Anda di halaman 1dari 23

Pembelajaran Matematika di SD

Modul 8/PDGK4406 TRIGONOMETRI


S1 PGSD / 118 / SMT 8

Disusun oleh :

Dini Nopayanti (857327034)


Mutia Gina Marhamah (857311064)
Lisna Azizah (857311018)

Dosen Pembimbing : Novi Hartanti, M.Pd.


MODUL 8
TRIGONOMETRI
KEGIATAN BELAJAR 1
SUDUT DAN FUNGSI TRIGONOMETRI
SUDUT
• Di dalam trigonometri sudut dipandang sebagai hasil rotasi yang berawal dari
sebuah garis tertentu sebagai acuan dengan ujungnya sebagai titik pangkal dan
berakhir pada garis tertentu.
• Garis acuan dinamakan sisi awal ( inisial side ), garis pemberhentian
dinamakan sisi akhir ( terminal side ), dan titik pusat rotasi sebagai titik sudut (
vertex )
• Dua sudut atau lebih dengan sisi awal dan sisi akhir yang masing-masing sama
dinamakan sudut sama batas ( coterminal )
MODUL 8
TRIGONOMETRI

SUDUT
• Di dalam trigonometri sudut dipandang
sebagai hasil rotasi yang berawal dari
sebuah garis tertentu sebagai acuan dengan
ujungnya sebagai titik pangkal dan
berakhir pada garis tertentu.
• Garis acuan dinamakan sisi awal ( inisial
side ), garis pemberhentian dinamakan sisi
akhir ( terminal side ), dan titik pusat
rotasi sebagai titik sudut ( vertex )
• Dua sudut atau lebih dengan sisi awal dan
sisi akhir yang masing-masing sama
dinamakan sudut sama batas ( coterminal )
MODUL 8
TRIGONOMETRI
1. Sudut pada bidang koordinat
Yang dimaksud sudut adalah yang digambarkan pada bidang
XOY dengan sumbu X positif sebagai sisi awal sudut (acuan)
dan pusat koordinat (0,0) sebagai titik sudut. Sudut yang
dibentuk oleh rotasi berlawanan dengan arah jarum jam
disebut sudut positif dan yang dibentuk oleh rotasi searah
dengan jarum jam disebut sudut negatif .

