Anda di halaman 1dari 48

MODUL

Trigonometri

Demitrio Yoga Febrianto (11308502230008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA ( ISBI )

KOTA SINGKAWANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Modul ini dengan baik dan tepat waktu.
Modul ini disusun untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa jurusan
Pendidikan Matematika yaitu mata kuliah Trigonometri

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Mariyam,S.Pd.,M.Pd selaku


dosen pembimbing untuk mata kuliah ini atas tugas yang telah diberikan. Tidak lupa juga
kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang turut membantu dalam
proses penyelesaian pembuatan modul ini.

Kami menyadari bahwa modul ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan ilmu
dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran dari dosen,
teman-teman, serta pihak lainnya yang bisa membantu kami dalam kesempurnaan modul ini.
Semoga modul ini dapat membuat para pembaca paham mengenai Trigonometri yang akan
dijelaskan sehingga ilmu dan pengetahuan pembaca dapat bertambah.

Singkawang, 14 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
MODUL....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Pengertian Trigonometri..............................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
1. Sudut dan ukurannya...................................................................................................5
2. Fungsi trigonometri....................................................................................................12
3. Perbandingan dan nilai trigonometri pada sudut istimewa dan sudut berelasi...15
4. Koordinat kartesius dan koordinat kutub................................................................19
5. Grafik fungsi trigonometri.........................................................................................24
6. Identitas trigonometri.................................................................................................31
- identitas untuk jumlah dan selisih sudut
- identitas untuk penjumlahan dan pengurangan dua buah sudut
- identitas untuk peerkalian dua buah sudut
7. Persamaan dasar dan persamaan kuadrat...............................................................38
8. Aturan sinus dan cosinus dalam segitiga..................................................................43
BAB III....................................................................................................................................47
Penutup...................................................................................................................................47
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Trigonometri
Trigonometri adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari hubungan antara sisi
dan sudut pada segitiga. Hubungan ini biasanya dinyatakan sebagai perbandingan sinus,
kosinus, dan tangen. Melalui perbandingan ini, kita dapat dengan mudah menentukan
panjang sisi segitiga meskipun hanya diketahui panjang salah satu sisi dan sudutnya saja.

Sudut Trigonometri
Sudut trigonometri adalah sudut yang sudutnya diukur dalam derajat.Sudut
trigonometri dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu sudut istimewa dan sudut umum
. Sudut istimewa adalah sudut yang nilainya antara 0 ° sampai 90° .Sudut istimewa memiliki
nilai trigonometri yang tetap
. Sudut umum adalah yang nilainya lebih besar dari 90 ° .Sudut umum memiliki nilai
trigonometri yang berubah-ubah tergantung pada kuadrannya

Fungsi Trigonometri
Fungsi trigonometri adalah fungsi yang menghubungkan antara sudut dan sisi pada
segitiga.Fungsi treigonometri yang paling umum digunakan adalah sinus,kosinus dan tangen
. Sinus (sin) adalah perbandingan antara sisi miring (s) dengan hipotenusa (h) pada segitiga
siku-siku
. Kosinus (cos) adalah perbandingan antara sisi depan (a) dengan hipotenusa (h) pada segitiga
siku-siku
. Tangen (tan) adalah perbandingan antara sisi miring (s) dengan sisi depan (a) pada segitiga
siku-siku
BAB II
A. Sudut dan Ukurannya
Istilah trigonometri berasal dari dua kata bahasa, yakni “trigonos” dan “metron”. Trigonos
artinya segitiga dan metron artinya ukuran. Trigonometri berarti salah satu unit dari
Matematika yang menjelaskan tentang ukuran-ukuran segitiga meliputi besaran sudut,
besaran sisi, sudut, dan fungsi trigonometri.
Sudut dapat didefinisikan sebagai suatu daerah yang dibatasi oleh dua buah ruas garis yang
titik pangkalnya sama. Besar sudut dapat diukur, dan biasanya menggunakan satuan derajat
(°). Perhatikan gambar berikut!

Sudut AOB

Jika ruas garis OA dirotasikan (diputar) berlawanan arah dengan jarum jam dengan pusat
rotasi titik O, maka OA akan menempati OB. Sehingga terbentuklah sudut O yang dapat
dituliskan dengan simbol atau . Ruas garis OA dan OB disebut kaki sudut,
sedangkan titik O disebut sebagai titik sudut.

Besaran suatu sudut dapat dinyatakan dengan simbol θ (theta), α (alpha), β (beta), atau γ
(gamma). Selain simbol tersebut, bisa juga menggunakan huruf kapital seperti A, B, C, D, O,
dan sebagainya. Sudut akan bertanda positif (+) jika rotasi (putaran) berlawanan arah jarum
jam. Dan sudut akan bertanda negatif (-) jika arah rotasi (putaran) searah dengan jarum jam.

Jenis-Jenis Sudut Berdasarkan Besar Sudutnya


Jenis-jenis sudut berdasarkan besar sudutnya terdiri dari 5 jenis sudut, yaitu sudut lancip,
sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut lurus, dan sudut refleks.
1. Sudut lancip

Sudut lancip mempunyai nama lain dalam bahasa Inggris berupa acute angle. Semua segitiga
yang memiliki sudut kurang dari 90 derajat, maka segitiga itu memiliki sudut lancip. Sudut
lancip biasanya ditemukan pada segitiga, jajaran genjang trapesium, dan lain-lain. Jika
menggunakan lambang matematika dapat dilihat di bawah ini.

0 derajat < x < 90 derajat (x adalah besaran sudur yang diukur)

2. Sudut siku-siku

Sudut siku-siku dalam bahasa Inggris biasanya dikenal dengan sebutan tight angle. Jika ada
sebuah segitiga yang memiliki sudut sudut tepat 90 derajat, maka segitiga itu dinamakan
segitiga siku-siku.

3. Sudut tumpul
Sudut tumpul dalam bahasa Inggris biasanya dikenal dengan sebutan obtuse angle. Sebuah
segitiga yang salah sudutnya memiliki sudut lebih besar dari 90 derajat, maka segitiga
tersebut dinamakan segitiga tumpul. Segitiga yang memiliki sudut tumpul adalah segitiga
sama kaki dan segitiga sama panjang. Jika menggunakan lambang matematika dapat dilihat
di bawah ini.

90 derajat < x < 180 derajat (x adalah besaran sudut yang diukur).

4. Sudut lurus

Meskipun sudut lurus seperti garis lurus, tetapi sudut ini sangat berbeda dengan sudut dengan
0 derajat. Sudut lurus dalam bahasa Inggris memiliki nama lain, yaitu straight angle.

