskan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan X hanya sekali ke
himpunan Y. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut.
f:X→Y.
Sebuah fungsi mirip dengan sebuah mesin, dimana anda memasukkan nilai-nilai
(domain/daerah asal) dan nilai-nilai hasil (range/daerah hasil) merupakan produk dari masing-
masing nilai daerah asal (domain) dengan fungsi 'x' nya.
Fungsi juga dapat diaplikasikan dalam bentuk grafik seperti fungsi kuadrat, fungsi
komposisi dan fungsi linear. Kuadrat merupakan bentuk persamaan yang pangkat terbesar
variabelnya adalah 2. Bentuk umumnya adalah dengan , a, b, dan c adalah koefisien dan x
merupakan variabelnya. Fungsi komposisi dapat dijelaskan sebagai dua buah fungsi f dan g dapat
dikomposisikan dengan suatu “aturan tertentu” yang disebut dengan “komposisi suatu fungsi”.
3.2 Saran
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kritik dan saran dalam melengkapi segala kekurangan dalam
makalah yang telah kami buat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca pada
umumnya dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA