Anda di halaman 1dari 19

Fungsi pada Kalkulus

KELOMPOK VI
Disusun Oleh :

Wan Nur Diana Ningsih (5173331034)

Imam Khomeny (5173331016)

Muhammad Fauzi (5173331026)

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, rezeki dan
karunia-Nya sehingga Makalah Sistem Bilangan Rill ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun penulisan makalah yang berjudul Sistem Bilangan Rill ini bertujuan sebagai
sarana pemenuhan tugas mata kuliah Kalkulus program Pendidikan Teknik Elektro semester satu
tahun 2017 dan sarana penambah wawasan ilmu pengetahuan yang ingin diketahui oleh para
pembaca.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengalami banyak tantangan yang harus
dihadapi karena kurangnya materi maupun sumber yang dapat dijadikan sebagai salah satu syarat
dalam memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak dan
dukungan yang memotivasi, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Amirhud selaku Dosen Pembimbing Kalkulus
2. Teman-teman yang membantu dalam mencari informasi
3. Tim yang yang bertugas dalam pengerjaan makalah Sistem Bilangan Rill

Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah Sistem Bilangan Rill jauh dari kata
sempurna dan berhasil. Oleh karena itu, penulis meminta kritik, saran serta tanggapan sebagai
pendorong untuk pembuatan makalah yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, dan dapat diterapkan dalam
ilmu pendidikan.

Medan, 18 September 2017

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Cover....................................................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan Masalah............................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
2.1 Pengertian Fungsi.........................................................................................................2
2.2 Daerah asal (Domain) dan daerah nilai (Range)..........................................................4
2.3 Grafik Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat....................................................................5
2.4 Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil..................................................................................7
2.5 Fungsi Trigonometri.....................................................................................................8
2.6 Fungsi Komposisi.......................................................................................................13
2.7 Daerah asal dan daerah Nilai Fungsi Komposisi........................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................................16
Daftar Pustaka..................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan X hanya sekali ke
himpunan Y. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut.
f:X→Y
Himpunan X disebut daerah asal fungsi atau domain f (dom f) dan Y disebut daerah
kawan atau daerah hasil fungsi atau kodomain (kod f). Jika x∈X, maka y∈Y yang berelasi
dengan elemen x disebut bayangan (atau peta) dari x oleh f, atau nilai dari fungsi f di x dan
dilambangkan dengan y=f(x). Jadi jika b adalah bayangan a oleh f ditulis b=f(a) atau dengan kata
lain nilai dari fungsi f di a adalah f(a)=b. Adapaun range (daerah hasil) dari f adalah himpunan
bagian dari himpunan Y yang merupakan bayangan dari setiap anggota di himpuana X oleh f.
Jadi dapat dituliskan dengan, rangge (f)={y∈Y : y=f(x)∀x∈X}. Dalam istilah lain, x∈X disebut
variabel bebas dan y∈Y disebut variabel tak bebas.

1.2 Tujuan Masalah

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah kalkulus


2. Memahami fungsi-fungsi pada mata kuliah kalkulus
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada pembaca

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari daerah asal (domain) dan daerah nilai (range) ?
2. Bagaimana bentuk grafik pada fungsi linier dan fungsi kuadrat?
3. Apa yang dimaksud dengan fungsi komposisi dan fungsi trigonometri?
4. Apa pengertian dari daerah asal dan daerah nilai pada fungsi komposisi?
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Fungsi

Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan X hanya sekali ke
himpunan Y. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut.
f:X→Y
Himpunan X disebut daerah asal fungsi atau domain f (dom f) dan Y disebut daerah
kawan atau daerah hasil fungsi atau kodomain (kod f). Jika x∈X, maka y∈Y yang berelasi
dengan elemen x disebut bayangan (atau peta) dari x oleh f, atau nilai dari fungsi f di x dan
dilambangkan dengan y=f(x). Jadi jika b adalah bayangan a oleh f ditulis b=f(a) atau dengan kata
lain nilai dari fungsi f di a adalah f(a)=b. Adapaun range (daerah hasil) dari f adalah himpunan
bagian dari himpunan Y yang merupakan bayangan dari setiap anggota di himpuana X oleh f.
Jadi dapat dituliskan dengan, rangge (f)={y∈Y : y=f(x)∀x∈X}. Dalam istilah lain, x∈X disebut
variabel bebas dan y∈Y disebut variabel tak bebas.
Untuk memahami apa itu fungsi, anggaplah fungsi layaknya sebuah mesin. Jika anda
memasukkan bahan mentah ke dalam mesin tersebut, maka mesin tersebut akan mengubah bahan
mentah menjadi suatu produk jadi berdasarkan instruksi-instruksi tertentu yang telah ditentukan.
Maka, akan ada sebuah system input-output, dimana jika kita memasukkan sebuah input pada
fungsi tersebut, maka fungsi akan memberikan outputnya. Sebagai contoh, fungsi pangkat 2 yang
kita masukkan angka 4 maka nilai output/keluarannya adalah 16.
Suatu fungsi biasa dilambangkan dengan f {\displaystyle f} {\displaystyle f}, g {\
displaystyle g} {\displaystyle g}, atau beberapa variabel lainnya – pelambangan ini tidak mutlak.
Untuk memahami pengertian fungsi, perhatikanlah gambar di bawah ini :
A Berat badannya B

Yuli 40
Desi 38
Ratna 32
Rizki 50
Diagram panah pada gambar menyatakan hubungan berat badannya dari himpunan A ke
himpunan B dengan A = { Yuli, Desi, Ratna, Rizki, Putri } dan B = {40, 38, 32, 50 } yang
merupakan berat badan.
Setiap anak hanya mempunyai sartu berat badan, sehingga dapat dikatakan setiap anggota
A dipasangkan dengan tepat satu anggota B. Relasi yang mempunyai sifat seperti ini disebut
pemetaan atau fungsi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan :


 Definisi Fungsi: Suatu relasi yang memasangkan setiap anggota dari A secara tunggal,
dengan anggota pada B.
 Dinyatakan sebagai : f : A → B dibaca “f adalah fungsi
dari A ke B jika dan hanya jika ∀ x ∈ A ∃ y ∈ B ∋ f ( x )= y .
Dibaca “untuk setiap x anggota A terdapat y anggota B sehingga f(x) = B” dan
∀ x , y ∈ A , x= y ∋ f ( x )=f ( y ).
Dibaca “untuk setiap dua unsur sama di A petanya sama.
1.2 Daerah asal (domain) dan daerah nilai (range)

Sebuah fungsi mirip dengan sebuah mesin, dimana anda memasukkan nilai-nilai
(domain/daerah asal) dan nilai-nilai hasil (range/daerah hasil) merupakan produk dari masing-
masing nilai daerah asal (domain) dengan fungsi 'x' nya.
Input adalah 'x' dan hasil /output adalah f(x).
Masing-masing nilai (yaitu, domain) akan memiliki 'daerah hasil/range' tersendiri [f(x)]
berkaitan dengannya.
Contoh, f(x) = x + 3
Himpunan nilai hasil/output yang dihasilkan oleh fungsi disebut daerah hasil (range) dari
fungsi.
Contoh, untuk f(x) > -17/4. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai adalah pada -17/4, jadi
semua nilai hasil/output dari fungsi adalah lebih besar atau sama dengan -17/4.
Untuk dapat menyatakan nilai 'x' mana yang menghasilkan nilai-nilai untuk f(x) kita
perlu mencari daerah asal (domain).
Contoh, f(x) = 3x2 + 1 fungsi ini akan menghasilkan penyelesaian untuk nilai sembarang
dari x. Hal ini berarti bahwa x dapat berupa bilangan asli apapun. Anggap daerah asal (domain)
adalah 2 maka, f(2) = 3x2 +1 = 3(2)2 +1 =8.
S0 f(x) = 8.
Contoh 1
Nyatakan daerah hasil (range) dari fungsi f(x) =y untuk f(x) = 2x + 1 ketika daerah asal
(domain) adalah -2>x>2.
A. -3>x>5
B. 2>x>-2
C. -2>x>2
D. 5>x>7
E. 7>x>9
Jawab A.
Penjelasan:
untuk x = -2, f(x) = 2(-2) +1 = -3
dan x = 2, f(x) = 2(2) + 1 = 5
Contoh 2
Nyatakan daerah asal (domain) terbesar yang mungkin ada dari fungsi 1/x untuk nilai
positif dari daerah hasil (range).
A. x = 0
B. x > 0
C. x > 1
D. x > 2
E. x < 0
Jawab B.
Penjelasan:
untuk nilai dari x kurang dari 0 daerah asal (domain) akan negatif sehingga nilai dari
daerah hasil (range) juga akan negatif. Sedangkan pertanyaannya menanyakan daerah asal
(domain) dari fungsi untuk hasil positif dari daerah hasil (range).
1.3 Grafik Fungsi Linier dan Fungsi Kuadrat
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang variabelnya berpangkat satu atau suatu fungsi
yang grafiknya merupakan garis lurus. Oleh karena itu fungsi linier sering disebut
dengan persamaan garis lurus (pgl) dengan bentuk umumnya sbb.:

f : x → mx + c atau
f(x) = mx + c atau
y = mx + c
m adalah gradien / kemiringan / kecondongan dan
c adalah konstanta2). Melukis grafik fungsi linier

Langkah-langkah melukis grafik fungsi linier :


a. Tentukan titik potong dengan sumbu x, y = 0 diperoleh koordinat A( x1, 0)
b. Tentukan titik potong dengan sumbu y, x = 0 diperoleh koordinat B( 0, y1)
c. hubungkan dua titik A dan B sehingga terbentuk garis lurusPersamaan linier juga dapat
ditulis ditulis dengan simbol y = ax + b (ini untuk memudahkan kita dalam memahami
gambar)Jika b bernilai positif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri bawah ke kanan
atas
Jika b bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke kanan bawah
Jika b bernilai nol : digambarkan garis yg sejajar dengan sumbu datar x

Persamaan kuadrat merupakan bentuk persamaan yang pangkat terbesar


variabelnya adalah 2. Bentuk umumnya adalah dengan , a, b, dan c adalah koefisien dan x
merupakan variabelnya.
Contoh: , , dan sebagainya.
Grafik/Kurva Fungsi Kuadrat
Jika digambarkan pada koordinat Cartesius, grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola. Parabola
nya terbuka ke atas jika   dan terbuka ke bawah jika  .
Berikut ini langkah-langkah dalam menggambarkan grafik/kurva nya:
Pertama, tentukan titik potong  terhadap sumbu  , yaitu nilai   
saat  . Dengan demikian, nilai titik potong ini merupakan akar-akar dari persamaan
kuadrat  .
Kemudian, tentukan titik potong terhadap sumbu , yaitu nilai   saat  .
Setelah itu, tentukan sumbu simetri nya. Sumbu simetri merupakan garis yang membagi dua
parabola menjadi sama besar. Titik potong sumbu simetri terhadap sumbu   dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:  atau  .


Terakhir, tentukan titik puncak (titik balik maksimum atau minimum) grafiknya. Titik puncak
merupakan titik di mana nilai   mencapai nilai maksimum atau minimum, sehingga
parabola nya akan berbalik arah.
Koordinat titik puncak parabola adalah:

.
Di mana D adalah diskriminan, yaitu  .
Setelah mendapatkan titik-titik di atas, maka kita dapat menggambar grafik fungsi kuadrat
dengan menghubungkan titik-titik diatas dengan garis yang berbentuk parabola.
Agar parabolanya terlihat lebih halus (smooth), kita dapat menghitung/menentukan titik-titik lain
yang dilewati oleh kurva/fungsi  .
Berikut ini merupakan contoh grafik fungsi kuadrat  :

Contoh Soal:

Jika   mempunyai nilai minimum  , tentukanlah nilai  .


