Dimensi Dua
Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi Dimensi Dua adalah Sudut Bangun Datar,
Keliling Bangun Datar dan Luas Daerah Bangun Datar dan Transformasi Bangun Datar
Secara Garis Besar, besarnya suatu sudut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Sudut lancip yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90 derajat.
- Sudut siku-siku yaitu sudut yang besarnya 90 derajat.
- Sudut tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih dari 90 derajat
Pengubahan derajat ke radian atau sebaliknya.
Pengukuran sudut berdasarkan ukuran radian didasarkan anggapan bahwa :
" satu radian = besarnya sudut pusat lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jari-jari"
- Konvensi Derajat ke Radian
Contoh
Contoh
1. Lingkaran
lingkaran adalah himpunan semua titik pada bidang dalam jarak tertentu, yang
disebut jari-jari, dari suatu titik tertentu, yang disebut pusat. Lingkaran adalah contoh
dari kurva tertutup sederhana, membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar.
panjang r adalah dari titik pusat lingkaran ke titik terluar lingkaran, sedangkan D adalah
panjang dati titik terluar lingkaran dengan titik luar lingkaran lain dengan melewati titik
tengah. Dengan kata lain r = setengah dari D dan D = 2 kali r.
2. Persegi Panjang
3. Persegi
4. Trapesium
5. Jajar Genjang
6. Layang-Layang
7. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah
rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-siku yang masing-
masing sama besar dengan sudut di hadapannya. Belah ketupat dapat dibangun dari dua
buah segitiga sama kaki identik yang simetri pada alas-alasnya.
8. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki 3 titik sudut dan memiliki 3 sisi. Segitiga
memeiliki banyak bentuk diantaranya segitiga sama kaki, segitiga sama sisi, segitiga siku-
siku dan segitiga sembarang.
Khusus untuk Segitiga Siku-siku, panjang sisi miring terpanjang dapat dicari dengan
menggunakan rumus phytagoras yaitu :
3. TransFormasi Bangun Datar
Tranformasi adalah aturan secara geometris yang dapat menunjukan bagaimana
suatu bangun dapat berubah kedudukan dan ukurannya berdasarkan rumus tertentu
. Secra umum transformasi dibedakan menjadi dua yaitu transformasi isometri dan
ditalasi. Transformasi isometri adalah transformasi yang tidak mengubah ukuran,
misalnya pergeseran, pencerminan dan pemutaran, sedangkan ditalasi adalah
transformasi yang mengubah ukuran benda .
Transformasi dapat dipandang sebagai pemetaan dari himpunan titik ke himpunan
titik. Biasanya titik yang dipetakan adalah (x, y) dengan titik hasil pemetaan atau
bayangannya adalah (x,y)
a. Translasi (Pergeseran)
b. Refleksi (Pencerminan)
c. Rotasi (Perputaran)
d. Dilatasi (Perkalian)
B. Refleksi (Pencerminan)
a. Pencerminan terhadap sumbu x
Matriks percerminan :
Matriks Pencerminan:
Matriks Pencerminan
d. Pencerminan terhadap garis y = -x
Matriks Pencerminan:
Matriks Pencerminan:
Sehingga:
Matriks Pencerminan :
Sehingga:
Matriks Pencerminan :
Sehingga:
Namun sebelum kita masuk ke rumus rotasi, kita harus mempelajari apa itu
sudut istimewa trigonometri, perhatikan tabel berikut :
Ѳ sin cos
0 0 1
30 1
/2 1
/2√3
45 1
/2√2 1
/2√2
60 1
/2√3 1
/2
90 1 0
Dari tabel diatas dengan mudah kita bisa mengetahui sudut istimewa dari sinus dan
cosinus.
Kemudian ada satu lagi hal yang harus anda fahami yaitu mengenai posisi tentang
kuadran, perhatikan gambar di bawah ini :
daerah kuadran l hinga lV berfungsi untuk menyederhanakan nilai sinus dan cosinus.
Nah sebelum kita ke rumus rotasi kita fahami dulu penggunaan letak kuadran !
D. Perkalian (Dilatasi)
Pengertian
Perkalian atau dilatasi ini di artikan sebagai perbesaran bangun datar atau perbesaran
titik - titik pada bidang cartesius.
Dari gambar di atas persegi panjang warna abu - abu merupakan hasil dari
perbesaran persegi panjang warna putih..
Karena dilatasi ini kita gambarkan dalam bidang cartesius, maka untuk memperbesar
gambar atau mengkalikan gambar kita dilatasikan setiap titinya.
Ada dua jenis dilatasi transpormasi bangundatar, yaitu: