Trigonometri
KOTA SINGKAWANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Modul ini dengan baik dan tepat waktu.
Modul ini disusun untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa jurusan
Pendidikan Matematika yaitu mata kuliah Trigonometri
Kami menyadari bahwa modul ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan ilmu
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari dosen,
teman-teman, serta pihak lainnya yang bisa membantu kami dalam kesempurnaan modul ini.
Semoga modul ini dapat membuat para pembaca paham mengenai Trigonometri yang akan
dijelaskan sehingga ilmu dan pengetahuan pembaca dapat bertambah.
Penulis
DAFTAR ISI
MODUL....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Pengertian Trigonometri..............................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
1. Sudut dan ukurannya...................................................................................................5
2. Fungsi trigonometri....................................................................................................12
3. Perbandingan dan nilai trigonometri pada sudut istimewa dan sudut berelasi...15
4. Koordinat kartesius dan koordinat kutub................................................................19
5. Grafik fungsi trigonometri.........................................................................................24
6. Identitas trigonometri.................................................................................................31
- identitas untuk jumlah dan selisih sudut
- identitas untuk penjumlahan dan pengurangan dua buah sudut
- identitas untuk peerkalian dua buah sudut
7. Persamaan dasar dan persamaan kuadrat...............................................................38
8. Aturan sinus dan cosinus dalam segitiga..................................................................43
BAB III....................................................................................................................................47
Penutup...................................................................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Trigonometri
Trigonometri adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari hubungan antara sisi
dan sudut pada segitiga. Hubungan ini biasanya dinyatakan sebagai perbandingan sinus,
kosinus, dan tangen. Melalui perbandingan ini, kita dapat dengan mudah menentukan
panjang sisi segitiga meskipun hanya diketahui panjang salah satu sisi dan sudutnya saja.
Sudut Trigonometri
Sudut trigonometri adalah sudut yang sudutnya diukur dalam derajat.Sudut
trigonometri dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu sudut istimewa dan sudut umum
. Sudut istimewa adalah sudut yang nilainya antara 0 ° sampai 90° .Sudut istimewa memiliki
nilai trigonometri yang tetap
. Sudut umum adalah yang nilainya lebih besar dari 90 ° .Sudut umum memiliki nilai
trigonometri yang berubah-ubah tergantung pada kuadrannya
Fungsi Trigonometri
Fungsi trigonometri adalah fungsi yang menghubungkan antara sudut dan sisi pada
segitiga.Fungsi treigonometri yang paling umum digunakan adalah sinus,kosinus dan tangen
. Sinus (sin) adalah perbandingan antara sisi miring (s) dengan hipotenusa (h) pada segitiga
siku-siku
. Kosinus (cos) adalah perbandingan antara sisi depan (a) dengan hipotenusa (h) pada segitiga
siku-siku
. Tangen (tan) adalah perbandingan antara sisi miring (s) dengan sisi depan (a) pada segitiga
siku-siku
BAB II
A. Sudut dan Ukurannya
Istilah trigonometri berasal dari dua kata bahasa, yakni “trigonos” dan “metron”. Trigonos
artinya segitiga dan metron artinya ukuran. Trigonometri berarti salah satu unit dari
Matematika yang menjelaskan tentang ukuran-ukuran segitiga meliputi besaran sudut,
besaran sisi, sudut, dan fungsi trigonometri.
Sudut dapat didefinisikan sebagai suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah ruas garis yang
titik pangkalnya sama. Besar sudut dapat diukur, dan biasanya menggunakan satuan derajat
(°). Perhatikan gambar berikut!
Sudut AOB
Jika ruas garis OA dirotasikan (diputar) berlawanan arah dengan jarum jam dengan pusat
rotasi titik O, maka OA akan menempati OB. Sehingga terbentuklah sudut O yang dapat
dituliskan dengan simbol atau . Ruas garis OA dan OB disebut kaki sudut,
sedangkan titik O disebut sebagai titik sudut.
