Anda di halaman 1dari 2

MODUL 8

TRIGONOMETRI
Trigonometri merupakan suatu cabang matematika yang mempelajari hubungan antara sudut
segitiga dan sisah-sisahnya yang digunakan pada bidang fisika, astronomi, teknik dan cabang
matematika lainnya.

Sudut dan Fungsi Trigonometri


A. SUDUT
Didalam geometri sebuah sudut ditentukan oleh dua buah sinar atau dua garis g1 dan g2
dengan titik pangkal yang sama, misal titik O. Jika titik A dan B masing-masing pada
garis g1 dan g2 maka AOB merupakan sebuah sudut. Sebuah sudut merupakan dua
segmen garis yang memiliki satu titik ujung, titik O. (Gambar 8.1)
Dua sudut atau lebih dengan sisi awal dan sisi akhir yang masing-masing sama
dinamakan sudut sama batas (conterminal). (Gambar 8.2)
1. Sudut pada bidang coordinator
Sudut adalah sudut yang digambarkan pada bidang koordinat xoy, dengan sumbu
x positif sebagai sisi awal sudut (sisi acuan) dan pusat koordinat (0,0) sebagai
titik sudut.
Sudut yang dibentuk oleh rotasi yang berlawanan arah jarum jam dinamakan
sudut positif, sedangkan sudut yang dibentuk dengan rotasi yang searah jarum
jam dinamakan sudut negatif. Jika sisi akhir sudut berimpit dengan sumbu
koordinat maka sudut yang terbentuk dinamakan sudut kuadran (quadrantal
angle). (Gambar 8.3)
2. Satuan ukuran sudut
3. Derajat
Tabel 8.1 dan Tabel 8.2
4. Menit dan Detik
Contoh 8.1, contoh 8.2, contoh 8.3, contoh 8.4, dan contoh 8.5.
5. Radian
Gambar 8.4
6. Konversi antara satuan derajat dan radian
Tebel 8.3 dan tabel 8.4
7. Kecepatan sudut dan kecepatan linear
Contoh 8.9.

B. FUNGSI TRIGONOMETRI
Fungsi trigonometri merupakan fungsi trigonometri dengan pendekatan lingkaran yang
panjang jari-jarinya satu-satuan.
Gambar 8.5, gambar 8.6, gambar 8.7.
Nilai fungsi trigonometri berdasarkan letaknya pada kuadrat dapat dilihat pada tabel 8.5.
Contoh 8.11, contoh 8.12, contoh 8.13 dan contoh 8,14.
Fungsi Trigonometri Segitiga dan Penerapannya
A. SEGITIGA
Gambar 8.8

B. PENERAPAN FUNGSI TRIGONOMETRI SEGITIGA


Fungsi trigonometri dapat diterapkan untuk menentukan ukuran panjang atau jarak
antara dua titik, menentukan luas suatu daerah yang terbentuk segitiga atau berbentuk
daerah yang dapat dipecah menjadi beberapa segitiga.
Contoh 8.15 dan contoh 8.16
1. Aturan sinus dan cosinus
Adalah suatu aturan atau hukum atau dalil atau rumus yang sering
dipergunakan untuk menyelesaikan masalah trigonometri segitiga. Gambar
8.9.
2. Aturan sinus
Gambar 8.10, dan gambar 8.11.
Contoh 8.17, dan contoh 8.18
3. Aturan cosinus
Gambar.8.12 dan gambar 8.13
Contoh 8.19 dan contoh 8.20
4. Luas daerah segitiga
Gambar 8.14
5. Rumus heron
Contoh 8.21, contoh 8.22, dan contoh 8.23.
Rumus heron dapat dikembangkan untuk mencari panjang jari-jari lingkaran
dalam dan lingkaran luar suatu segitiga.
Menentukan jari-jari lingkaran dalam suatu segitiga
Gambar 8.15
Menentukan jari-jari lingkaran luar suatu segitiga.
Gambar 8.16.
6. Sudut Elevasi dan Sudut Depresi.
Bila titik yang diamati kedudukan lebih tinggi dari kedudukan titik pengamat
maka sudut yang terbentuk dinamakan sudut elevasi, dan bila kedudukan titik
yang diamati lebih rendah dari titik pengamat maka sudut yang terbentuk
dinamakan sudut depresi. Gambar 8.17.

Anda mungkin juga menyukai