Jawab:
Nilai minimum tersebut merupakan titik puncak  .
Dengan demikian, dengan menggunakan rumus titik puncak kita dapat:

Titik puncak =  . .

Dengan demikian,  .

1.4 Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil


Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil biasa digunakan untuk memperkirakan kesimetrian grafik
suatu fungsi. Grafik suatu fungsi ada yang simetri terhadap sumbu-y, simetri terhadap titik asal
dan ada yang tidak simetri terhadap kedua-duanya. Grafik fungsi yang simetri terhadap sumbu –
y disebut Fungsi Genap (lihat gambar fungsi ) atau Fungsi Genap didefinisikan
sebagai untuk setiap di domain . Sedangkan grafik fungsi yang simetris
terhadap titik asal fungsi disebut Fungsi Ganjil (lihat gambar fungsi ) atau
Fungsi Ganjil didefinisikan sebagai untuk setiap di domain . Jika suatu
fungsi bukan merupakan Fungsi Genap maka belum tentu merupakan Fungsi Ganjil, begitu
juga sebaliknya. Dan jika suatu fungsi tidak termasuk fungsi genap dan ganjil maka grafik yang
terbentuk tidak simetris terhadap sumbu-y maupun titik asal (lihat gambar fungsi
         f(x) = x2 – 2              g(x) = x3             h(x) = x3 – 1

1.5 Fungsi Trigonometri


Fungsi trigonometri adalah fungsi dari sebuah sudut yang digunakan untuk
menghubungkan antara sudut-sudut dalam suatu segitiga dengan sisi-sisi segitiga
tersebut. Trigonometri atau yang juga dikenal sebagai ilmu ukur segitiga adalah salah
satu dari cabang ilmu matematika yang sangat terkenal dan telah digunakan sejak ribuan
tahun yang lalu. Mungkin banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahwa
Trigonometri telah banyak digunakan untuk mengungkap banyak misteri alam yang pada
akhirnya banyak membantu manusia dalam bidang sains dan teknologi Turunan Sinus
dan Kosinus. Pada dasarnya turunan sinus dan kosinus mengacu pada definisi turunan,
namun hasilnya telah diringkaskan pada teorema berikut : Teorima 1 Fungsi-fungsi f(x) =
sin x dan g(x) = cos x, keduanya mempunyai turunan (dapat didiferensialkan) yaitu
turunan sin x adalah f ’(x) = cos x dan turunan cos x adalah g’(x) = - sin x.Dengan
menggunakan teorema diatas dan rumus turunan hasil kali serta turunan hasil  bagi, maka
dapat di tentukan rumus turunan fungsi trigonometri lainnya.

Suatu sudut standar adalah sudut dengan titik sudut dititik asal ( titik 0 ) dan sisi asal sumbu x
positif. Jika diukur berlawanan arah jarum jam maka sudut itu positif, sebaliknya jika diukur berlawanan
arah jarum jam maka sudut itu ngatif. Keenam fungsi trigonometri dinyatakan koodinat ( x, y ) dari titik
ujung sisi terminal sudut itu yang berjarak r dari titik asal , sebagai berikut.
Rumus Trigonometri yang diperoleh dari gambar diatas yang memiliki nilai x dan y bervariasi
antara – r dengan r sehingga diperoleh bahwa .

ǀ Sin θ ǀ < 1 dan ǀ Cos θ ǀ < 1


Selanjutnya karena keliling lingkaran adalah 2πr berarti sudut θ = 2π + θ sehingga diperoleh bahwa :

Sin θ = sin ( θ + 2π ) dan Cos θ = sin ( θ + 2π )


Titik – titik P yang berpadanan dengan sudut θ dan – θ adalah simetri terhadap sumbu x, sehingga
diperoleh : Sin ( -θ ) = - sin θ dan Cos ( - θ ) = cos θ