Besaran suatu sudut dapat dinyatakan dengan simbol θ (theta), α (alpha), β (beta), atau γ
(gamma). Selain simbol tersebut, bisa juga menggunakan huruf kapital seperti A, B, C, D, O,
dan sebagainya. Sudut akan bertanda positif (+) jika rotasi (putaran) berlawanan arah jarum
jam. Dan sudut akan bertanda negatif (-) jika arah rotasi (putaran) searah dengan jarum jam.
Sudut lancip mempunyai nama lain dalam bahasa Inggris berupa acute angle. Semua segitiga
yang memiliki sudut kurang dari 90 derajat, maka segitiga itu memiliki sudut lancip. Sudut
lancip biasanya ditemukan pada segitiga, jajaran genjang trapesium, dan lain-lain. Jika
menggunakan lambang matematika dapat dilihat di bawah ini.
2. Sudut siku-siku
Sudut siku-siku dalam bahasa Inggris biasanya dikenal dengan sebutan tight angle. Jika ada
sebuah segitiga yang memiliki sudut sudut tepat 90 derajat, maka segitiga itu dinamakan
segitiga siku-siku.
3. Sudut tumpul
Sudut tumpul dalam bahasa Inggris biasanya dikenal dengan sebutan obtuse angle. Sebuah
segitiga yang salah sudutnya memiliki sudut lebih besar dari 90 derajat, maka segitiga
tersebut dinamakan segitiga tumpul. Segitiga yang memiliki sudut tumpul adalah segitiga
sama kaki dan segitiga sama panjang. Jika menggunakan lambang matematika dapat dilihat
di bawah ini.
90 derajat < x < 180 derajat (x adalah besaran sudut yang diukur).
4. Sudut lurus
Meskipun sudut lurus seperti garis lurus, tetapi sudut ini sangat berbeda dengan sudut dengan
0 derajat. Sudut lurus dalam bahasa Inggris memiliki nama lain, yaitu straight angle.
5. Sudut refleks
Sudut refleks adalah sudut yang mempunyai besaran sudut mulai dari 180 derajat hingga
kurang dari 360 derajat. Dengan besaran sudut yang dimiliki oleh sudut refleks, maka bisa
dikatakan bahwa besaran sudut ini lebih besar dari sudut tumpul, sudut siku-siku, dan sudut
lancip. Dinamakan sudut refleks karena sudut ini merupakan refleksi dari sudut tumpul. Jika
menggunakan lambang matematika dapat dilihat di bawah ini.
180 derajat < x < 360 derajat (x adalah besaran sudut yang akan diukur)
Ukuran Derajat dan Putaran
Unit yang paling umum untuk mengukur sudut adalah derajat. Besar sudut satu putaran penuh
lingkaran adalah 360°. Artinya, dalam 1 putaran ada 360°.
1° =
Contoh Soal:
1. 30° = …… putaran
Ingat, putaran.
° 1
Maka, 30 =30 × putaran
360
° 1
30 = putaran.
12
2. 60° = …… putaran
Ingat, putaran.
1
Maka, 60 °=60 × putaran
360
1
60 °= putaran.
6
Contoh Soal:
1 1 °
Maka, putaran = ×360
2 2
' 1°
1= or 60' = 1°
60
1° 1°
1'= = or 60' '=1'
60 3600
Contoh soal:
5.Nyatakan ukuran sudut dibawah ini kedalam bentuk derajat, menit dan detik
Satu radian dapat didefinisikan sebagai besar sudut pusat lingkaran yang panjang
busurnya sama dengan jari-jari lingkaran. Ukuran radian biasa dituliskan dengan rad.
Sudut AOB merupakan sudut pusat. . Pada gambar lingkaran di atas, jika
panjang busur AB = OB = OA = r, maka:
Jika panjang busur tidak sama dengan jari-jari, maka cara menentukan besar sudut tersebut
dalam satuan radian dapat dihitung menggunakan perbandingan:
Jika 1 putaran penuh, maka panjang busur akan sama dengan keliling lingkaran.
Hubungan Satuan derajat dengan radian
Contoh Soal:
6.Ubahlah sudut berikut ke dalam satuan radian!