5. Sudut refleks

Sudut refleks adalah sudut yang mempunyai besaran sudut mulai dari 180 derajat hingga
kurang dari 360 derajat. Dengan besaran sudut yang dimiliki oleh sudut refleks, maka bisa
dikatakan bahwa besaran sudut ini lebih besar dari sudut tumpul, sudut siku-siku, dan sudut
lancip. Dinamakan sudut refleks karena sudut ini merupakan refleksi dari sudut tumpul. Jika
menggunakan lambang matematika dapat dilihat di bawah ini.

180 derajat < x < 360 derajat (x adalah besaran sudut yang akan diukur)
Ukuran Derajat dan Putaran

Unit yang paling umum untuk mengukur sudut adalah derajat. Besar sudut satu putaran penuh
lingkaran adalah 360°. Artinya, dalam 1 putaran ada 360°.

1° = 1/360 putaran 360° = 1 putaran ¼ putaran = ¼ x 360°

Terdapat rumus ukuran derajat seperti berikut

1° =

Contoh Soal:

Ubahlah satuan sudut berikut ke dalam putaran

1. 30° = …… putaran

Ingat, putaran.

° 1
Maka, 30 =30 × putaran
360

° 1
30 = putaran.
12

2. 60° = …… putaran

Ingat, putaran.

1
Maka, 60 °=60 × putaran
360
1
60 °= putaran.
6

Contoh Soal:

3.Ubahlah satuan sudut berikut ke dalam derajat

1/2 putaran = ….. °

Ingat, 1 putaran = 360°

1 1 °
Maka, putaran = ×360
2 2

1/2 putaran = 180°

Mengubah Sudut dari Derajat Desimal ke Derajat Menit Detik


1
1.Satu menit adalah putaran
60

' 1°
1= or 60' = 1°
60

2.Satu detik adalah 1/60 menit

1° 1°
1'= = or 60' '=1'
60 3600

Contoh soal:

4.Nyatakan ukuran sudut berikut dalam bentuk derajat

Nyatakan 45°50’30” kedalam bentuk derajat desimal!


Jawab:
45°60’90” = 45° + 60′ + 90”
= 45° + 60′ + (90 x 1/60)’
= 45° + 60′ + 1,5′
= 45° + 61,5′
= 45° + (61,5 x 1/60)°
= 45° + 1,025°
= 46,025°
Jadi, 45°60’90” = 46,025°
Contoh soal:

5.Nyatakan ukuran sudut dibawah ini kedalam bentuk derajat, menit dan detik

Nyatakan 60,36° kedalam bentuk derajat, menit dan detik!


Jawab:
60,13° = 60° + 0,36°
= 60° + (0,36 x 60)’
= 60° + (21,6)’
= 60° + 21’ + 0,6’
= 60° + 21’ + (0,6 x 60)”
= 60° + 21’ + 36”
= 60°21’36”
Jadi, 60,36° = 60°21’36”

Satu radian dapat didefinisikan sebagai besar sudut pusat lingkaran yang panjang
busurnya sama dengan jari-jari lingkaran. Ukuran radian biasa dituliskan dengan rad.

Sudut AOB merupakan sudut pusat. . Pada gambar lingkaran di atas, jika
panjang busur AB = OB = OA = r, maka:

Jika panjang busur tidak sama dengan jari-jari, maka cara menentukan besar sudut tersebut
dalam satuan radian dapat dihitung menggunakan perbandingan:

Jika 1 putaran penuh, maka panjang busur akan sama dengan keliling lingkaran.
Hubungan Satuan derajat dengan radian

Hubungan satuan radian dengan derajat

Contoh Soal:
6.Ubahlah sudut berikut ke dalam satuan radian!
60° = …. rad

Ingat,

° 1
Maka, 60 =60 × πrad
180

° 1
60 = πrad
3

Contoh Soal:

7.Ubahlah sudut berikut ke dalam satuan derajat!

2
πrad=…
3
Ingat,

2 2
Maka, πrad= ×180 °
3 3

2
πrad=¿ 120°
3
B.Fungsi Trigonometri

1.Perbandingan trigonometri adalah perbandingan panjang sisi-


sisi pada segitiga siku-siku.
Segitiga ini memiliki tiga sisi, yaitu hipotenusa (sisi miring), sisi tegak
(vertikal), dan sisi mendatar (horizontal). Letak sisi tegak dan sisi
mendatarnya saling tegak lurus, sehingga sudut yang dibentuk oleh
keduanya tepat 90° .

Rumus Perbandingan Trigonometri


Ada beberapa rumus dalam trigonometri seperti berikut:
Perbandingan Trigonometri Sinus
Sinus α merupakan perbandingan antara sisi depan sudut α (AB) dan dan sisi miring (AC).
Secara matematis, bisa dinyatakan seperti berikut.

AB
sin α =
AC

Sinus α memiliki kebalikan yang disebut cosecan α. Secara matematis, cosecan α dinyatakan
sebagai berikut.

1 AC
csc α =¿ = ¿
sin α AB

Perbandingan Trigonometri Cosinus


Cosinus α atau biasa ditulis cos α merupakan hasil perbandingan antara sisi mendatar atau
samping sudut α (BC) dan sisi miring (AC). Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.

BC
cos α=
AC

Sama seperti sinus α, cosinus α juga memiliki kebalikan yang disebut secan α atau biasa
disingkat sec α. Secara matematis, sec α dinyatakan sebagai berikut.

1 AC
sec α= =
cos α BC

Perbandingan Trigonometri Tangen


Tangen α atau biasa ditulis tan α merupakan hasil perbandingan antara sisi depan sudut α
(AB) dan sisi samping sudut α (BC). Secara matematis, dinyatakan sebagai berikut.

AB
tan α =
BC

Tan α juga memiliki kebalikan yang disebut cotangen α atau biasa disingkat cot α. Secara
matematis, cot α dinyatakan sebagai berikut.
1 BC
cot α = =
tan α AC

Contoh Soal:

1.Carilah nilai perbandingan sudut △ ACB yang lain.


Dari soal:

Nilai c dihitung dengan menggunakan Pythagoras.


c= √a + b = √12 +5 =√ 144+ 25 = √ 169 = 13
2 2 2 2

Jadi, nilai perbandingan trigonometri untuk sudut ∝ adalah:


b 5
sin α = =
c 13

a 12
cos α= =
c 13

a 12
tan α = =
b 5

c 13
csc α = =
a 12

c 13
sec α= =
b 5

b 5
cot α = =
a 12

2.Diketahui sudut △ BAC dari soal adalah b = 1 dan c = 2 ,Maka berapakah a pada
perbandingan ini?

