Bagian 6
KALKULUS 1 B
FUNGSI TRIGONOMETRI
Kebanyakan analisa trigonometri berhubungan dengan kuantitas
dan sebagai perbandingan sudut dengan t adalah sudut yang
diketahui, seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini:
dan
dimana adj = sisi yang berdekatan, opp = sisi yang berhadapan
dan hyp = sisi yang miring.
2
FUNGSI TRIGONOMETRI
Perbandingan ini hanya tergantung pada sudut t dan tidak
pada sudut yang lain. Pada kalkulus defenisi yang umum
dari dan sebagai fungsi dari semua bilangan nyata t, tidak
hanya dengan sudut t saja.
Misalkan C adalah lingkaran dengan pusat pada titik asal O
dan jari-jari 1; persamaannya adalah . Misalkan juga A
adalah titik pada C. Untuk setiap bilangan nyata t,
misalkan P1 adalah titik pada C dengan jarak |t| dari A,
diukur sepanjang C dengan arah berlawanan arah jarum
jam jika dan searah jarum jam jika . Sebagai contoh, bila
C mempunyai keliling 2, titik adalah seperempat dari
arah berlawanan jarum jam sepanjang C dari A; yakni titik .
3
FUNGSI TRIGONOMETRI
Dengan menggunakan panjang busur (arc length) t sebagai
ukuran sudut , seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini:
.
4
FUNGSI TRIGONOMETRI
Jika P adalah titik (-1,0), dengan jarak unit, sepanjang
C dari A, maka besar sudut dalam derajat adalah:
1800 = radian
Untuk merubah derajat ke radian, dikalikan dengan /180;
untuk merubah radian ke derajat dikalikan dengan 180/.
Dalam kalkulus dianggap semua sudut diukur dalam
radian sampai derajat atau unit lain dinyatakan secara
eksplisit. Bila kita berbicara tentang sudut , itu artinya
radian (yakni , bukan derajat.
5
FUNGSI TRIGONOMETRI
Dari gambar sebelumya, untuk setiap nilai nyata dari t, cosinus
t (disingkat ) dan sinus t (disingkat ) adalah koordinat dan dari
titik , dan dijelaskan kembali pada gambar di bawah ini:
6
FUNGSI TRIGONOMETRI
Dengan menguji koordinat , , dan pada gambar di bawah ini,
diperoleh:
,,
,,,
.
7
FUNGSI TRIGONOMETRI
Beberapa identitas yang berguna
Beberapa sifat yang penting dari cos t dan sin t yang
diperoleh sebagai koordinat dari titik Pt pada lingkaran C
dengan persamaan , antara lain:
Rentang cosinus t dan sinus t. Untuk setiap bilangan nyata
t, dan .
Identitas Phytagoras. Koordinat dan dari harus
memenuhi persamaan lingkaran. Oleh karena itu, untuk
setiap bilangan nyata t, .
8
FUNGSI TRIGONOMETRI
Sifat periodik. Selama C mempunyai keliling 2, dengan
menambah 2 pada t menyebabkan titik berkeliling sejauh
lingkaran C dan berhenti pada titik yang sama; .
Sehingga, untuk setiap t, dan , dapat dikatakan cosinus
dan sinus adalah periodik dengan periode 2.
Cosinus adalah fungsi genap. Sinus adalah fungsi ganjil.
Bila lingkaran simetris terhadap sumbu x, P-t dan Pt
mempunyai koordinat x yang sama dan koordinat y yang
berlawanan, dan .
9
FUNGSI TRIGONOMETRI
Identitas sudut komplemen. Dua sudut adalah
komplemen jika jumlah keduanya adalah /2 (atau 900).
Titik P/2-t dan Pt adalah refleksi terhadap yang lain pada
garis (gambar di bawah ini), sehingga koordinat x dari
titik yang satu merupakan koordinat y dari titik lainnya,
dan
.
10
FUNGSI TRIGONOMETRI
Identitas sudut suplemen. Dua sudut disebut suplemen jika
jumlah keduanya adalah (atau 1800). Jika lingkaran simetris
terhadap sumbu y, titik Titik-titik P-t dan Pt mempunyai
koordinat y yang sama dan koordinat x yang berlawanan,
seperti terlihat pada gambar di bawah ini, sehingga: dan .
11
FUNGSI TRIGONOMETRI
Beberapa sudut spesial lainnya
Cosinus dan sinus dari sudut-sudut yang spesial dapat
dilihat pada gambar tabel di bawah ini:
12
FUNGSI TRIGONOMETRI
Rumus penjumlahan
Rumus-rumus berikut ini membantu untuk menentukan
cosinus dan sinus dari penjumlahan atau pengurangan dua
sudut dalam bentuk sinus dan cosinus sudut-sudut
tersebut. Rumus-rumus penjumlahan untuk cosinus dan
sinus dapat diringkaskan sebagai berikut:
13
FUNGSI TRIGONOMETRI
Dari rumus-rumus penjumlahan ini, diperoleh beberapa kasus spesial
yang berguna, yang disebut dengan rumus dua kali sudut, yang
diringkaskan sebagai berikut:
dan
14