Anda di halaman 1dari 16

Ukuran Sudut - Derajat, Radian, dan Putaran

         Ukuran Sudut merupakan besaran yang digunakan dalam


pengukuran sudut. Dalam trigonometri , sudut merupakan hal
yang sangat penting yang akan langsung berhubungan dengan
nilai trigonometrinya (sin, cos, tan, sec, cossec, dan cot). Pada
umumnya, ada dua ukuran yang digunakan untuk menentukan
besar suatu sudut, yaitu derajat dan radian. Tanda "∘" dan "rad"
berturut-turut menyatakan simbol derajat dan radian. 

Satu radian diartikan sebagai ukuran sudut pusat   suatu


lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-jari.

      Hubungan satuan derajat dengan satuan radian, bahwa 1


putaran penuh sama dengan 2π,rad. Seperti dinyatakan dalam
definisi berikut 
Hubungan nilai Derajat, Radian, dan Banyak Putaran
       Misalkan Dejarat kita simbolkan D, Radian kita simbolkan
R, dan banyak putaran kita simbolkan P, maka
hubungan Derajat, Radian, dan banyak Putaran (D, R, P), yaitu

                   RD=RP×360∘=π180∘ dan D=P×360∘ 

dimana, nilai π=3,14 untuk radian dan π=180∘ untuk derajat. 

       Persamaan di atas digunakan untuk menentukan nilai


satuan yang lain jika nilai salah satuan diketahui, misalkan
diketahui nilai derajat, akan ditanya nilai radian dan berapa
putarannya.

Konsep Dasar Sudut


       Dalam kajian geometris, sudut didefinisikan sebagai hasil
rotasi dari sisi awal (initial side) ke sisi akhir (terminal side).
Selain itu, arah putaran memiliki makna dalam sudut. Suatu
sudut bertanda "positif" jika arah putarannya berlawanan
dengan arah putaran jarum jam, dan bertanda "negatif" jika
arah putarannya searah dengan jarum jam. Arah putaran untuk
membentuk sudut juga dapat diperhatikan pada posisi sisi
akhir terhadap sisi awal. Untuk memudahkannya, mari kita
cermati deskripsi berikut ini. 

*). Sudut standar (baku) adalah sudut sisi awal suatu garis


berimpit dengan sumbu X dan sisi terminalnya terletak pada
salah satu kuadran pada koordinat kartesius itu. 
*). Sudut pembatas kuadran adalah sudut sisi akhir berada
pada salah satu sumbu pada koordinat tersebut,
yaitu 0∘,90∘,180∘,270∘ dan 360∘ 
*). Lambang atau simbol sudut lazimnya digunakan huruf
Yunani, seperti, α(alpha), β (betha), γ (gamma), dan θ (tetha),
dan juga digunakan huruf-huruf kapital, seperti A, B, C, dan D. 
*). Sudut-sudut koterminal adalah dua sudut standar, memiliki
sisi-sisi akhir (terminal side) yang berimpit . Jika sudut yang
dihasilkan sebesar α (sudut standar), maka sudut β disebut
sebagai sudut koterminal, sehingga α+β=360∘ . \

Contoh : 
1). Tentukan besar sudut koterminal dari sudut-sudut berikut : 
a).  A=60∘ 
b).  B=150∘ 
C).  C=240∘ 
Penyelesaian : 
Misalkan sudut koterminalnya adalah sudut K, 
*). Menentukan besarnya sudut K. 
a).  A=60∘ 
A+K=360∘→60∘+K=360∘→K=300∘ 
b).  B=150∘ 
B+K=360∘→150∘+K=360∘→K=210∘ 
c).  C=240∘ 
C+K=360∘→240∘+K=360∘→K=120∘ 
2). Gambarkanlah sudut-sudut standar di bawah ini, dan tentukan posisi
setiap sudut pada koordinat kartesius. 
a) 60∘ b) -45∘ c) 120∘ d) 600∘ 
Penyelesaian : 

Hubungan Derajat, Menit, dan Detik


       Berikut hubungan derajat, menit, dan detik. 
*). 1∘=1 jam 
*). 1∘=60′=60 menit 
*). 1∘=3600′′=3600 detik 
Keterangan : 
        ′ adalah simbol menit. 
        ′′ adalah simbol detik.

Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga


Sebuah segitiga dengan salah satu sudutnya berupa  :

Sisi AB merupakan sisi miring segitiga


Sisi BC merupakan sisi depan sudut 
Sisi AC merupakan sisi samping sudut 
Di sini kita akan mengenal istilah matematika baru, yaitu sinus (sin),
cosinus (cos), tangent (tan), cosecan (csc), secan (sec) dan cotangent
(cot), yang mana sinus merupakan kebalikan dari cosecan, cosinus
kebalikan dari secan dan tangent kebalikan dari cotangent.
Sinus, Cosinus dan Tangent digunakan untuk menghitung sudut
dengan perbandingan trigonometri sisi di segitiga. Dengan gambar
segitiga diatas, nilai Sinus, Cosinus dan Tangent diperoleh dengan
cara sebagai berikut:

, sehingga bisa dihapal dengan sebutan sin-de-


mi.

, sehingga bisa dihapal dengan sebutan cos-sa-


mi.
, sehingga bisa dihapal dengan sebutan tan-de-
sa.

