Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MATEMATIKA

TRIGONOMETRI

DISUSUN OLEH :

NAMA : TERESYA SIMAMORA


TAGIA
KELAS : X.E1

SMAN 10 SIJUNJUNG
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
Pengertian Trigonometri

Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu trigonon yang memiliki arti “tiga
sudut” dan metron yang memiliki arti “mengukur”. Trigonometri adalah salah satu
cabang matematika tentang hubungan antar sudut dan sisi pada segitiga.

Nah, rumus trigonometri dipakai untuk menghitung sudut di segitiga. Sobat Zenius,
nantinya bakal kenalan sama sin, cos, tan dan lainnya. Tapi elo mending belajar
kesebangunan dulu, yuk!

Kesebangunan dan Rumus Trigonometri Dasar

Dua segitiga meskipun sisinya berbeda panjang mungkin sebangun, lho. Coba deh elo
cek dua segitiga berbeda di bawah ini, diperhatikan juga ya hasil perbandingannya.

Kok bisa sama sih perbandingannya? Itu yang dinamakan sebangun atau bisa dibilang
kedua segitiga memiliki sudut yang sama besar. Nggak heran deh makanya
perbandingannya bisa sama.

Catatan: pada segitiga yang sebangun, perbandingan sisinya sama. Lalu, muncul istilah
untuk perbandingan sudut yang bernama sin, cos, dan tan.

Rumus sin, cos dan tan trigonometri, bisa elo lihat langsung di bawah ini.
Jadi, Sin didapat dari sisi depan per sisi miring, Cos didapat dari sisi samping per sisi
miring, dan Tan didapat dari sisi depan per sisi samping. Untuk Cosec, sec, dan cot kalau
elo perhatikan rumus di atas, itu cuma kebalikannya dari sin cos tan.

Sudut Istimewa

Pada segitiga-segitiga sulit diketahui angka yang pasti. Namun, terdapat segitiga-
segitiga yang istimewa. Maksudnya istimewa nih apa? Segitiga istimewa ini tepat banget
angka-angkanya. Bisa dibilang sebagai sudut istimewa trigonometri.

Segitiga istimewa ini dibangun dari sesuatu yang kita sudah tahu pasti, contohnya
segitiga sama sisi dan persegi. Mengapa kedua bangun tersebut? Karena kita sudah tahu
jumlah sudut pada segitiga sama sisi adalah 180 derajat dan pada persegi masing-
masing sudutnya 90 derajat.

Jadi, jika dihitung maka nilai-nilainya seperti pada tabel berikut.

Sudut Berelasi pada Kuadran

Pertama elo harus paham kuadran dulu nih. Kuadran adalah setiap dari empat bagian
suatu bidang datar yang terbagi oleh suatu sumbu silang. Sumbu silang tersebut adalah
sumbu x dan sumbu y.
Pada prinsipnya, nilai sin akan positif jika y-nya positif. Jika x-nya positif, nilai cos akan
positif. Nilai tan akan positif jika x dan y sama-sama positif atau negatif. Terakhir, nilai k
akan selalu positif.

Nah, Sobat Zenius, berdasarkan yang disebutkan di atas, maka nilai pada kuadran
adalah sebagai berikut.

 Kuadran I (0° − 90°) = semua positif.

 Kuadran II (90° − 180°) = sin positif.

 Kuadran III (180° − 270°) = tan positif.

 Kuadran IV (270° − 360°) = cos positif.

Lebih mudahnya, perhatikan gambar di bawah.


Elo nggak perlu kok menghafal satu per satu. Elo cukup perhatikan kalau rumus-rumus
di atas memiliki pola yang sama. Terutama sudut relasi yang dipakai dan tanda untuk
setiap kuadran.