Titik - titik P yang berpadanan dengan θ dan π/2 – θ simetri terhadap garis y = x sehingga
koordinatnya saling bertukar. Dengan demikian :
Sin ( π / 2 – θ ) = cos θ dan Cos ( π / 2 ) = sin θ
Dengan menggunakan persamaan lingkaran yang berpusat dititik asal bahwa :
x² + y² = r²
Didapatkan : r² cos² θ + r² sin² θ = r² atau atau
Cos ² θ + sin θ = 1

Selanjutnya dapat diperoleh dua kesamaan penting lainnya yaitu :

1 + tan² θ = sec² θ dan 1 + cot² θ = csc² θ


 sudut – sudut istimwa dalam trigonometri

Θ 0° 30° 45° 60° 90°


Sin θ 0 ½ 1/2 √2 1/2 √3 1
Cos θ 1 1/2 √3 1/2 √2 1/2 0
Tan θ 0 1/3 √3 1 √3 ∞

 Rumus Jumlah 2 Sudut Trigonometri Sin, Cos, dan Tan

 Sin ( A + B ) = sin A cos B + cos A sin B


 Sin ( A – B ) = sin A cos B – cos A sin B
Co cos ( A + B ) = cos A . cos B – sin A . sin B
Co cos ( A – B ) = cos A . cos B + sin A . sin B
 Tan ( A – B ) = tan A + tan B
1 – tan A tan B
 Tan ( A – B ) = tan A – tan B
1 + tan A tan B
 Rumus Sudut Trigonometri Sin, Cos, Tan

 Sin 2 A = 2 sin A . cos A


 Cos 2 A = cos² A – sin² A
= cos² A – 1
= 1 – 2sin² A
 Tan 2 A = 2 tan....
1 – tan² A
Rumus Perkalian Trigonometri Sin dan Cos

 Cos α cos β = ½ [ cos ( α – β ) + cos ( α + β ) ]


 Sin α sin β = ½ [ cos ( α – β ) – cos ( α + β ) ]
 Cos α sin β = ½ [ sin ( α – β ) – sin ( α – β ) ]
 Sin α cos β = ½ [ sin ( α – β ) + sin ( α – β ) ]
 2 Cos α cos β = [ cos ( α – β ) + cos ( α – β ) ]
 2 Sin α sin β = [ cos ( α – β ) – cos ( α – β ) ]
 Rumus 2 Jumlah Trigonometri
 2 Cos α sin β = [ sin ( α + β ) – sin ( α – β ) ]

  A
Sin 2 Sin α cos
+ Sin B = β2 Sin
= [½
cos( A
( α++Bβ) )Cos
+ sin
½ ( (αA– –β B) ) ]
 Sin A – Sin B = 2 Cos ½ ( A + B ) Sin ½ ( A – B )
 Cos A + Cos B = 2 Cos ½ ( A + B ) Cos ½ ( A – B )
Cara belajar menghapalkannya yaitu :
1. Sin = Cos A – Cos Bberbeda
Trigonometri = -2 Sin ½ ( A + B ) Sin ½ ( A – B )
2. Sin + Sin = Sin. Cos v Sin – Sin = Cos. Sin
3. Cos = Trigonometri sama
4. Cos + Cos = Cos. Cos v Cos – Cos = -Sin . Sin
Sudut biasanya diukur dengan satuan derajat atau radian. Sudut yang berpaduan
dengan satu putaran penuh 360° yang sama dengan 2π radian. Demikian pula sudut lurus
berukuran 180° atau π radian. Jadi untuk konversi satuan digunakan :

 180° = π radian = ~ 3, 1415927....radian.


atau
 1 radian ~ 57, 29578° dan 1° = 0, 0174533 radian.
Berikut ini disajikan beberapa kesamaan penting dalam fungsi trigonimetri yaitu :