Jawab:

b = miring dan c = depan


de c 1
sin β= = =
mi b 2

a=√ b2−c2 =√ 2 2−12=√ 4−1 =√ 3

2.Perbandingan untuk Sebuah Lingkaran

Y
Fungsi dan identitas trigonometri adalah perbandingan
sisi-sisi segitiga siku-siku. Fungsi dasar trigonometri B(x,y)
adalah sinus, cosinus, tangen, kotangen, secan, dan r
cosecan. Fungsi trigonometri adalah fungsi dari sebuah y
sudut yang digunakan untuk menghubungkan antara
sudut-sudut dalam suatu segitiga dengan sisi-sisi
segitiga tersebut.
oθ X X

y 1 r
sin θ= csc θ= =
r sin θ y
x 1 r
cos θ= sec θ= =
r cos θ x
y 1 x
tanθ= cot θ= =
x tan θ y

Tanda fungsi trigonometri


Tabel Besaran sudut Istimewa

Dari sudut sudut diatas dapat kita buktikan dengan beberapa


contoh soal seperti dibawah ini:
1.Berapa Nilai dan Kuadran dari tan 30°
Jawab:
1
°
tan30 = √ 3 dan Kuadran I Karena 0° ≤ x ≤ 90°
3
2. Tentukan nilai dan kuadran dari cos 150 °
Jawab:

° 1
cos 60 =¿ dan Kuadran I Karena 0° ≤ x ≤ 90°
2

3. Tentukan nilai dan kuadran dari sin 45 °

Jawab:

1
sin 45 =
°
√ 2 dan Kuadran I Karena 0° ≤ x ≤ 90°
2

C. Perbandingan dan nilai trigonometri pada sudut istimewa dan sudut berelasi

Sudut – Sudut Berelasi


Sudut-sudut yang berelasi atau berhubungan ditunjukkan dengan adanya hubungan antara sudut α
dengan sudut (90° ± α), (180° ± α), (270° ± α), (360° ± α), atau -α. Jika sudut α berelasi dengan
sudut (90° - α) atau (π2 - α), maka kedua sudut dinamakan saling berpenyiku. Selanjutnya, jika
sudut α berelasi dengan sudut (180° - α) atau (π - α), maka kedua sudut tersebut dinamakan saling
berpelurus.
1.Perbandingan Trigononetri di Kuadran 1

Oleh karena pada gambar di atas, titik M (x1, y1) adalah bayangan dari titik K (x, y) oleh
pencerminkan terhadap garis y = x, maka

( i ) < POK = α
( ii ) < POM = 90°−α
( iii ) x 1 = y
( iv ) y 1 = x
Dengan demikian, relasi antara sudutα dengan sudut (90 °−α) atau adalah sebagai berikut:
1. sin ( 90 °−α ) = cos α
2. cos (90 °−α ) = sin α
3. tan ( 90° −α ) = cot α

2.Perbandingan Trigonometri di Kuadran II

Sudut α berelasi dengan sudut (180 °−α ) atau ( π−α ¿

Relasi antara sudut α dengan sudut (180 °−α ) adalah sebagai berikut.

y
1. sin ⁡(180 °−α) = = sin α
r
−z
2. cos (180 °−α ) = = −cos α
r
y
3. tan(180 °−α ) = = −tan α
−x
r
4. scs(180° −α ) = = csc α
y
r
5. sec (180 °−α ) = = −sec α
−x
−x
6. cot (180° −α ) = = −cot α
y

A. Sudut α berelasi dengan (90 ° +α ) atau

Misalkan A (x, y), OA = r, dan ∠AOC = α.


Jika α diputar dengan pusat perputaran adalah O (0,0) sejauh 90°
dengan arah berlawanan arah putar jarum jam, maka bayangan titik
A oleh perputaran tersebut adalah A'(-y, x). Dengan demikian,
∠AOA' = (90° + α) dan OA = OA' = r.

Berdasarkan gambar diatas, relasi antara sudut α dengan (90 ° +α ) adalah sebagai berikut.

x
1. sin(90 °+ α ) = = cos α
y
−y
2. cos ( 90° + α ) = = −sin α
r
x
3. tan(90 ° +α ) = = −cot α
−y
r
4. csc(90 °+ α) = = sec α
x
r
5. sec (90 °+α ) = = −csc α
−y
−y
6. cot ( 90 ° +α ) = = −tan α
x
3.Perbandingan Trigonometri di Kuadran III

Sudut α berelasi dengan (180 °+α ) atau (π +α ) .

Relasi antara sudut α dengan sudut (180 °+α ) adalah sebagai berikut.

−y
1. sin ⁡(180 °+ α ) = = −sin α
r
−x
2. cos ⁡(180 °+α) = = −cos α
r
−y
3. tan ⁡(180 ° +α ) = = tan α
−z
r
4. csc ⁡(180 °+ α) = = −csc α
−y
r
5. sec ⁡(180 °+α ) = = −sec α
−z
x
6. cot ⁡(180 °+ α ) = = cot α
y

A. Sudut α berelasi dengan sudut ( 270 °−α ) atau ( 32 π −α )

Misalkan A (x, y), OA = r, dan ∠AOC = α.


Jika titik A dicerminkan terhadap garis y = x, kemudian diputar
dengan pusat perputaran adalah O sejauh 180° dengan arah
berlawanan arah putar jarum jam, maka bayangan dari titik A adalah
A"(-y, -x), dimana ∠AOA' = (270° - α) dan OA = OA" = r.

Berdasarkan gambar diatas, relasi antara sudutα dengan (270 °−α )


adalah sebagai berikut.
−x
1. sin ⁡(270 °−α ) = = −cos α
r
−y
2. cos ⁡(270 °−α ) = = −sin α
r
−x
3. tan(270 °−α ) = = cot a
−y
r
4. csc ⁡(270 °−α) = = −sec α
−x
r
5. sec ⁡(270 °−α ) = = −csc α
−y
−y
6. cot ⁡(270 °−α ) = = tan α
−x
4.Perbandingan Trigonometri di Kuadran IV
Sudut α berelasi dengan (360 °−α ) atau (2 π −α )

Berdasarkan gambar di atas,


  ∠QOP = α
  ∠QOP' = (360° - α)
Dengan demikian, relasi antara sudut α dengan sudut (360° - α) atau
(2π - α) adalah sebagai berikut:

1. sin ⁡(360 °−α) = −sin α


2. cos (360 °−α ) = cos α
3. tan ⁡(360 °−α) = −tan α
4. sin ⁡(2 π −α ) = −sin α
5. cos ⁡(2 π−α ) = cos α
6. tan(2 π −α ) = −tan α
A. Sudut α berelasi dengan sudut (270 °+α ) atau (32 π + α)

Jika titik A (x, y) dengan OA = r dan ∠AOB = α diputar dengan pusat O


(0,0) sejauh 270° dengan arah berlawanan arah putar jarum jam, maka
bayangan dari titik A adalah A'(y, x), dimana∠AOA' = (270° + α) dan OA =
OA' = r.

