Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TRIGONOMETRI
MATEMATIKA WAJIB

Guru Pembimbing :
I Gusti Ayu Purnamayanti, S.Pd.

Disusun Oleh :
M. Noor Habibie Siregar /23/ X IPA 8

SMA NEGERI 2 DENPASAR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
1
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR............................................................................................
BAB I PEMBAHASAN
MATERI .................................................................................................
1.1 Pengukuran
sudut.........................................................................................................
1.2 Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku
Siku..........................................................................................................
1.3 Sudut Sudut
Berelasi ...............................................................................................
1.4 Aturan
Sinus......................................................................................................
1.5 Aturan
Kosinus.................................................................................................
BAB II CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN
NYA………………………………………………………………………..
2.1 Soal dan Penyelesaian 1.1……………………………………………
2.2 Soal dan Penyelesaian 1.2…………………………………………….
2.3 Soal dan Penyelesaian 1.3…………………………………………….
2.4 Soal dan Penyelesaian 1.4…………………………………………….
2.5 Soal dan Penyelesaian 1.5……………………………………………..
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................
3.1 Hasil Penyelesaian.........................................................................................
3.2 Tujuan........................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN ................................................................................................
4.1 Kesimpulan.................................................................................................
4.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Trigonometri
dengan tepat pada waktunya. Makalah Trigonometri ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas Matematika Wajib.
Dengan makalah ini dapat diselesaikan Saya jadi lebih hafal dan paham terkait
materi trigonometri yang di berikan, di karenakan isi dari makalah ini berisi
tentang penjelasan materi dan latihan soal yang di sertakan cara penyelesaian
nya. Makadari itu melalui kesempatan ini dengan segala hormat dan
kerendahan hati saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Ibu I Gusti Ayu Purnamayanti selaku Guru Matematika Wajib yang telah
memberikan kami tugas membuat Makalah Trigonometri .
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Makalah ini yang tidak
bisa kami sebutkan satu persatu.
Teman-teman yang telah memberikan semangat dan masukan dalam pembuatan
Makalah ini.
Kami harap Makalah ini dapat berguna bagi kita dan yang untuk ke depan nya.
Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan Makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini.

Denpasar, 23 April 2023

Penulis
3
BAB I
PEMBAHASAN MATERI

1.1 Pengukuran Sudut


Pengertian Sudut: sudut adalah Suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah
ruas garis yang titik pangkal nya sama. Bagian bagian sudut
- Kaki sudut adalah Ruas garis OA dan OB disebut kaki sudut. Jika ruas
garis OA dirotasikan dengan O, OA akan pindah menjadi OB
sehingga terbentuklah suatu sudut contoh:

