Anda di halaman 1dari 5

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

MODUL 7
SISTEM KOORDINAT

KEGIATAN BELAJAR 1
Sistem Bilangan Real dan Koordinat

1. Penggunaan istilah kartesius pada sistem koordinat kartesius (Cartesian Coordinate


Sistem) merupakan bentuk penghargaan kepada Rene DESCARTES sebagai penemunya.
Bidang datarnya disebut bidang cartesius (Cartesian Plane).

2. Pada sisttem bilangan hubungan antara himpunan bilangan asli (N), himpunan bilangan
cacah (W), himpunan bilangan bulat (J), himpunan bilangan rasional (Q) dan himpunan
bilangan real (R) saling berelasi yaitu N  W  J  Q R.

3. Bentuk desimal dari bilangan rasional sebagai hasil pembagian terhadap pembilang oleh
penyebut menghasilkan bilangan di belakang koma yang terbatas serta berakhir dengan
pengulangan bilangan nol, dan berulang tidak terbatas.

4. Bentuk desimal dari bilangan irrasional menghasilkan bilangan dibelakang koma yang
tidak berulang dan tidak terbatas dan tidak berakhir dengan pengulangan bilangan nol.

5. Bilangan real selain memiliki sifat kelengkapan juga memiliki sifat kerapatan. Berapapun
kerapatan letak antara dua bilangan real tersebut selalu ada bilangan rasional lain atau
bilangan irrasional lain.

6. Sistem koordinat kartesius pada bidang dua dimensi dibentuk oleh dua garis bilangan real
taitu garis horizontal (sumbu-x) dan garis vertikal (sumbu-y) yang saling berpotongan
tegak lurus di titik nol dari setiap garis tersebut. Sumbu-x dan sumbu-y membagi bidang
koordinat menjadi 4 wilayah yang disebut kuadran (quadrants).
Kuadran I dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y positif.
Kuadran II dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y positif.
Kuadran III dibatasi oleh sumbu-xnegatif dan sumbu-y negatif.
Kuadran IV dibatasi oleh sumbu-xpositif dan sumbu-y negatif.

7. Teorema Pyhtagoras dapat digunakan untuk menentukan jarak antar titik P 1 (x1, y1)
dan P2 (x2, y2), yaitu :
P1P2 = √ nnnnnnnnnnnnnnn
(x2 – x1)2 + (y2 - y1)2

8. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x,y) pada bidang yang berjarak sama
terhadap satu titik tetap yang disebut pusat lingkaran, jarak titik-titik (x,y) terhadap titik
pusat disebut jari-jari (radius) dan dilambangkan r. Persamaan lingkaran yang bertitik
pusat di P(a,b) dan melalui titik Q(x,y) dengan jarak antara titik P dan Q disebut jari-jari r
dan rumus jari-jarinya adalah :
r2 = (x – a)2 + (y – b)2
r= √ nnnnnnnnnnnnn
(x – a)2 + (y – b)2

9. Hubungan antara koordinat kartesius (x,y) dan koordinat kutub (r, 0) ditun-jukkan oleh
persamaan.
y
sin = y = r sin
r
y
cos = r y = r cos
y
r2 = r2 + y2 dan tan = =
r

KEGIATAN BELAJAR 2
Sistem Bilangan Real dan Koordinat

1. Bentuk umum persamaan linear adalah ax + by = c, x dan y ∈ {bilangan real} dimana a


dan b tidak keduanya sama dengan nol.

2. Garis y = a merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu-ydan melalui titik (0,b).

3. Garis x = a merupakan garis vertikal yang sejajar dengan sumbu –y dan melalui titik (a, 0)

4. Intercept-x adalah titik di mana garis memotong sumbu-x. Intercept-y adalah titik dimana
garis memotong sumbu-y.

5. Gradien garis lurus didefinisikan sebagai laju perubahan koordinat-y dari suatu titik pada
suatu garis lurus terhadap koordina-x.
6. Untuk semua bilangan real m, gambar dalam bidang koordinat dari persamaan y = mx
adalah garis yang mempunyai gradien mdan melalui titik asal (0, 0).

7. Gradien (m) ruas garis P1P2 antara titik P1 (x1, y1) dan P2 (x2, y2) adalah m=
y2 – y1
, dimana (y2 – y1) adalah jarak vertikal antara titik P1 dan P2 sedangkan (x2 – x1) adalah
x2 – x1
jarak horizontal antara titik P1 dan P2.

8. Macam-macam gradien garis :


a. Gradien garis lurus positif, jika arah garis dari kiri ke kanan atas.
b. Gradien garis lurus yang sejajar sumbu-x adalah nol, karena arah garis vertikal tidak
ada.
c. Gradien garis lurus negatif, jika arah garis dari kri ke kanan bawah
d. Gradien garis lurus yang sejajar sumbu-y tidak terdefinisi, karena arah garis horizontal
tidak ada (menyebabkan pembaginya nol dan hasilnya tidak didefenisikan). Hal ini
berarti garis yang sejajar sumbu-y tidak mempunyai gradien.
e. Misalnya garis lurus k gradiennya m1 dan garis lurus j gradiennya m2. Jika garis k dan
garis j saling tegak lurus, maka gradien-gradiennya menunjukkan
1
hubungan m1 = – dengan m2 ≠ atau m1, m2 = -1
m2

9. y – y1 = m (x – x1) adalah persamaan garis dengan adalah gradien m dan melalui titik (x1,
y1).

10. y = mx + b merupakan persamaan garis dengan m adalah gradien dan b adalah titik potong
garis terhadap sumbu-y (y-intercept).

11. Dua garis saling sejajar jika dan hanya jika :


a. Kedua garis tersebut memiliki gradien yang sama.
b. Kedua garis tersebut memiliki y- intercept yang berbeda.
y – y1 x – x1
12. = merupakan persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2)
y2 – y1 x2 – x1

13. Pertidaksamaan linear dalam x dan y dapat ditulis dalam salah satu bentuk berikut :
a. ax + by < c c. ax + by > c
b. ax + by ≤ c d. ax + by ≥ c
14. Gambar himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear adalah setengah bidang
koordinat. Untuk menunjukkan bahwa setengah bidang koordinat merupakan himpunan
penyelesaian pertidaksamaan linear yang diberikan, setengah bidang koordinat tersebut di
arsir. Berikut langkah-langkah menggambarkan himpunan penyelesaian dari ax + by < c.
a. Gambar garis ax + by = c dengan bentuk putus-putus, merupakan batas dari setengah
bidang yang memuat himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan yang diberikan.
b. Gunakan titik sebarang P (a, b) untuk menguji (biasanya yang lebih mudah digunakan
adalah titik (0, 0)), dimana P adalah suatu titik pada salah satu dari setengah bidang.
Gantikan x dengan a dan y dengan b pada pertidaksamaan yang diberikan.
c. Jika (a, b) adalah satu solusi dar ax + by < c, arsirlah daerah setengah bidang yang
memuat P (a, b). jika (a, b) bukan solusi dari ax + by < c, arsirlah daerah setengah
bidang yang tidak memuat P (a, b).
Langkah di atas dapat digunakan untuk bentuk pertidaksamaan lainnya :
(1) ax + by > c; (2) ax + by ≤ c; (3) ax + by ≥ c.

Anda mungkin juga menyukai