 Kesamaan Penambahan : Sin ( x + y ) = sin x. cos y + cos x. sin y


Cos ( x + y ) = cos x. cos y – sin x. sin y
Tan ( x + y ) = tan x + tan y
1 – tan x. tan y
 Kesamaan Sudut Ganda : Sin 2x = 2 sinx. cos x
Cos 2x = cos²x - sin²x = 2 cos²x – 1 = 1 – 2 sin²x
 Kesamaan Setengah Sudut : Sin² x = 1 – cos 2x dan cos² x = 1 + cos 2x
2 2

 Kesamaan Jumlah : Sin x + sin y = 2 sin ( x + y ) cos ( x – y )


2 2
Cos x + cos y = 2 cos ( x + y ) cos ( x – y )
2 2
 Kesamaan Hasil Kali : Sin x . sin y = - ½ [ cos ( x + y ) – cos ( x – y ) ]
Cos x . cos y = - ½ [ cos ( x + y ) + cos ( x – y ) ]
Sin x . cos y = - ½ [ sin ( x + y ) + sin ( x – y ) ]

Dalam fungsi trigonometri terdapat dua limit yang sangat penting yaitu :

 lim sin θ = 1
θ→ 0 θ
 lim 1 – cos =0
θ→0 θ
1.6 Fungsi Komposisi

Fungsi komposisi dapat dijelaskan sebagai berikut. Dua buah fungsi f dan g dapat
dikomposisikan dengan suatu “aturan tertentu” yang disebut dengan “komposisi suatu fungsi”.
Fungsi f o g (dibaca f bundaran g atau f komposisi g ) terjadi jika fungsi f dan g
memenuhi R_{g}\cap D_{f}\neq\phi, maka terdapat suatu fungsi h dari himpunan bagian Dg ke
himpunan bagian Rf, yang dinyatakan oleh h = f o g dengan aturan :
h (x) = (f o g)(x) = f(g(x))
Misalkan ada dua fungsi yaitu f dan g maka f o g(x) didefinisikan sebagai f(g(x)) artinya
fungsi g(x) menjadi x dari fungsi f(x) yang untuk selanjutnya kita substitusikan ke fungsi f(x).
Sekarang pertanyaannya, bagaimana kalau fungsinya ada tiga, yaitu f , g , dan h maka f o
g o h (x) didefinisikan sebagai f ( g ( h ( x ))) artinya g(h(x)) menjadi x nya f ( g ( h (x) ) ).
Mungkin rumus seperti ini kalau kita omongin saja tidak akan pernah mengerti ya dan
Nampak lebih sulit dari sebenarnya. Baik teman – teman kita langsung saja ke contoh – contoh
soalnya.
Contoh 1 # :
Diketahui f (x ) = 2x – 3 . dan g(x) = 5x + 1. Tentukanlah f o g (x) dan g o f (x) !.
Jawab :
f o g ( x ) = f (g (x)) artinya g(x) menjadi x pada f( x), sehingga :
f o g (x ) = 2 (g(x)) – 3 = 2 ( 5x + 1) – 3 = 10x + 2 – 3 = 10x – 1

jadi, f o g ( x) = 10x -1
dan untuk menentukan g o f(x) caranya sama dengan yang di atas Cuma kita memandang f (x)
sebagai x – nya g (x). sehingga :
g o f (x) = g ( f (x)) = 5 (2x – 3) + 1 = 10x – 15 + 1 = 10x – 14
1.7 Daerah Asal dan Daerah Nilai Fungsi Komposisi
Daerah asal dari fungsi komposisi adalah himpunan nilai-nilai yang memenuhi sifat
berikut:
berada di dalam daerah asal fungsi , dan
berada di dalam daerah asal fungsi .
Misalnya kita punya fungsi yang memiliki domain himpunan bilangan riil,
dan fungsi yang memiliki domain untuk setiap . Misalkan juga kita punya
komposisi .
Sekarang ambil nilai yang berada dalam domain , maka yang berada di
dalam domain fungsi . Nah karena bayangan adalah dapat dipetakan kembali oleh ,
menghasilkan , maka termuat dalam domain fungsi komposisi .
Sekarang kita ambil yang memiliki bayangan atau daerah hasil , akan tetapi
tidak termuat di dalam domain (ingat domainnya untuk ), akibatnya tidak dapat
dipetakan kembali oleh , karena yang mana nilainya tidak terdefinisi.
Jadi, tidak termuat di dalam domain .
Berdasarkan kedua contoh yang kita peroleh tadi, maka dapat disimpulkan bahwa
“Fungsi dan dapat dikomposisikan menjadi jika daerah hasil fungsi beririsan dengan
daerah asal fungsi “
serta
“Fungsi dan tidak dapat dikomposisikan menjadi jika daerah hasil fungsi tidak
beririsan dengan daerah asal dari fungsi “
Pemahaman yang serupa juga dapat kita gunakan untuk medefinisikan daerah asal dari
komposisi . Sekarang, untuk menentukan daerah asal dari fungsi komposisi , maka kita
juga perlu mencari irisan dari daerah hasil fungsi dengan daerah asal fungsi . Bingung ya? yuk
simak contoh berikut:
Contoh 1.