60° = …. rad
Ingat,
° 1
Maka, 60 =60 × πrad
180
° 1
60 = πrad
3
Contoh Soal:
2
πrad=…
3
Ingat,
2 2
Maka, πrad= ×180 °
3 3
2
πrad=¿ 120°
3
B.Fungsi Trigonometri
AB
sin α =
AC
Sinus α memiliki kebalikan yang disebut cosecan α. Secara matematis, cosecan α dinyatakan
sebagai berikut.
1 AC
csc α =¿ = ¿
sin α AB
BC
cos α=
AC
Sama seperti sinus α, cosinus α juga memiliki kebalikan yang disebut secan α atau biasa
disingkat sec α. Secara matematis, sec α dinyatakan sebagai berikut.
1 AC
sec α= =
cos α BC
AB
tan α =
BC
Tan α juga memiliki kebalikan yang disebut cotangen α atau biasa disingkat cot α. Secara
matematis, cot α dinyatakan sebagai berikut.
1 BC
cot α = =
tan α AC
Contoh Soal:
a 12
cos α= =
c 13
a 12
tan α = =
b 5
c 13
csc α = =
a 12
c 13
sec α= =
b 5
b 5
cot α = =
a 12
2.Diketahui sudut △ BAC dari soal adalah b = 1 dan c = 2 ,Maka berapakah a pada
perbandingan ini?
Jawab:
Y
Fungsi dan identitas trigonometri adalah perbandingan
sisi-sisi segitiga siku-siku. Fungsi dasar trigonometri B(x,y)
adalah sinus, cosinus, tangen, kotangen, secan, dan r
cosecan. Fungsi trigonometri adalah fungsi dari sebuah y
sudut yang digunakan untuk menghubungkan antara
sudut-sudut dalam suatu segitiga dengan sisi-sisi
segitiga tersebut.
oθ X X
y 1 r
sin θ= csc θ= =
r sin θ y
x 1 r
cos θ= sec θ= =
r cos θ x
y 1 x
tanθ= cot θ= =
x tan θ y
° 1
cos 60 =¿ dan Kuadran I Karena 0° ≤ x ≤ 90°
2
Jawab:
1
sin 45 =
°
√ 2 dan Kuadran I Karena 0° ≤ x ≤ 90°
2
C. Perbandingan dan nilai trigonometri pada sudut istimewa dan sudut berelasi
Oleh karena pada gambar di atas, titik M (x1, y1) adalah bayangan dari titik K (x, y) oleh
pencerminkan terhadap garis y = x, maka
( i ) < POK = α
( ii ) < POM = 90°−α
( iii ) x 1 = y
( iv ) y 1 = x
Dengan demikian, relasi antara sudutα dengan sudut (90 °−α) atau adalah sebagai berikut:
1. sin ( 90 °−α ) = cos α
2. cos (90 °−α ) = sin α
3. tan ( 90° −α ) = cot α
Relasi antara sudut α dengan sudut (180 °−α ) adalah sebagai berikut.
y
1. sin (180 °−α) = = sin α
r
−z
2. cos (180 °−α ) = = −cos α
r
y
3. tan(180 °−α ) = = −tan α
−x
r
4. scs(180° −α ) = = csc α
y
r
5. sec (180 °−α ) = = −sec α
−x
−x
6. cot (180° −α ) = = −cot α
y
Berdasarkan gambar diatas, relasi antara sudut α dengan (90 ° +α ) adalah sebagai berikut.
x
1. sin(90 °+ α ) = = cos α
y
−y
2. cos ( 90° + α ) = = −sin α
r
x
3. tan(90 ° +α ) = = −cot α
−y
r
4. csc(90 °+ α) = = sec α
x
r
5. sec (90 °+α ) = = −csc α
−y
−y
6. cot ( 90 ° +α ) = = −tan α
x
3.Perbandingan Trigonometri di Kuadran III
Relasi antara sudut α dengan sudut (180 °+α ) adalah sebagai berikut.
