Bila dua sinar mempunyai titik awal sama, mereka membentuk sudut dan titik
pertemuannya disebut titik sudut (vertex). Berikut adalah contoh dua titik sudut.
Namun, kedua gambar di bawah ini juga menggambarkan sudut, sudut yang
terjadi pada kasus ekstrim. Dalam kasus pertama, dua sinar secara langsung
berlawanan satu sama lain membentuk sudut yang dikenal dengan nama sudut
lurus; kasus kedua adalah sudut yang dibentuk dua sinar identik sehingga
sudutnya tidak dapat dibedakan dari sinar itu sendiri.
Sudut lurus
Berapa besar sudut pada gambar bderikut? Apa yang telah kita temukan adalah
bahwa kita memiliki setidaknya dua sudut. Besarnya sudut jelas berbeda,
gambar yang satu memiliki rotasi yang lebih kecil dibandingkan dengan gambar
dua. Jadi kedua sudut tersebut harus memiliki label yang berbeda. Dalam buku
ini, digunakan huruf Yunani seperti α (alpha) , β (beta) , dan γ (gama) untuk
besar sudut.
Jadi, untuk mudahnya kita beri label seperti pada gambar berikut:
Salah satu ukuran yang biasa digunakan untuk mengukur sudut adalah ukuran
derajat, dilambangkan dengan ” O “ . Satu rotasi lengkap seperti yang ditunjukkan di
bawah ini adalah 360O Dan bagian rotasi diukur secara proporsional. Jadi setengah
dari rotasi (sudut lurus) besarnya ½ (3600) = 1800. Seperempat dari rotasi (sudut
siku-siku) besarnya ¼ (3600) = 900, dan seterusnya.
5
Perhatikan bahwa dalam gambar di atas, kita telah menggunakan kotak persegi kecil
untuk menunjukkan sudut yang siku-siku, seperti biasa di Geometri. Ingat bahwa jika
besarnya sudut antara 00 dan 900 maka disebut sudut lancip; dan jika besarnya
antara 900 dan 1800 maka disebut sudut tumpul. Penting untuk dicatat bahwa,
secara teoritis, kita bisa mengetahui ukuran sudut manapun selama kita mengetahui
proporsinya dari rotasi lengkap. Sebagai contoh, besar sudut yang hanya berotasi
2/3 dari rotasi lengkap adalah 2/3 (3600) = 2400, besar sudut yang hanya berotasi
1/12 dari rotasi lengkap adalah 1/12 (3600) = 300,dan sudut yang tidak berotasi
besarnya adalah 00.
menjadi 60 menit, satu menit dibagi menjadi 60 detik. Dalam simbol, 1 0 = 60’, dan 1’
= 60’’, dengan demikian, 10 = 3600”.
Untuk mengkonversi sudut 42.1250 dengan sistem DMS, kita mulai dengan
mengingat bahwa 42.1250 = 420 + 0.1250. Konversi jumlah parsial derajat ke menit,
kita peroleh 0.1250(60’/10) =7.5’ = 7’ + 0.5’. Konversi jumlah parsial menit ke detik
memberikan 0.5’(60”/1’) = 30”.
Dengan demikian,
Dalam prakteknya, perbedaan antara sudut itu sendiri dan ukuran sering kabur
sehingga kalimat α adalah sudut yang besarnya 420 sering disingkat α = 420.
Sampai saat ini, kita telah membahas sudut yang besarnya hanya antara 00 dan 3600.
Pada kenyataannya, kita tidak hanya akan memecahkan masalah geometris yang
melibatkan sudut tetapi juga fenomena dunia nyata lainnya. Langkah pertama yang
diperlukan adalah memperluas gagasan kita tentang `sudut' dari hanya mengukur
suatu rotasi sampai jumlah yang dapat dikaitkan dengan bilangan real. Untuk itu,
akan diperkenalkan konsep “sudut berorientasi”. Seperti namanya, pada sudut
berorientasi, arah rotasi itu penting. Kita membayangkan sudut yang disapu keluar
mulai dari sisi awal dan berakhir di sisi terminal, seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini. Ketika rotasi berlawanan dengan arah jarum jam, kita
mengatakan bahwa sudut positif; ketika rotasi searah jarum jam, kita mengatakan
bahwa sudut negatif.
Supaya sudut terhubung dengan aljabar, maka sudut dikaitkan dengan bidang
koordinat. Sudut dikatakan dalam posisi standar jika titik sudut bertepatan dengan
pusat koordinat dan sisi awal terletak pada arah sumbu x positif. Sudut pada posisi
standar diklasifikasikan menurut letak dari sisi terminal. Sebagai contoh, sebuah
sudut dalam posisi standar jika terletak pada kuadran I disebut sudut kuadran I. Jika
sisi terminal terletak pada salah satu sumbu koordinat maka disebut sudut
quadrantal.
Sudut Koterminal
Perhatikan bahwa karena ada tak terhingga banyaknya bilangan bulat, setiap sudut
tertentu memiliki tak terhingga banyaknya sudut koterminal dan pembaca didorong
untuk merencanakan beberapa set sudut koterminal. Kita sekarang tinggal
selangkah lagi memadukan sudut dalam bilangan nyata dengan aljabar. Untuk itu,
kita ingat definisi dari Geometri.
