Anda di halaman 1dari 10

Peano Axioms

Buktikan 3 × 7 = 21

Dimisalkan bahwa a, b ∈ N (a dan b anggota bilangan asli) dan 0 ∈ N berdasarkan


Axiom 5.

Definisi dari perkalian adalah sebuah fungsi yang memetakan 2 bilangan asli ke
bilangan asli yang lainnya, didefinisikan sebagai persamaan rekursif (berulang) berikut:

a.0 = a ……. (Kita sebut premis 1)

a . S(b) = a + (a . b) ………….(Kita sebut premis 2)

Pada bilangan asli, suksesor S(x) dapat dinyatakan dalam:



S(0) = 1,S(S(0)) = 2,S(S(S(0))) = 3,dst. (Axiom 3, Axiom 6, Axiom 7, dan Axiom 8)

Berarti dari kedua premis di atas dan suksesor pada bilangan asli, kita bisa tulis sebagai berikut:

3.7 = 3.S(6) ….. (S(6) = 7 pada daftar suksesornya)

= 3 + (3.6) …..(Premis 2)

= 3 + (3.S(5)) ….( S(5) = 6)

= 3 + (3 + (3.5)) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + (3.S(4))) …. (S(4) = 5)

= 3 + (3 + (3 + (3.4))) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (3.S(3)))) ….(S(4) = 3)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3.3)))) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3.S(2))))) …. (S(2) = 3)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3.2))))) ….(Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3.S(1)))))) ….(S(1) = 2)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3.1)))))) ….(Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3.S(0))))))) ….(S(0) = 1)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3.0))))))) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (0))))))) …. (Premis 1)

= 21 …. (Pembuktian dilakukan pada slide setelahnya)

Q.E.D
Pembuktian penjumlahan = 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (0))))))) = 21
Sama seperti perkalian, penjumlahan didefinisikan sebagai fungsi yang memetakan 2 bilangan asli. Didefinisikan pada persamaan rekursif berikut:

a + 0 = a …. (Kita sebut premis 1)

a + S(b) = S(a + b) …. (Kita sebut premis 2)

Dan menggunakan definisi suksesor sebelumnya, kita bisa mulai buktikan penjumlahannya.

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (0)))))))

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3)))))) …. (Premis 1)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (3 + S(2)))))) ….(S(2) = 3)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (S(3 + 2))))) …. (Premis 2) —> (Pembuktiannya ada di slide setelahnya)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (3 + (S(5))))) …. (S(3 + 2) = S(5))

= 3 + (3 + (3 + (3 + (S(3 + 5))))) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (3 + (S(8))))) …. (S(3 + 5) = S(8))

= 3 + (3 + (3 + (S(3 + 8)))) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + (3 + (S(11)))) …. (S(3 + 8) = S(11))

= 3 + (3 + (S(3 + 11))) …. (Premis 2)

= 3 + (3 + S(14)) …. (S(3 + 11) = S(14))

= 3 + S(3 + 14) …. (Premis 2)

= 3 + S(17) …. (S(3 + 4) = S(17))

= S(3 + 17) …. (Premis 2)

= S(20) …. (S(3 + 17) = S(20)

= 21 …. S(20) = 21

Q.E.D
Pembuktian penjumlahan 3 + 2 =5
Sama seperti perkalian, penjumlahan didefinisikan sebagai fungsi yang memetakan 2 bilangan asli. Didefinisikan
pada persamaan rekursif berikut:

a + 0 = a …. (Kita sebut premis 1)

a + S(b) = S(a + b) …. (Kita sebut premis 2)

Dan menggunakan definisi suksesor sebelumnya, kita bisa mulai buktikan penjumlahannya.

3 + 0 = 3 ….(Premis 3 berdasarkan premis 1)

3 + 1 = 3 + S(0) …. (S(0) = 1)

= S(3 + 0) …. (Premis 2)

= S(3) …. (Premis 3)

3 + 2 = 3 + S(1) …. (S(1) = 2)

= S(3 + 1) …. (Premis 2)

= S(S(3)) …. (Bedasarkan sebelumnya 3 + 1 = S(3))

= S(4) …. (S(3) = 4)

= 5 …. (S(4) = 5)

Q.E.D
Buktikan “Segmen garis dengan panjang tertentu dapat dibagi dua sama panjang.”

1. Kita bisa memulai membuat 1 garis dari 2 titik yang dihubungkan, misal nama garisnya AB. (Postulat 1)

2. Dari garis AB, bisa kita buat menjadi segitiga sama sisi, kita namakan segitiga ACB. (Dalil 1/Proposition 1)

3. Kemudian, sudut segitiga ACB (sudut c) dibagi sama besar dengan garis CD (Garis CD harus diperpanjang menggunakan postulat 2).
Sudut ACD (Sudut X) sama dengan sudut BCD (Sudut Y). (Dalil 9/Proposition 9)

Sehingga, garis AB dipotong menjadi 2 Bagian di titik D.