Untuk relasi (90° ± α°) atau (270° ± α°)

 sin → cos

 cos → sin

 tan → cot

Untuk relasi (180° ± α°) atau (360° ± α°)

 sin = sin

 cos = cos

 tan = tan

Mungkin susah banget ya untuk ngerti cara menghitung trigonometri kalau cuma dari
baca. Kalau mau lebih jelas lagi elo bisa lihat video pembahasanya yang ini ya!

Sudut Negatif
Elo tahu nggak nih, sudut positif adalah sudut yang arah putarannya berlawanan
dengan jarum jam, sedangkan sudut negatif adalah sudut yang arah putarannya searah
jarum jam. Tapi, sudut negatif bisa juga didapat dari rumus berikut.

 cosec (-α) = -cosec α

 sec (-α) = sec α

 cot (-α) = -cot α

Sudut Lebih dari 360 Derajat

Kalau sudutnya lebih dari 360 derajat, gimana dong? Begini nih caranya, perhatikan
gambar berikut, ya!
Pengertian Identitas Trigonometri

Identitas trigonometri adalah suatu identitas yang berisi kesamaan fungsi


trigonometri di ruas kiri dan ruas kanan. Kesamaan itu diperoleh dengan cara
menjabarkan salah satu fungsi, bisa di ruas kiri atau ruas kanan hingga diperoleh
bentuk akhir yang sama. Adapun contoh identitas trigonometri adalah sebagai berikut.
tan x + cot x = sec x.csx x
Dari contoh di atas, terlihat bahwa kedua ruas memuat fungsi trigonometri yang
berbeda. Oleh karena dihubungkan oleh tanda “=”, sudah pasti bentuk akhir keduanya
sama. Ingin tahu pembuktiannya? Simak artikelnya sama akhir, ya.

Rumus Identitas Trigonometri

Adapun rumus identitas trigonometri adalah sebagai berikut.

Rumus Identitas Trigonometri Ganjil Genap

Adapun rumus identitas trigonometri ganjil genap adalah sebagai berikut.

1. sin (-α) = -sin α


2. cos (-α) = cos α
3. tan (-α) = -tan α
Dari rumus di atas, terlihat kan jika sudutnya ada yang bertanda negatif? Lalu, apa sih
arti sudut negatif itu? Suatu sudut dikatakan negatif jika arah putarannya searah
dengan arah putaran jarum jam dan pengukurannya dimulai dari sumbu-x positif.
Perhatikan gambar berikut.
Gambar di atas menunjukkan bahwa sudut (-α) terletak di kuadran IV. Nah, di kuadran
IV itu semua nilai sudut sinus dan tangen bernilai negatif. Hanya nilai sudut cosinus
yang bernilai positif. Itulah mengapa pada identitas ganjil genap hanya cosinus yang
nilai sudut (-α) = sudut (α).

Contoh identitas trigonometri ganjil genap adalah sebagai berikut.

Rumus Identitas Trigonometri Kofungsi

Identitas kofungsi adalah hubungan antara dua fungsi trigonometri yang variabel
sudutnya merupakan komplemen dari sudut 90o. Sudut komplementer adalah dua
sudut yang saling bersebelahan dan jumlah keduanya tepat 90o. Adapun rumus
identitas trigonometri kofungsi adalah sebagai berikut.

Adapun contoh identitas kofungsi adalah sebagai berikut


Rumus Identitas Trigonometri Pythagoras

Identitas Phytagoras ini mengacu pada persamaan Phytagoras yang biasanya kamu
gunakan, ya. Adapun rumus identitas Phytagoras adalah sebagai berikut.

 sin2α + cos2α = 1
 tan2α + 1 = sec2α
 cot2α + 1 = csc2α
Adapun contoh pembuktian identitas Phytagoras adalah sebagai berikut.

Rumus Identitas Trigonometri Sudut Ganda

Sudut ganda juga biasa disebut sudut rangkap, yaitu dua sudut yang besarnya dan
arahnya sama serta terletak bersebelahan. Perhatikan gambar berikut.

Rumus identitas trigonometri untuk sudut ganda adalah sebagai berikut.


Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut.

Diketahui persamaan berikut.

Buktikan dengan identitas sudut ganda bahwa persamaan di atas adalah benar!

Pembahasan:

Di persamaan tersebut ada dua identitas sudut ganda yang digunakan, yaitu cos(2α) dan
sin(2 α). Diperoleh:

cos 2α = cos2 α – sin2 α


Oleh karena sin2α + cos2α = 1 ↔ cos2α = 1 – sin2α, maka cos(2α) = 1 – sin2α – sin2α = 1 –
2sin2α.
Jika disubstitusikan pada persamaan awal menjadi:

Jadi, persamaan tersebut adalah benar.

Rumus Identitas Trigonometri Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Identitas ini bisa digunakan untuk menentukan jumlah dan selisih trigonometri dari dua
sudut yang nilainya berbeda. Adapun rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Identitas jumlah dua sudut

Identitas jumlah dua sudut yang berbeda bisa dinyatakan sebagai berikut.

Perhatikan contoh berikut.

Jika tan(15o) = q, tentukan nilai tan(75o) dalam q!


Pembahasan:

Dari soal tersebut, kira-kira bagaimana ya solusinya? Apakah Quipperian sudah


memiliki gambaran?

Oleh karena yang ditanyakan dalam bentuk tangen, gunakan rumus identitas jumlah
dua sudut pada tangen, di mana tan(75o) = tan(60o + 15o). Dengan demikian:

Rumus Identitas Jumlah dan Selisih Fungsi Trigonometri Sinus dan Cosinus

Jika identitas sebelumnya berlaku untuk jumlah dan selisih dua sudut, maka identitas
kali ini berlaku untuk jumlah dan selisih fungsi sinus dan cosinusnya. Adapun rumus
identitasnya adalah sebagai berikut.
Identitas jumlah dua fungsi sinus dan cosinus

Identitas jumlah dua fungsi sinus dan cosinusnya adalah sebagai berikut.

Identitas selisih dua fungsi sinus dan cosinus

Identitas selisih dua fungsi sinus dan cosinusnya adalah sebagai berikut.

Perhatikan contoh berikut.

Diketahui persamaan berikut.

Buktikan bahwa persamaan di atas adalah benar.

Pembahasan:
Oleh karena persamaan di ruas kiri sama dengan ruas kanan, maka persamaan tersebut
adalah benar.

Rumus Identitas Perkalian Fungsi Trigonometri Sinus dan Cosinus

Jika kamu menemui perkalian antara fungsi sinus, antara fungsi cosinus, atau antar
fungsi sinus-cosinus, gunakan identitas berikut.

Contoh Soal Identitas Trigonometri

Untuk mengasah pemahamanmu, yuk simak contoh soal berikut ini.

Contoh Soal 1

Diketahui persamaan trigonometri berikut ini.

tan x + cot x = sec x . csc x

Buktikan bahwa persamaan di atas adalah benar!

Pembahasan:

Di awal pembahasan, Quipper Blog sudah janji untuk membuktikan persamaan di atas,
kan? Daripada penasaran, yuk kita buktikan bersama-sama.

Untuk membuktikan kebenarannya, kamu hanya perlu mengubah salah satu


persamaan, misalnya di ruas kiri saja maupun ruas kanan saja, sehingga diperoleh
bentuk akhir yang sama. Kali ini, Quipper Blog akan mengubah persamaan di ruas kiri,
ya.

Nah, di bagian pembilang di ruas kiri merupakan bentuk identitas Phytagoras, di mana
sin2α + cos2α = 1. Dengan demikian:

Oleh karena bentuk akhirnya sama, maka persamaan tersebut adalah benar.

Jadi, persamaan tersebut adalah benar.

Contoh Soal 2

Dengan identitas trigonometri, buktikan bahwa sin(90o – a) = cosa!