Bilangan riil π adalah perbandingan keliling lingkaran terhadap diameternya.
Dalam simbol, keliling ditulis C dan diameter ditulis d, sehingga
Bilangan π adalah bilangan riil konstan, besarnya tetap, berapapun diameter suatu
lingkaran.
Karena panjang diameter lingkaran dua kali radiusnya maka segera terlihat bahwa
9
Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan keliling lingkaran dengan radiusnya juga
bilangan konstan yaitu 2π.
Jika s = r, maka s/r = 1. Besarnya Jadi jika suatu sudut besarnya 2 radian maka s
sudut θ disebut 1 radian. = 2 r; dan jika besarnya 3 maka s = 3r. Jadi
besarnya suatu sudut dalam radian adalah
banyaknya sapuan sinar dalam r yang
diperlukan untuk membentuk sudut θ.
10
Jadi satu rotasi menyapu penuh keseluruhan keliling lingkaran 2πr, sehingga besar
sudut satu putaran penuh dalam radian adalah 2πr/r = 2π. Dengan demikian,
setengah putaran membentuk sudut ½ (2π) = π, dan seperempat putaran
membentuk sudut ¼ (2π) = π/2, dan seterusnya.
Sebagai catatan, menurut definisi, ukuran sudut dalam radian adalah ukuran
panjang dibagi dengan ukuran panjang sehingga hasilnya murni bilangan riil. Untuk
alasan ini, kita tidak menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan sudut dalam
radian, tetapi menggunakan kata radian hanya jika diperlukan. Sebagai contoh, satu
putaran penuh besar sudutnya 2π radian, setengah putaran membentuk sudut π
radian, dan sebagainya. Seperti dalam ukuran derajat, perbedaan antara sudut dan
ukurannya sering kabur dalam prakteknya, jadi misalnya kita menulis θ = π/2, kita
artikan besarnya sudut θ adalah π/2 radian.
Sama seperti sebelumnya, dua sudut positif α dan β suplementari jika α + β = π, dan
komplementari jika α + β = π /2, dan dua sudut akan koterminal jika dan hanya jika
β =α + 2πk, dengan k bilangan bulat.
Karena satu rotasi penuh yang berlawanan arah jarum jam menghasilkan 3600 dan setara
dengan 2π radian, maka kita dapat menggunakan proporsi atau sebagai
0
faktor konversi antara kedua sistem. Sebagai contoh, 60 dikonversi menjadi radian dengan
cara ( ) radian atau secara sederhana ditulis . Dan sebaliknya untuk
Untuk mengidentifikasi bilangan riil yang bersesuain dengan sudut yang dibuat, kita
mengurai (melepas) lengkungan (busur) pada lingkaran satuan menjadi garis lurus
seperti ditunjukkan pada gambar. Garis lurus sebagai hasil penguraian mempunyai
titik awal di titk (1,0).
̅ .
̅ .
Kecepatan pada Gerak Melingkar: Suatu obyek yang bergerak pada lingkaran yang
radiusnya r dengan kecepatan sudut konstan, kecepatan liniernya diberikan oleh
persamaan .
14
Berikutnya kita perlu berbicara tentang satuan. Satuan v adalah , satuan dari
r adalah panjang saja, dan satuan adalah . Sehingga sisi kiri dari persamaan
memiliki satuan , sedangkan sisi kanan memiliki satuan
. Kontradiksi satuan dapat diselesaikan dengan
mengingat bahwa satua radian identik dengan bilangan riil sehingga
dapat direduksi menjadi satuan .
Contoh. Dengan asumsi bahwa permukaan Bumi berbentuk bola, setiap titik di
Bumi dapat dianggap sebagai objek bepergian pada lingkaran yang lengkap satu
putaran dalam (sekitar) 24 jam. Lintasan yang ditelusuri oleh titik selama periode
24 jam ini adalah garis lintang dari titik itu. Lakeland Community College terletak di
41.6280 lintang utara, dan dapat ditunjukkan bahwa radius bumi di lintang ini
adalah sekitar 2,960 mil. Cari kecepatan linear, dalam mil per jam dari Lakeland
Community College dalam dunia nyata.
Perlu dicatat bahwa besaran disebut frekuensi natural dari gerak dan
biasanya dilambangkan dengan huruf f. Frekuensi natural adalah ukuran dari
banyaknya objek membuat gerak putaran lengkap. Fakta bahwa ω = 2πf
menunjukkan bahwa ω juga frekuensi dan disebut frekuensi sudut gerak. Kuantitas
terkait adalah kuantitas yang disebut periode gerak yang menyatakan
besarnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan satu putaran komplit.
Pada contoh di atas, periode geraknya adalah 24 jam, atau satu hari.
Konsep frekuensi dan periode akan membantu pemakaian persamaan
. Jika ω konstan, titik yang jauh dari pusat rotasi mempunyai jari-jari yang
lebih panjang, sehingga menempuh lintasan yang lebih panjang untuk melakukan
15
SOAL BAGIAN 1
SOAL BAGIAN 2
SOAL BAGIAN 3
SOAL BAGIAN 4