- Besaran suatu sudut dapat di nyatakan dengan simbol θ (teta), α


(alpha),  β (beta), atau γ (gamma)
- Kuadran sudut: Dalam koordinat kartesius jika sisi awal berimpit
dengan sumbu x dan sisi terminal terletak pada salah satu kuadran,
sudut disebut dengan sudut standar (baku). Jika sisi-sisi akhir berada
pada salah satu sumbu koordinat tersebut disebut sudut pembatas
kuadrat yaitu 0°, 90°, 80°, 270°, 360°
- Ukuran sudut: Ada dua satuan yang di gunakan untuk mengukur
sudut, yaitu ukuran derajat dan radian
satuan sudut di bagi menjadi dua yaitu Derajat dan Radian
- Derajat adalah ukuran sudut yang dapat di bentuk pada sebuah bidang
datar, menggambarkan 1/360 dari sebuah putaran penuh. Besar sudut
satu putaran dalam derajat adalah 360, Hal ini berarti 1 °=1/360
putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari pada derajat adalah menit
(') dan detik (") . Hubungan dari ukuran ukuran sudut tersebut adalah
sebagai berikut 1 °=60menit atau 1 °=60' 1 menit= 60 detik atau
1'=60''
- 1 radian adalah besar sudut pusat busur lingkaran yang panjangnya
sama dengan jari jari. Secara umum, apabila panjang busur AB=s,
sudut pusat lingkaran yang menghadap busur AB adalah θ = s/r
Satu radian dapat didefinisikan sebagai besar sudut pusat lingkaran
yang panjang busurnya sama dengan jari-jari lingkaran. Ukuran radian
biasa dituliskan dengan rad. Jika sudut pusat lingkaran AOB
diperbesar, maka busur AB juga akan semakin panjang. Sebaliknya,
jika sudut pusat lingkaran AOB diperkecil, maka busur AB juga akan
semakin pendek. Ketika sudut pusat lingkaran diperbesar atau
diperkecil sedemikian hingga panjang busurnya sama dengan panjang
jari-jari, maka besar sudut pusat tersebut merupakan satu radian. Sudut
AOB merupakan sudut pusat. . Pada gambar lingkaran di samping,
jika panjang busur AB = OB = OA = r, maka: θ= busur AB/r= 1 rad
Jika panjang busur tidak sama dengan jari-jari, maka cara menentukan
besar sudut tersebut dalam satuan radian dapat dihitung menggunakan
perbandingan:
∠AOB= busur AB/r=rad
Jika 1 putaran penuh, maka panjang busur akan sama dengan keliling
lingkaran.
π 180
Rumus : 1° x 180 = rad 1rad x π = derajat

1.2 Perbandingan Trigonometri pada segitiga siku siku


Perbandingan Trigonometri merupakan nilai perbandingan antara sisi
(ruas garis) pada sebuah segitiga siku siku yang berkaitan dengan sudut.
Dalam menentukan perbandingan [Rasio] trigonometri suatu segitiga,
maka digunakan istilah istilah berikut
Sinus α di tulissin α, cosinus α di tuliscos α, tangen α ditulis tan α,
cotangen α ditulis cotan α, secan α disebut sec α, cosecan α ditulis cosec
α. Sebelum mendefinisikan perbandingan trigonometri pada segitiga siku
siku, kita ingat kembali mengenai sisi depan (De), sisi samping (Sa), dan
sisi miring (Mi)

.
Rumus
sisi depan de
Sin α = sisi miring = mi
sisi samping sa
Cos α = sisi miring = mi
sisi depan de
Tan α = sisi samping = sa
sisi miring mi
Cosec α = sisi depan = de
sisi miring mi
Secan α = sisi samping = sa
sisi samping sa
Cotan α = sisi depan = de

X Y
+ + kuadran I
- + kuadran II
- - kuadran III
+ - kuadran IV
Depan samping
1.3 Sudut Sudut Berelasi
Sudut Sudut berelasi adalah hubungan nilai perbandingan trigonometri
dengan besar sudut yang ada pada kuadran, kuadran yang berarti 1/4
lingkaran. Berikut tabel Trigonometri sudut istimewa dan Teori mencari
sudut relasi.

Note: rumus tetap rumus tidak tetap


180 ° ± α 90± α
360 ° ± α 270 ± α
Sin = sin cosec = cosec sin = cos cosec = sec
Cos = cos sec = sec cos = sin sec = cosec
Tan = tan cot = cot tan = cot cot = tan

Dengan menggunakan sudut sudut relasi, kita dapat menghitung nilai


perbandingan trigonometri untuk sudut sudut pada kuadran lainnya
- Sudut relasi kuadran I : Untuk setiapα lancip, maka [ 90 °−α ] akan
menghasilkan sudut sudut kuadran 1 dalam kuadran ini untuk besar
sudut (0-90), pada kuadran ini semua nilai [sin, cos, tan] positif
- Sudut relasi kuadran II : untuk setiap α lancip, maka 90 ° +α dan
180 °+ α , (90-180), pada kuadran ini nilai yang(+) yaitu sin dan cosec,
selain itu bernilai( -)
- Sudut relasi kuadran III : untuk setiap α lancip, maka ( 180 °+ α ) dan ¿)
akan menghasilkan sudut kuadran III, (180-270) pada kuadran ini
yang bernilai (+) adalah Tan dan Cotangen, selain itu bernilai (-)
- Sudut relasi kuadran IV : untuk setiap α lancip, maka 270 ° +α dan
360 °−α akan menghasilkan kuadran IV, (270-360) pada kuadran ini
nilai yang menghasilkan (+) adalah cos dan sec, selain itu (-)

