Anda di halaman 1dari 15

Lampiran 1

LKPD 1
Menentukan sudut berelasi untuk sudut-sudut di kuadran I, II, III, dan IV

Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat menemukan sudut-sudut berelasi
untuk sudut-sudut di kuadran I, II, III, dan IV

Petunjuk
1. Bekerjalah dalam kelompok
2. Berdiskuliah dalam kelompok untuk menjawab seluruh pertanyaan berikut ini

1. Sudut dalam posisi baku adalah sudut yang titik sudutnya berada pada pusat koordinat dan sisi
awalnya berimpit dengan sumbu x positif. Pada gambar berikut ini sudut 𝛼 adalah contoh
sudut pada posisi baku

Lengkapilah table berikut ini


Besar sudut baku (𝜃) Posisi sisi akhir sudut (pilih kuadran berapa)
00 < 𝜃 < 900
900 < 𝜃 < 1800
1800 < 𝜃 < 2700
2700 < 𝜃 < 3600

2. Gambarkanlah sudut baku bersama titik yang berada pada sisi akhir sudut berikut ini.
Selanjutnya, tentukanlah tanda (positif atau negative) untuk semua perbandingan trigonometri
(sin, cos, tan, csc, sec, dan cot) dari masing-masing sudut yang diberikan
a. 𝛼 adalah sudut baku pada kuadran I, titik A (x,y) berada pada sisi akhir sudut 𝛼
b. 𝛽 adalah sudut baku pada kuadran II, titik A (x,y) berada pada sisi akhir sudut 𝛽
c. 𝛾 adalah sudut baku pada kuadran III, titik A (x,y) berada pada sisi akhir sudut 𝛾
d. 𝜃 adalah sudut baku pada kuadran IV, titik A (x,y) berada pada sisi akhir sudut 𝜃

3. Berdasarkan Jawaban pertanyaan 1, Lengkapilah pertanyaan berikut ini


a. Nilai seluruh perbandingan trigonometri pada kuadran I bertanda …..
b. Pada kuadran II, nilai perbandingan trigonometri yang bertanda positif adalah ……. Dan
yang bertanda negative adalah ……
c. Pada kuadran III, nilai perbandingan trigonometri yang bertanda positif adalah ……. Dan
yang bertanda negative adalah ……
d. Pada kuadran IV, nilai perbandingan trigonometri yang bertanda positif adalah ……. Dan
yang bertanda negative adalah ……