2. Satuan Ukuran Sudut.


Untuk menentukan ukuran besar sudut diperlukan satuan.
Satuan yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu derajat
dan radian.
Satuan derajat digunakan pada pemetaan tanah, navigasi, dan
pembuatan perkakas mesin. Sedangkan satuan radian
digunakan pada bidang sains dan matematika diantara
digunakan pada fisika dan kalkulus.
MODUL 8
TRIGONOMETRI
3. Derajat 4. Menit dan detik
Satu derajat sama degan 1/360 x •Jika diperlukan sudut yang lebih kecil dari
1kali putaran dan dilambangkan satu derajat maka digunakan sepersepuluhan
derajat, seperatusan derajat, seperibuan derajat
dengan 1˚. Dengan definisi tersebut dan seterusnya. Metode lain adalah dengan
maka besar sudut kuadran adalah 0˚, membagi satu derajat menjadi 60 bagian yang
90˚, 180˚, 270˚, 360˚, dan sama.
kelipatannya. •Dalam hal ini satu bagian dinamakan satu
Sudut dikelompokkan menjadi tiga menit dan dilambangkan dengan 1ʹ, dan satu
macam yaitu : menit dibagi 60 bagian yang sama dimana satu
sudut lancip dibawah 90˚ bagiannya dinamakan satu detik dilambangkan
sudut siku-siku tepat pada 90˚ 1ʹʹ
sudut tumpul diatas 90˚ •Dengan demikian
1ʹ = 1/60x1˚ 1ʹʹ = 1/60x1ʹ = 1/3600x1˚
MODUL 8
TRIGONOMETRI
5. Radian 6. Konversi antara satuan derajat dan
Satu radian didefinisikan sebagai radian
besar sudut 0 dengan titik sudut suatu Bahwa lingkaran mempunyai titik pusat O
pusat lingkaran O yang panjang jari- dan jari-jari r mempunyai keliling sebesar
jarinya r, dan panjang busur didepan 2пr. Sementara keliling lingkaran
sudut 0 adalah r lihat gambar 8.4 merupakan panjang busur satu putaran
secara utuh, sehingga jika panjang busur
lingkaran dinyatakan dengan s maka s =
2пr, dan sudut pusat lingkaran satu
putaran adalah ᶿ = 22/7 = 2п radian.
Dalam satuan derajat sudut pusat suatu
lingkaran adalah ᶿ = 360˚, sehingga
hubungan radian dengan derajat adalah 2п
radian = 180˚.
MODUL 8
TRIGONOMETRI
5. Radian 6. Konversi antara satuan derajat dan
Satu radian didefinisikan sebagai radian
besar sudut 0 dengan titik sudut suatu Bahwa lingkaran mempunyai titik pusat O
pusat lingkaran O yang panjang jari- dan jari-jari r mempunyai keliling sebesar
jarinya r, dan panjang busur didepan 2пr. Sementara keliling lingkaran
sudut 0 adalah r lihat gambar 8.4 merupakan panjang busur satu putaran
secara utuh, sehingga jika panjang busur
lingkaran dinyatakan dengan s maka s =
2пr, dan sudut pusat lingkaran satu
putaran adalah ᶿ = 22/7 = 2п radian.
Dalam satuan derajat sudut pusat suatu
lingkaran adalah ᶿ = 360˚, sehingga
hubungan radian dengan derajat adalah 2п
radian = 180˚.
MODUL 8
TRIGONOMETRI

7. Kecepatan sudut dan kecepatan linier


Salah satu penggunaan satuan radian adalah untuk menentukan
kecepatan sudut dari suatu gerak yang melingkar. Yang
ditentukan kecepatannya dalam ukuran panjang yang disebut
linier (v).Hubungan antara v dan w adalah v= rw
MODUL 8
FUNGSI TRIGONOMETRI

Fungsi trigonometri yang diuraiakan adalah fungsi


trigonometri dengan pendekatan lingkaran yang panjang
jari-jarinya satu satuan
MODUL 8
FUNGSI TRIGONOMETRI

demi

sami

desa
MODUL 8
FUNGSI TRIGONOMETRI
MODUL 8
FUNGSI TRIGONOMETRI

 Menentuan fungsi trigonometri secara langsung dapat dilakukan dengan


menggunakan kalkulator scientific atau menggunakan tabel.
 Dalam tabel trogonometri sudut dinyatakan dengan derajat, sampai satu angka
desimal di belakang koma
 Tabel fungsi trigonometri merupakan daftar nilai fungsi trigonometri dari sudut
θ dimana ( 00 < θ < 90o ), yang merupakan sudut pada kuadran I pada bidang
kordinat xoy. Untuk menghitung nilai fungsi trigonometri yang lebih dari 90o
dicari dengan cara berikut :
 Jika ψ sudut pada kuadran II maka ditentukan θ = 180o - ψ, sehingga
memenuhi hubungan 00 < θ < 90o
 Jika ψ sudut pada kuadran III maka ditentukan θ = ψ - 180o, sehingga
memenuhi hubungan 00 < θ < 90o
 Jika ψ sudut pada kuadran IV maka ditentukan θ = 360o - ψ, sehingga
memenuhi hubungan 00 < θ < 90o
KB 2
FUNGSI TRIGONOMETRI SEGITIGA
DAN PENERAPANNYA

TRIGONOMETRI
SEGITIGA C
Trigonometri merupakan salah satu cabang ilmu
matematika yang mempelajari tentang sisi dan sudut
segitiga. b a
Segitiga ABC siku-siku pada titik B (< B=90o ), sudut A,
sudut lancip (<A = 0), dengan 0 o < θ < 90 (Gambar 8.8) A B
c
Sudut A = di sebut sisi AB, sisi BC dan sisi AC. (Gambar 8.8)
Masing-masing dinamakan sisi alas, sisi depan dan sisi
miring.

