Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SUDUT DAN UKURAN SUDUT


Dosen pengampu: ISRAQ MAHARANI,M.Pd

Disusun oleh:
DIAH AYU
RINA SARI
SITI ASIAH RANGKUTI
KELAS A
SEMESTER II
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH(UNIVA)

TA.2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
kami semuanya, sehingga kami berhasil dan telah menyelesaikan makalah ini dengan kerja sama
kelompok kami yang alhamdulillah selesai dan tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam pastilah kita selalu khususkan kepada Nabi Agung MUHAMMAD SAW. Semoga
kita semua diakui sebagai ummatnya dan utamanya kita semua mendapatkan Syafaatnya kelak kelak
di hari Akhir.

Kami menyadari bahwa makalah ini pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun akan selalu kami terima
sebagai mana mestinya demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga terselesaikanlah makalah ini, semoga ALLAH
SWT meridhai usaha kita dan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, demikian pengantar
makalah darikami dan atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

MEDAN,22 FEBRUARI 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover………………………………...………………...…….i
Kata pengantar…..…………………………………….….ii
Daftar isi……………………………………………...……iii
Bab I pendahuluan
A.Latar belakang masalah………………………....…..1
B.Rumusan masalah………………………….……...…1
C.Tujuan pembuatan makalah…………………………1
Bab II pembahasan
A.Defenisi sudut…………………………………………2
B.Sudut positif dan negative……………………….…..3
C.Ukuran sudut…………………………………….……3
D.Konvensi radian ke derajat………………….……….4
E. Konvensi derajat ke radian …………………….…....5
F. Sudut dalam menit detik……………………………..6
G.Hubungan antara putaran dan sudut……….....7
Bab III penutup
A.Keseimpulan………………….…………………...….8
Daftar pustaka………………………….…………...……9
BAB I

PENDHULUAN

1. Latar Belakang

Geometri (dari bahasa yunani, geo = bumi, metria = pengukuran) secara harfiah
berarti pengukuran tentang bumi, adalahcabangdarimatematika yang mempelajari hubungan
di dalamruang. Dari pengalaman, atau mungkin secaraintuitif, orang dapat mengetahui ruang
dari ciri dasarnya, yang di istilahkan sebagai aksiom dalam geometri. atatan paling awal
mengenai geometri dapat ditelusuri hingga kejaman Mesir kuno, peradaban Lembah Sungai
Indus dan bilonia.peradabanperadaban ini diketahui memiliki keahlian dalam drainaserawa,
irigasi,pengendalian banjir dan pendirian bangunan-bagunan besar. Kebanyakan geometri
Mesir kuno dan abilonia terbatas hanya pada perhitungan panjang segmen-segmen garis, luas,
dan volume. Geometri bidang datar terbagi atas beberapa macam antara lain :segitiga, persegi
panjang, persegi, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, trapesium dan lingkaran.
Sedangkan, geometri bidang ruang antara lain: balok, kubus, prisma tegak segitiga, limas
segiempat, tabung, kerucut, dan bola.

B. Rumusan Masalah

A. Apakah pengertian dari sudut?


B. Apakah sudut positif dan sudut negative?
C. Berapakah ukuran sudut?
D. Berapakah ukuran radian dan drajat?

C.Tujuan penyusunan makalah

untuk memenuhi tugas mata kuliah Triggonometri adalah untuk mengatahui teori
perhitungan matematis geometri serta pemanfaatannya dalam bidang radiologi.. atasan
Masalah Karena banyaknya perhitungan matematika yang digunakan dalam bidang radiologi
maka penulis hanya akan membahas mengenai geometri dan pemanfaatannya dalam bidang
radiologi.
BAB II
PEMBAHASAN

1.Defenisi Sudut

Sebuah sudut dibentuk ketika dua garis yang berbeda bertemu di satu titik. Pada wikipedia
Sudut (geometri)) disebutkan "dalam geometri sudut adalah besaran rotasi suatu ruas
garis dari satu titik pangkalnya ke posisi yang lain". Selain itu, dalam bangun dua dimensi
yang beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus
yang saling berpotongan.