Berdasarkan gambar diatas, relasi antara sudutα dan sudut (270 °+α )
adalah sebagai berikut:
−x
1. sin ⁡(270+α)° = = −cos α
r
y
2. cos ⁡(270+ α )° = = sin α
r
−x
3. tan ⁡(270+ α)° = = −cot α
y
r
4. csc ⁡(270+α ) ° = = −sec α
−x
r
5. sec ⁡(270+ α )° = = csc α
y
y
6. cot ⁡(270+α )° = = −tan α
−x
5.Sudut α berelasi dengan sudut (−α )

Pada gambar di atas,


  ∠QOP = α → berlawanan arah dengan arah putar jarum
jam
  ∠QOP' = -α → searah dengan arah putar jarum jam
Dengan demikian,

1. sin ⁡(−α ) = −sin α


2. cos ⁡(−α) = cos α
3. tan ⁡(−α ) = −tan α
4. csc ⁡(−α ) = −csc α
5. sec ⁡(−α ) = sec α
6. cos t (−α ) = −cot α

Contoh Soal:
1.Hitunglah nilai dari sin 120°
Jawab:
1
sin 150° = sin (90° + 30° ) = cos 30° = √3
2
2.Hitunglah nilai tan 240°
Jawab:

tan 240° = tan (180° + 60° ) = tan 60° = √3

3.Hitunglah nilai cos 210 °

Jawab:

° ° −1
cos 210 = cos (180° + 30° ) =−cos 30 =
2
4.Hitunglah nilai cos 330°
Jawab:
1
cos 330° = cos (360°−30 ° ¿ = cos 30 ° = √3
2
5. Hitunglah nilai tan 300°
Jawab:

tan 300° = tan (360°−60 ° ¿ = tan 60 ° = −√ 3

D.Koordinat Kartesius dan Koordinat Kutub


A.Koordinat Kartesius
Suatu titik pada bidang datar yang ditentukan oleh jarak titik
tersebut ke sumbu mendatar X yang disebut absis, dan jarak ke
sumbu vertikal Y disebut ordinat. Koordinat ini
ditemukan oleh seorang ahli Matematika asal Prancis,
yaitu Rene Descartes.Ciri utama koordinat Cartesius
adalah adanya dua garis tegak lurus yang saling
berpotongan di suatu titik. Kedua garis tersebut
dinamakan sebagai sumbu koordinat. Penemuan koordinat Cartesius pada abad ke-17
oleh René Descartes (Nama Latin: Cartesius) merevolusi matematika dengan menyediakan
hubungan sistematis pertama antara geometri Euclidean dan aljabar.

1.Absis dan Ordinat

Istilah "absis" dan "ordinat" sering digunakan dalam konteks geometri koordinat. Absis
mengacu pada koordinat horizontal suatu titik dalam sistem koordinat dua dimensi, biasanya
dilambangkan dengan koordinat x. Sebaliknya, ordinat mengacu pada koordinat vertikal
suatu titik, biasanya dilambangkan dengan koordinat y.

B.Koordinat Kutub(Polar)
dalam suatu bidang terdiri dari satu titik tetap O
yang disebut titik asal atau titik kutub dan sebuah
garis berarah yang bermula dari titik asal tersebut,
yang disebut dengan sumbu kutub. Dalam
koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam
pasangan (r, θ), di mana r adalah jarak titik P ke
titik asal, dan θ adalah sudut dari sumbu kutub ke
garis OP. Bilangan r disebut koordinat radial dan q
disebut koordinat angular atau sudut kutub dari P.
Sudut dinyatakan dalam angka positif jika diukur
berlawanan jarum jam dan dinyatakan dengan
angka negatif jika diukur searah jarum jam.

C.Hubungan antara Koordinat Kutub dan Koordinat Cartesius

>Untuk menyatakan koordinat Kartesius (x,y) ke koordinat Kutub (r,α ¿ dapat digunakan
rumus berikut:

r =√ x + y
2 2

Sedangkan sudutnya (α ) bisa dicari menggunakan:

y
tan α = atau α =¿ arc tan¿
x

y
sin α = atau α =¿ arc sin ¿
r
x
cos α= atau α =¿ arc cos ¿
r

>Untuk menyatakan koordinat Kutub (r,α ¿ ke koordinat Kartesius (x,y) dapat digunakan
rumus berikut:
x=r . cos α

y=r . sin α
D.Contoh Soal
1.Nyatakan Koordinat Kartesius ke dalam bentuk Koordinat Kutub dari titik (-5,-5)
Diketahui: y
tan α =
x
x = -5
−5
y = -5 tan α =
−5
Ditanya:
tan α = 1
(r,α )?
α =¿ arc tan(1)
Jawab:
α =¿ 45 ∘
r =√ x 2 + y 2 Jadi titik Koordinat Kutub nya adalah

r = √ (−5)2 +(−5)2 (5√ 2,45 ∘)

r = √ 25+25
r = √ 50
r= 5√ 2

2.Nyatakan Koordinat Kutub ke dalam bentuk Koordinat Kartesius dari titik (8,60∘)
Diketahui:
r = 8 dan α =60°
Ditanya :
(x,y)?
Jawab:
x=r . cos α
x = 8 . cos 60 °
1
x=8.
2
x=4
y=r . sin α
y = 8 . sin 60 °
1
y=8. √3
2
y = 4√ 3
Jadi titik Koordinat Kartesius nya adalah (4, 4√ 3 ¿
3.Nyatakan Koordinat Kartesius ke dalam bentuk Koordinat Kutub dari titik (3,4)
Diketahui:
x = 3 dan y = 4
Ditanya:
(r,α )?
Jawab:

r =√ x 2 + y 2

r = √ 32 +4 2
r = √ 9+16
r = √ 25
r=5
y
sin α =
r
4
sin α =
5
4
α =¿ arc sin
5

α =¿ 53 , 13°

Jadi titik Koordinat Kutub nya adalah(5,53 , 13∘)


4.Nyatakan Koordinat Kutub ke dalam bentuk Koordinat Kartesius dari titik (12,30∘)

Diketahui:
r = 12 dan α =30°
Ditanya :
(x,y)?
Jawab:
x=r . cos α
x = 12 . cos 30 °
1
x = 12 . √3
2
x = 6√ 3
y=r . sin α
y = 12 . sin 30 °
1
y = 12 .
2
y=6
Jadi titik Koordinat Kartesius nya adalah (6√ 3,6)
5.Nyatakan Koordinat Kartesius ke dalam bentuk Koordinat Kutub dari titik (-2,2√ 3)
Diketahui:
x = -2 dan y = 2√ 3
Ditanya:
(r,α )?
Jawab:

r =√ x 2 + y 2

r = √ (−2)2 +¿ ¿ ¿

r = √ 4 +12
r = √ 16
r=4
x
cos α=
r
−2
cos α=
4
1
α =¿ arc cos−
2

α =¿ 120°

Jadi titik Koordinat Kutub nya adalah(4,120∘)


