HAKIKAT DEMOKRASI
NAMA KELOPOK :
BAGUS SELAMET S.
BAGUS SETIO B.
MOH. KHOIRUL
RISKI MIFTAHUL U.
ALI IMRON
IWAN PRADANA
Kelas : VIII B.
1
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrohmanirrohim.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang karena-Nya lah penyusun diberi kesehatan
dan kemampuan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat
Demokrasi ini. Sholawat serta salam juga selalu teriring untuk Nabi Muhammad SAW.,
sebagai suri tauladan yang selalu menjadi inspirasi dalam segenap kehidupan kita.
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang memotivasi
penyusun dalam membuat makalah Hakikat Demokrasi ini. Akhirnya, penyusun berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Saran dan kritik sangat penyusun harapkan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk
diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada
dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan
saling mengontrol.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia
Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin
kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,
ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Dan dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan dari pengertian demokrasi, unsur
penegak demokrasi, prinsip dan parameter demokrasi, serta sejarah perkembangan
demokrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimana perkembangan sejarah demokrasi ?
3. Apa yang dimaksud demokrasi sebagai budaya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Mengetahui perkembangan sejarah demokrasi ?
3. Mengetahui yang dimaksud demokrasi sebagai budaya ?
-1-
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena demokrasi
merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas bermasyarakat
dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam pemerintahan.
Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi itu sendiri?.
Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari bahasa
Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan.
Jadi,secara terminologis demokrasi berarti kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Dengan
kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam
sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut :
Joseph A. Shumpter
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik
dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan
kompetitif atas suara rakyat”.
Sidney Hook:
“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintahan yang
penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa”.
Henry B. Mayo:
“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan bahwa
kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik”.
Makna demokrasi dalam sebuah ideologi adalah bahwa ketika sebuah Negara
sebagai sebuah organisasi tertinggi dalam wilayah tertentu menganut demokrasi, Negara
tersebut harus mau menyerahkan kekuasaan kepada rakyat, sehingga:
· Rakyat yang membuat aturan dasar,
· Rakyat yang membentuk pemerintahan
· Rakyat yang membuat kebijakan untuk dilaksanakan oleh pemerintah tersebut, dan
-2-
· Rakyat yang mengawasi dan menilai pelaksanaan kebijakan tersebut atau kinerja
pemerintah.
Jadi, dalam pelaksanaannya merupakan sistem pemerintahan dimana kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat, dalam pengorganisasian suatu Negara.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa, hakikat demokrasi dalam
sisitem pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tanagan rakyat,
baikdalam pemeritahan maupun dalam penyelenggaraan Negara, yang mencangkup tiga hal:
pertama, pemerintah dari rakyat (government of the people); kedua, pemerintah oleh rakyat
(government by people); ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government by people).
Tak lepas dari hakikatnya, demokrasi mempunyai norma-norma sebagai pandangan
hidup, menurut Nurcholis Madjid, yaitu :
1) Pentingnya kesadaran akan pluralisme
2) Terdapatnya musyawarah mufakat
3) Mempunyai tujuan
4) Pemufakatan yang jujur dan sehat
5) Terpenuhinya keperluan pokok
6) Kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap saling mempercayai itikad yang baik
7) Pentingnya pendidikan demokrasi.
-3-
negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut
pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.
Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya
kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan
tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa
kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel
(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap
lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori)
membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.
-5-
Disatu sisi Demokrasi mempunyai kekurangan yaitu tidak semua warga menghetahui
skenario di negara kita sendiri yang menyebabkan orang salah memilih dalam pemilu, ketika
menghadapi pemilu mereka kehilangan fokus pada bekerja untuk orang lain dan lebih fokus
untuk memenangkan pemilu.
Pentingnya hak pilih, karna hak pilih membantu kita untuk memilih pemimpin yang
memiliki kualitas didalamnya yang membantu pertumbuhan negara ini. Kekuatan suara, yang
terdiri dari pendapat individu sangat berguna dalam mendapatkan hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan sempurna.
Alasan lainnya, bahwa hal itu menciptakan rasa tanggung jawab kepada para
pemimpin dan membuat mereka meyadari bahwa mereka teleh dipilih lebih banyak dari
beberapa calon lainnya oleh rakyat untuk bisa profesional dan berdedikasi dalam bekerja
-6-
Miriam Budiardjo berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi sebagai
berikut :
1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak
individu, harus menentukan pula prosedur untuk memperoleh perlindungan atas hak-
hak yang dijamin.
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat.
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan.
Sedangkan Franz Magnis Suseno berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi
terdiri atas negara hukum, pemerintah berada di bawah kontrol nyata masyarakat,
pemilihan umum yang bebas, prinsip mayoritas, dan adanya jaminan terhadap hak-hak
demokratis.
-7-
3. Demokrasi Campuran
Demokrasi campuran merupakan sistem demokrasi gabungan antara demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya di DPRD kemudian
wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum. Itulah contoh bentuk
demokrasi campuran.
-8-
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena demokrasi
merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas bermasyarakat
dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam pemerintahan. Secara
etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari bahasa Yunani, yaitu demos
yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti
kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung
pengetian bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Adapun unsur penegak yang mendukung berdirinya sebuah demokrasi, yaitu Negara
hukum, masyarakat madani, infrastruktur politik, dan pers yang bebas dan bertanggung
jawab.
Aspek-aspek pengukur sebagai parameter, yaitu: Pertama, masalah pembentukan
Negara. Kedua, dasar kekuasaan Negara.Masalah ini menyangkut konsep legimitasi
kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
Dimana dalam perkembangannya, di Indonesia telah mengalami berbagai macam
pergantian sistem demokrasi, yang pada akhirnya Indonesia Negara Indonesia saat
inimenggunakan sistem demokrasi pancasila.
-9-
DAFTAR PUSTAKA
http://farkhimufarokhah.blogspot.co.id/2013/01/makalah-demokrasi.html
Sumber : http://www.anneahira.com/pengertian-budaya-demokrasi.htm
http://www.zonasiswa.com/2014/11/budaya-demokrasi.html.
Huda, Ni’matu Negara Hukum, Demokrasi, dan Judicial Review, Yogyakarta: UII Press,
2005
Masduki, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Prof Dr. Azyumardi Azra, MA, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta:ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2003
- 10 -