Pembahasan:

Di soal tertulis bahwa sin(90o – a) = cosa. Untuk membuktikannya, gunakan identitas


trigonometri selisih dua sudut seperti berikut.
Jadi, terbukti bahwa sin(90o – a) = cosa.
Contoh Soal 3

Jika tan(5o) = x, tentukan nilai tan(40o) dalam x!


Pembahasan:

Oleh karena yang ditanyakan dalam bentuk tangen, gunakan rumus identitas selisih dua
sudut pada tangen, di mana tan(40o) = tan(45o – 5o). Dengan demikian:
Pengertian Perbandingan Trigonometri
Perbandingan trigonometri adalah perbandingan panjang sisi-sisi pada segitiga
siku-siku. Segitiga ini memiliki tiga sisi, yaitu hipotenusa (sisi miring), sisi tegak
(vertikal), dan sisi mendatar (horizontal). Letak sisi tegak dan sisi mendatarnya saling
tegak lurus, sehingga sudut yang dibentuk oleh keduanya tepat 90o. Itulah mengapa,
sudut ini disebut sebagai sudut siku-siku. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar
berikut.

Dari gambar di atas, sudut siku-siku dibentuk oleh perpotongan antara sisi AB dan BC.
Sisi AB disebut juga sisi tegak, sisi BC disebut sisi mendatar, dan tepat di depan sudut
siku-siku terdapat sisi miring (BC). Sisi miring selalu lebih panjang dari kedua sisi
lainnya.

Rumus Perbandingan Trigonometri


Rumus perbandingan trigonometri diperoleh dari perbandingan sisi-sisi segitiga siku-
siku seperti berikut.
Perbandingan Trigonometri Sinus
Sinus α merupakan perbandingan antara sisi depan sudut α (AB) dan dan sisi miring
(AC). Secara matematis, bisa dinyatakan seperti berikut.

Sinus α memiliki kebalikan yang disebut cosecan α. Secara matematis, cosecan α


dinyatakan sebagai berikut.

Perbandingan Trigonometri Cosinus


Cosinus α atau biasa ditulis cos α merupakan hasil perbandingan antara sisi mendatar
atau samping sudut α (BC) dan sisi miring (AC). Secara matematis, dinyatakan sebagai
berikut.

Sama seperti sinus α, cosinus α juga memiliki kebalikan yang disebut secan α atau biasa
disingkat sec α. Secara matematis, sec α dinyatakan sebagai berikut.

Perbandingan Trigonometri Tangen


Tangen α atau biasa ditulis tan α merupakan hasil perbandingan antara sisi depan sudut
α (AB) dan sisi samping sudut α (BC). Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.

Tan α juga memiliki kebalikan yang disebut cotangen α atau biasa disingkat cot α.
Secara matematis, cot α dinyatakan sebagai berikut.
Perbandingan Trigonometri Sudut Istimewa
Saat belajar trigonometri, kamu akan dikenalkan dengan istilah sudut istimewa. Sudut
istimewa adalah sudut yang nilai trigonometrinya mudah untuk diingat dan dihafalkan,
sehingga kamu tidak membutuhkan alat bantu seperti kalkulator.

Adapun yang termasuk sudut istimewa adalah 0o, 30o, 45o, 60o, dan 90o. Lantas, berapa
nilai perbandingan untuk sudut-sudut istimewa tersebut?
Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 0O
Untuk mengetahui nilai perbandingan trigonometri sudut 0o, perhatikan gambar
segitiga berikut.

Agar sudut α = 0, langkah apa yang harus kamu lakukan? Yak, betul. Kamu harus
menggeser sisi miring segitiga ke bawah sedemikian sehingga panjang sisi tegak (AB)
semakin kecil. Langkah itu bisa kamu lanjutkan sampai sisi AC berimpit dengan sisi BC
seperti berikut.

