*Barisan
A. Materi pembelajaran
1.6 menemukan pola barisan
1.7 menemukan konsep barisan aritmetika
1.8 menemukan konsep barisan geometri
*Transformasi
1.1 Menemukan konsep translasi (pergeseran)
Translasi atau pergeseran merupakan jenis
dari transformasi geometri di mana terjadi
perpindahan atau pergeseran dari suatu titik
ke arah tertentu di dalam sebuah garis lurus
bidang datar. Akibatnya, setiap bidang yang
ada di garis lurus tersebut juga akan digeser
dengan arah dan jarak tertentu.
contoh soal.
Tentukan yˡ dari y = 2x + 3 dengan nilai translasi
(3, 2)!
Jawab:
Y = 2x + 3 → (3, 2) → xˡ = x + 3 dan yˡ = y + 2
Xˡ = x + 3
Yˡ = y + 2
Lakukan invers
X = xˡ – 3
Y = yˡ – 2
Masukan ke dalam persamaan
Y = 2x + 3
Yˡ – 2 = 2 (xˡ – 3) + 3
Yˡ – 2 = 2xˡ – 6 + 3
Yˡ = 2xˡ – 1
Jadi, yˡ adalah y = 2x – 1.
1.2 menemukan konsep refleksi
(pencerminan)
Jadi pencerminan atau refleksi adalah satu jenis
transformasi yang memindahkan setiap titik pada
suatu bidang atau bangun geometri dengan
menggunakan sifat benda dan bayangan pada
cermin datar.
Konsep dari pencerminan yaitu jarak objek ke
cermin = bayangan ke cermin. Berikut rumus-
rumus refleksi:
1.Refleksi Sumbu X dan Sumbu Y
Jika cermin diibaratkan sumbu X maka rumusnya
(x, y) → (x, -y)
Jika cermin diibaratkan sumbu Y maka rumusnya
(x, y) → (-x, y)
2.Refleksi Garis Y = X dan Y = -X
Garis Y = X dan Y = -X rumusnya (x, y) → (xˡ, yˡ)
Keterangan:
Xˡ = y dan yˡ = x pada garis Y = X
Xˡ = -y dan yˡ = -x pada garis Y = -X
3.Refleksi garis X = H dan Y = K
Refleksi terhadap garis X = H
(x, y) → (2H – x, y)
Refleksi terhadap garis Y = K
(x, y) → (x, 2K – y)
4.Refleksi Titik Asal 0 (0,0)
Rumus refleksi terhadap titik asal yaitu (x, y) → (-
x, -y)
Contoh soal
1.Tentukan titik Aˡ jika titik A adalah (4, -2)
terhadap garis X = -5!
Rumus garis X = H
Maka
(x, y) → (2H – x, y)
(4, -2) → (2(-5) – 4, -2) = (-14, -2)
Jadi, titik Aˡ berada pada (-14, -2).
1.3 menemukan konsep Rotasi
(perputaran)
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu
sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing
dan perputaran bumi pada poros/sumbunya.
Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada
garis/poros/sumbu utara-selatan (garis tegak dan
sedikit miring ke kanan).
Ada beberapa Rumus dari rotasi, yaitu:
*Rotasi 90 derajat dengan pusat (a, b): (x,y) maka
(-y + a + b, x – a + b)
* 180 derajat dengan pusat (a,b) : (x,y) maka (-x -
2a, -y +2b)
*Rotasi sebesar -90 derajat dengan pusat (a, b) :
(x, y) maka (y – b + a, -x + a + b)
*Rotasi sebesar 90 derajat dengan pusat (0, 0) : (x,
y) maka (-y,x)
*Rotasi 180 derajat dengan pusat (0,0) : (x, y)
maka (-x, -y)
*Rotasi sebesar -90 derajat dengan pusat (0,0) :
(x, y) maka (y, -x)
Contoh soal
Sebuah titik A (3,2) dirotasikan terhadap titik O
(0,0) sejauh 90 derajat searah dengan jarum jam.
Tentukanlah bayangan dari titik A.
Jawab:
(x’, y’) = (cos90o sin 90o, –sin 90o cos 90o) (3,2)
(x’, y’) = (0 1 , -1 0) (3,2)
(x’, y’) = (-2,3)
1.4 Menemukan konsep Dilatasi
(perkalian)
Dilatasi merupakan transformasi atau
perubahan ukuran dari sebuah objek. Dalam
dilatasi terdapat dua konsep, yaitu titik dan
faktor dari dilatasi.
Rumus umum dari dilatasi antara lain:
Dilatasi dengan pusat (0, 0) dan faktor skala k :
(x, y) maka (kx, ky)
Dilatasi dengan pusat (0, 0) dan faktor skala k :
(x, y) maka (kx = k(x-a) + a, (k(y-b) + b))
Contoh soal
Titik A (2,4) akan didilatasikan sebesar tiga kali,
dengan pusat yang berada di (-4,2), maka
tentukanlah titik A
Jawab:
(x, y) = k(x-a) + a, K(y – b) + b
(2, 4) = 6(2 – (-4)) + (-4), 6(4 – 2) + 2
(2, 4) = (32, 14)
Maka letak titik A dari (2, 4) dengan dilatasi (-4,2)
adalah (32, 14)
*BARISAN
1.6 menemukan pola barisan
Definisi pola bilangan matematika adalah susunan
dari beberapa angka yang dapat membentuk pola
tertentu.
Rumus
1.Pola bilangan persegi
Un = n²
2.Pola bilangan persegi panjang
Un = n (n+1)
3.Pola bilangan segitiga
Un = ½ n (n +1)
4.Pola bilangan segitiga pascal
Un = 2^n-1
5. bilangan genap
Un = 2n
6.Pola bilangan ganjil
Un = 2n-1
7.Pola bilangan fibonacci
Suku berikutnya diperoleh dari jumlah dua suku
sebelumnya.
Contoh soal
Diketahui suku ke – n suatu barisan dinyatakan
dengan Un = 5n + 4. Hitunglah hasil penjumlahan
nilai suku ke – 12 dan ke – 14 !
Pembahasan:
Un = 5n + 4
Nilai U12 ketika dihitung menjadi:
U12 = 5 × 12 + 4
U12 = 60 + 4
U12 = 64
Nilai U14 ketika dihitung menjadi:
U14 = 5 × 14 + 4
U14 = 70 + 4
U14 = 74
Sehingga, U12 + U14 = 64 + 74 = 138
Jadi, hasil penjumlahan nilai suku ke-12 dan 14
adalah 138.
1.7 menemukan konsep barisan aritmetika
Rumus
Un = a + (n – 1)b
A = U1 = suku pertama dalam barisan aritmatika.
B = beda barisan aritmatika = Un – Un-1 dengan n
adalah banyaknya suku. N = jumlah suku. Un =
jumlah suku ke n.
Contoh soal
1 . Hitunglah beda dari barisan berikut: 2, 4, 6.
Jawab :
B = Un – Un-1
B=4–2
Maka nilai b= 2
2 . Terdapat suatu barisan aritmatika dengan
pola 1, 3, 5, …. Maka berapa suku ke-10 dan
rumus menentukan suku ke n?
3 Jawab:
A = suku pertama dari barisan = 1
B = U2 – U1
Maka b = 3 – 1 = 2
Jadi:
Un = a + (n-1)b
U10 = 2 + (10 – 1) 2
Sehingga U10 = 2 + (9) 2 = 2 + 18 = 20