Anda di halaman 1dari 5

MTK

MATEMATIKA
Bab 3 Transformasi
1. Pencerminan (Refleksi)

Refleksi atau pencerminan merupakan salah satu jenis transformasi yang memindahkan setiap titik pada
suatu bidang (atau bangun geometri) dengan menggunakan sifat benda dan bayangannya pada cermin
datar.

Contoh :

Segitiga ABC berkoordinat di A (–1, 1), B (–1, 3), dan C (6, 3). Gambar segitiga ABC dan bayangannya
yang direfleksikan terhadap sumbu-x. Bandingkan koordinat titik-titik ABC dengan koordinat
bayangannya.

Penyelesaian:

Perhatikan bahwa titik A berada 1 satuan di atas sumbu-x, maka bayangannya adalah A’ yang
terletak 1 satuan di bawah sumbu-x. Sedangkan titik B dan C berada pada 3 satuan di atas sumbu-x,
maka banyangannya adalah B’ dan C’ yang terletak 3 satuan di bawah sumbu-x. Dengan demikian
diperoleh koordinat masing-masing titik dan bayangannya adalah sebagai berikut:

A (–1, 1) → A’ (–1, –1)

B (–1, 3) → B’ (–1, –3)

C (6, 3) → C’ (6, –3)

Hubungkan ketiga titik sehingga membentuk segitiga A’B’C’.

2. Pergeseran (Translasi)

Ketika kamu berhasil memindahkan meja tersebut maka posisi meja akan berubah dari posisi awal
menuju posisi akhir. Gerakan memindahkan meja tersebut merupakan salah satu contoh dari translasi.

Contoh :

Gambar di samping menunjukkan segitiga ABC yang ditranslasikan 4 satuan ke kanan dan 3
satuan ke bawah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai(x, y) → (x + 4, y – 3).Koordinat bayangan hasil
translasinya sebagai berikutA (–3, 1) → A’ (–3 + 4, 1 – 3) atau A’ (1, –2)B (–1, 4) → B’ (–1 + 4, 4 – 3) atau
B’ (3, 1)C (–2, –1) → C’ (–2 + 4, –1 – 3) atauC’ (2, –4)

3. Perputaran (Rotasi)
Rotasi merupakan salah satu bentuk transformasi yang memutar setiap titik pada gambar sampai sudut
dan arah tertentu terhadap titik yang tetap. Titik tetap ini disebut pusat rotasi. Besarnya sudut dari
bayangan benda terhadap posisi awal disebut dengan sudut rotasi.

Contoh :

Tentukan bayangan segitiga JKL dengan koordinat J (1, 2), K (4, 2), dan L (1, –3) pada rotasi 90o
berlawanan jarum jam dengan pusat rotasi adalah titik L.

Penyelesaian:

Koordinat bayangannya J’ (–4, –3), K’ (–4, 0), dan L’ (1, –3).

4. Dilatasi

Dilatasi merupakan jenis lain dari transformasi. Namun, bayangan dilatasi mungkin memiliki ukuran yang
berbeda dari gambar aslinya. Dilatasi merupakan transformasi yang mengubah ukuran sebuah gambar.
Dilatasi membutuhkan titik pusat dan faktor skala.

Contoh

Diketahui segitiga ABC dengan titik sudut masing-masing A (1, 3), B (2, 3), dan C (2, 1). Gambar segitiga
ABC dan bayangannya setelah didilatasi dengan faktor skala 3 dengan pusat dilatasi titik
awal.Penyelesaian:

Bab 4 kekongruenan dan kesebangunan


4.1 Kekongruenan

Kegiatan 4.1.1:

Menentukan pasangan-pasangan sisi dan sudut yang bersesuaian atau berkorespondensi dari dua segibanyak!

Kegiatan 4.1.2:

Kegiatan 4.1.2 kali ini mengenai kekongruenan dua segibanyak. Perhatikan sajian informasi berikut :

Kegiatan 4.1.3:

Menentukan kekongruenan dua segitiga dengan memperhatikan informasi berikut:

4.2 Kesebangunan

Kegiatan 4.2.1:

Mengidentifikasi Kesebangunan Dua Bangun Datar

Kegiatan 4.2.2:

Melakukan identifikasi segitiga-segitiga yang sebangun

Kegiatan 4.2.3:

Menentukan kesebangunan bangun datar dengan bangun datar hasil transformasi (rotasi, pergeseran, dilatasi,
perbesaran, dan pencerminan). Perhatikan informasi berikut :
Mengumpulkan informasi dan menalar!

Perhatikan kembali informasi pada sesi kegiatan mengamati. Untuk memperkaya informasi, kamu bisa mencari
informasi pendukung dengan mengakses internet atau membaca buku-buku referensi. informasi yang akan
dianalisis juga bisa diperoleh dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada bagian ini.