4. Jika sisi akhir (terminal) sebuah sudut pada posisi baku berimpit dengan satu sumbu (x atau y),
maka sudut tersebut di sebut sudut kuadran.
Jika 𝛼 adalah sebuah sudut pada posisi baku yang bukan sudut kuadran, maka sudut
berelasinya didefinisikan sebagai sudut lancip yang dibentuk oleh sisi akhir dari sudut yang
diberikan dan sumbu x.
Berdasarkan penjelasan di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Berapakah besar sudut berelasi dari 300 ? Jelaskan!
b. Berapakah besar sudut berelasi dari 1500 ? Jelaskan!
c. Berapakah besar sudut berelasi dari 2000 ? Jelaskan!
d. Berapakah besar sudut berelasi dari 3100 ? Jelaskan!
5. Berdasarkan pemahaman yang sudah diperoleh setelah mengerjakan soal no 1 s.d no 4,
Lengkapilah pernyataan berikut.
a. Jika (1800 − 𝛼)adalah sudut pada kuadran II, maka sudut relasinya adalah …….
Maka
𝑆𝑖𝑛 1800 − 𝑎0 = ⋯ 𝑆𝑖𝑛 …
𝐶𝑜𝑠 1800 − 𝑎0 = ⋯ 𝐶𝑜𝑠 …
𝑇𝑎𝑛 1800 − 𝑎0 = ⋯ 𝑡𝑎𝑛 …
Berdasarkan hasil pengerjaan aktivitas di atas, lengkapilah pernyataan berikut.
1. 𝑆𝑖𝑛 1200 = ⋯ 𝑆𝑖𝑛 1800 − … . = ⋯ 𝑆𝑖𝑛 ….
2. 𝐶𝑜𝑠 1350 = ⋯ 𝐶𝑜𝑠 1800 − … . = ⋯ 𝐶𝑜𝑠 ….
3. 𝑡𝑎𝑛 1350 = ⋯ 𝑇𝑎𝑛 1800 − … . = ⋯ 𝑡𝑎𝑛 ….
b. Jika (1800 + 𝛼)adalah sudut pada kuadran III, maka sudut relasinya adalah …….
𝑆𝑖𝑛 1800 + 𝑎0 = ⋯ 𝑆𝑖𝑛 …
𝐶𝑜𝑠 1800 + 𝑎0 = ⋯ 𝐶𝑜𝑠 …
𝑇𝑎𝑛 1800 + 𝑎0 = ⋯ 𝑡𝑎𝑛 …
Berdasarkan hasil pengerjaan aktivitas di atas, lengkapilah pernyataan berikut.
1. 𝑆𝑖𝑛 2250
2. 𝐶𝑜𝑠 2100
3. 𝑡𝑎𝑛 2400
c. Jika (3600 − 𝛼)adalah sudut pada kuadran IV, maka sudut relasinya adalah …….
𝑆𝑖𝑛 3600 − 𝑎0 = ⋯ 𝑆𝑖𝑛 …
𝐶𝑜𝑠 3600 − 𝑎0 = ⋯ 𝐶𝑜𝑠 …
𝑇𝑎𝑛 3600 − 𝑎0 = ⋯ 𝑡𝑎𝑛 …
Berdasarkan hasil pengerjaan aktivitas di atas, lengkapilah pernyataan berikut.
1. 𝑆𝑖𝑛 3000
2. 𝐶𝑜𝑠 3150
3. 𝑡𝑎𝑛 3300
6. Bagaimana cara menentukan sudut berelasi untuk sudut yang lebih besar dari 3600 ?
Penyelesaian
___________________________________________________________________________
7. Bagaimanakah cara menentukan sudut berelasi untuk sudut negative?
(catatan : sudut negative adalah sudut yang berputar searah putaran jarum jam)
Penyelesaian
____________________________________________________________________________
LKPD 2
Menerapkan konsep sudut berelasi

Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep sudut
berelasi

Petunjuk
a. Jawablah seluruh pertanyaan secara individu
b. Berdiskusilah dengan teman atau guru jika menemukan hal-hal yang kurang dimengerti

Jawablah semua pertanyaan di bawah ini

1. Carilah nilai perbandingan trigonometri untuk setiap sudut pada gambar berikut ini!

Penyelesaian

2. Tentukan tanda dari enam perbandingan trigonometri (sinus, cosines, tangent, cosecant, secan,
dan cotangent) dari sudut-sudut berikut ini.
a. 319 c. -215 e. -57 g. 290
b. 194 d. -272 f. -620 h. -91
Penyelesaian
3. Carilah nilai-nilai berikut

4. JIka sin 270 = 0,454, 𝐶𝑜𝑠270 = 0,89, 𝑡𝑎𝑛 270 = 0,509, tentukanlah nilai sin 3330 ,
cos 3330 , 𝑑𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑛 3330
Penyelesaian

5. Carilah nilai fungsi trigonometri yang lainnya untuk setiap sudut berikut
a. 𝑇𝑎𝑛𝛽 = 5, 𝛽 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼
b. 1
sin 𝜃 = − , 𝜃𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝐼𝐼
3
c. Cot 𝜃 = −2, 𝜃𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝑉
d. 4
Cos 𝛼 = − , 𝜃𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝐼
5
e. 3
Cos 𝜃 = , 𝜃𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝐼𝐼
5
Penyelesaian