E.Grafik Fungsi Trigonometri
Grafik fungsi trigonometri
suatu fungsi yang grafiknya berulang secara terus menerus dalam periode tertentu. grafik
fungsi trigonometri terdiri atas bukit dan lembah yang berulang-ulang secara terus menerus
dalam periode tertentu.
GRAFIK FUNGSI F(x) = Sin x
Cara menggambar grafik y = sin x dengan batasan {x|0°≤ x ≤ 360°, xєR }:
1. Buat tabel yang memasangkan nilai x dan y = sin x
2. Buat dua sumbu pada koordinat kartesius
3. Buat titik yang memasangkan setiap pasangan koordinat.
4. Hubungkan titik-titik tersebut sehingga terbentuk sebuah grafik
tabel untuk nilai x dan nilai y=sin x
Sin x 0° 30° 60° 90° 120° 150° 180° 210° 240°
θ 0 1 1 1 1 1 0 1 1
√3 - √3
2√
3 -
2 2 2 2 2

Sin x 270° 300° 330° 360°


θ -1 1 1 0
- √3 -
2 2

Grafik y = sin x
GRAFIK FUNGSI F(x) = Cos x
Sketsalah grafik y = cos x dengan batasan
{x|0°≤ x ≤ 360°, xєR }!
Dengan cara yang sama seperti sebelumnya pada langkah-langkah membuat grafik sin x,
maka akan diperoleh grafik cos x.
1. Buat tabel untuk nilai x dan nilai y=cos x

Cos x 0° 30° 60° 90° 120° 150° 180° 210° 240°


θ 1 1 1 0 −1 1 -1 1 1
- √3 - √3 -
2 2 2 2 2 2
√3

Cos x 27° 0 300° 330 360°


°
θ 0 1 1
2 1
√3
2

Grafik y = cos x

GRAFIK FUNGSI F(x) = Tan x


Sketsalah grafik y = tan x dengan batasan
{x|0°≤ x ≤ 360°, xєR }!
Dengan cara yang sama seperti sebelumnya pada langkah-langkah membuat grafik sin x dan
cos x, maka akan diperoleh grafik tan x.
1. Buat tabel untuk nilai x dan nilai y= tan x

Tan x 0° 30° 60° 90° 120° 150° 180° 210° 240°


θ 0 1
√3 √3 - √3 1
- √3
0 1
√3 √3
3 3 3

Tan x 270° 300° 330° 360°


θ - √3 - 0
1
√3
3

Grafik y = tan x

Trik Menggambar Grafik Fungsi Sin x,


Jika Sudutnya Bertambah nx° , (x±c)° , (nx±c)° ,
dan (Sin x ± c) atau (a Sin x)

a sin x : sin (x±θ°) :


perbesar sebesar a sin (x+θ°) (geser ke kiri sebesar θ°)
perkecil sebesar 1/a sin (x-θ°) (geser ke kanan sebesar θ°)
sin ax : sin x ± b :
a gelombang (rapat) sin x + b (geser ke atas sebesar b)
Trik Menggambar Grafik Fungsi Cos x,
Jika Sudutnya Bertambah nxo, (x±c)o, (nx±c)o,
dan (Cos x ± c) atau (a Cos x)

a cos x : Cos (x±θ°) :


perbesar sebesar a Cos (x+θ°) (geser ke kiri sebesar θ°)
perkecil sebesar 1/a Cos (x-θ°) (geser ke kanan sebesar θ°)
Cos ax : Cos x ± b :
a gelombang (rapat) Cos x + b (geser ke atas sebesar b)
1/a gelombang (renggang) Cos x - b (geser ke bawah sebesar b)

Contoh soal
1. gambarkan grafik fungsi y = 2 cos 2x, x ∈ [0o, 360o]
Jawab :
x 0° 30° 45° 60° 90° 120° 135° … 360°
y 2 1 0 -1 -2 -1 0 … 2
2. Gambarlah grafik fungsi f(x)= ½ sin x dan f(x) = -2 sin x dalam Interval
0 ° ≤ x ≤360 °
Jawab :

3. Gambarkan grafik fungsi y = cos 2x untuk 0° ≤ x ≤ 360°


Jawab :
4. Gambarkan grafik fungsi :
1.x = cos 2x
1
2. x = cos ( x)
2
Jawab :
5. Gambarlah grafik fungsi trigonometri dari y = 3 sin x, untuk 0° ≤ x ≤360 …
Jawab :
x 0° 30° 60° 90° 120 150 180 210 240
° ° ° ° °
3 sin x 0 1.5 3 3 3 1.5 0 -1.5 3
2√ 2√
3 3 -
2
√3

x 270° 300 330° 360°


°
3 sin x -3 3 -1.5 0
-
2
√3
F.Identitas Trigonometri
A.Identitas untuk jumlah dan selisih sudut
1. Rumus Cos (α±β)

Posisi titik P, Q, R dan S terletak pada koordinat kartesius, dengan PR = QS, sehingga
PR2 = QS2. Misalkan titik P = (xp, yp) dan titik R = (xr, yr), maka jarak antara titik P ke
titik R dirumuskan sebagai berikut:
PR2 = (xp - xr)2 + (yp - yr)2 (Rumus jarak antara dua buah
titik)

y
R (.xr.. , ..yr.. ) = cos (.α+β) , sin ( α+β )

Q .xq ,yq ) = cos (.α) , sin (.α.)


β
x p , y p ) = (1,0)
α P(
-β x
0
S (.xs. , .ys ) = cos (β.) , sin (-β.)

Gambar A
Untuk mengisi isian yang ada di gambar A perhatikan penjelasan berikut:
 Diketahui ∠POQ = α, dan pada ∠POQ berlaku fungsi trigonometri:
yq xq
sin α = cos α=
r r
y q =sin α . r=sin α .1=sin α x q=cos α . r=cos α .1=cos α
Dari penjelasan tersebut, maka diperoleh: ( x q , y q ¿=¿, sin α ¿
 Jika ∠POR = α + β, dan pada ∠POR berlaku fungsi trigonometri, maka tentukan titik
R!
 Jika ∠POS = - β, dan pada ∠POS berlaku fungsi trigonometri, maka tentukan titik S!