−y
1. sin (180 °+ α ) = = −sin α
r
−x
2. cos (180 °+α) = = −cos α
r
−y
3. tan (180 ° +α ) = = tan α
−z
r
4. csc (180 °+ α) = = −csc α
−y
r
5. sec (180 °+α ) = = −sec α
−z
x
6. cot (180 °+ α ) = = cot α
y
Berdasarkan gambar diatas, relasi antara sudutα dan sudut (270 °+α )
adalah sebagai berikut:
−x
1. sin (270+α)° = = −cos α
r
y
2. cos (270+ α )° = = sin α
r
−x
3. tan (270+ α)° = = −cot α
y
r
4. csc (270+α ) ° = = −sec α
−x
r
5. sec (270+ α )° = = csc α
y
y
6. cot (270+α )° = = −tan α
−x
5.Sudut α berelasi dengan sudut (−α )
Contoh Soal:
1.Hitunglah nilai dari sin 120°
Jawab:
1
sin 150° = sin (90° + 30° ) = cos 30° = √3
2
2.Hitunglah nilai tan 240°
Jawab:
Jawab:
° ° −1
cos 210 = cos (180° + 30° ) =−cos 30 =
2
4.Hitunglah nilai cos 330°
Jawab:
1
cos 330° = cos (360°−30 ° ¿ = cos 30 ° = √3
2
5. Hitunglah nilai tan 300°
Jawab:
Istilah "absis" dan "ordinat" sering digunakan dalam konteks geometri koordinat. Absis
mengacu pada koordinat horizontal suatu titik dalam sistem koordinat dua dimensi, biasanya
dilambangkan dengan koordinat x. Sebaliknya, ordinat mengacu pada koordinat vertikal
suatu titik, biasanya dilambangkan dengan koordinat y.
B.Koordinat Kutub(Polar)
dalam suatu bidang terdiri dari satu titik tetap O
yang disebut titik asal atau titik kutub dan sebuah
garis berarah yang bermula dari titik asal tersebut,
yang disebut dengan sumbu kutub. Dalam
koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam
pasangan (r, θ), di mana r adalah jarak titik P ke
titik asal, dan θ adalah sudut dari sumbu kutub ke
garis OP. Bilangan r disebut koordinat radial dan q
disebut koordinat angular atau sudut kutub dari P.
Sudut dinyatakan dalam angka positif jika diukur
berlawanan jarum jam dan dinyatakan dengan
angka negatif jika diukur searah jarum jam.
>Untuk menyatakan koordinat Kartesius (x,y) ke koordinat Kutub (r,α ¿ dapat digunakan
rumus berikut:
r =√ x + y
2 2
y
tan α = atau α =¿ arc tan¿
x
y
sin α = atau α =¿ arc sin ¿
r
x
cos α= atau α =¿ arc cos ¿
r
>Untuk menyatakan koordinat Kutub (r,α ¿ ke koordinat Kartesius (x,y) dapat digunakan
rumus berikut:
x=r . cos α
y=r . sin α
D.Contoh Soal
1.Nyatakan Koordinat Kartesius ke dalam bentuk Koordinat Kutub dari titik (-5,-5)
Diketahui: y
tan α =
x
x = -5
−5
y = -5 tan α =
−5
Ditanya:
tan α = 1
(r,α )?
α =¿ arc tan(1)
Jawab:
α =¿ 45 ∘
r =√ x 2 + y 2 Jadi titik Koordinat Kutub nya adalah
r = √ 25+25
r = √ 50
r= 5√ 2
2.Nyatakan Koordinat Kutub ke dalam bentuk Koordinat Kartesius dari titik (8,60∘)
Diketahui:
r = 8 dan α =60°
Ditanya :
(x,y)?
Jawab:
x=r . cos α
x = 8 . cos 60 °
1
x=8.
2
x=4
y=r . sin α
y = 8 . sin 60 °
1
y=8. √3
2
y = 4√ 3
Jadi titik Koordinat Kartesius nya adalah (4, 4√ 3 ¿
3.Nyatakan Koordinat Kartesius ke dalam bentuk Koordinat Kutub dari titik (3,4)
Diketahui:
x = 3 dan y = 4
Ditanya:
(r,α )?
Jawab:
r =√ x 2 + y 2
r = √ 32 +4 2
r = √ 9+16
r = √ 25
r=5
y
sin α =
r
4
sin α =
5
4
α =¿ arc sin
5
α =¿ 53 , 13°
Diketahui:
r = 12 dan α =30°
Ditanya :
(x,y)?