6. Carilah nilai-nilai berikut


a. 𝑆𝑖𝑛 4950
b. 𝑆𝑖𝑛 10500
c. tan 6750
Lampiran 2

MATERI
SUDUT BERELASI

A. Sudut Berelasi dalam kehidupan sehari-hari


Pada aplikasi dunia nyata, perbandingan trigonometri tidak hanya untuk sudut-sudut lancip
pada segitiga siku-siku saja tetapi untuk sudut-sudut lebih besar dari 900 . Penerapannya
adalah pada aturan sinus-cosinus yang digunakan untuk menentukan panjang sisi atau besar
sudut pada segitiga sembarang (lancip maupun tumpul). Contoh lainnya adalah pada bidang
kelistrikan dan elektronika, nilai perbandingan trigonometri untuk sudut lebih dari 900
digunakan ketika menyelesaikan masalah arus bolak balik (alternating current). Arus listrik
yang mengalir bolak balik secara berkala dalam sebuah rangkaian disebut arus bolak balik.
Masing-masing arus dan tegangan naik dari nol. Proses ini disebut siklus. Siklus dibagi
menjadi 360 derajat. Arus dan gaya listrik (tegangan) terus berubah selama siklus, karena itu
nilai-nilainya harus dinyatakan secara sesaat. Gaya gerak listrik ini digambarkan dalam
sebuah kurva yang disebut kurva sinus seperti pada gambar 4. Kurva ini umumnya mendekati
kurva (ggl)/electromotive force (emf) dari kebanyakan generator arus bolak balik, karena arus
terus mengalir bolak-balik, maka ada banyak siklus. Sebagian besar listrik di dunia dihasilkan
pada 50 atau 60 siklus per detik. Satu siklus per detik disebut hertz(Hz), sehingga sebagian
besar listrik adalah 50 Hz atau 60 Hz
B. Sudut Berelasi
Mempelajari trigonometri tergantung pada konsep sudut. Sebuah sudut dibentuk dengan
merotasikan /memutar (pada sebuah bidang) sebuah sinar m yang disebut sisi awal (initial
side) dari sudut terhadap titik ujungnya sampai bertemu dengan sebuah sinar n yang disebut
sisi akhir (terminal side). Titik ujung yang sama V dari m dan n disebut titik sudut (vertex).

Putaran searah jarum jam menghasilkan sebuah sudut positif, dan putaran berlawanan arah
jarum jam menghasilkan sebuah sudut negative.

Sebuah sudut dengan titik sudutnya adalah pada pusat koordinat dan sisi awalnya terletak
pada sumbu - x positif, maka sudut tersebut berada pada posisi baku )standar). Contoh dari
sudut-sudut dalam posisi baku ditunjukkan pada gambar berikut.
Ukuran sebuah sudut atau rotasi biasanya diberikan dalam derajat, satu putaran penuh
mempunyai besar 3600 . Setengah putaran adalah 1800 , seperampat putaran adalah 900 , dan
seterusnya. Sudut-sudut yang mempunyai besar 600 , 1350 , 3300 𝑎𝑡𝑎𝑢 4200 . Sisi akhirnya
berturut-turut berada pada kuadran I, II, III, dan IV. Putaran negative −300 , −1100 , −2250
mewakili sudut-sudut yang sisi akhirnya berturut-turut berada pada kuadran IV, III dan II.

Jika sisi akhir (terminal) sebuah sudut pada posisi standar bertepatan dengan satu sumbu (x
atau y) , maka sudut tersebut disebut sudut kuadran. Sudut-sudut yang ditunjukkan pada
gambar berikut menunjukkan sudut kuadran.
Satu putaran penuh sebuah lingkaran adalah 3600 .
Dua buah sudut pada posisi baku disebut sudut koterminal jika keduanya memiliki sisi
terminal yang sama.
Jika 𝛼 adalah sebuah sudut dalam derajat, maka semua sudut dengan ukuran 𝛼 + 360𝑘 0 ,
dimana k adalah bilangan bulat, adalah koterminal dengan 𝛼
Setiap sudut konterminal dengan sudut 700 dapat ditulis sebagai 700 + 360𝑘 0 dengan k
adalah jumlah putaran lingkaran. Nilai k adalah sebuah bilangan positif jika putarannya
berlawanan arah putaran jarum jam dan sebuah bilangan bulat positif jika arah putarannya
searah putaran jarum jam.
Contoh: Tentukan satu sudut positif dan satu sudut negative yang konterminal dengan 450 !
Penyelesaian.
Semua sudut memiliki ukuran 450 + 360𝑘0 , dengan k adalah sebuah bilangan bulat adalah
konterminal dengan 450 . Contoh sudut positif adalah 450 + 360(1)0 = 4050 , Contoh sudut
negative adalah 450 + 360 −1 = −3150
Jika 𝛼 adalah sebuah sudut pada posisi baku yang bukan sudut kuadran, maka sudut relasinya
didefinisikan sebagai sudut lancip yang dibentuk oleh sisi akhir dari sudut yang diberikan dan
sumbu – x.
Pada gambar berikut ini dijelaskan bagaimana untuk mencari sudut relasi untuk semua sudut
𝛼 dengan 0 < 𝛼 < 3600 . Jika besar sudut 𝛼 lebih besar dari 3600 atau lebih kecil dari 0,
maka sudut tersebut dapat diasosikan dengan sebuah sudut konterminal dari ukuran positif
antara 00 𝑑𝑎𝑛 3600 .

Aturan sudut berelasi


Untuk setiap sudut 𝛼, dimana 00 < 𝛼 < 3600 , sudut relasinya 𝛼 didefinisikan oleh
a. 𝛼 ketika sisi akhirnya berada pada kuadran I
𝑏. 1800 − 𝛼, ketika sisi terminalnya berada pada kuadran II
𝑐. 𝛼 − 1800 , ketika sisi terminalnya berada pada kuadran III
𝑑. 3600 − 𝛼, jika sisi terminalnya berada pada kuadran IV
Contoh
Tentukan sudut berelasi dari 1200 !
Penyelesaian
Karena 1200 berada antara 900 dan 1800 , maka sisi terminalnya pada kuadran II,
Berdasarkan aturan sudut berelasi, maka sudut relasinya adalah 1800 − 1200 = 600
C. Perbandingan trigonometri pada semua sudut atau rotasi
Pikirkan sebuah sudut lancip 𝜃 dalam posisi baku. Pilih sebuah titik P dengan koordinat (x,y)
pada sisi akhir dan gambar segitiga siku-siku seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut
ini.

𝑟= 𝑥2 + 𝑦2
Perbandingan trigonometri dapat ditulis dengan istilah x,y dan r sebagai contoh:
𝑆𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑦 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑥
𝑆𝑖𝑛 𝜃 = = 𝑑𝑎𝑛 𝐶𝑜𝑠 𝜃 = =
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑟
Maka perbandingan trigonometri dapat digambarkan tanpa segitiga dengan menggunakan
sebuah titik pada sisi akhir dari sebuah sudut. Lebih penting lagi, proses ini dapat digunakan
untuk semua sudut tidak hanya sudut lancip.

D. Perbandingan trigonometri pada bidang koordinat


Ambil 𝜃 sebuah sudut pada posisi baku dan ambil 𝑃 (𝑥, 𝑦) setiap titik pada sisi akhir pada 𝜃.
Misal r adalah jarak dari (x,y) ke pusat koordinat:
𝑟= 𝑥2 + 𝑦2
Maka perbandingan trigonometri dari 𝜃 didefinisikan sebagai berikut:
Karena 𝑟 = 𝑥 2 + 𝑦 2 tidak dapat 0, maka nilai sinus dan cosines terdefinisi untuk semua
nilai rill 𝜃. Tetapi jika x = 0 maka nilai tangent dan secan dari 𝜃 tidak terdefinisi. Sama halnya
jika y = 0, maka nilai cotangent dan cosecant pada sudut 𝜃 adalah tidak terdefinisi
Contoh
Misal (-3,4) adalah titik pada sisi terminal dari 𝜃 (lihat gambar di bawah ini)

Tentukan nilai sinus, cosines dan tangent pada sudut 𝜃!


Penyelesaian
Mengacu pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa 𝑥 = −3, 𝑦 = 4

Dan 𝑟 = 𝑥2 + 𝑦2 = (−3)2 + 42 = 25 = 5
Maka,
𝑦 4 𝑥 3 𝑦 4
𝑆𝑖𝑛 𝜃 = = , 𝐶𝑜𝑠𝜃 = = − 𝑑𝑎𝑛 tan 𝜃 = = −
𝑟 5 𝑟 5 𝑥 3
Contoh
Carilah nilai sinus, cosines dan tangent dari sudut 𝜃 yang sisi terminalnya melalui titik (-3,-2)
Penyelesaian
Dengan menggunakan nilai 𝑥 = −3, 𝑦 = −2 𝑑𝑎𝑛 𝑟 = (−3)2 + (−2)2 = 13 maka
−2 −3 −2 2
𝑆𝑖𝑛 𝜃 = , 𝐶𝑜𝑠 𝜃 = , tan 𝜃 = =
13 13 −3 3
Tanda dari fungsi trigonometri pada empat kuadran dapat ditentukan dengan mudah
𝑥
berdasarkan definisi dari perbandingan trigonometri. Sebagai contoh, karena 𝐶𝑜𝑠 𝜃 = 𝑦 , maka
𝑥
nilai 𝐶𝑜𝑠 𝜃 = 𝑦 maka nilai 𝐶𝑜𝑠 𝜃 adalah posistif di manapun 𝑥 > 0. Nilai 𝑥 > 0 terjadi di