1.4 Aturan Sinus


Aturan sinus adalah aturan yang berfungsi menghubungkan sisi dan sudut
segitiga, aturan ini dapat digunakan pada segitiga apapun dengan sisi dan
sudut berawalan yang diketahui.
Pada segitiga ACR di bawah dapat di peroleh sebuah persamaan

CR CR
Sin A = b →CR=b . sin A sin B=
a
→CR =a . sin B
Berdasarkan dua persamaan di atas dapat di simpulkan
a b
CR = CR b . sin A = a. sin B =
sin A sin B

Di peroleh sebuah aturan sinus yang menyatakan hubungan panjang sisi


dan sudut pada suatu segitiga
a b c
Aturan sinus : sin A = sin B = sin C

Rumus ini berguna menghitung sisi yang tersisa dari segitiga jika 2 sudut dan 1
sisinya diketahui, masalah umum dalam teknik triangulasi. Dapat juga
digunakan saat 2 sisi dan 1 dari sudut yang tak dilampirkan diketahui; dalam
kasus ini, rumus ini dapat memberikan 2 nilai penting untuk sudut yang
dilampirkan. Saat ini terjadi, sering hanya 1 hasil akan menyebabkan seluruh
sudut kurang daripada 180°; dalam kasus lain, ada 2 penyelesaian valid pada
segitiga. Timbal balik bilangan yang yang digambarkan dengan hukum sinus
(yakni a/sin(A)) sama dengan diameter d. Kemudian hukum ini dapat dituliskan
abc 2 abc
d= =
2 √ s (s−a)(s−b)(s−c) √ 2
( a +b + c ) +2 ( a 4 +b 4 +c 4 )
2 2 2

Dimana s merumpakan semi perimeter


(a+ b+c )
S=
2

- TURUNAN
segitiga dengan sisi a, b, dan c, dan sudut yang berlawanan A, B, dan C. garis
dari sudut C pada sisi lawannya c yang menonjol sekali dalam 2 segitiga siku
siku, dan sebut panjang garis ini h.

h h
dapat diamati bahwa: sin A = b dansin B=¿ a ¿

sin A sin B
kemudian h = b sin A = a sin B dan a = b melakukan hal yang sama
dengan garis yang di gambar kan antara sudut A dan sisi a akan menghasilkan
sin B sin C
=
b c

1.5 Aturan Cosinus


Aturan cosinus merupakan suatu persamaan yang memberikan hubungan
antara panjang sisi sisi segitiga dengan kosinus sudut pada segitiga
tersebut. Garis tinggi yang dibentuk dari sudut A

perhatikan segitiga ACD


x
Cos sudut C = (CD) / (AC) = b cos atau x=b cos sudut c
Dengan teorima phytagoras di peroleh lah
b2 = x2 + AD2 → AD2 = b2 – x2 ………………pers 1
perhatikan segitiga ABD
dengan teorima phytagoras di peroleh:
c2 = ( a-x2) + AD2 → c2 = ( a – x)2 + b2 – x2
→ c2 = a2 -2ax + x2 + b2 – x2
→c2 = a2 + b2 – 2ax ………………pers 2