Dari gambar di atas, AC berimpit dengan BC, sehingga AB = 0 dan panjang AC = BC.
Dengan demikian, nilai perbandingan sudutnya adalah sebagai berikut.
1. Nilai perbandingan sinus

2. Nilai perbandingan cosinus

3. Nilai perbandingan tangen

Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 30O dan 60O


Sudut 30o dan 60o pada segitiga siku-siku bisa dibentuk melalui segitiga sama sisi yang
dibagi dua tepat di bagian tengahnya sehingga dihasilkan dua segitiga siku-siku yang
kongruen. Perhatikan gambar berikut.

Sisi BD bisa dianggap sebagai sisi tegak segitiga siku-sikunya. Panjang masing-masing
sisi dimisalkan sebagai 2p. Adapun panjang BD bisa kamu tentukan dengan teorema
Pythagoras seperti berikut.
Dengan demikian, diperoleh nilai perbandingan trigonometri sebagai berikut.

1. Nilai sinus 30o dan 60o

2. Nilai cosinus 30o dan 60o

3. Nilai tangen 30o dan 60o

Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 45O


Jika suatu persegi dibagi menjadi dua bagian tepat di bagian diagonalnya, pasti akan
terbentuk dua segitiga siku-siku sama kaki yang kongruen. Besarnya sudut di kedua
kaki segitiga adalah sama, yaitu 45o. Perhatikan gambar berikut.
Panjang diagonalnya (AD) bisa ditentukan dengan teorema Pythagoras dan diperoleh
AC = p2. Dengan demikian diperoleh nilai perbandingan trigonometri sebagai berikut.

Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut 90O


Sebelum sampai pada perbandingannya, perhatikan kembali gambar segitiga berikut.

Dari gambar di atas, sudut α sudah pasti kurang dari 90o (α<90o). Lalu, bagaimana cara
membuat agar sudut α = 90o? Jika sisi miring diperpendek ke arah kiri, hingga sisi AC
berimpit dengan AB, maka akan terbentuk sudut 90o. Perhatikan gambar berikut.
Gambar di atas menunjukkan bahwa sisi AC berimpit dengan sisi AB, sehingga AB = AC
dan BC = 0. Dengan demikian, diperoleh:

1. Nilai perbandingan sinus

2. Nilai perbandingan cosinus

3. Nilai perbandingan tangen

Sekarang, kamu sudah tahu kan asal nilai perbandingan trigonometri untuk sudut
istimewa?

Contoh Soal Perbandingan Trigonometri


Untuk mengasah kemampuanmu, yuk simak contoh soal berikut ini.
Contoh Soal 1
Deni memiliki sebuah tongkat yang panjangnya 1,5 √2 m. Ia menyandarkan tongkat
tersebut di tembok sedemikian sehingga ujung bawah tongkatnya membentuk sudut
45o terhadap lantai. Berapakah jarak antara ujung bawah tongkat dan tembok?

Pembahasan:

Mula-mula, gambarkan terlebih dahulu posisi tongkat Deni.

Jarak antara ujung bawah tongkat dan tembok dimisalkan sebagai x. Tugas Quipperian
adalah mencari nilai x itu. Caranya dengan menggunakan perbandingan trigonometri
cosinus α. Mengapa harus cosinus? Karena sisi yang diketahui adalah sisi miring,
sementara yang ditanyakan adalah sisi disamping sudut. Dengan demikian:

Jadi, jarak antara ujung bawah tongkat dan tembok adalah 1,5 m.

Contoh Soal 2
Jika nilai sin α = 4/5, berapakah nilai cos α ?

Pembahasan :

Di soal diketahui nilai sin α = 4/5. Jika digambarkan dalam bentuk segitiga siku-siku
menjadi:
Sinus α merupakan perbandingan sisi di depan sudut dan sisi miring. Sementara
cosinus α merupakan perbandingan sisi samping sudut dan sisi miring. Oleh karena
panjang sisi samping sudut belum diketahui, maka langkah selanjutnya kamu harus
mencari panjang sisi tersebut. Gunakan teorema Pythagoras seperti berikut.