kuadran I dan IV (Ingat, r selalu bernilai positif).


Tanda untuk seluruh fungsi trigonometri di setiap kuadran ditunjukkan pada gambar berikut.
Contoh:
2
Diberikan 𝑆𝑖𝑛 𝜃 = − 3 𝑑𝑎𝑛 tan 𝜃 > 0. Carilah 𝑠 𝜃 𝑑𝑎𝑛 tan 𝜃 !

Penyelesaian
Sudut 𝜃 berada pada kuadran III karena satu-satunya kuadran dengan nilai 𝑆𝑖𝑛 𝜃 𝑑𝑎𝑛 tan 𝜃
𝑦 2
negatif. Karena 𝑆𝑖𝑛 𝜃 = 𝑟 = − 3 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑦 = −2 𝑑𝑎𝑛 𝑟 = 3

Karena di kuadran III nilai x adalah negative, maka dengan menggunkan teorema phytagoras
di peroleh 𝑥 = − 9 − 4 = − 5
5 2
Jadi 𝐶𝑜𝑠 𝜃 = − 𝑑𝑎𝑛 tan 𝜃 =
3 5

Berdasarkan penjelasan tentang sudut berelasi di atas, maka nilai perbandingan trigonometri
di berbagai kuadran dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Nilai Fungsi Trigonometri di kuadran I
Jika 00 ≤ 𝛼 ≤ 900 , maka sudut 𝛼 berelasi dengan sudut (900 − 𝛼). Maka nilai fungsi
trigonometrinya adalah sebagai berikut.
a. 𝑆𝑖𝑛 900 − 𝛼 = 𝐶𝑜𝑠 𝛼 b. 𝐶𝑜𝑠 900 − 𝛼 = 𝑆𝑖𝑛 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 900 − 𝛼 = cot 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 900 − 𝛼 = 𝐶𝑠𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑠𝑐 900 − 𝛼 = 𝑆𝑒𝑐 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 900 − 𝛼 = 𝑇𝑎𝑛 𝛼
2. Nilai Fungsi Trigonometri di kuadran II
Jika 00 ≤ 𝛼 ≤ 900 , maka relasi antara sudut kuadran II adalah sebagai berikut
 Sudut 𝛼 bereleasi dengan sudut (1800 − 𝛼), maka
a. 𝑆𝑖𝑛 1800 − 𝛼 = 𝑆𝑖𝑛 𝛼 b. 𝐶𝑠𝑐 1800 − 𝛼 = 𝐶𝑠𝑐 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 1800 − 𝛼 = − tan 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 1800 − 𝛼 = −𝑆𝑒𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑜𝑠 1800 − 𝛼 = −𝐶𝑜𝑠 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 1800 − 𝛼 = −𝐶𝑜𝑡 𝛼
 Sudut 𝛼 bereleasi dengan sudut (900 + 𝛼), maka
a. 𝑆𝑖𝑛 900 + 𝛼 = 𝐶𝑜𝑠 𝛼 b. 𝐶𝑠𝑐 900 + 𝛼 = 𝑆𝑒𝑐 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 900 + 𝛼 = − Cot 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 900 + 𝛼 = −𝐶𝑠𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑜𝑠 900 + 𝛼 = −𝑆𝑖𝑛 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 900 + 𝛼 = −𝑇𝑎𝑛 𝛼
3. Nilai Fungsi Trigonometri di kuadran III
Jika 00 ≤ 𝛼 ≤ 900 , maka relasi antara sudut kuadran III adalah sebagai berikut
 Sudut 𝛼 bereleasi dengan sudut (1800 + 𝛼), maka
a. 𝑆𝑖𝑛 1800 + 𝛼 = −𝑆𝑖𝑛 𝛼 b. 𝐶𝑠𝑐 1800 + 𝛼 = −𝐶𝑠𝑐 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 1800 + 𝛼 = tan 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 1800 + 𝛼 = −𝑆𝑒𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑜𝑠 1800 + 𝛼 = −𝐶𝑜𝑠 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 1800 + 𝛼 = 𝐶𝑜𝑡 𝛼
 Sudut 𝛼 bereleasi dengan sudut (2700 − 𝛼), maka