Ruas garis OA diputar terhadap titik O ke garis OB sehingga diperoleh sudut AOB dan dapat
ditulis dengan ∠AOB.

2.Sudut Positif dan Sudut Negatif

Untuk mengukur sudut dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam yang disebut dengan
sudut positif, sedangkan jika pengukuran dilakukan searah jarum jam maka dituliskan sudut
negatif.

Jadi besar sudut itu selalu positif, jika ada sudut yang dituliskan negatif, itu bukan besar sudut
yang sebenarnya, hanya cara mengukurnya yang dilakukan berbeda.
Misalnya tertulis sudut ∠AOB=−30∘, sudut sebenarnya adalah ∠AOB=360∘−30∘=330∘.

3.Ukuran Sudut

Berdasarkan ukurannya, sudut dibagi dalam beberapa jenis yaitu:

 sudut 0∘

 , pada sudut nol derajat tidak terdapat perputaran;


 sudut 90∘
 sering juga disebut dengan sudut siku-siku, sudut yang terbentuk dari seperempat
putaran;
 sudut 180∘
 , sudut yang terbentuk dari setengah putaran;
 sudut 360∘
 , sudut yang terbentuk dari satu putaran penuh;
 sudut lancip, sudut yang besarnya diantara 0∘ dan 90∘
 sudut tumpul, sudut yang besarnya diantara 90∘ dan 800∘
 sudut refleks, sudut yang besarnya diantara 180∘ dan 360∘

Pengukuran sudut umumnya ditulis dalam satuan derajat dan satuan radian. Tetapi ada
juga ukuran sudut yang lebih kecil dari ukuran derajat, yakni ukuran menit yang
dilambangkan dengan petik tunggal (') dan ukuran detik yang dilambangkan dengan petik
ganda ("). Sistem ukuran ini dikenal sebagai sistem seksagesinal.

Ukuran sudut dalam derajat, menit dan detik mempunyai hubungan sebagai berikut:

 putaran = 360∘ atau 1∘=1360


 putaran;
 12 putaran = 180∘ atau 2∘=1180
 putaran;
 14 putaran = 90∘ atau 4∘=190
 putaran;
 1 derajat = 60 menit ditulis 1∘=60′ atau 1′=160∘
 1 menit = 60 detik ditulis 1′=60′′ atau 1′′=160′
dari ukuran satuan di atas kita peroleh 1 derajat = 3600 detik ditulis 1∘=3600′′ atau 1′
′=13600∘

4. Derajat dan Radian


Secara umum, ada dua satuan yang digunakan dalam pengukuran sudut, yaitu derajat (°) dan radian
(rad). Adapun hubungan antara keduanya adalah sebagai berikut :
Pertanyaannya adalah darimana angka-angka tersebut didapatkan. Untuk menjawab pertanyaan ini,
kita dapat memulai dari definisi berikut.

Satu radian didefinisikan sebagai besar sudut pusat yang panjang busurnya sama dengan jari-jari.

Untuk menemukan hubungan radian dan derajat, kita dapat menggunakan konsep perbandingan
sudut pusat dan panjang busur. sudutpusat360∘=panjangbusurkeliling
sudut pusat = 1 rad
panjang busur = r
keliling = 2πr

Dengan menggunakan perbandingan diatas 1rad360∘=r2πr


Jika disederhanakan akan diperoleh persamaan πrad=180∘
Jika kedua ruas pada persamaan diatas dibagi π, akan diperoleh 1rad=180∘π≈57,29∘
dan jika kedua ruas dibagi 180, akan diperoleh 1∘=π180rad≈0,02rad