Dengan demikian, nilai cosinus α adalah sebagai berikut.

Jadi, nilai cos α = 3/5

Contoh Soal 3
Diketahui segitiga siku-siku PQR berikut ini.

Jika panjang QR = 15 cm, tentukan luas segitiga PQR tersebut!


Pembahasan :

Mula-mula, tentukan dahulu panjang sisi PQ sebagai tinggi segitiga. Sisi PQ merupakan
sisi depan sudut, sementara sisi QR merupakan sisi samping sudut. Oleh sebab itu, kamu
bisa menggunakan perbandingan tan(30o) seperti berikut.

Selanjutnya, tentukan luas segitiga PQR dengan rumus berikut.

Jadi, luas segitiga siku-siku PQR tersebut adalah 65 cm2.


Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi

Perbandingan trigonometri sudut berelasi merupakan perluasan dari definisi dasar


trigonometri tentang kesebangunan pada segitiga siku-siku yang hanya memenuhi
untuk sudut kuadran I atau sudut lancip (0 − 90°).
Dengan menggunakan sudut-sudut relasi, kita dapat menghitung nilai perbandingan
trigonometri untuk sudut-sudut pada kuadran lainnya, bahkan untuk sudut yang lebih
dari 360°, termasuk juga sudut-sudut negatif.

Sudut Relasi Kuadran I

Untuk setiap α lancip, maka (90° − α) akan menghasilkan sudut-sudut kuadran I. Dalam
trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut :

sin (90° − α) = cos α


cos (90° − α) = sin α
tan (90° − α) = cot α

Sudut Relasi Kuadran II

Untuk setiap α lancip, maka (90° + α) dan (180° − α) akan menghasilkan sudut-sudut
kuadran II. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai
berikut :

sin (90° + α) = cos α


cos (90° + α) = -sin α
tan (90° + α) = -cot α

sin (180° − α) = sin α


cos (180° − α) = -cos α
tan (180° − α) = -tan α

Sudut Relasi Kuadran III

Untuk setiap α lancip, maka (180° + α) dan (270° − α) akan menghasilkan sudut
kuadran III. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut
:

sin (180° + α) = -sin α


cos (180° + α) = -cos α
tan (180° + α) = tan α
sin (270° − α) = -cos α
cos (270° − α) = -sin α

tan (270° − α) = cot α

Sudut Relasi Kuadran IV

Untuk setiap α lancip, maka (270° + α) dan (360° − α) akan menghasilkan sudut
kuadran IV. Dalam trigonometri, relasi sudut-sudut tersebut dinyatakan sebagai berikut
:
sin (270° + α) = -cos α
cos (270° + α) = sin α
tan (270° + α) = -cot α

sin (360° − α) = -sin α


cos (360° − α) = cos α
tan (360° − α) = -tan α

Jika kita perhatikan, rumus-rumus diatas memiliki pola yang hampir sama, oleh
karenanya sangatlah tidak bijak jika kita harus menghapalnya satu per satu. Ada 2 hal
yang perlu diperhatikan, yaitu sudut relasi yang digunakan dan tanda untuk tiap-
tiap kuadran.

Untuk relasi (90° ± α) atau (270° ± α), maka :


sin → cos
cos → sin
tan → cot

Untuk relasi (180° ± α) atau (360° ± α), maka :


sin = sin
cos = cos
tan = tan

Tanda untuk masing-masing kuadran :


Kuadran I (0 − 90°) : semua positif
Kuadran II (90° − 180°) : sinus positif
Kuadran III (180° − 270°) : tangen positif.
Kuadran IV (270° − 360°) : cosinus positif

Contoh 1
Untuk setiap perbandingan trigonometri berikut, nyatakan dalam perbandingan
trigonometri sudut komplemennya !
sin 20°
tan 40°
cos 53°