Jawab:
x=r . cos α
x = 12 . cos 30 °
1
x = 12 . √3
2
x = 6√ 3
y=r . sin α
y = 12 . sin 30 °
1
y = 12 .
2
y=6
Jadi titik Koordinat Kartesius nya adalah (6√ 3,6)
5.Nyatakan Koordinat Kartesius ke dalam bentuk Koordinat Kutub dari titik (-2,2√ 3)
Diketahui:
x = -2 dan y = 2√ 3
Ditanya:
(r,α )?
Jawab:
r =√ x 2 + y 2
r = √ (−2)2 +¿ ¿ ¿
r = √ 4 +12
r = √ 16
r=4
x
cos α=
r
−2
cos α=
4
1
α =¿ arc cos−
2
α =¿ 120°
Grafik y = sin x
GRAFIK FUNGSI F(x) = Cos x
Sketsalah grafik y = cos x dengan batasan
{x|0°≤ x ≤ 360°, xєR }!
Dengan cara yang sama seperti sebelumnya pada langkah-langkah membuat grafik sin x,
maka akan diperoleh grafik cos x.
1. Buat tabel untuk nilai x dan nilai y=cos x
Grafik y = cos x
Grafik y = tan x
Contoh soal
1. gambarkan grafik fungsi y = 2 cos 2x, x ∈ [0o, 360o]
Jawab :
x 0° 30° 45° 60° 90° 120° 135° … 360°
y 2 1 0 -1 -2 -1 0 … 2
2. Gambarlah grafik fungsi f(x)= ½ sin x dan f(x) = -2 sin x dalam Interval
0 ° ≤ x ≤360 °
Jawab :
Posisi titik P, Q, R dan S terletak pada koordinat kartesius, dengan PR = QS, sehingga
PR2 = QS2. Misalkan titik P = (xp, yp) dan titik R = (xr, yr), maka jarak antara titik P ke
titik R dirumuskan sebagai berikut:
PR2 = (xp - xr)2 + (yp - yr)2 (Rumus jarak antara dua buah
titik)
y
R (.xr.. , ..yr.. ) = cos (.α+β) , sin ( α+β )
Gambar A
Untuk mengisi isian yang ada di gambar A perhatikan penjelasan berikut:
Diketahui ∠POQ = α, dan pada ∠POQ berlaku fungsi trigonometri:
yq xq
sin α = cos α=
r r
y q =sin α . r=sin α .1=sin α x q=cos α . r=cos α .1=cos α
Dari penjelasan tersebut, maka diperoleh: ( x q , y q ¿=¿, sin α ¿
Jika ∠POR = α + β, dan pada ∠POR berlaku fungsi trigonometri, maka tentukan titik
R!
Jika ∠POS = - β, dan pada ∠POS berlaku fungsi trigonometri, maka tentukan titik S!
