Sifat pada segitiga siku-siku ini sebenarnya telah dikenal berabad-abad sebelum masa
Pythagoras, seperti di Mesopotamia, juga Cina. Tetapi catatan tertulis pertama yang memberi
bukti berasal dari Pythagoras. Bukti dari sekolah Pythagoras tersebut tersaji pada gambar di
bawah.
Perhatikan bahwa:
Dengan menghitung luas bangun bujur sangkar yang terjadi melalui dua cara akan diperoleh:
(a + b)
=
2
2
a + 2ab + b =
a2 + b2
=
c2 + 4. ab
c2 + 2 ab
c2
Bukti berikut ini pertama kali terdapat pada karya Bhaskara (matematikawan India, sekitar abad
X). Bangun ABCD di atas berupa bujursangkar dengan sisi c. Di dalamnya dibuat empat buah
segitiga siku-siku dengan panjang sisi a dan b.
Dengan konstruksi bangun tersebut, maka:
Luas PQRS + 4 x luas ABQ =
luas ABCD
2
(b a) + 4 x . ab
= c2
b2 2ab + a2 + 2ab
=
c2
2
2
a +b
= c2
4. Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Presiden J. A. Garfield
Pembuktian ini berasal dari J. A. Garfield pada tahun 1876. Luas daerah trapesium di bawah ini
dapat dihitung dengan dua cara sehingga teorema Pythagoras dapat dibuktikan sebagai berikut.
Luas trapesium
=
Di lain pihak, luas trapesium
Sehingga, (a + b)/2. (a + b)
a2 + 2ab + b2
a2 + b2
(a + b)/2. (a + b)
5. Bukti menggunakan Garis Tinggi dan Sifat Segitiga Sebangun (Pembuktian Baskhara
yang Kedua)
Perhatikan gambar berikut:
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga ACD sehingga b/c = c1/c atau b2 = c . c1 ... (1)
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga CBD sehingga a/c = c2/a atau a2 = c . c2 ... (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
a2 + b2 = c . c1 + c . c2
a2 + b2 = c (c1 + c2)
a2 + b2 = c . c
a2 + b2 = c2
6. Bukti menggunakan Transformasi
Misal segitiga ABC siku-siku di C. Putarlah segitiga ABC sejauh 90 0 berlawanan arah dengan
putaran jarum jam dengan pusat rotasi C. Akan diperoleh segitiga ABC yang berimpit dengan
segitiga ABC.
a2
=
(1)
2
b
=
(2) + (3)
------------------------------------ +
a2 + b2
=
(1) + (2) + (3)
=
[(1) + (2)] + (3)
=
cx + cy
=
c (x + y)
=
c.c
=
c2
Dengan mengalikan dua pada setiap ruas maka akan diperoleh a2 + b2 = c2
7. Bukti dengan Dasar Perbandingan lagi
Diberikan segitiga ABC yang siku-siku di C. Kalikan setiap sisi dengan c. Lalu bentuk dua
segitiga sebangun dengan ABC seperti pada gambar di atas. Dengan perbandingan sisi pada
segitiga-segitiga sebangun akan diperoleh panjang sisi-sisi yang lain pada bangun di samping.
Dari konstruksi tersebut jelas c2 = a2 + b2.
Bukti sejenis ini terdapat pula dalambeberapa buku dan publikasi, seperti oleh Birkhoff.
8. Bukti dengan Bayangan
Perhatikan bahwa kelima gambar di bawah ini memuat daerah gelap dengan luas yang sama
(menggunakan konsep kesamaan luas bangun-bangun datar).
(Sumardyono, 2004)
11. Bukti dari Euclid
Bukti berikut ini pertama kali diberikan oleh Euclid. Perhatikan gambar di bawah ini.
