Anda di halaman 1dari 7

TRIGONOMETRI

KEGIATAN BELAJAR 1

Sudut dan Fungsi Trigonometri

A. SUDUT
Di dalam trigonometri sudut dipandang sebagai hasil rotasi yang berawal dari sebuah
garis tertentu sebagai acuan dengan ujungnya sebagai titik pangkal dan berakhir pada
garis tertentu. Garis acuan dinamakan sisi awal (initial side), garis pemberhentian
dinamakan sisi akhir (terminal side), dan titik pusat rotasi sebagai titik sudut (vertex).
Dua sudut atau lebih dengan sisi awal dan sisi akhir yang masing-masing sama
dinamakan sudut sama batas (conterminal).

1. Sudut pada bidang koordinat


Sudut yang digambarkan pada bidang koordinat xoy, sisi awal (sisi acuan) sudut
adalah sumbu x positif dan titik sudutnya adalah pusat koordinat (0,0) sebagai titik
sudut. Sudut yang dibentuk oleh rotasi yang berlawanan arah jarum jam
dinamakan sudut positif, sedangkan sudut yang dibentuk dengan rotasi yang
searah dengan jarum jam dinamakan sudut negatif. Jika sisi akhir sudut berimpit
dengan sumbu koordinat maka sudut yang terbentuk dinamakan sudut kuadran
(quadrantal angle).

2. Satuan Ukuran Sudut


Ukuran besar sudut diperlukan satuan. Satuan yang digunakan terdiri dari dua
macam yaitu derajat dan radian. Satuan derajat sudut digunakan pada pemetaan
tanah, navigasi dan pembuatan perkakas mesin. Sedangkan satuan radian
digunakan pada bidang sains dan matematika, diantaranya digunakan pada fisika
dan kalkulus.
3. Derajat
1
Didefinisikan satu derajat sama dengan x 1kali putaran dan dilambangkan
360
dengan 1ᵒ . Dengan definisi tersebut maka besar sudut kuadran adalah 0ᵒ , 90ᵒ,
180ᵒ, 270ᵒ, 360ᵒ dan kelipatannya.
Besar sudut Ө dengan 0ᵒ < Ө < 180ᵒ dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Sudut Ө , dengan 0ᵒ < Ө< 90ᵒ , dinamakan sudut lancip
b. Sudut Өdengan 0ᵒ = 90ᵒ , dinamakan sudut siku
c. Sudut Ө , dengan 90ᵒ < Ө< 180ᵒ , dinamakan sudut tumpul

Dua buah sudut lancip yang positif dikatakan saling berkomplemen jika jumlah
dua sudut tersebut 90ᵒ . Dua buah sudut positif dikatakan saling berpelurus jika
jumlah dua buah sudut tersebut 180ᵒ .

Tabel 8.1.
Untuk sudut positif dengan 0ᵒ < Ө < 360ᵒ

Kuadran I II III IV
Sudut 0ᵒ < Ө < 90ᵒ 90ᵒ< Ө < 180ᵒ 180ᵒ < Ө < 270ᵒ < Ө < 360ᵒ
(derajat) 270ᵒ

Tabel 8.2.
Untuk sudut negatif, dengan -360ᵒ <Ҩ<0ᵒ

Kuadran I II III IV
Sudut -360ᵒ <Ҩ < 270ᵒ -270ᵒ <Ҩ<-180ᵒ -180ᵒ <Ҩ< -90ᵒ -90ᵒ <Ҩ<0ᵒ
(derajat)

4. Menit dan Detik


Jika diperlukan ukuran sudut yang lebih kecil dari satu derajat maka digunakan
seperpuluhan derajat, seperatusan derajat, atau seperibuan derajat, dan seterusnya.
Metode lain yaitu dengan membagi satu derajat menjadi 60 bagian yang sama.
Dalam hal ini satu bagian tersebut dinamakan satu menit dan dilambangkan 1’ .
Satu menit dibagi menjadi 60 bagian yang sama, dimana satu bagiannya
1
dinamakan satu detik dan dilambangkan 1’’ . Dengan demikian 1’ = x 1 ° , dan
60
1 1
1’’ = x1' = x1ᵒ
60 3600
5. Radian
Satu radian didefinisikan sebagai besar sudut Ө dengan titik sudut suatu lingkaran
pusat O , yang panjang jari-jarinya r , dan panjang busur di depan sudut Ө adalah
r. Jika panjang busur di depan sudut Ө adalah s maka di definisikan besar sudut Ө
s
= radian.
r