Dari uraian tersebut, maka isilah isian titik-titik pada di bawah ini:
PR2 = QS2
=cos2α-2cosα.cos2β+sin2α+2
1-2cosα+β+cos2α+β+sin2(α+β) =sinαsinβ+sin2β
=cos2α-2 cosαcosβ+cos2β+sin2α+2
1-2cosα+β+1 = cosαcosβ+2αsinβ
=cos2α+sin2α+cos2β+sin2β-2 =
1-2cosα+β+1 = 1+1-2cosαcosβ+2sinαsinβ
2-2cosα+β = 2-2cosαcosβ+2sinαsinβ
Untuk bentuk cos (α – β), dapat diubah terlebih dahulu ke bentuk cos (α + (-β)), sehingga:
cos (α – β) = cos [α + (-β)]
cos (α – β) =cosαcos(-β)-sinαsin(-β)
cos (α – β) =cosαcosβ+sinαsinβ
Sedangkan Untuk menentukan rumus sin (α - β), terlebih dahulu diubah menjadi bentuk:
sin (α-β) = sin [α + (-β)] (Gunakan rumus sin (α + β)
sin (α-β) = cos90° -α-β
sin (α-β) = sinαcos(-β)-cosαsin(-β)
sin (α-β) = sinαcosβ+cosαsinβ
Sedangkan Untuk menentukan rumus tan (α - β), terlebih dahulu diubah menjadi bentuk:
tan (α - β) = tan [α + (-β)]
tan (α - β) =sin(α −β ¿ cos (α −β)
tan (α - β) = sinαcosβ-cosαsinβcosαcosβ+sinαsinβ
tan (α - β) = sinαcosβ-cosαsinβcosαcosβ+sinαsinβx1cosαcosβ1cosαcosβ
1. Sin A + Sin B
Pembuktian:
Misalkan
x+y=A x-y = B
A+B = x+y+x-y A+B = x+y-x+y
A+B=2x A-B = 2y
A+B2=x A-B2 =y
Sin A + sin B = 2 sin A+B cos A-B2
Sin (x+y) = sin x cos y + sin y cos x
sin ( x− y ) =sin x cos y −sin y cos x ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
2. Sin A- Sin B
Pembuktian:
Misalkan
x+y = A x-y = B
A+B = x+y+x-y A-B = x+y-x+y
A+B = 2x A-B = 2y
A+B2 = x A-B2 =y
Sin A + sin B = 2 sin A+B2 cos A-B2
sin ( x + y )=sin x cos y +sin y cos x ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
3. Cos A + Cos B
Pembuktian:
Misalkan
x + y =A x-y = B
A+B = x+y+x-y A-B= x+y-x+y
A+B = 2x A-B = 2y
A+B2=x A-B2=y
Cos A + cos B = 2 cos A+B2 cos A-B2
cos ( x + y ) =cos x cos y−sin x sin y ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
4. Cos A – Cos B
Pembuktian:
Misalkan
x+y=A x-y =B
A+B =x+y+x-y A-B= x+y-x+y
A+B=2x A-B = 2y
A+B2=x A-B2=y
cos A- cos B= 2 cos A+B2 cos A-B2
cos(x+y)= cos x cos y – sin x sin y
cos ( x− y )=cos x cos y +sin x sin y ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
1. Sin A . Sin B
Pembuktian:
Cos (A-B) = cos A cos B + sin A sin B
cos ( A+ B)=cos A cos B – sin A sin B ¿ ¿
12¿
2.Cos A . Cos B
Pembuktian:
Cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
cos ( A+ B )=cos A cos B−sin A sin B ¿ ¿ ¿
12[sin (A-B) + cos(A+B) = cos A cos B
3.Sin A . Cos B
Pembuktian :
Sin (A-B)= sin A cos B – sin B – sin B cos A
sin ( A+ B )=sin A cos B−sin B cos A ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
12[sin (A-B) + sin (A+B) = sin A sin B
Contoh Soal:
1.sin ( 60° −90 ° )=¿ ¿ sin 60 ° cos 90 °+cos 60 ° sin 90 °
1 1 1
=¿ √ 3 x 0 + ×1=
2 2 2
2. cos (30° + 45° ) = cos 30° cos 45° - sin 30° sin 45°
1 1 1 1 1 1 1
=¿ √ 3× √2 + × √ 2 = √ 6 + √ 2 = ¿ +√ 2 ¿
2 2 2 2 4 4 4
3.Buktikan bahwa sec4 α - sec2 α = tan4 α + tan2 α.
Jawab:
sec4 α - sec2 α = tan4 α + tan2 α
⇒ sec2 α (sec2 α - 1) = tan2 α (tan2 α + 1)
⇒ sec2 α (tan2 α) = tan2 α (sec2 α)
sec2 α . tan2 α = sec2 α . tan2 α
Jadi, sec4 α - sec2 α = tan4 α + tan2 α = sec2 α . tan2 α.
TERBUKTI
4. Tentukan nilai dari (sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α.
Jawab:
Karena keterbatasan ruang dan pengkodean, jadi soal di atas dikerjakan masing-masing agar
tidak terlalu panjang.