Dari persamaan 1 dan 2 di peroleh : c2 = a2 + b2 – 2a + b cos sudut C …..pers 3


Garis tinggi yang di bentuk dari sudut B

Perhatikan segitiga BAE


Cos sudut A = (AE)/(AB) = y/c cos atau y = c cos sudut A …….pers 4
Dengan teorima phytagoras di peroleh:
C2 = y2 + BE2 → BE2 = c2 – y2
Perhatikan segitiga BEC
Dengan teorima phytagoras di peroleh:
a2 = ( b - y )2 + BE2 → a2 = (b -y)2 + c2 – y2
→ a2 = b2 – 2ay + y2 + c2 – y2
→ a2 = b2 + c2 – 2by………pers 5
Dari persamaan 4 dan 5 di peroleh :
a2 = b2 + c2 – 2b + c cos sudut A …….pers 6
Garis c yang di bentuk dari sudut C
Cos sudut B = (BF)/(BC) = z/a cos atau z = a cos sudut B... Pers 7
Dengan teorema Pythagoras diperoleh: a² = z2 + CF² → CF² = a² - z²
Perhatikan segitiga BEC :
Dengan teorema Pythagoras diperoleh:
a² = (b - y)² + CF² → b² = (a – z)2 + a² - z²
→ b2 = c² - 2cz + z² + a²-z2
→ b² = a² + c² - 2cz...pers 8
Dari persamaan (7) dan (8) diperoleh: b² = a + c² - 2c a cos sudut B..(9)
Rumus:
- HUKUM KOSINUS PERTAMA
a = b cos ϒ + c cos β
b = c cos α + a cos ϒ
c = a cos β + b cos α
- HUKUM KOSINUS KEDUA
a2 = b2 + c2 – 2bc cos α
b2 = a2 + c2 – 2ac cos β
c2 = a2 + b2 – 2ab cos ϒ
BAB II
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN NYA

2.1 Contoh Soal dan Penyelesaian 1.1


- nyatakan lah besar sudut berikut dalam derajat:
4
1) 9 rad=¿ .......................°

3
2) 10 π rad=¿......................°

penyelesaian:
4 4 360 °
- 9
rad= x
9 2π
4 180°
=9 x π
160°
= π

3 3 360 °
- 10
π rad= π x
10 2π
3 180°
= 10 π x π

= 54°

- nyatakan besar sudut berikut dalam ukuran radian:


3) 240° =..........................rad
4) 300° =..........................rad

Penyelesaian:

- 240° = 240 x 360
π 240 π 4
¿ 240 x = = π rad
180 180 3
2π π 300 π 5
- 300 °=300 x
180
=300 x = = π rad
180 180 3

- Nyatakan satuan putaran menjadi derajat

2 2
5) 3 putaran..............° 3
x 360 °=240°

2.2 Contoh Soal dan Penyelesaian 1.2


3
1) Hitunglah Cos α dan Tan α...........jika α sudut tumpul dan sin α = 5

3
Dik: sin α = 5 , α sudut tumpul (90 < α < 180) kuadran II

Dit: cos α dan tan α…………………


Jawab
y 3
- Sin α = r = 5 y = 3, r = 5
x2 + y2 = r2
x2 + 32 = 52
x2 + 9 = 25
x2 = 9 – 25
x2 = 16
x = ± √16
x=4 atau x=−4

karena yang diketahui sudut tumpul yaitu kuadran II jadi X = - 4


x −4
Cos α = r = 5
y 3
Tan α = x = −4
−4 3
Jadi jawaban dari Cos α dan Tan α adalah 5 dan −4
2) Hitunglah Sin α . Cos α....................jika α sudut lancip dan Sec α = 2
Dik: Sec α = 2, α sudut lancip (0 < α < 90) kuadran I
Dit: Sin α . Cos α.................
Jawab:
r 2
- Sec α = x = 1 =2 r = 2, x = 1
12 + y2 = 22
1 + y2 = 4
y2 = 3
y = ± √3
Sin α = r = √ , Cos α = r = 2
y 3 x 1
y = √ 3 atau y =−√ 3
2
karena yang diketahui sudut lancip yaitu kuadran I jadi y = √ 3
Sin α . Cos α = √ . = √
3 1 3
2 2 4
Jadi jawaban dari Sin α . Cos α adalah √
3
4