Kemudian didefinisikan fungsi sin(sinus), cos (cosinus),


tan (tangen), cot (kotagen), csc (kosekan), dan sec
(sekan) sebagai berikut :
KB 2
FUNGSI TRIGONOMETRI SEGITIGA
DAN PENERAPANNYA
RUMUS
C

b a

A B
c
(Gambar 8.8)
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
1. Aturan sinus dan cosinus

Di dalam trigonometri aturan sinus dan cosinus merupakan suatu hukum


atau aturan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
trigonometri segitiga.

Pada segitiga AOC, Panjang OA = Panjang OC (merupakan jari-jari


lingkaran).
Besar sudut O1 + besar sudut O2 = 180 o (merupakan sudut lurus)
Sudut O1 + sudut A + sudut C = Sudut O1 +sudut O2.
Dengan demikian 2 sudut A = sudut O2 atau sudut A = ½ Sudut O2.
Karena O2 merupakan sudut pusat lingkaran yang besarnya sama
dengan sudut BC, maka sudut A = ½ Panjang busur BC.
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
2. Aturan sinus

Pada segitiga ABC berlaku hubungan :

Titik O merupakan pusat lingkaran luar dari segitiga ABC, Panjang garis
BD = CE =AF=2R ( 2 kali jari-jari lingkaran luas segitiga ABC)
Panjang sisi AB = c, sisi BC=a, sisi AC=b.

Segitiga BCD siku-siku di titik C. Sudut D pada segitiga BCD= sudut A


pada segitiga ABC (karena menghadap busur yang sama).
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
Sudut CAE siku-siku di titik A. Sudut E pada segitiga CAE = sudut B
pada segitiga ABC (karena menghadap busur yang sama).

Segitiga ABF siku-siku dititik B. Sudut F pada segitiga ABF = sudut C


pada segitiga ABC (karena menghadap busur yang sama).
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
3. Aturan Cosinus
Aturan cosinus berlaku untuk sembarang segitiga. Berikut ini merupakan aturan cosinus
dalam segitiga lancip dan segitiga tumpul.

Contoh Segitiga lancip : Contoh Segitiga tumpul :


PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
4. Luas Daerah Segitiga

Trigonometri dapat dipergunakan untuk menentukan luas daerah suatu segitiga. Seperti yang
telah diketahui bahwa suatu segitiga dengan alas b dan tinggi h, luasnya adalah ½ bh. Selain
alas dan tinggi, suatu segitiga dapat ditentukan luasnya bila diketahui Panjang dua sisi dn sudut
diantara kedua sisi tersebut.
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
5.Rumus Heron

Luas suatu segitiga yang diketahui pnjang ketiga sisinya dapat dihitung dengan rumus heron.

Rumus Heron dapat dikembangkan untuk mencari Panjang jari-jari lingkaran dalam dan
lingkaran luar suatu segitiga.

Keterangan :
r= jari-jari dalam segitiga ABC
R= jari-jari lingkaran luar segitiga ABC
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
• Menentukan jari-jari lingkaran
dalam suatu segitiga
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
• Menentukan jari-jari lingkaran
luar suatu segitiga
PENERAPAN FUNGSI
TRIGONOMETRI
SEGITIGA
6. Sudut Elevasi dan Sudut Depresi

Kedudukan titik tempat pengamatan, garis horizon (garis mendatar) dan kedudukan titik yang
diamati membentuk sudut. Bila titik yang diamati kedudukannya lebih tinggi dari kedudukan
titik pengamat maka sudut yang terbentuk dinamakan sudut elevasi, dan bila kedudukan titik
yang diamati lebih rendah dari titik pengamat maka sudut yang terbentuk dinamakan sudut
depresi.

Anda mungkin juga menyukai