Anda di halaman 1dari 7

LINGKARAN SATUAN

Dalam ilmu matematika, lingkaran satuan adalah sebuah lingkaran dengan jari-jari sebesar


satu. Lingkaran ini khususnya digunakan di dalam ilmu trigonometri. Lingkaran satuan berpusat
di titik (0, 0) di dalam sistem koordinat Kartesius. Lingkaran satuan biasanya diberi tanda S1.

Apabila (x, y) adalah suatu titik di keliling lingkaran satuan, maka x dan y merupakan panjang


kaki sebuah segitiga siku-siku dengan panjang sisi miring sebesar 1. Maka dari itu,
berdasarkan teorema Pythagoras:

x 2+ y 2=1

Selanjutnya, persamaan diatas disebut dengan persamaan lingkaran satuan.

Lingkaran Satuan

Definisi Sinus dan Cosinus pada Lingkaran Satuan 

Misalkan θ adalah sudut yang berada pada posisi baku. Jika sisi terminal sudut θ
berpotongan dengan lingkaran satuan di titik P, maka koordinat titik P(x, y) didefinisikan

x = cos θ  dan  y = sin θ


Ketika θ berubah, posisi titik P akan berpindah mengikuti besar sudut θ dan tentunya nilai
cos θ dan sin θ juga akan ikut berubah.

Tanda Trigonometri di Setiap Kuadran

Perhatikan diagram berikut !


Kuadran I dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y positif. Akibatnya, untuk setiap titik (x,
y) di kuadran I, koordinat x dan y akan bernilai positif. Karena x = cos θ dan y = sin θ,
maka cos θ dan sin θ bernilai positif, untuk setiap θ di kuadran I.

Kuadran II dibatasi sumbu x negatif dan sumbu y positif. Jadi, untuk setiap θ di kuadran II,
cos θ bernilai negatif dan sin θ bernilai positif.

Kuadran III dibatasi sumbu x negatif dan sumbu y negatif. Jadi, untuk setiap θ di kuadran
III, cos θ bernilai negatif dan sin θ bernilai negatif.

Kuadran IV dibatasi sumbu x positif dan sumbu y negatif. Jadi, untuk setiap θ di kuadran IV,
cos θ bernilai positif dan sin θ bernilai negatif.

Perbandingan Trigonometri Sudut Negatif

Perhatikan gambar berikut !


Berdasarkan definisi sinus dan cosinus pada lingkaran satuan, koordinat titik P dan P'
adalah
P(cos θ, sin θ)
P'(cos (-θ), sin (-θ))   .......................(*)

Titik P' dapat kita pandang sebagai hasil pencerminan titik P(cos θ, sin θ) dengan sumbu x.
Dengan demikian, koordinat titik P' adalah
P'(cos θ, -sin θ)   ............................(**)

Dari (*) dan (**) diperoleh persamaan


sin(-θ) = -sin θ
cos(-θ) = cos θ

Perbandingan Trigonometri Sudut Kuadrantal

Sudut kuadrantal adalah sudut dalam posisi baku dimana sisi terminalnya berada pada
sumbu x atau sumbu y. Contohnya, sudut 0, 90°, 180°, 270° dan semua sudut yang
koterminal dengan sudut-sudut tersebut. Secara umum, sudut kuadrantal dinyatakan dalam
bentuk n.90°, dengan n bilangan bulat.

Perhatikan sudut-sudut kuadrantal berikut!

Berdasarkan definisi sinus dan cosinus pada lingkaran satuan, maka


A(cos 0°, sin 0°) = (1, 0)
B(cos 90°, sin 90°) = (0, 1)
C(cos 180°, sin 180°) = (-1, 0)
D(cos 270°, sin 270°) = (0, -1)
Berikut nilai sinus, cosinus dan tangen untuk sudut kuadrantal pada interval 0° − 360°.

θ 0° 90° 180° 270° 360°

sin θ 0 1 0 −1 0

cos θ 1 0 −1 0 1

tan θ 0 tdf 0 tdf 0

*tdf = tidak terdefinisi

Perbandingan Trigonometri Suatu Berelasi

Kita ambil contoh untuk relasi sudut α dan (180° - α). Secara geometri, relasi sudut α dan
(180° - α) dapat kita gambarkan sebagai berikut.

Berdasarkan definisi sinus dan cosinus pada lingkaran satuan, koordinat titik P adalah
P(cos(180° - α), sin(180° - α))  .......................(*)
Perhatikan segitiga OPP' siku-siku di P'. Berdasarkan definisi perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku, maka
cos α = OP'/1   →   OP' = cos α
sin α = PP'/1    →   PP' = sin α

Titik P berada dikuadran II, dengan OP' = cos α dan PP' = sin α. Dengan
demikian, koordinat titik P adalah
P(-cos α, sin α)   ..............................................(**)

Dari (*) dan (**) diperoleh persamaan


sin(180° - α) = sin α ...........................(1)
cos(180° - α) = -cos α .........................(2)

Untuk perbandingan trigonometri sudut-sudut relasi lainnya, dapat kita tentukan dengan
cara yang sama seperti diatas (secara geometri), atau dapat pula dengan memanipulasi
persamaan-persamaan yang telah diperoleh sebelumnya (secara aljabar). Sebagai contoh,

Persamaan (1) dapat ditulis menjadi


sin α = sin(180° - α)
Untuk α = 180° + θ, maka bentuk diatas menjadi
sin(180° + θ) = sin(180° - (180° + θ))
sin(180° + θ) = sin(-θ)   
sin(180° + θ) = -sin θ   ...........................(i)

Persamaan (2) dapat ditulis menjadi


cos α = -cos(180° - α)
Untuk α = 180° + θ, maka bentuk diatas menjadi
cos(180° + θ) = -cos(180° - (180° + θ))
cos(180° + θ) = -cos(-θ)
cos(180° + θ) = -cos θ   ...........................(ii)

Jika sudut θ pada persamaan (i) dan (ii) kita ganti dengan α, akan diperoleh
sin(180° + α) = -sin α .......................(3)
cos(180° + α) = -cos α ......................(4)

Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut yang Koterminal

Kita tahu bahwa sisi terminal sudut-sudut yang koterminal berada pada posisi yang sama
(berhimpit). Akibatnya, sisi terminal sudut-sudut yang koterminal akan memotong lingkaran
satuan di titik yang sama. Kita ambil contoh sudut 30° dan -330°.
Mengacu pada definisi sinus dan cosinus pada lingkaran satuan, maka
x = cos 30° = cos(-330°)
y = sin 30° = sin(-330°)

Secara umum dapat kita simpulkan bahwa,  jika α koterminal dengan β maka


sin α = sin β
cos α = cos β

Karena sudut α koterminal dengan (α + k.360°), maka


sin(α + k.360°) = sin α
cos(α + k.360°) = cos α
dengan k bilangan bulat.

Anda mungkin juga menyukai