Anda di halaman 1dari 13

Makalah PKN

HAKIKAT DEMOKRASI

NAMA KELOPOK :
BAGUS SELAMET S.
BAGUS SETIO B.
MOH. KHOIRUL
RISKI MIFTAHUL U.
ALI IMRON
IWAN PRADANA

Kelas : VIII B.

SMP NEGERI 2 KABAT


Jl Raya Pakel Dsn. Banyuputih, Ds./Kel Macan Putih, Kec. Kabat,
Kab. Banyuwangi, Prop. Jawa TimurKode Pos : 68461
Telepon : 0333 7723813 Email : smp2kabat@gmail.com

Tahun Pelajaran 2017 - 2018

1
KATA PENGANTAR

Bissmillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang karena-Nya lah penyusun diberi kesehatan
dan kemampuan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat
Demokrasi ini. Sholawat serta salam juga selalu teriring untuk Nabi Muhammad SAW.,
sebagai suri tauladan yang selalu menjadi inspirasi dalam segenap kehidupan kita.
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang memotivasi
penyusun dalam membuat makalah Hakikat Demokrasi ini. Akhirnya, penyusun berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Saran dan kritik sangat penyusun harapkan.

Banyuwangi, 10 Maret 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................2


A. Pengertian Demokrasi ........................................................................................2
B. Sejarah Perkembangan Demokrasi ..................................................................3
a) Perkembangan Demokrasi di Indonesia .....................................................4
C. Demokrasi Sebagai Budaya di Indonesia ............................................................5
a) Pengertian Budaya Demokrasi ...................................................................6
b) Prinsip Budaya Demokrasi.........................................................................6
c) Macam-macam Budaya Demokrasi ...........................................................7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................9


A. Kesimpulan .........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada
dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan
saling mengontrol.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia
Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin
kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Dan dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan dari pengertian demokrasi, unsur
penegak demokrasi, prinsip dan parameter demokrasi, serta sejarah perkembangan
demokrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimana perkembangan sejarah demokrasi ?
3. Apa yang dimaksud demokrasi sebagai budaya ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Mengetahui perkembangan sejarah demokrasi ?
3. Mengetahui yang dimaksud demokrasi sebagai budaya ?

-1-
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena demokrasi
merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas bermasyarakat
dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam pemerintahan.
Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi itu sendiri?.
Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari bahasa
Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan.
Jadi,secara terminologis demokrasi berarti kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Dengan
kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam
sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut :
Joseph A. Shumpter
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik
dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan
kompetitif atas suara rakyat”.
Sidney Hook:
“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintahan yang
penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa”.
Henry B. Mayo:
“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik”.
Makna demokrasi dalam sebuah ideologi adalah bahwa ketika sebuah Negara
sebagai sebuah organisasi tertinggi dalam wilayah tertentu menganut demokrasi, Negara
tersebut harus mau menyerahkan kekuasaan kepada rakyat, sehingga:
· Rakyat yang membuat aturan dasar,
· Rakyat yang membentuk pemerintahan
· Rakyat yang membuat kebijakan untuk dilaksanakan oleh pemerintah tersebut, dan

-2-
· Rakyat yang mengawasi dan menilai pelaksanaan kebijakan tersebut atau kinerja
pemerintah.
Jadi, dalam pelaksanaannya merupakan sistem pemerintahan dimana kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat, dalam pengorganisasian suatu Negara.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa, hakikat demokrasi dalam
sisitem pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tanagan rakyat,
baikdalam pemeritahan maupun dalam penyelenggaraan Negara, yang mencangkup tiga hal:
pertama, pemerintah dari rakyat (government of the people); kedua, pemerintah oleh rakyat
(government by people); ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government by people).
Tak lepas dari hakikatnya, demokrasi mempunyai norma-norma sebagai pandangan
hidup, menurut Nurcholis Madjid, yaitu :
1) Pentingnya kesadaran akan pluralisme
2) Terdapatnya musyawarah mufakat
3) Mempunyai tujuan
4) Pemufakatan yang jujur dan sehat
5) Terpenuhinya keperluan pokok
6) Kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap saling mempercayai itikad yang baik
7) Pentingnya pendidikan demokrasi.