a. 𝑆𝑖𝑛 2700 − 𝛼 = −𝐶𝑜𝑠 𝛼 b. 𝐶𝑠𝑐 2700 − 𝛼 = −𝑆𝑒𝑐 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 2700 − 𝛼 = Cot 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 2700 − 𝛼 = −𝐶𝑠𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑜𝑠 2700 − 𝛼 = −𝑆𝑖𝑛 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 2700 − 𝛼 = 𝑇𝑎𝑛 𝛼
4. Nilai Fungsi Trigonometri di kuadran IV
Jika 00 ≤ 𝛼 ≤ 900 , maka relasi antara sudut kuadran III adalah sebagai berikut
 Sudut 𝛼 bereleasi dengan sudut (3600 − 𝛼), maka
a. 𝑆𝑖𝑛 3600 − 𝛼 = −𝑆𝑖𝑛 𝛼 b. 𝐶𝑠𝑐 3600 − 𝛼 = 𝐶𝑠𝑐 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 3600 − 𝛼 = −tan 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 3600 − 𝛼 = −𝑆𝑒𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑜𝑠 3600 − 𝛼 = 𝐶𝑜𝑠 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 3600 − 𝛼 = −𝐶𝑜𝑡 𝛼
 Sudut 𝛼 bereleasi dengan sudut (2700 + 𝛼), maka
a. 𝑆𝑖𝑛 2700 + 𝛼 = −𝐶𝑜𝑠 𝛼 b. 𝐶𝑠𝑐 2700 + 𝛼 = −𝑆𝑒𝑐 𝛼
c. 𝑇𝑎𝑛 2700 + 𝛼 = −Cot 𝛼 d. 𝑆𝑒𝑐 2700 + 𝛼 = 𝐶𝑠𝑐 𝛼
e. 𝐶𝑜𝑠 2700 + 𝛼 = 𝑆𝑖𝑛 𝛼 f. 𝐶𝑜𝑡 2700 + 𝛼 = −𝑇𝑎𝑛 𝛼
Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Rasa Ingin Tahu Tanggung Jawab


NO Nama
SB B KB SB B KB

36

Intrumen Pengamatan Sikap

Rasa Ingin Tahu

a. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk mencoba atau bertanya atau acuh tak acuh (tidak
mau tahu) dalam proses pembelajaran
b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran tetapi
masih belum konsisten
c. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses
pembelajaran secara terus menerus dan konsisten

Indikator perkembangan sikap tanggung jawab (dalam kelompok)

a. Kurang baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam melaksanakan tugas kelompok
b. Baik jika adanya usaha untuk ambil bagian dalam melaksanakan tugas kelompok tetapi belum
konsisten
Sangat
c. baik jika sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan
konsisten
Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2020/2021

Waktu Pengamatan : 2X45menit (1 pertemuan)

Indikator terampil menyelesaikan masalah kontekstual mengenai perbandingan trigonometri

1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah kontekstual mengenai sudut
berelasi
2. Terampil jika menunjukkan dapat menyelesaikan masalah kontekstual mengenai sudut berelasi tetapi
belum tepat.
3. Sangat terampill,jika menunjukkan adanya usaha untuk dapat menyelesaikan masalah kontekstual
mengenai sudut berelasi dengan tepat.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
KETERAMPILAN

Menyelesaikan masalah kontekstual mengenai perbandingan


No Nama Siswa
trigonometri
KT T ST

10

11

12

13

14

15

Keterangan :
KT : Kurang terampil T : Terampil ST : Sangat terampil

Anda mungkin juga menyukai