Anda di halaman 1dari 9

Pembuktian Teorema Pytagoras

Bukti Teorema Pythagoras sangat bervariasi. (Bogomolny, 2016) Ada


berbagai cara untuk membuktikan teorema Pythagoras dari skema pembuktian euclid.
Pada era digital ini pembuktian dapat menggunaan teknologi yaitu dengan
kemampuan komputer. Penggunaan komputer telah diterapkan untuk pembelajaran
seperti dalam penggunaan software GeoGebra.

Salah satu Teorema pertama kali ketika kita belajar matematika di Sekolah
Dasar adalah Teorema Pythagoras. Teorema ini merupakan sebuah pernyataan
matematis yang perlu membutuhkan bukti kebenarannya. (Jose et al., 2014)
Pythagoras adalah seorang ahli matematika yang paling terkenal dan sosok yang
berpengaruh dalam bidang matematika. Sepanjang hidupnya, ia suka bepergian ke
berbagai tempat, seperti Mesir dan Babel.

1. Pembuktian dari Sekolah Pythagoras


Sifat pada segitiga siku-siku ini sebenarnya telah dikenal berabad-abad
sebelum masa Pythagoras, seperti di Mesopotamia, juga Cina. Tetapi catatan tertulis
pertama yang memberi bukti berasal dari Pythagoras. Bukti dari sekolah Pythagoras
tersebut tersaji pada gambar di bawah.
Perhatikan bahwa:

 
Luas daerah hitam pada gambar (1) adalah a2 + b2
Luas daerah hitam pada gambar (2) adalah c2
Dengan demikian a2 + b2 = c2
(Faris, 2019)
2. Pembuktian lain menggunakan diagram Pythagoras
Bukti berikut ini lebih sederhana tetapi menggunakan sedikit manipulasi
aljabar. Keempat segitiga siku-siku yang kongruen disusun membentuk gambar di
bawah ini.

Dengan menghitung luas bangun bujur sangkar yang terjadi melalui dua cara akan
diperoleh:
(a + b)                     =          c2 + 4. ½ ab
a2 + 2ab + b2          =          c2 + 2 ab
a2 + b2                     =          c2
(Awaludin, 2017)

3. Bukti dari Astronom India Bhaskara (1114 - 1185)


Bukti berikut ini pertama kali terdapat pada karya Bhaskara (matematikawan
India, sekitar abad X). Bangun ABCD di atas berupa bujursangkar dengan sisi c. Di
dalamnya dibuat empat buah segitiga siku-siku dengan panjang sisi a dan b. Dengan
konstruksi bangun tersebut, maka:
Luas PQRS + 4  x luas ABQ    =      luas ABCD
(b – a)2 + 4 x ½ . ab                 =      c2
b2 – 2ab + a2 + 2ab                   =      c2
a2 + b2                                       =      c2
(Awaludin, 2017)

4. Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Presiden J. A. Garfield


Pembuktian ini berasal dari J. A. Garfield pada tahun 1876. Luas daerah
trapesium di bawah ini dapat dihitung dengan dua cara sehingga teorema Pythagoras
dapat dibuktikan sebagai berikut.

Luas trapesium  =          (alas + atas)/2. tinggi              


  =          (a + b)/2. (a + b)
Di lain pihak, luas trapesium          =          2. ½ ab + ½ c2
Sehingga, (a + b)/2. (a + b)            =          2. ½ ab + ½ c2
a2 + 2ab + b2                                  =          2ab + c2
a2 + b2                                             =          c2
(Bogomolny, 2016)
5. Bukti menggunakan Garis Tinggi dan Sifat Segitiga Sebangun
(Pembuktian Baskhara yang Kedua)
Perhatikan gambar berikut:

Segitiga ABC sebangun dengan segitiga ACD sehingga b/c = c1/c atau b2 = c . c1 ...