B. Sejarah Perkembangan Demokrasi


Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada
abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem
yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam
suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan

-3-
negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya
kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan
tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa
kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel
(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap
lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori)
membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

a) Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, Undang Undang Dasar 1945
memberikan penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam
mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana
MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya
rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang
dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun
1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai
kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem
pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu
yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk
kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto
tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang
menempatkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan sebagai pemenang Pemilu.
Tumbangnya Orde Baru pada tanggal 21 Mei 1998, adalah momentum pergantian
kekuasaan yang sangat revolusioner dan bersejarah di negara ini. Dan pada tanggal 5 Juli
2004, terjadilah sebuah pergantian kekuasaan lewat Pemilu Presiden putaran pertama.
Pemilu ini mewarnai sejarah baru Indonesia, karena untuk pertama kali masyarakat
memilih secara langsung presidennya. Sebagai bangsa yang besar tentu kita harus banyak
menggali makna dari sejarah.
-4-
Hari Kamis, 21 Mei 1998, dalam pidatonya di Istana Negara Presiden Soeharto akhirnya
bersedia mengundurkan diri atau lebih tepatnya dengan bahasa politis ia menyatakan
“berhenti sebagai presiden Indonesia”. Momentum lengser keprabon-nya Raja Indonesia
yang telah bertahta selama 32 tahun ini tentu sangat mengejutkan berbagai pihak. Karena
sehari sebelumnya ia sudah berniat akan segera membentuk Kabinet Reformasi. Setelah
melalui saat-saat yang menegangkan, akhirnya rezim yang begitu kokoh dan mengakar
ini berhasil ditumbangkan. Gerakan mahasiswa sekali lagi menjadi kekuatan terpenting
dalam proses perubahan ini. Sebuah perubahan yang telah memakan begitu banyak
korban, baik korban harta maupun nyawa. Kontan saja mahasiswa kala itu langsung
bersorak-sorai, menangis gembira, dan bersujud syukur atas keberhasilan perjuangannya
menumbangkan rezim Orde Baru.
Setelah tumbangnya Orde Baru tibalah detik-detik terbukanya pintu reformasi
yang telah begitu lama dinanti. Secercah harapan berbaur kecemasan mengawali
dibukanya jendela demokrasi yang selama tiga dasawarsa telah ditutup oleh pengapnya
otoritarianisme Orde Baru. Momentum ini menjadi penanda akan dimulainya transisi
demokrasi yang diharapkan mampu menata kembali indahnya taman Indonesia. Pada
hari-hari selanjutnya kata “reformasi” meskipun tanpa ada kesepakatan tertulis menjadi
jargon utama yang menjiwai ruh para pejuang pro-demokrasi. Selang tiga tahun pasca
turunnya Soeharto dari tahun 1998 sampai 2000, telah terjadi tiga kali pergantian rezim
yang memunculkan nama-nama:Habibie, Gus Dur, dan Megawati sebagai presiden
Republik Indonesia. Dan duduknya ketiga presiden baru tersebut, juga diwarnai dengan
perjuangan yang sengit dan tak kalah revolusioner. Lagi-lagi untuk kesekian kalinya
mahasiswa menjadi avant guard yang Mendobrak perubahan tersebut.

C. Demokrasi Sebagai Budaya di Indonesia


Demokrasi menurut saya mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Jadi itu balik
kepada pemerintah, bagaimana sebagai suatu pemimpin untuk bisa menjawab segalah
masalah yang dihadapi oleh masyarakat lalu si pemerintah harus melaksanakan masalah yang
dihadapi masayarakat tersebut. Jadi pemegang kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat.
Keuntungan dari budaya Demokrasi demokrasi dapat menyediakan banyak hal untuk
perubahan didalam pemerintahan tanpa kekerasan, kekuasaan dapat di transfer dari pihak satu
ke pihak lain melalui pemilu dan orang memperoleh kebebasan dalam proses memilih
pemerintahan mereka sendiri.

-5-
Disatu sisi Demokrasi mempunyai kekurangan yaitu tidak semua warga menghetahui
skenario di negara kita sendiri yang menyebabkan orang salah memilih dalam pemilu, ketika
menghadapi pemilu mereka kehilangan fokus pada bekerja untuk orang lain dan lebih fokus
untuk memenangkan pemilu.
Pentingnya hak pilih, karna hak pilih membantu kita untuk memilih pemimpin yang
memiliki kualitas didalamnya yang membantu pertumbuhan negara ini. Kekuatan suara, yang
terdiri dari pendapat individu sangat berguna dalam mendapatkan hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan sempurna.
Alasan lainnya, bahwa hal itu menciptakan rasa tanggung jawab kepada para
pemimpin dan membuat mereka meyadari bahwa mereka teleh dipilih lebih banyak dari
beberapa calon lainnya oleh rakyat untuk bisa profesional dan berdedikasi dalam bekerja

b) Pengertian Budaya Demokrasi


Budaya demokrasi terdiri atas dua kata, yaitu budaya dan demokrasi. Budaya berarti
hasil kemampuan akal manusia dalam lingkungan kehidupannya. Adapun pengertian
demokrasi adalah keadaan negara yang sistem pemerintahannya berkedaulatan rakyat.
Artinya , kedaulatan dalam pemerintahannya berada di tangan rakyat, kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat,
dan kekuasaan oleh rakyat.