(sin α - cos α)2 = sin2 α - 2 sin α. cos α + cos2 α
⇒ (sin α - cos α)2 = sin2 α + cos2 α - 2 sin α. cos α
⇒ (sin α - cos α)2 = 1 - 2 sin α. cos α
Selanjutnya :
(sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α = 1 - 2 sin α. cos α + 2 sin α cos α
⇒ (sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α = 1
Jadi, (sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α = 1.
5.Buktikan Bahwa 3 cos2 α - 2 = 1 - 3 sin2 α !
Ingat bahwa sin2 α + cos2 α = 1, maka 3 sin2 α + 3 cos2 α = 3.
Dari 3 sin2 α + 3 cos2 α = 3, maka 3 cos2 α = 3 - 3 sin2 α.
⇒ 3 cos2 α - 2 = 1 - 3 sin2 α
⇒ 3 - 3 sin2 α - 2 = 1 - 3 sin2 α
⇒ 1 - 3 sin2 α = 1 - 3 sin2 α.
Persamaan identitas
Persamaan identitas adalah persamaan yang nilai fungsi trigonometrinya selalu sama, tanpa
bergantung pada nilai variabelnya. Beberapa persamaan identitas trigonometri yang sering
digunakan adalah sebagai berikut:
sin^2 x + cos^2 x = 1
sin x
tan x =
cos x
cos x
cot x =
sin x
Contoh persamaan identitas:
sin^2 x + cos^2 x = 1
sin x
tan x =
cos x
Persamaan pergeseran sudut
Persamaan pergeseran sudut adalah persamaan yang nilai fungsi trigonometrinya mengalami
pergeseran sudut. Pergeseran sudut dapat berupa pergeseran sebesar k x 90° atau pergeseran
sebesar k x 360°.
Contoh persamaan pergeseran sudut:
sin (x - 90°) = cos x
cos (x + 180°) = -cos x
tan (x + 270°) = -cot x
Persamaan kuadrat trigonometri adalah persamaan trigonometri yang variabelnya berpangkat
dua. Persamaan kuadrat trigonometri dapat dipecah menjadi dua persamaan linear
trigonometri dengan menggunakan rumus berikut:
x = (-b ± √(b^2 - 4ac)) / 2a
a adalah koefisien x^2
b adalah koefisien x
c adalah konstanta
Contoh persamaan kuadrat trigonometri:
sin^2 x - 3 sin x + 2 = 0
cos^2 x - 2 cos x + 1 = 0
Penyelesaian persamaan trigonometri dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
Pemfaktoran
Substitusi
Pola trigonometri
Gambar
Pilihan cara penyelesaian persamaan trigonometri tergantung pada bentuk persamaannya.
Contoh Soal 2
2 cos 3xº = 1
1
⇒ cos 3xº =
2
⇒ cos 3xº = cos 60°
Maka:
3x₁ = 60°+ k.360°
⇒ x₁ = 20°+ k.120°
⇒ x₁ = {20,140}
3x₂ = -60° + k.360°
⇒ x₂ = -20° + k.120°
⇒ x₂ = {100°}
Jadi, diperoleh himpunan penyelesaian HP (20°, 100°, 140°)
Contoh Soal 3
Tentukanlah penyelesaian persamaan dari tan x = √3 pada interval 0 ≤ x ≤ 360º :
Jawab:
tan x = √3
180°
x1 = tan + k . 180º
3
180
x1 = + k . 180º
3
180°
Untuk k = 0 ⇒ x1 = = 60º
3
720°
Untuk k = 1 ⇒ x2 = = 240º
3
Jadi penyelesaian dari persamaan tangen tersebut adalah x = {60º , 240º}.