4. Panjang garis AC sama dengan CB, dan garis CD (tinggi segitiga) adalah garis persekutuan antara garis AC dan CB. Sudut ACD sama
dengan BCD, sehingga panjang garis basisnya (alas segitiga) AD sama dengan BD dan segitiga ACD sama dengan segitiga BCD (Dalil 4/
Proposition 4).

Sehingga garis AB dipotong dengan sama panjang menjadi 2 bagian di titik D.

Q.E.D
Cara membuat segitiga sama sisi dari garis AB, kita namakan segitiga ACB. (Dalil 1)

a. Kita bisa menggambarnya dengan membuat lingkaran 1 dengan A sebagai titik pusat dan B sebagai titik terluar lingkarannya
(jari-jari A). (Postulat 3)

b. Hal yang sama juga berlaku untuk lingkaran kedua, titik B sebagai titik pusatnya dan titik A sebagai titik terluar lingkarannya
(jari-jari B).

c. Terdapat titik temu di titik C.

d. Dari titik C, kita bisa hubungkan lagi titik A ke C dan B ke C menjadi sebuah garis, dan kita akan mendapatkan sebuah
segitiga.

e. B merupakan titik pusat lingkaran ACE, sehingga jarak BA akan sama dengan BC (sama-sama jari-jari lingkaran). (Definisi 15)

f. A merupakan titik pusat lingkaran BCD, sehingga jarak AB akan sama dengan AC(sama-sama jari-jari lingkaran). (Definisi 15)

g. Karena BC sama dengan BA dan AB sama dengan AC, maka BC sama dengan AC. (Axiom 1)
Cara memotong segitiga dengan sudut yang sama (Dalil 9)

1. Misalkan BAC adalah sebuah segitiga dan kita ingin memotong sudut A menjadi 2 sudut yang sama besar.

2. Ambil sembarang titik di antara A dan B (sebutlah titik D), dari titik A ke D, kita bisa buat lingkaran (titik
pusatnya A) dan kita akan mendapatkan titik potongnya (kita sebut titik E), dan panjang AD akan sama
dengan AE. Titik D dan E bisa kita tarik garis lurus (postulat 1).

3. Kemudian kita dapat gambar segitiga sama sisi DEF menggunakan menggunakan garis DE (dalil 1).

4. Kita bisa membuat garis lurus dari titik A ke F (postulat 1) sehingga sudut segitiga BAC telah dipotong
dengan besar yang sama oleh garis AF.

5. Hal itu karena AD sama dengan AE dan AF adalah garis persekutuannya dan DF sama dengan EF,
sehingga sudut DAF (sudut x) sama dengan EAF(sudut y).
Dalil ke-4

1. Misalkan kita punya 2 segitiga dengan:

a. Panjang garis AB sama dengan ED.

b. AC sama dengan DF.

c. Sudut BAC sama dengan EDF.

d. Garis BC sama dengan EF.

2. Sehingga, segitiga ABC sama dengan DEF dan konsekuensinya adalah sudut-sudutnya akan sama (∡B = ∡E
dan ∡C = ∡F).

3. Apabila segitiga ABC diletakkan di atas segitiga DEF, maka titik A akan berada tepat di titik D dan titik B akan
berada tepat di titik E, konsekuensinya adalah garis AB akan sama dengan garis DE.

Berlaku juga untuk titik C akan berada tepat di titik F, sehingga panjang AC = DF dan BC = EF (Axiom 4)

4. Sehingga segitiga ABC = DEF dan sudut masing-masing yang lainnya akan sama besar. ( ∡A = ∡D, ∡B = ∡E,
dan ∡C = ∡F)
Postulat 1. Let it have been postulated to draw a straight-line from any point to any point.
Postulat 2. And to produce a finite straight-line continuously in a straight-line.
Postulat 3. And to draw a circle with any center and radius.

Axiom 1. Things equal to the same thing are also equal to one another.

Definisi 15. A circle is a plane figure contained by a single line [which is called a circumference], (such that) all of the straight-lines radiating towards [the circumference] from one point amongst those lying
inside the figure are equal to one another.

Dalil 1. To construct an equilateral triangle on a given finite straight-line.

Dalil 4. If two triangles have two sides equal to two sides, respectively, and have the angle(s) enclosed by the equal straight-lines equal, then they will also have the base equal to the base, and the triangle will
be equal to the tri- angle, and the remaining angles subtended by the equal sides will be equal to the corresponding remaining angles.

Dalil 9. To cut a given rectilinear angle in half.

Anda mungkin juga menyukai