Berdasarkan asal katanya, budaya demokrasi mempunyai pengertian kemampuan


manusia yang berupa sikap dan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi
seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan peraturan. Budaya demokrasi juga dapat
dikatakan sebagai bentuk aplikasi atau penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam
prinsip demokrasi itu sendiri. Dengan demikian, tercerminlah prinsip-prinsip demokrasi
dalam budaya demokrasi.

c) Prinsip Budaya Demokrasi


Prinsip-prinsip budaya demokrasi yang dimaksudkan di sini adalah prinsip-prinsip
demokrasi yang telah diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
menjadi budaya demokrasi. Ada banyak ilmuwan yang memberikan pendapatnya tentang
prinsip-prinsip budaya demokrasi. Beberapa pendapat ilmuwan itu sebagai berikut.

-6-
Miriam Budiardjo berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi sebagai
berikut :
1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak
individu, harus menentukan pula prosedur untuk memperoleh perlindungan atas hak-
hak yang dijamin.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat.
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan.
Sedangkan Franz Magnis Suseno berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi
terdiri atas negara hukum, pemerintah berada di bawah kontrol nyata masyarakat,
pemilihan umum yang bebas, prinsip mayoritas, dan adanya jaminan terhadap hak-hak
demokratis.

d) Macam-macam Budaya Demokrasi


Macam-macam budaya demokrasi dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang seperti
berikut. Ditinjau dari cara penyaluran kehendak rakyat atau bentuk partisipasi rakyat, ada
tiga macam demokrasi sebagai berikut.
1. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat
secara langsung dalam membicarakan atau menentukan sesuatu urusan negara
(pembuatan kebijakan politik). Misalnya, referendum (meminta pendapat seluruh
rakyat) atas persoalan-persoalan yang mendasar dalam kehidupan bernegara,
pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta wakil-wakil rakyat yang
duduk di parlemen.

2. Demokrasi Tidak Langsung (Demokrasi Perwakilan)


Demokrasi perwakilan adalah suatu sistem demokrasi dalam menyalurkan aspirasi
rakyat melalui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR. Dalam hal ini rakyat tidak
terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan politik, tetapi didelegasikan atau
dilimpahkan kekuasaannya kepada orang-orang yang dipilihnya melalui pemilu yang
bebas, jujur, dan adil.

-7-
3. Demokrasi Campuran
Demokrasi campuran merupakan sistem demokrasi gabungan antara demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya di DPRD kemudian
wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum. Itulah contoh bentuk
demokrasi campuran.

Dari segi ideologi, ada dua macam demokrasi sebagai berikut:


1. Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional mencerminkan suatu kekuasaan pemerintahan yang terbatas
dan tidak banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap
warga negaranya. Kekuasaan pemerintahan dibatasi oleh konstitusi. Demokrasi
konstitusional dianut oleh negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, India,
Pakistan, Indonesia, Filipina, Singapura.

2. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)


Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar merupakan demokrasi yang berlandaskan
ajaran komunisme dan marxisme yang dikembangkan oleh Karl Mark dan Leninisme.
Ciri yang menonjol dari demokrasi rakyat ini adalah tidak mengakui hak asasi warga
negaranya

-8-
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena demokrasi
merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas bermasyarakat
dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam pemerintahan. Secara
etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari bahasa Yunani, yaitu demos
yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti
kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung
pengetian bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Adapun unsur penegak yang mendukung berdirinya sebuah demokrasi, yaitu Negara
hukum, masyarakat madani, infrastruktur politik, dan pers yang bebas dan bertanggung
jawab.
Aspek-aspek pengukur sebagai parameter, yaitu: Pertama, masalah pembentukan
Negara. Kedua, dasar kekuasaan Negara.Masalah ini menyangkut konsep legimitasi
kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
Dimana dalam perkembangannya, di Indonesia telah mengalami berbagai macam
pergantian sistem demokrasi, yang pada akhirnya Indonesia Negara Indonesia saat
inimenggunakan sistem demokrasi pancasila.

-9-
DAFTAR PUSTAKA

http://farkhimufarokhah.blogspot.co.id/2013/01/makalah-demokrasi.html
Sumber : http://www.anneahira.com/pengertian-budaya-demokrasi.htm
http://www.zonasiswa.com/2014/11/budaya-demokrasi.html.
Huda, Ni’matu Negara Hukum, Demokrasi, dan Judicial Review, Yogyakarta: UII Press,
2005
Masduki, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Prof Dr. Azyumardi Azra, MA, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta:ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2003

- 10 -

Anda mungkin juga menyukai