9
3) Hitunglah Sin α dan Sec α...........jika α sudut tumpul dan Cos α = 2

9
Dik: Cos α = 2 , α sudut tumpul (90 < α < 180) kuadran II

Dit: Sin α dan Sec α…………………


Jawab
x 9
- Cos α = r = 2 x = 9, r = 2
x2 + y2 = r2
92 + y2 = 22
81 + y2 = 4
y2 = 4 – 81
y2 = 77
y = ± √77
y= √ 77 atau y=−¿ √ 77

karena yang diketahui sudut tumpul yaitu kuadran II jadi Y = + √ 77


Sin α = r = √
y + 77
2
r 2
Sec α = x = 9

Jadi jawaban dari sin α dan sec α adalah √ dan 9


+ 77 2
2

4)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Pelaksanaan


Adapun proses pelaksanaan tradisi omed omedan sebagai berikut . inti
dari acara omed-omedan ini adalah peluk, cium, siram lalu tarik! Begitu
terus, berulang sampai semua pemuda dan pemudi Desa Sesetan
mendapatkan giliran. Kemudian dilanjutkan dengan pementasan Barong
Bangkung Jantan dan Betina. Setelah selesai, barulah kelompok peserta
memasuki pelataran Pura. Ada dua kelompok yang terlibat omed-
omedan, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Posisi laki-laki dan
perempuan pun dibuat saling berhadapan. Sebelum acara mulai, musik
gamelan pun dimainkan. Seorang sesepuh desa memberikan aba-aba agar
kedua kelompok saling mendekat. Begitu kedua kelompok ini mendekat,
peserta terdepan dari masing-masing kelompok akan saling gelut (peluk),
kemudian diman (cium), lalu siam (disiram air), dan peserta lainnya
ngedengin alias tarik menarik. Sementara, para penonton yang
menyaksikannya hanya bisa tertawa lepas menyaksikan keseruan acara
ini. Konon, tradisi Omed-omedan berasal dari warga Kerajaan Puri Oka
yang terletak di Denpasar Selatan. Para warga dulunya berinisiatif
membuat sebuah permainan tarik-menarik. Lama-kelamaan permainan ini
semakin menarik, sehingga berubah menjadi saling rangkul.
3.2 Keunikan Tradisi
Adapun keunikan dari tradisi omed omedan yaitu. Tradisi yang di
lakukan dengan cara peluk, cium, siram dan Tarik, sehingga tradisi itu
sering di sebut juga tradisi ciuman massal. Itulah alasan tradisi omed
omedan termasuk tradisi yang unik

3.3 Hasil Tradisi


Adapun [hasil manfaat] tradisi tersebut adalah memperkuat rasa Asah,
Asih, dan Asuh antar warga, khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kelompok kami terkait tradisi omed omedan
yaitu. Tradisi Omed- omedan memiliki hubungan yang erat dengan
rangkaian hari raya Nyepi karena didalam pelaksanaannya diharapkan
dapat meningkatkan rasa persaudaraan diantara warga Banjar Kaja,
sebagai ajang masima krama.

4.2 Saran dan Harapan


Adapun saran dan Harapan kami yaitu. Kami berharap agar tradisi
tersebut tetap lestari dan terjaga hingga kegenerasi selanjut nya dan
tradisi tersebut memiliki keunikan yang harus di lestarikan.

DAFTAR PUSTAKA
Informasi dari internet:
 https://www.denpasarkota.go.id/seni/tradisi-omed-omedan-budaya-
ciuman-yang-diwariskan-turun-temurun
 https://www.merdeka.com/travel/serunya-upacara-omed-omedan-
tradisi-unik-cari-jodoh-di-bali.html
 https://www.merdeka.com/travel/serunya-upacara-omed-omedan-
tradisi-unik-cari-jodoh-di-bali.html

Anda mungkin juga menyukai