Konversi Radian ke Derajat

Karena 1 rad = 180∘π, untuk mengubah x radian ke derajat dapat dilakukan dengan mengalikan x
dengan 180∘π, ditulis xrad=x⋅180∘π
Contoh 1
Ubahlah  sudut-sudut berikut dalam derajat
a.  π3 rad = ... °
b.  4π rad = ... °

 Jawab :
a.  π3 rad  =  π3 . 180∘π  =  60°
b.  4π rad  =  4π . 180∘π  =  720°

Konversi Derajat ke Radian

Karena 1° = π180 rad, untuk mengubah x derajat ke radian dapat dilakukan dengan mengalikan x
dengan π180 rad, ditulis x∘=x⋅π180rad
Contoh 2 

Ubahlah sudut-sudut berikut dalam radian

a. 30° = ... rad

b. 270° = ... rad

Jawab :
a.  30°  =  30 . π180

rad  =  π6 rad
b.  270°  =  270 . π180 rad  =  3π2 rad

Sudut dalam Derajat Menit Detik

Pengukuran sudut dari jarak yang sangat jauh seperti pengukuran garis lintang dan garis bujur
ataupun pengukuran di bidang astronomi, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Untuk itu hasil
pengukuran dapat berupa derajat desimal.
Sudut dalam derajat desimal biasa ditulis dalam bentuk derajat (°) menit (') dan detik (''), yang sering
disebut dengan DMS (Degree Minute Second). Sebagai contoh 47°15' 45'' dibaca 47 derajat 15 menit
45 detik.

Satu derajat didefinisikan sebesar 60 menit, ditulis 1∘=60′ Satu menit didefinisikan sebesar 60 detik,
ditulis 1′=60′′
Untuk mengubah derajat desimal ke bentuk Derajat Menit Detik atau sebaliknya, dapat disimak pada
contoh berikut.

Contoh 3
Ubahlah sudut 35,12° ke dalam bentuk derajat menit dan detik

Jawab :
35,12° = 35° + 0,12°
35,12° = 35° + 0,12 (60')
35,12° = 35° + 7,2'
35,12° = 35° + 7' + 0,2'
35,12° = 35° + 7' + 0,2 (60'')
35,12° = 35° + 7' + 12''
35,12° = 35°7'12''

Contoh 4
Ubahlah sudut 47°15'45'' ke dalam bentuk derajat desimal

Jawab :
47°19'12'' = 47° + 19' + 12''
47°15'45'' = 47° + 19' + 12(160)′
47°15'45'' = 47° + 19' + 0,2'
47°15'45'' = 47° + 19,2'
47°15'45'' = 47° + 19,2(160)∘
47°15'45'' = 47° + 0,32°
47°15'45'' = 47,32°

Hubungan Putaran dengan Besar Sudut

Besar sudut yang dibentuk dalam satu putaran adalah 360°, dapat ditulis 1putaran=360∘sehingga
1∘=1360putaran
Contoh 5
Selesaikan persamaan berikut
a.  34 putaran = ... °
b.  45° = ... putaran
c.  2 putaran = ... rad
d.  π3 rad = ... putaran

Jawab :
a.   34 putaran  =  34 . 360°  =  270°

b.   45°  =  45 . 1360 putaran  =  18 putaran

c.   2 putaran  =  2 . 2π rad  =  4π rad

d.   π3 rad  =  π3 . 12π putaran  =  16 putaran


BAB III PENUTUP

A. KESEIMPULAN
sudut adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik pangkalnya ke posisi
yang lain". Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan, sudut dapat pula
diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling
berpotongan.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/70830444-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-b-
tujuan-d-rumusan-masalah.html

https://smatika.blogspot.com/2017/01/satuan-ukuran-sudut-derajat-dan-
radian.html

https://www.defantri.com/2008/08/defenisi-sudut-jenis-sudut-ukuran-
sudut.html

https://mamikos.com/info/contoh-kata-pengantar-makalah-yang-baik-dan-
benar-lengkap-singkat/

Anda mungkin juga menyukai