Contoh Soal 4
Tentukan himpunan penyuelesaian sin 4x + sin 2x = 0 untuk 0 ≤ x ≤ 360
Jawab
sin 4x + sin 2x = 0
1 1
2 sin (4x+2x) cos (4x-2x) = 0
2 2
2 sin 3x cos x = 0
Sin 3x cos x = 0
Sin 3x = 0 atau cos x = 0
Maka sin 3x = 0 diperoleh
3x = 0 + k . 360°
x = 0 + k . 120°
untuk k = 0 maka x = 0 + 0 . 120° = 0
k = 1 maka x = 1 + 1 . 120° = 120°
k = 2 maka x = 2 + 2 . 120° = 240°
k = 3 maka x = 3 + 3 . 120° = 360°
atau 3x = 180° + k . 360°
x = 60° + k . 120°
untuk k = 0 maka x = 60° + 0 . 120° = 60°
k = 1 maka x = 60° + 1 . 120° = 180°
k = 2 maka x = 60° + 2 . 120° = 300°
k = 3 maka x = 60° + 3 . 120° = 420°
maka cos x = 0
x = 90°
x = 90° + k . 360°
x = 45° + k . 180°
untuk k = 0 maka x = 90° + 0.360° = 90°
k = 1 maka x = 90° + 1 . 360° = 450°
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (0°, 60°, 90°, 120°, 180°, 240°, 30°0°, 360°)
Contoh Soal 5
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan 2 cos2 x + 7 cos x – 4 = 0, untuk 0 < x < 360o.
Jawaban:
2 cos2 x + 7 cos x – 4 = 0 Ingat bentuk identik dengan 2p2 + 7p – 4 = 0
Selanjutnya difaktorkan
Ingat : 2p2 + 7p – 4 = (2p - 1)(p + 4)
Dengan demikian bentuk trigonometri di atas dapat difaktorkan menjadi:
(2cos x - 1)(cos x + 4) = 0
2cos x – 1 = 0 atau cos x + 4 = 0
Selanjutnya kita cari penyelesaian satu persatu.
(i) 2cos x – 1 = 0
2cos x = 1
cos x = 1/2
cos x = cos 60o, cos 300o
Dengan demikian diperoleh x = 60o, 300o
(ii) cos x + 4 = 0
cos x = -4
Tidak ada nilai x yang memenuhi.
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan 2 cos2 x + 7 cos x – 4 = 0 adalah x = 60°, 300°
Misal: b? a
α β
Rumus Aturan Sinus
A c B α β
A B
2 2 2
a +b −c
Cos Y =
2 ab
Contoh 1 :
Pada segitiga ABC panjang AC = 18 cm,BC = 14 cm dan < ABC = 120° . Hitunglah panjang
AB…
Jawab:
Missal BC = a , AC = b
2 2 2
c =¿ a + b −2 ab . cos y
2 2 °
c =¿ 14 +18 −2 (14 ) ( 18 ) cos 120
2
Contoh 3:
Dengan menggunakan aturan cosinus maka kita akan dapat mencari sisi-sisi pada segitiga
tersebut yakni:
AC2 = AB2 + BC2 – 2AB.BC.cos 60°
AC2 = 42 + 72 – 2.4.7. ½
AC2 = 16 + 49 – 28
AC2 = 37
AC = √37 cm
Contoh 4
Pada ∆ABC, panjang AC = 16 cm, BC = 12 cm dan ∠BAC = 30°. Hitung besar ∠ABC.
Jawab :
BC = AC
sin α sin β
⇔ 12 = 16
sin 30° sin β
⇔ 12 = 16 C
½ sin β
⇔ sin β = 16 x ½
⇔ sin β = 0,67 16 12
⇔ β = 42,07° 12
A B
Contoh 5
Pada ∆PQR, panjang PQ = 8 cm, ∠RPQ = 30° dan ∠PQR = 105°. Hitung panjang QR.
Jawab :
∠PRQ=180°-(30°+105°) = 45°
QR = PQ
sin ∠RPQ sin ∠PRQ
⇔ QR = 8
sin 30° sin 45°
⇔ QR = 8
½ ½ √2
⇔ QR = 8 x ½
½ √2
⇔ QR = 8 x √2 = 4√2
√2 √2
∴ panjang QR adalah 4√2 cm.
BAB III
PENUTUP
Modul ini adalah salah satu bahan ajar mata pelajaran Trigonometri. Namun, harus
dimengerti pula bahwa modul ini bukanlah satu- satunya rujukan bagi kalian. Untuk
melengkapi pengetahuan kalian tentang berbagai pengetahuan tentang Trigonometri, maka
dari itu sangat disarankan untuk membaca buku lain tentang Trigonometri.