.
Sudut Istimewa
Berikut ini nilai sin, cos, dan tan untuk sudut istimewa:

Dalam Kuadran
Sudut dalam suatu lingkaran, memiliki rentang 0° – 360°, sudut
tersebut dibagi menjadi 4 kuadran, dengan masing-masing kuadran
memiliki rentang sebesar 90°.
Kuadran 1 memiliki rentang sudut dari 0° – 90° dengan nilai sinus,
cosinus dan tangent positif.
Kuadran 2 memiliki rentang sudut dari 90° – 180° dengan
nilai cosinus dan tangen negatif, sinus positif.
Kuadran 3 memiliki rentang sudut dari 180° – 270° dengan nilai sinus
dan cosinus negatif, tangen positif.
Kuadran 4 memiliki rentang sudut dari 270° – 360° dengan nilai sinus
dan tangent negatif, cosinus positif.

Perhatikan tabel trigonometri di bawah ini:


Identitas Trigonometri

Dalam suatu segitiga siku-siku, selalu berlaku prinsip phytagoras,


yaitu  . Pada materi ini, prinsip phytagoras ini menjadi asal
pembuktian identitas trigonometri sendiri.
bagi kedua ruas dengan  , diperoleh persamaan
baru  . Sederhanakan dengan sifat eksponensial
menjadi  . Dari persamaan terakhir, subtitusi bagian yang
sesuai dengan perbandingan trigonometri pada segitiga,
yaitu   dan  , sehingga diperoleh  atau
bisa ditulis menjadi  .
Dari identitas yang pertama, dapat diperoleh bentuk lainnya, yaitu:
bagi kedua ruas dengan  ,
diperoleh  dimana   dan  , sehingga
diperoleh: 
Bentuk ketiga yaitu   dibagi dengan   
menjadi  , dimana   dan  , sehingga
diperoleh persamaan:  .
Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi

Perbandingan trigonometri sudut berelasi merupakan perluasan


dari definisi dasar trigonometri tentang kesebangunan pada
segitiga siku-siku yang hanya memenuhi untuk sudut kuadran I
atau sudut lancip (0 − 90°).
Dengan menggunakan sudut-sudut relasi, kita dapat menghitung
nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut pada
kuadran lainnya, bahkan untuk sudut yang lebih dari 360°,
termasuk juga sudut-sudut negatif.
Sudut Relasi Kuadran I
Untuk setiap α lancip, maka (90° − α) akan menghasilkan sudut-
sudut kuadran I. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut
dinyatakan sebagai berikut :

sin (90° − α) = cos α


cos (90° − α) = sin α
tan (90° − α) = cot α

Sudut Relasi Kuadran II


Untuk setiap α lancip, maka (90° + α) dan (180° − α) akan
menghasilkan sudut-sudut kuadran II. Dalam trigonometri, relasi
sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut :

sin (90° + α) = cos α


cos (90° + α) = -sin α
tan (90° + α) = -cot α
sin (180° − α) = sin α
cos (180° − α) = -cos α
tan (180° − α) = -tan α

Sudut Relasi Kuadran III


Untuk setiap α lancip, maka (180° + α) dan (270° − α) akan
menghasilkan sudut kuadran III. Dalam trigonometri, relasi
sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut :

sin (180° + α) = -sin α


cos (180° + α) = -cos α
tan (180° + α) = tan α

sin (270° − α) = -cos α


cos (270° − α) = -sin α
tan (270° − α) = cot α

Sudut Relasi Kuadran IV


Untuk setiap α lancip, maka (270° + α) dan (360° − α) akan
menghasilkan sudut kuadran IV. Dalam trigonometri, relasi
sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut :

sin (270° + α) = -cos α


cos (270° + α) = sin α
tan (270° + α) = -cot α

sin (360° − α) = -sin α


cos (360° − α) = cos α
tan (360° − α) = -tan α
Jika kita perhatikan, rumus-rumus diatas memiliki pola yang
hampir sama, oleh karenanya sangatlah tidak bijak jika kita harus
menghapalnya satu per satu. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan,
yaitu sudut relasi yang digunakan dan tanda untuk tiap-tiap
kuadran.
Untuk relasi  (90° ± α) atau (270° ± α), maka :
sin → cos
cos → sin
tan → cot

Untuk relasi (180° ± α) atau (360° ± α), maka :


sin = sin
cos = cos
tan = tan

Tanda untuk masing-masing kuadran :


Kuadran I (0 − 90°) : semua positif
Kuadran II (90° − 180°) : sinus positif
Kuadran III (180° − 270°) : tangen positif.
Kuadran IV (270° − 360°) : cosinus positif

Grafik Fungsi Trigonometri Baku


Berikut ini adalah grafik fungsi trigonometri yang lengkap untuk
kamu.
1. Grafik fungsi y = f(x) = sin x
2. Grafik fungsi y = f(x) =  cos x

tabel fungsi cos x

grafik fungsi cos x


3. Grafik fungsi y = f(x) =  tan x

tabel fungsi tan x


4. Grafik fungsi y = f(x) =  cotan x

tabel fungsi cotan x


5. Grafik fungsi y = f(x) =  sec x

tabel fungsi sec x


6. Grafik fungsi y = f(x) = cosec x

tabel fungsi cosec x

gr
afik fungsi cosec x

Anda mungkin juga menyukai