Dari uraian tersebut, maka isilah isian titik-titik pada di bawah ini:

Titik P = 1,0 Titik R =cos (α+β),sin (α+β)


Titik Q = cos(α),sin(α) Titik S = cos (β), -sin(β)

 PR2 = QS2

 (xp - xr)2 + (yp - yr)2 = (xq- xs)2 + (yq – ys)2

 (1 –cos(α+β)2+0-sin (α + β )2 = Cos α – cos(β)2 + Sin α + sin (β)2

 12-2 cos α + β+(cosα+β)2+sin (α+β)2 = sin α sin β + sin 2β

=cos2α-2cosα.cos2β+sin2α+2

 1-2cosα+β+cos2α+β+sin2(α+β) =sinαsinβ+sin2β

=cos2α-2 cosαcosβ+cos2β+sin2α+2

 1-2cosα+β+1 = cosαcosβ+2αsinβ

=cos2α+sin2α+cos2β+sin2β-2 =

1-2cosα+β+1 = 1+1-2cosαcosβ+2sinαsinβ

2-2cosα+β = 2-2cosαcosβ+2sinαsinβ

 -2cos (α+β)-2 = -2cosαcosβ+2sinαsinβ-2


Jadi, cos (α + β) = cos α cos β- sin α sin β

 Untuk bentuk cos (α – β), dapat diubah terlebih dahulu ke bentuk cos (α + (-β)), sehingga:
 cos (α – β) = cos [α + (-β)]
 cos (α – β) =cosαcos(-β)-sinαsin(-β)
 cos (α – β) =cosαcosβ+sinαsinβ

Jadi, cos (α – β) = cos α cos β + sin α sin β

2. Rumus sin (α±β)


Untuk menentukan rumus sin (α+β), terlebih dahulu diubah menjadi bentuk:
sin (α+β) = Cos [90° - (α+β)] (Relasi Kuadran 1)
 sin (α+β) = cos 90° - α –β
 sin (α+β) = cos90°−α− β , masuk ke dalam rumus cos ( α −β ) diperoleh
 sin (α+β) = cos α cosβ + cos α sinβ

Jadi, sin (α + β) = sin α cos β+cos α sinβ

Sedangkan Untuk menentukan rumus sin (α - β), terlebih dahulu diubah menjadi bentuk:
 sin (α-β) = sin [α + (-β)] (Gunakan rumus sin (α + β)
 sin (α-β) = cos90° -α-β
 sin (α-β) = sinαcos(-β)-cosαsin(-β)
 sin (α-β) = sinαcosβ+cosαsinβ

Jadi, sin (α - β) = sinα cosβ + cosα sinβ

3. Rumus tan (α±β)


sin α
Untuk mencari rumus tan (α+β), ingat terlebih dahulu rumus tan α = , sehingga
cos α
diperoleh :
 tan (α+β) = sin(α+β)cos (α+β)
 tan (α+β) = sinα cosβ+cosα sinβ cosα cosβ-sinα sinβ
 tan (α+β)=sinαcosβ+cosαsinβcosαcosβ-sinαsinβ x 1cosαcosβ1cosαcosβ
 tan (α+β) = sinαcos+sinβcosβ1-sinαsinβcosαcosβ

tan (α+β) = tan α +tanβ−tan α tanβ

Sedangkan Untuk menentukan rumus tan (α - β), terlebih dahulu diubah menjadi bentuk:
 tan (α - β) = tan [α + (-β)]
 tan (α - β) =sin(α −β ¿ cos ⁡(α −β)
 tan (α - β) = sinαcosβ-cosαsinβcosαcosβ+sinαsinβ
 tan (α - β) = sinαcosβ-cosαsinβcosαcosβ+sinαsinβx1cosαcosβ1cosαcosβ

tan (α- β) = tan α – tan β+ tan α tan β

MATERI : IDENTITAS TRIGONOMETRI PENJUMLAHAN, PENGURANGAN


DAN PERKALIAN DUA BUAH SUDUT
Dengan menggunakan rumus jumlah dan selisih dua buah sudut yang sudah kalian
buktikan, maka buktikan rumus penjumlahan, pengurangan dan perkalian dua sudut berikut
(Cari di berbagai sumber baik Buku maupun Internet)

B. RUMUS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DUA BUAH SUDUT


Cari di berbagai sumber (baik Buku maupun Internet, Pembuktian rumus penjumlahan dan
pengurangan sudut berikut!

1. Sin A + Sin B
Pembuktian:
Misalkan
x+y=A x-y = B
A+B = x+y+x-y A+B = x+y-x+y
A+B=2x A-B = 2y
A+B2=x A-B2 =y
Sin A + sin B = 2 sin A+B cos A-B2
Sin (x+y) = sin x cos y + sin y cos x
sin ( x− y ) =sin x cos y −sin y cos x ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿

2. Sin A- Sin B
Pembuktian:
Misalkan
x+y = A x-y = B
A+B = x+y+x-y A-B = x+y-x+y
A+B = 2x A-B = 2y
A+B2 = x A-B2 =y
Sin A + sin B = 2 sin A+B2 cos A-B2
sin ( x + y )=sin x cos y +sin y cos x ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿

3. Cos A + Cos B
Pembuktian:
Misalkan
x + y =A x-y = B
A+B = x+y+x-y A-B= x+y-x+y
A+B = 2x A-B = 2y
A+B2=x A-B2=y
Cos A + cos B = 2 cos A+B2 cos A-B2
cos ( x + y ) =cos x cos y−sin x sin y ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿

4. Cos A – Cos B
Pembuktian:
Misalkan
x+y=A x-y =B
A+B =x+y+x-y A-B= x+y-x+y
A+B=2x A-B = 2y
A+B2=x A-B2=y
cos A- cos B= 2 cos A+B2 cos A-B2
cos(x+y)= cos x cos y – sin x sin y
cos ( x− y )=cos x cos y +sin x sin y ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿

C. RUMUS PERKALIAN DUA BUAH SUDUT


Cari di berbagai sumber (baik Buku maupun Internet, Pembuktian rumus Perkalian sudut
berikut!
1. Sin A . Sin B
2. Cos A . Cos B
3. Sin A. Cos B
4. Cos A . Sin B

1. Sin A . Sin B
Pembuktian:
Cos (A-B) = cos A cos B + sin A sin B
cos ( A+ B)=cos A cos B – sin A sin B ¿ ¿
12¿

2.Cos A . Cos B
Pembuktian:
Cos (A – B) = cos A cos B + sin A sin B
cos ( A+ B )=cos A cos B−sin A sin B ¿ ¿ ¿
12[sin (A-B) + cos(A+B) = cos A cos B

3.Sin A . Cos B
Pembuktian :
Sin (A-B)= sin A cos B – sin B – sin B cos A
sin ( A+ B )=sin A cos B−sin B cos A ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
12[sin (A-B) + sin (A+B) = sin A sin B