Diberikan fungsi dan . Tentukan domain dari !

Pembahasan: Domain dari fungsi adalah untuk setiap bilangan riil kecuali

(karena akan menyebabkan pembagian dengan nol). Kemudian domain dari fungsi
adalah untuk setiap bilangan riil kecuali . Jadi, kita harus mengecualikan nilai dari
daerah hasil fungsi . Nah fungsi akan bernilai jika

.
Karenanya daerah asal atau domain dari adalah untuk setiap bilangan riil kecuali
dan . Dalam notasi interval, kita dapat tuliskan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Fungsi adalah suatu relasi yang memetakan untuk setiap himpunan X hanya sekali ke
himpunan Y. Pemetaan itu disajikan dengan lambang sebagai berikut.
f:X→Y.
Sebuah fungsi mirip dengan sebuah mesin, dimana anda memasukkan nilai-nilai
(domain/daerah asal) dan nilai-nilai hasil (range/daerah hasil) merupakan produk dari masing-
masing nilai daerah asal (domain) dengan fungsi 'x' nya.
Fungsi juga dapat diaplikasikan dalam bentuk grafik seperti fungsi kuadrat, fungsi
komposisi dan fungsi linear. Kuadrat merupakan bentuk persamaan yang pangkat terbesar
variabelnya adalah 2. Bentuk umumnya adalah dengan , a, b, dan c adalah koefisien dan x
merupakan variabelnya. Fungsi komposisi dapat dijelaskan sebagai dua buah fungsi f dan g dapat
dikomposisikan dengan suatu “aturan tertentu” yang disebut dengan “komposisi suatu fungsi”.

3.2 Saran

Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, sangat dibutuhkan kritik dan saran dalam melengkapi segala kekurangan dalam
makalah yang telah kami buat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca pada
umumnya dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

Aimprof08 “Fungsi genap dan ganjil (even and odd functions)”


https://aimprof08.wordpress.com/2012/09/06/fungsi-genap-dan-ganjil-even-and-odd-functions/

Belajar Kalkulus “Daerah asal fungsi kompsisi” http://belajarkalkulus.com/daerah-asal-fungsi-


komposisi/

Guru89 “Relasi dan Fungsi daerah hasil range” http://89guru.blogspot.co.id/2016/06/relasi-dan-


fungsi-daerah-hasil-range.html (Diakses pada bulan Juni 2016)

Ilmu hitung “Fungsi komposisi” http://ilmuhitung.com/fungsi-komposisi/

Matematikaku bisa “Definisi fungsi dan notasi fungsi”


http://www.matematikakubisa.info/2016/09/definisi-fungsi-dan-notasi-fungsi_19.html (Diakses
pada bulan September 2016)

Tupixupixipix “Pengertian Fungsi” https://tupixupixipix.files.wordpress.com/2011/12/kel-7-


pengertian-fungsi.docx (Diakses pada bulan Desember 2011)

Wikibooks “Fungsi Kalkulus” https://id.wikibooks.org/wiki/Kalkulus/Fungsi

Anda mungkin juga menyukai