6. Konversi antara satuan derajat dan radian


Lingkaran dengan pusat O dan jari-jari r memiliki keliling sebesar 2 πr . Keliling
lingkaran merupakan panjang busur satu putaran secara utuh , sehingga jika
panjang busur lingkaran dinyatakan dengan s maka s = 2 πr , dan sudut pusat
2 πr
lingkaran satu putaran adalah Ө = = 2 π radian. π merupakan bilangan
r
irasional yang dekat dengan bilangan 3,14 , maka dalam perhitungan sering
22
digunakan π =3,14. Bilangan rasional juga dekat dengan 3,14 sehingga sering
7
22
digunakan pula bahwa π = . Dalam satuan derajat sudut pusat suatu lingkaran
7
adalah Ө = 360ᵒ , sehingga hubungan radian dengan derajat 2 π rad = 360ᵒ atau π
180° 180°
rad = 180ᵒ. sehingga dapat diperoleh bahwa 1 rad= = = 57,3ᵒ dan
π 3,14
π 3,14
sebaliknya 1ᵒ = radian = radian = 0,02 radian.
180 180
Jika sudut antara O dan 2 π dengan arah positif dan arah negatif dikelompokkan
dalam empat kuadran maka bentuknya sebagai berikut .

Tabel 8.3.
Untuk sudut positif dengan 0 < Ө <2 π

Kuadran I II III IV
Sudut (derajat) π π 3π 3π
0 < Ө< < Ө <π π< Ө < < Ө <2 π
2 2 4 4
Tabel 8.4.
Untuk sudut negatif, dengan -2 π < Ҩ < 0ᵒ

Kuadran I II III IV
Sudut 3π 3π π π
-2 π < Ҩ <− < Ҩ < -π - π < Ҩ <− − <Ҩ<0
(derajat) 2 2 2 2

7. Kecepatan sudut dan kecepatan linier


Suatu gerak melingkar dapat ditentukan kecepatan sudut (ω) dan kecepatan
linearnya (v) . Hubungan antara v dan ω adalah v = rω , dengan r menyatakan
jari-jari lingkaran.

B. FUNGSI TRIGONOMETRI
Suatu lingkaran pada bidang xoy dengan pusat O(0,0), jari – jari 1 dan sudut pusat
radian dengan sisi awal sumbu x positif. Maka fungsi –fungsi sin( sinus), cos
( cosinus), tan ( tangen ), cot ( cotangen),csc ( kosekan ), sec ( sekan ) sebagai
berikut :
1
sinӨ = y , csc Ө = ( jika y ≠ 0 )
y
1
cosӨ = x, sec Ө = ( jika x ≠ 0 )
x
y x
tan Ө = ( jika x ≠ 0 ) , cot Ө = ( jika y ≠ 0 )
x y
KEGIATAN BELAJAR 2

FUNGSI TRIGONOMETRI SEGITIGA DAN PENERAPANNYA

A. SEGITIGA
Definisi fungsi triginometri untuk sudut lancip pada segitiga siku – siku yaitu
terhadap sudut A pada segitiga tersebut sisi AB, sisi BC, sisi AC, masing-masing
dinamakan sisi alas, sisi depan ,sisi miring. Kemudian didefinisikan fungsi
sisidepan BC a
sin A = sinӨ = = =
sisimiring AC b

sisimiring AC b
csc A = sinӨ= = =
sisidepan BC a

sisialas AB c
cosA = cos Ө= = =
sisimiring AC b

sisialas AB c
cosA = cos Ө= = =
sisimiring AC b

sisi miring AC b
secA = sec Ө= = =
sisialas AB c

sisi depan BC a
tan A = tan Ө= = =
sisialas AB c

sisi alas AB c
cot A = cot Ө= = =
sisidepan BC a

B. PENERAPAN FUNGSI TRIGONOMETRI SEGITIGA


fungsi trigonometri dapat diterapkan untuk menentukan ukuran panjang atau jarak
antara dua titik, menentukan luas suatu daerah yang berbentuk segitiga atau
berbentuk daerah yang dapat dipecah menjadi beberapa segitiga.

1. Aturan sinus dan cosinus

Panjang OA = Panjang OC.


Besar sudut O1+ Besar sudut O2 = 1800
Sudut O1 + sudut A + sudut C = sudut O1 + sudut O2
Sudut C =sudut C
Maka sudut O1 + 2 sudut A = sudut O1 + sudut O2
1
Dengan demikian 2 sudut A = sudut O2 atau sudut A = sudut O2
2
1
Maka sudut A = panjang busur BC
2
Kesimpulannya : besar sudut pada lingkaran dengan kedua sisinya(sisi awal
dan sisi akhir merupakan suatu tali busur adalah sama dengan setengah
panjang busur dihadapannya.

2. Aturan sinus
a b c
Pada segitiga lancip dan tumpul berlaku hubungan = =
sinA sinB sin C

3. Aturan cosinus
Dalam sebarang segitiga berlaku aturan yaitu
a2 = b2 + c2 - 2bc cos A
bentuk lain rumus tersebut adalah
4. Luas daerah segitiga
5. Rumus heron
6. Sudut elevasi dan sudut depresi

Anda mungkin juga menyukai