Jawab :
sin 20° = sin (90° − 70°)
sin 20° = cos 70°

tan 40° = tan (90° − 50°)


tan 40° = cot 50°

cos 53° = cos (90° − 37°)


cos 53° = sin 37°

Jika kita perhatikan sin berubah menjadi cos, tan berubah menjadi cot dan cos berubah
menjadi sin dikarenakan relasi yang digunakan adalah (90° − α) dan ketiga
perbandingan trigonometri diatas bernilai positif, karena sudut 20°, 40° dan 53° berada
di kuadran I.

Contoh 2
Nyatakan setiap perbandingan trigonometri berikut dalam sudut 37° !
tan 143°
sin 233°
cos 323°

Jawab :
Sudut 143° terletak pada kuadran II, sehingga tan 143° bernilai negatif.
tan 143° = tan (180° − 37°)
tan 143° = -tan 37°

Sudut 233° terletak pada kuadran III, sehingga sinus bernilai negatif.
sin 233° = sin (270° − 37°)
tan 233° = -cos 37°
Perhatikan bahwa sin berubah menjadi cos karena relasi yang digunakan (270° − α)

Sudut 323° terletak pada kuadran IV, sehingga cosinus bernilai positif.
cos 323° = cos (360° − 37°)
cos 323° = cos 37°

Contoh 3
Tanpa menggunakan kalkulator, tentukan nilai
dari sin100∘−cos190∘cos350∘−sin260∘sin100∘−cos190∘cos350∘−sin260∘
Jawab :
sin 100° = sin (90° + 10°) = cos 10°
cos 190° = cos (180° + 10°) = -cos 10°
cos 350° = cos (360° − 10°) = cos 10°
sin 260° = sin (270° − 10°) = -cos 10°

Sehingga :
sin100∘−cos190∘cos350∘−sin260∘=cos10∘−(−cos10∘)cos10∘−
(−cos10∘)=2cos10∘2cos10∘=1sin100∘−cos190∘cos350∘−sin260∘=cos10∘−
(−cos10∘)cos10∘−(−cos10∘)=2cos10∘2cos10∘=1

Contoh 4
Jika (x + 20°) adalah sudut lancip, tentukan nilai
dari tan(x+110∘)2cot(x+20∘)tan(x+110∘)2cot(x+20∘)

Jawab :
tan (x + 110°) = tan (90° + (x + 20°))
Karena (x + 20°) lancip, maka (90° + (x + 20°)) adalah sudut kuadran II, sehingga tangen
bernilai negatif.
tan (90° + (x + 20°)) = -cot (x + 20°)

akibatnya
tan(x+110∘)2cot(x+20∘)=−cot(x+20∘)2cot(x+20∘)=−12tan(x+110∘)2cot(x+20∘)=−cot(x
+20∘)2cot(x+20∘)=−12

Contoh 5
Diketahui cot (x + 36°) = tan 2x. Jika 2x adalah sudut lancip, tentukan nilai x !

Jawab :
cot (x + 36°) = tan 2x
Karena 2x sudut lancip, pastilah 2x terletak dikuadran I. Dengan menggunakan relasi
sudut kuadran I, maka :
tan 2x = cot (90° − 2x)

Sehingga
cot (x + 36°) = cot (90° − 2x)
x + 36 = 90° − 2x
3x = 54
x = 18

Contoh 6
Tentukan nilai dari setiap perbandingan trigonometri berikut !
a. cos 135°
Jawab :
Sudut 135° terletak di kuadran II, sehingga cosinus bernilai negatif.
cos 135° = cos (180 − 45°)
cos 135° = -cos 45°
cos 135° = -1212√2

b. tan 120°
Jawab :
Sudut 120° terletak di kuadran II, sehingga tangen bernilai negatif.
tan 120° = tan (180 − 60°)
tan 120° = -tan 60°
tan 120° = -√3