(1)
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga CBD sehingga a/c = c2/a atau a2 = c . c2 ...
(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
a2 + b2 = c . c1 + c . c2
a2 + b2 = c (c1 + c2)
a2 + b2 = c . c
a2 + b2 = c2

6. Bukti menggunakan Transformasi


Misal segitiga ABC siku-siku di C. Putarlah segitiga ABC sejauh
900 berlawanan arah dengan putaran jarum jam dengan pusat rotasi C. Akan diperoleh
segitiga A’B’C’ yang berimpit dengan segitiga ABC.
½ a2                        =          (1)
½ b2                               =          (2) + (3)
  

------------------------------------ +
½ a2 + ½ b2              =          (1) + (2) + (3)
=          [(1) + (2)] + (3)
=          ½ cx + ½ cy
=          ½ c (x + y)
=          ½ c.c
=          ½ c2
(Brown, 2011)
Dengan mengalikan dua pada setiap ruas maka akan diperoleh a2 + b2 = c2

7. Bukti dengan Dasar Perbandingan lagi


Diberikan segitiga ABC yang siku-siku di C. Kalikan setiap sisi dengan c.
Lalu bentuk dua segitiga sebangun dengan ABC seperti pada gambar di atas. Dengan
perbandingan sisi pada segitiga-segitiga sebangun akan diperoleh panjang sisi-sisi
yang lain pada bangun di samping. Dari konstruksi tersebut jelas c2 = a2 + b2.
Bukti sejenis ini terdapat pula dalambeberapa buku dan publikasi, seperti oleh
Birkhoff. (Bogomolny, 2016)
8. Bukti dari Euclid
Bogomolny, (2016) menjelaskan Secara aljabar, bukti Teorema Pythagoras
menggunakan skema dari Euclid seperti ini. Bukti berikut ini pertama kali diberikan
oleh Euclid. Perhatikan gambar di bawah ini.

DBQE        =          NLBD ..... kedua bangun konruen


                   =          MLBC...... alas sama-sama BL dengan tinggi tetap BD
                   =          SRBC ...... alas sama-sama BC dengan tinggi tetap BR
                   =          a2

ADEP         =          KNDA..... kedua bangun konruen


                   =          KMCA ..... alas sama-sama AK dengan tinggi tetap AD
                   =          UTCA ...... alas sama-sama AC dengan tinggi tetap AU
                   =          b2
c2    = BDQE + ADEP
       =     a2     +    b2
(Bogomolny, 2016)

Contoh Soal 1

Sebuah segitiga siku siku ABC memiliki tinggi BC 9 cm dan alas AC 12 cm.
Hitunglah sisi miring AB!

Pembahasan:

AB2 = BC2 + AC2 

= 92 + 122 

= 81 + 144

= 225

AB = √225 = 15

Jadi, sisi miring AB adalah 15 cm.

Ini dia triple pythagoras dari soal di atas: 9, 12, 15.


Contoh Soal 2

Perhatkan gambar di bawah ini!

Tentukan nilai a!

Pembahasan:

a2 = c2 – b2 = 502 – 142 = 2.500 – 196 = 2.304

a = √2.304 = 48

Jadi, nilai a adalah 48 cm.


DAFTAR PUSTAKA

Affaf, M. 2017. Konstruksi Baru Untuk Tripel Pythagoras. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Matematika (JP2M). 2(01): 69-78

Awaludin, A. A., and Pinahayu, E. K. R. (2017). Pembuktian dan peranan teorema


phytagoras. Seminar Nasional Riset dan Teknilogi (SEMNAS RISTEK)

Bogomolny, A. (2016). Cut The Knot. (A. Powell, Producer, & University of
Chicago Press, 1995) Retrieved July 2018, from Interactive Mathematics
Miscellany: http://www.cutthe-knot.org/pythagoras/

Faris, M. N., Ulfa, S., and Praherdhiono, H. (2019). Teknologi Pembelajaran


Matematika Pembuktian Teorema Pythagoras Berbasis Visual. JINOTEP.
6(1), 8-14.

Jose, R., Parada-Daza, Miguel, I., and Parada-Contzen. (2014). Pythagoras and The
Creation of Knowledge. Open Journal of Philosophy, 4, 68-74.

Anda mungkin juga menyukai