DBQE =
ADEP =
c2
= BDQE + ADEP
= a2 + b2
Maka diperoleh:
Luas KMNPQR
=
luas KSQR + luas MNP
=
a2 + b2
Kemudian pindahkan segitiga 1 dan 4 sehingga membentuk bangun di sebelah kanan. Bangun
yang terbentuk adalah bujur sangakar dengan sisi c, sehingga luasnya c2. (Sumardyono, 2003)
14. Bukti dari Liu Hui (pada 3 Masehi)
Bukti berikut bersifat geometris. Tetapi Anda dengan mudah dapat membuktikannya secara
aljabar.
Bukti berikut berasal dari Pappus (sekitar 300 M) dan merupakan suatu generalisasi. Buat
sebarang segitiga ABC. Lalu buat sebarang jajargenjang CADE (di sisi CA) dan sebarang
jajargenjang CBFG (di sisi BC). Kemudian panjang DE dan FG hingga bertemu, katakan di H.
Kemudian lukis AL dan BM sejajar dan sama panjang dengan HC. Maka:
Luas CADE =
luas CAUH =
luas SLAR
Luas CBFG
=
luas CBVH =
luas SMBR
--------------------------------------------------------------------------- +
Luas CADE + luas CBFG
=
luas ABML
Bila segitiga ABC adalah segitiga siku-siku (dengan sudut siku-siku di C) serta jajargenjang di
sisi CA dan BC merupakan bujursangkar, maka akan diperoleh Teorema Pythagoras.
17. Pembuktian dengan Segitiga Sama Sisi
Buat segitiga siku-siku dengan panjang sisi a, b, dan c.
Kemudian buat segitiga sama sisi dengan panjang a, b, dan c di setiap sisi-sisinyasehinggaakan
tampak seperti gambar berikut.
Dari gambar di atas,diketahui bahwa luas segitiga sama sisi pada sisi miring sama dengan jumlah
segitiga sama sisi lainnya.
Untuk segitiga dengan panjang sisi k, l, dan m maka luas segitiga tersebut adalah
Hubungan antara sinus dan cosinus dinamakan sebagai identitas trigonometri Pythagoras yang
mendasar. Sehingga pada trigonometri kita ketahui bahwa
Hubungan antara sinus dan cosinus dinamakan sebagai identitas trigonometri Pythagoras yang
mendasar. Sehingga pada trigonometri kita ketahui bahwa.
b diperpanjang ke titik D yaitu sisi db, c juga diperpanjang dengan sisi dc. Terdapat dua sisi
segitiga yang sebangun yaitu segitiga AED (EA tegak lurus terhadap sisi miring) dan segitiga
Luas bangun di atas adalah persegi besar dan persegi kecil yaitu a2 + b2.
Persegi di atas kita gabungkan, kemudian buat garis sedemikian rupa sehingga akan tampak
seperti gambar di bawah, dimana sisi c menjadi sisi miring.
Selanjutnya segitiga kita potong dan tempatkan di bagian lain yaitu samping kanan dan bagian
atas sehingga akan tampak seperti gambar berikut.
Bangun yang terbentuk adalah sbuah bujur sangkar dengan luas c2.
21. Pembuktian John Kawamura
Pembuktian ini ditemukan oleh siswa SMA yang dilaporkan oleh Chris Davis, guru geometrinya
di Head-Rouce School, Oakland, CA.
Kedua diagonal tegak lurus memiliki panjang c, sehingga daerah yang sama dengan c 2/2
sehingga
c2/2 = Luas bangun ABCD
= Luas BCD + Luas ABD
= a.a/2 + b.b/2
c2 = a2 + b2 terbukti
22. Pembuktian Tao Tong
ABC dan BED dua buah segitiga yang kongruen. E pada AB.
Luas ABD = BD.AF/2 = DE.AB/2
Berdasarkan gambar di atas diperoleh
(c-x)/2 = b.b/2.x = CF (diperoleh dari kesamaan BD dan AC pada segitiga BFC dan ABC).
x = a2/2
23. Pembuktian dengan beberapa segitiga yang sebangun.