c. sin 210°
Jawab :
Sudut 210° terletak di kuadran III, sehingga sinus bernilai negatif.
sin 210° = sin (180° + 30°)
sin 210° = -sin 30°
sin 210° = -1212

d. tan 225°
Jawab :
Sudut 225° terletak di kuadran III, sehingga tangen bernilai positif.
tan 225° = tan (180° + 45°)
tan 225° = tan 45°
tan 225° = 1

e. cos 315°
Jawab :
Sudut 315° terletak di kuadran IV, sehingga cosinus bernilai positif.
cos 315° = cos (360° − 45°)
cos 315° = cos 45°
cos 315° = 1212√2

f. sin 300°
Jawab :
Sudut 300° terletak di kuadran IV, sehingga sinus bernilai negatif.
sin 300° = sin (360° − 60°)
sin 300° = -sin 60°
sin 300° = -1212√3

g. sin 150° dan csc 150°


Jawab :
Sudut 150° terletak di kuadaran II, sehingga sinus bernilai positif.
sin 150° = sin (180 − 30°)
sin 150° = sin 30°
sin 150° = 1212

csc 150° = 1sin150∘1sin150∘


csc 150° = 112112
csc 150° = 2

h. cos 240° dan sec 240°


Jawab :
Sudut 240° terletak di kuadran III, sehingga cosinus bernilai negatif.
cos 240° = cos (180° + 60°)
cos 240° = -cos 60°
cos 240° = -1212

sec 240° = 1cos240∘1cos240∘


sec 240° = 1−121−12
sec 240° = -2

i. tan 330° dan cot 330°


Jawab :
Sudut 330° terletak di kuadran IV, sehingga tangen bernilai negatif.
tan 330° = tan (360° − 30°)
tan 330° = -tan 30°
tan 330° = -1313√3

cot 330° = 1tan330∘1tan330∘


cot 330° = 1−13√ 3 1−133
cot 330° = -√3

Perbandingan Trigonometri Sudut Negatif

sin (-α) = -sin α


cos (-α) = cos α
tan (-α) = -tan α

Contoh 7
Tentukan nilai dari :
sin (-30°)
cos (-135°)
tan (-330°)
Jawab :
sin (-30°) = -sin 30°
sin (-30°) = -1212

cos (-135°) = cos 135° (K.II cos negatif)


cos (-135°) = cos (180° − 45°)
cos (-120°) = -cos 45°
cos (-120°) = -1212√2

tan (-330°) = -tan 330° (K.IV tan negatif)


tan (-330°) = -{tan (360° − 30°)}
tan (-300°) = -{-tan 30°}
tan (-300°) = tan 30°
tan (-300°) = 1313√3

Perbandingan Trigonometri Sudut > 360°

Untuk n bilangan bulat maka :


sin (α + n.360°) = sin α
cos (α + n.360°) = cos α
tan (α + n.360°) = tan α

Contoh 8
Tentukan nilai dari sin 780°
Jawab :
sin 780° = sin (60° + 2. 360°)
sin 780° = sin 60°
sin 780° = 1212√3

Contoh 9
Tentukan nilai dari tan 690°
Jawab :
tan 690° = tan (330° + 1. 360°)
tan 690° = tan 330° (K.IV tan negatif)
tan 690° = tan (360° − 30°)
tan 690° = -tan 30°
tan 690° = -1313√3
atau

tan 690° = tan (-30° + 2. 360°)


sin 405° = tan (-30°)
sin 405° = -tan 30°
sin 405° = -1313√3

Contoh 10
Tentukan nilai dari cos 1200°
Jawab :
cos 1200° = cos (120° + 3. 360°)
cos 1200° = cos 120° (K.II cos negatif)
cos 1200° = cos (180° − 60°)
cos 1200° = -cos 60°
cos 1200° = -1212

Anda mungkin juga menyukai