Contoh Soal:
1.sin ( 60° −90 ° )=¿ ¿ sin 60 ° cos 90 °+cos 60 ° sin 90 °
1 1 1
=¿ √ 3 x 0 + ×1=
2 2 2
2. cos (30° + 45° ) = cos 30° cos 45° - sin 30° sin 45°
1 1 1 1 1 1 1
=¿ √ 3× √2 + × √ 2 = √ 6 + √ 2 = ¿ +√ 2 ¿
2 2 2 2 4 4 4
3.Buktikan bahwa sec4 α - sec2 α = tan4 α + tan2 α.
Jawab:
sec4 α - sec2 α = tan4 α + tan2 α
⇒ sec2 α (sec2 α - 1) = tan2 α (tan2 α + 1)
⇒ sec2 α (tan2 α) = tan2 α (sec2 α)
sec2 α . tan2 α = sec2 α . tan2 α
Jadi, sec4 α - sec2 α = tan4 α + tan2 α = sec2 α . tan2 α.
TERBUKTI
4. Tentukan nilai dari (sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α.
Jawab:
Karena keterbatasan ruang dan pengkodean, jadi soal di atas dikerjakan masing-masing agar
tidak terlalu panjang.
(sin α - cos α)2 = sin2 α - 2 sin α. cos α + cos2 α
⇒ (sin α - cos α)2 = sin2 α + cos2 α - 2 sin α. cos α
⇒ (sin α - cos α)2 = 1 - 2 sin α. cos α
Selanjutnya :
(sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α = 1 - 2 sin α. cos α + 2 sin α cos α
⇒ (sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α = 1
Jadi, (sin α - cos α)2 + 2 sin α cos α = 1.
5.Buktikan Bahwa 3 cos2 α - 2 = 1 - 3 sin2 α !
Ingat bahwa sin2 α + cos2 α = 1, maka 3 sin2 α + 3 cos2 α = 3.
Dari 3 sin2 α + 3 cos2 α = 3, maka 3 cos2 α = 3 - 3 sin2 α.
⇒ 3 cos2 α - 2 = 1 - 3 sin2 α
⇒ 3 - 3 sin2 α - 2 = 1 - 3 sin2 α
⇒ 1 - 3 sin2 α = 1 - 3 sin2 α.

G.Persamaan Dasar dan Persamaan Kuadrat Trigonometri

Persamaan dasar trigonometri adalah persamaan yang variabelnya merupakan


Fungsi fungsi trigonometri.
Persamaan dasar trigonomerti terdiri dari 3 jenis yaitu:

Persamaan nilai pokok


Persamaan nilai pokok adalah persamaan yang nilai fungsi trigonometrinya sama dengan
nilai pokoknya. Nilai pokok sinus, cosinus, dan tangen adalah sebagai berikut:
sin(0°) = 0
cos(0°) = 1
tan(0°) = 0
Contoh persamaan nilai pokok:
sin x = 0
cos x = 1
tan x = 0

Persamaan identitas
Persamaan identitas adalah persamaan yang nilai fungsi trigonometrinya selalu sama, tanpa
bergantung pada nilai variabelnya. Beberapa persamaan identitas trigonometri yang sering
digunakan adalah sebagai berikut:
sin^2 x + cos^2 x = 1
sin x
tan x =
cos x
cos x
cot x =
sin x
Contoh persamaan identitas:
sin^2 x + cos^2 x = 1
sin x
tan x =
cos x
Persamaan pergeseran sudut
Persamaan pergeseran sudut adalah persamaan yang nilai fungsi trigonometrinya mengalami
pergeseran sudut. Pergeseran sudut dapat berupa pergeseran sebesar k x 90° atau pergeseran
sebesar k x 360°.
Contoh persamaan pergeseran sudut:
sin (x - 90°) = cos x
cos (x + 180°) = -cos x
tan (x + 270°) = -cot x
Persamaan kuadrat trigonometri adalah persamaan trigonometri yang variabelnya berpangkat
dua. Persamaan kuadrat trigonometri dapat dipecah menjadi dua persamaan linear
trigonometri dengan menggunakan rumus berikut:
x = (-b ± √(b^2 - 4ac)) / 2a
a adalah koefisien x^2
b adalah koefisien x
c adalah konstanta
Contoh persamaan kuadrat trigonometri:
sin^2 x - 3 sin x + 2 = 0
cos^2 x - 2 cos x + 1 = 0
Penyelesaian persamaan trigonometri dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
Pemfaktoran
Substitusi
Pola trigonometri
Gambar
Pilihan cara penyelesaian persamaan trigonometri tergantung pada bentuk persamaannya.

Coba cari nilai sin 2x


1
sin 2x = = sin 30º
2
sin x = sin 𝛼
x = 𝛼 + k.360°
x = (180 – 𝛼) + k.360°
sin 2x = sin 30º
2x = 30º + k.360°
x = 15º + k.180°
x = {-165, 15, 195, …}
2x = 150º + 360 K
x = 75º + 180k
x = {-105, 75, 255, …}
Pada soal, interval dibatasi untuk -𝜋 ≤ x ≤ 𝜋.
Jadi, x = {-165, -105, 15, 75}

Contoh Soal 2
2 cos 3xº = 1
1
⇒ cos 3xº =
2
⇒ cos 3xº = cos 60°
Maka:
3x₁ = 60°+ k.360°
⇒ x₁ = 20°+ k.120°
⇒ x₁ = {20,140}
3x₂ = -60° + k.360°
⇒ x₂ = -20° + k.120°
⇒ x₂ = {100°}
Jadi, diperoleh himpunan penyelesaian HP (20°, 100°, 140°)

Contoh Soal 3
Tentukanlah penyelesaian persamaan dari tan x = √3 pada interval 0 ≤ x ≤ 360º :
Jawab:
tan x = √3
180°
x1 = tan + k . 180º
3
180
x1 = + k . 180º
3
180°
Untuk k = 0 ⇒ x1 = = 60º
3
720°
Untuk k = 1 ⇒ x2 = = 240º
3
Jadi penyelesaian dari persamaan tangen tersebut adalah x = {60º , 240º}.

Contoh Soal 4
Tentukan himpunan penyuelesaian sin 4x + sin 2x = 0 untuk 0 ≤ x ≤ 360
Jawab
sin 4x + sin 2x = 0
1 1
2 sin (4x+2x) cos (4x-2x) = 0
2 2
2 sin 3x cos x = 0
Sin 3x cos x = 0
Sin 3x = 0 atau cos x = 0
Maka sin 3x = 0 diperoleh
3x = 0 + k . 360°
x = 0 + k . 120°
untuk k = 0 maka x = 0 + 0 . 120° = 0
k = 1 maka x = 1 + 1 . 120° = 120°
k = 2 maka x = 2 + 2 . 120° = 240°
k = 3 maka x = 3 + 3 . 120° = 360°
atau 3x = 180° + k . 360°
x = 60° + k . 120°
untuk k = 0 maka x = 60° + 0 . 120° = 60°
k = 1 maka x = 60° + 1 . 120° = 180°
k = 2 maka x = 60° + 2 . 120° = 300°
k = 3 maka x = 60° + 3 . 120° = 420°
maka cos x = 0
x = 90°
x = 90° + k . 360°
x = 45° + k . 180°
untuk k = 0 maka x = 90° + 0.360° = 90°
k = 1 maka x = 90° + 1 . 360° = 450°
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (0°, 60°, 90°, 120°, 180°, 240°, 30°0°, 360°)

