UPBJJ-UT JAMBI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
Modul 7
SISTEM KOORDINAT
Kegiatan Belajar 1
Sistem Bilangan Real dan Koordinat
2. Pada sistem bilangan hubungan antara himpunan bulangan asli (N), himpunan
bilangan cacah (W), himpunan bilangan bulat (J), himpunan bilangan rasional
(Q) dan himpunan bilangan Real ® saling berelasi yaitu N, W, J, Q, R.
5. Bilangan real selain memiliki sifat kelengkapan juga memiliki sifat kerapatan
berapapun kerapatan letak antara dua bilangan real tersebut selalu ada
bilangan rasional lain atau bilangan irasional lain.
6. Sistem koordinat kartesius pada bidang dua dimensi dibentuk oleh dua garis
bilangan ral yaitu garis horizontal (sumbu x) dan garis vertical (sumbu y) yang
saling berpotongan tegak lurus di titik nol dari setiap garis tersebut. Sumbu x
dan sumbu y membagi bidang koordinat menjadi 4 wilayah yang disebut
kuardran
Kuadran I dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y positif
Kuadran II dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y positif
Kuadran III dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y negatif
Kuadran IV dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y negatif
7. Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan jarak antara titi P 1(x1,
y1) dan P2( x2, y2), yaitu :
P1P2 = √(X₂ − X₁)² + (Y₂ − Y₁)²
8. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x,y) pada bidang yang berjarak
sama terhadap satu titik tetap yang disebut pusat lingkaran, jarak titik-titik (x,y)
terhadap titik pusat disebut jari-jari (radius) dan dilambangkan r. persamaan
lingkaran yang bertitik pusat di P (a,b) dan melalui titik Q(x,y) dengan jarak
antara titik P dan Q disebut jari-jari r dan rumus jari-jarinya adlah :
r2=(x-a)2+(y-b)2
r = √(x − a)² + (y − b)²
9. Hubungan antara koordinat kartesius (x,y) dan koordinat kutub (r,θ) ditunjukkan
oleh persamaan
𝑦
Sin θ = 𝑟
y = rsin θ
𝑥
cos θ = 𝑟
x = rcos θ
𝑦
r2= x2 + y2 dan tan θ = 𝑥
Kegiatan Belajar 2
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
TRIGONOMETRI
Kegiatan Belajar 1
Sudut dan Fungsi Trigonometri
1. Sudut, didalam trigonometri sudut dipandang sebagai hasil rotasi yang berawal
dari sebuah garis tertentu sebagai acuan dengan ujungnya sebagai titik pangkal
dan berakhir pada garis tertentu, garis acuan dinamakan sisi awal (initial side),
garis pemberhentian dinamakan sisi akhir (terminal side), dan titik pusat rotasi
sebuah titik sudut (vertex).
2. Dua sudut atau lebih dengan sisi awal dan sisi akhir yang masing-masing sama
dinamakan sudut sama batas (coterminal).
3. Sudut yang digambarkan pada bidang koordinat xoy, sisi awal (sisi acuan) sudut
adalah sumbu x prositif dan titik sudutnya adalah pusat koordinat (0,0) sebagai
titik sudut.
4. Sudut yang dibentuk oleh rotasi yang berlawanan arah jarum jam dinamakan
sudut positif, sedangkan sudut yang dibentuk dengan rotasi yang searah jarum
jam dinamakan sudut negatif. Jika sisi akhir sudut berimpit dengan sumbu
koordinat maka sudut yang terbentuk dinamakan sudut kuadran.
5. Ukuran besar sudut adalah derajat dan radian
1
6. Satu derajat sama dengan 360 x 1 kali putaran dan dilambangkan dengan 10.
7. Sudut 0, dengan 00<0<900, dinamakan sudut lancip.
8. Sudut 0 dengan 0=900 dinamakan sudut siku.
9. Sudut 0, dengan 900<0<1800, dinamakan sudut tumpul.
10. Dua buah sudut lancip yang positif dikatakan saling berkomplemen jika jumlah
dua sudut tersebut 900.
11. Dua buah sudut positif dikatakan saling berpelurus jika jumlah dua buah sudut
tersebut 1800.
12. Jika panjang busur di depan sudut 0 adalah s maka didefinisikan besar sudut 0
𝑠
= 𝑟 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛.
13. 1 radian = 57,30.
14. 10 = 0.02 radian.
15. 𝜋 radial = 1800 dengan 𝜋 = 3,14.
16. Suatu gerak melingkar dapat ditentukan kecepatan sudut (𝜔) dan kecepatan
linearnya (v). hubungan antara v dan 𝜔 adalah v = 𝑟𝜔, dengan r menyatakan jari-
jari lingkaran.
17. Fungsi trigonometri didefinisikan pada lingkaran yang berjari-jari 1, pada bidang
koordinat xoy dengan pusat lingkaran O(0,0) sebagai titik sudut. Keenam fungsi
trigonometri didefinisikan sebagai berikut.
1
Sin 0= y, csc 0 = (jika y ≠ 0)
𝑦
Kegiatan Belajar 2
Fungsi Trigonometri Segitiga dan Penerapannya
Pada segitiga BC yang siku-siku pada titik B didefinisikan fungsi sinus (sin), cosinus
(cos), tangen (tan), cotangent (cot), cosecant (csc), dan secan (sec), sebagai
berikut.
b a
A 0 B
c
Gambar 8.23
𝐵𝐶 𝑎 𝐴𝐶 𝑏
Sin A = 𝐴𝐶 = , csc 𝐴 = =
𝑏 𝐶𝐵 𝑎
𝐴𝐵 𝑐 𝐴𝐶 𝑏
Cos A = = , sec 𝐴 = =
𝐴𝐶 𝑏 𝐴𝐵 𝑐
𝐵𝐶 𝑎 𝐴𝐵 𝑐
Tan A = 𝐴𝐵 = , cot 𝐴 = =
𝑐 𝐵𝐶 𝑎
Rumus heron dapat dikembangkan untuk mencari panjang jari-jari lingkaran dalam
dan lingkaran luar suatu segitiga.
√(𝑠−𝑎)(𝑠−𝑏)(𝑠−𝑐)
r= 𝑠
R= ________abc________
4√𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐)
Di mana r= jari-jari lingkaran dalam ∆ABC dan R= jari-jari lingkaran luar segitiga
ABC.