Untuk masing-masing pasangan segibanyak yang disajikan pada kegiatan mengamati, lakukan penyelidikan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah terdapat korespondensi antara titik-titik sudut dari dua segibanyak tersebut? jika iya, sebutkan semua titik-
titik sudut yang bersesuaian, semua pasangan sisi yang bersesuaian dan semua sudut-sudut yang bersesuaian. Jika
tidak, berikan alasannya!

Apakah semua sisi-sisi yang bersesuaian kongruen?

Apakah semua sudut-sudut yang bersesuaian kongruen?

Kaitkan/hubungkan jawaban dari pertanyaan di atas dengan informasi kekongruenan pada masing-masing
pasangan sebanyak tersebut

Buatlah kesimpulan tentang kekongruenan dua bangun datar segibanyak untuk mengklarifikasikan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang kamu ajukan pada sesi menanya.

Mengumpulkan Informasi dan Menalar!

Untuk bisa mengecek kebenaran konjektur yang Anda buat atau menjawab pertanyaan Anda, lakukan aktivitas
penyelidikan berikut: Menentukan Kekongruenan Dua Segitiga (sisi-sudut-sisi) melalui pengukuran.

Gambar dua segitiga yang berbeda. Dua sisi segitiga pertama kongruen dengan 2 sisi segitiga kedua. Satu sudut
yang dibentuk oleh kedua sisi tersebut pada segitiga pertama sama besar dengan sudut yang juga dibentuk oleh
dua sisi yang kongruen pada segitiga kedua, Ikuti langkah-langkkah berikut:

Gambar segitiga sembarang ABC.

Gambar segitiga kedua, DEF, yang panjang dua sisi segitiga pertama sama dengan dua sisi segitiga kedua dan sudut
yang dibentuk kedua sisi tersebut pada kedua segitiga sama besar (kongruen).

Ukurlah panjang sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang bersesuaian. Diskusikan hasil yang Anda dapat dengan
hasil teman sebelah Anda.

Bab 5 Bangun ruang sisi lengkung


. Tabung

Tabung adalah bangun ruang sisi lengkung yang dibentuk oleh dua buah lingkaran identik yang sejajar dan sebuah
persegi panjang yang mengelilingi kedua lingkaran tersebut.

Luas Tabung:

L = Luas jaring-jaring tabung

= 2 × Luas Lingkaran + Luas ABCD

= 2πr2 + AB × BC

= 2πr2 + 2πr × t
= 2πr(r + t)

Volume Tabung:

V = La × t

= πr2 × t

Contoh:

Hitung luas permukaan tabung di samping. Alternatif Penyelesaian:Tabung di samping memiliki jari-jari r = 3 cm
dan tinggit = 7 cm, maka luas permukaannya adalahL = 2πr(r + t) rumus luas permukaan tabung = 2π × 3 × (3 + 7)
substitusi nilai r dan t = 60πJadi, luas permukaan tabung adalah 60π cm2.

2. Kerucut

Kerucut adalah bangun ruang sisi lengkung yang dapat dibentuk dari tabung dengan mengubah tutup tabung
menjadi titik. Titik tersebut biasanya disebut dengan titik puncak. Kerucut memiliki dua sisi, yaitu satu sisi datar
dan satu sisi lengkung. Kerucut merupakan limas dengan alas lingkara

Luas Permukaan Kerucut:

L = Luas Lingkaran + Luas Juring ABC

= πr2 + πrs

= πr(r + s)

) dengan

Volume Kerucut:

V = 1/3 La ×

= 1/3 πr2 × t

Contoh:

Hitung tinggi kerucut di samping.12 dmL = 300 dm2Jari-jari kerucut adalah r = 12 dm dan luasnya adalahL = 300
dm2.L = πr(r + s) rumus luas permukaan tabung300π = π(12)(12 + s) substitusi nila L dan r25 = (12 + s) kedua ruas
dibagi dengan 12π13 = s

Kemudian berdasarkan teorema phytagoras

3. Bola

Bola adalah bangun ruang sisi lengkung yang dibentuk dari tak hingga lingkaran yang memiliki jari-jari sama
panjang dan berpusat pada titik yang sama.

Luas Permukaan Bola: L = 4πr2

Volume Bola: V = 4/3πr3

Contoh :

Hitung luas bola di samping.Alternaif Penyelesaian:Diameter bola di samping adalah 10 cm, maka jari-jarinyaadalah
r = 5 cm.L = 4πr2 rumus luas permukaan bola= 4π(5)2 substitusi nilai r= 100πJadi, luas bola adalah 100π cm2.
.

Anda mungkin juga menyukai