Contoh Soal 5
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan 2 cos2 x + 7 cos x – 4 = 0, untuk 0 < x < 360o.
Jawaban:
2 cos2 x + 7 cos x – 4 = 0 Ingat bentuk identik dengan 2p2 + 7p – 4 = 0
Selanjutnya difaktorkan
Ingat : 2p2 + 7p – 4 = (2p - 1)(p + 4)
Dengan demikian bentuk trigonometri di atas dapat difaktorkan menjadi:
(2cos x - 1)(cos x + 4) = 0
2cos x – 1 = 0 atau cos x + 4 = 0
Selanjutnya kita cari penyelesaian satu persatu.
(i) 2cos x – 1 = 0
2cos x = 1
cos x = 1/2
cos x = cos 60o, cos 300o
Dengan demikian diperoleh x = 60o, 300o

(ii) cos x + 4 = 0
cos x = -4
Tidak ada nilai x yang memenuhi.
Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan 2 cos2 x + 7 cos x – 4 = 0 adalah x = 60°, 300°

H. Aturan Sinus dan Cosinus dalam segitiga


ATURAN SINUS
Aturan Sinus adalah aturan penting yang berfungsi untuk menghubungkan sisi dan sudut
segitiga. Aturan Sinus dapat digunakan dalam segitiga apapun dengan sisi dan sudut
berlawanannya diketahui. Sedangkan aturan Cosinus adalah menghubungkan ketiga sisi ke
C
satu sudut.

γ Rumus Aturan sinus ini digunakan untuk menghitung unsur-un


a sebuah segitiga yang belum diketahui dengan terlebih dahulu diketa
ketiga unsur lainnya. C

Misal: b? a
α β
Rumus Aturan Sinus

A c B α β

A B

Diketahui : sisi a (panjang BC) , sudut α (∠BAC), sudut β (∠ABC)


Ditanyakan : sisi b (panjang AC)
ATURAN KOSINUS

C Rumus aturan kosinus di gunakan untuk:


1.menghitunga panjang sisi sebuah segitiga apabila
Diketahui panjang dua sisi lainnya dan besar sudut
γ
b a Yang di apitnya
Rumus
2 2 2
a = b + c – 2 bc cos α
2 2 2
b = a + c – 2 ac cos β
α β 2 2 2
c = a + b – 2 ac cos Y
2. Menghitung besar sudut pada segitiga jika diketahui
A c B panjang ketiga sisi nya
Rumus
2 2 2
b +c −a
Cos α =
2 bc
2 2 2
b +c −a
Cos β =
2 ac

2 2 2
a +b −c
Cos Y =
2 ab

Contoh 1 :
Pada segitiga ABC panjang AC = 18 cm,BC = 14 cm dan < ABC = 120° . Hitunglah panjang
AB…
Jawab:
Missal BC = a , AC = b
2 2 2
c =¿ a + b −2 ab . cos y
2 2 °
c =¿ 14 +18 −2 (14 ) ( 18 ) cos 120
2

= 196 + 324 – 504 (−0 , 5 )


= 520 + 252 = 722
C = √ 722 = 27,78 Jadi panjang c = AB 27,78cm
Conton 2 :
Pada segitiga PQR, panjang PQ = 20 cm , QR = 16 cm, PR = 8 cm. hitunglah < RPQ…
Jawab:
PQ= r , QR= p, PR = q , <RPQ = <θ
2 2 2
q +r −p
Cos θ =
2 QR
2 2 2
8 +20 −16
Cos θ =
2 ( 8 )( 20 )
62+ 400−256
Cos θ=¿
320
208
Cos θ= = 0,65
320
Jadi besar < θ = 49,46 cm

Contoh 3:

Diketahui segitiga ABC, dengan panjang AB = 5 cm, BC = 7 cm dan sudut B =


60°, tentukan panjang sisi AC.
Penyelesaian:
Jika digambarkan segitiganya maka akan tampak seperti gambar di bawah ini

Dengan menggunakan aturan cosinus maka kita akan dapat mencari sisi-sisi pada segitiga
tersebut yakni:
AC2 = AB2 + BC2 – 2AB.BC.cos 60°
AC2 = 42 + 72 – 2.4.7. ½
AC2 = 16 + 49 – 28
AC2 = 37
AC = √37 cm
Contoh 4
Pada ∆ABC, panjang AC = 16 cm, BC = 12 cm dan ∠BAC = 30°. Hitung besar ∠ABC.
Jawab :
BC = AC
sin α sin β
⇔ 12 = 16
sin 30° sin β
⇔ 12 = 16 C
½ sin β
⇔ sin β = 16 x ½
⇔ sin β = 0,67 16 12
⇔ β = 42,07° 12

∴ besar ∠ABC adalah 42,07°. 30° ?

A B

Contoh 5

Pada ∆PQR, panjang PQ = 8 cm, ∠RPQ = 30° dan ∠PQR = 105°. Hitung panjang QR.
Jawab :
∠PRQ=180°-(30°+105°) = 45°
QR = PQ
sin ∠RPQ sin ∠PRQ
⇔ QR = 8
sin 30° sin 45°
⇔ QR = 8
½ ½ √2
⇔ QR = 8 x ½
½ √2
⇔ QR = 8 x √2 = 4√2
√2 √2
∴ panjang QR adalah 4√2 cm.
BAB III

PENUTUP
Modul ini adalah salah satu bahan ajar mata pelajaran Trigonometri. Namun, harus
dimengerti pula bahwa modul ini bukanlah satu- satunya rujukan bagi kalian. Untuk
melengkapi pengetahuan kalian tentang berbagai pengetahuan tentang Trigonometri, maka
dari itu sangat disarankan untuk membaca buku lain tentang Trigonometri.

Melalui pembelajaran berbasis modul, diharapkan akan membantu mahasiswa akan


dapat belajar secara kelompok, mengukur kemampuan diri sendiri, dan menilai dirinya
sendiri. Tidak terkecuali dalam memahami konsep dasar Trigonometri. Semoga modul ini
dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam proses pembelajaran pada kegiatan
perkuliahan, baik teori maupun praktik. Mahasiswa lebih mendalami materi lain di samping
materi yang ada di modul ini melalui berbagai sumber, jurnal, maupun internet. Semoga
modul ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya yang mengambil Bidang Pendidikan
Matematika. Tak lupa dalam kesempatan ini, penulis mohon saran dan kritik yang
membangun terhadap, demi sempurnanya penyusunan modul ini di masa-masa yang akan
datang. Semoga modul ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dan pembaca budiman
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai