Anda di halaman 1dari 32

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Seseorang yang ingin mengukur tinggi sebuah pohon,
menara, gedung bertingkat ataupun sesuatu yang memiliki ketinggian
tertentu maka tidaklah mungkin secara fisik akan mengukur dari
bawah ke atas (puncak) obyeknya dengan menggunakan meteran.
Salah satu cabang matematika yang dapat dipakai dalam membantu
pengukuran ini adalah trigonometri.

Gb. 1.1. mengukur ketinggian

Gb. 1.2. Klinometer

Gambar 1.1 adalah gambar seorang pengamat yang ingin mengukur


tinggi tiang bendera dengan menggunakan klinometer (Gb. 1.2)
Dalam pengamatan akan didapat sudut dan jarak pengamat dengan
tiang, kemudian dengan bantuan pengetahuan trigonometri maka
akan dapat dihitung tinggi tiang tersebut.
Kenyataan dalam kehidupan seharihari di berbagai bidang
kehidupan banyak membutuhkan pengetahuan tentang trigonometri,

antara lain bidang keteknikan, bidang IPA, bidang penerbangan,


bidang pelayaran dan sebagainya. Oleh karena itu topik tentang
trigonometri perlu diajarkan
B. Tujuan
Bahan ajar tentang pembelajaran trigonometri ini disusun
agar para tenaga kependidikan/guru:
1. Lebih menguasai materi pembelajaran trigonometri
2. Lebih memiliki kemampuan mengembangkan teknik, model dan
strategi pembelajaran trigonometri
C. Ruang Lingkup
Bahan ajar ini membahas topiktopik sebagai berikut:
1. Pengertian perbandingan trigonometri
2. Rumus perbandingan trigonometri sudut yang berelasi
3. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri
4. Rumusrumus trigonometri

Bab II
Trigonometri
Studi tentang trigonometri sebagai cabang matematika, lepas
dari astronomi pertama kali diberikan oleh Nashiruddin al-Tusi (1201-

at-Tusi
Gb. 2.1. matematikawan

1274), lewat bukunya Treatise on the quadrilateral. Bahkan dalam buku ini
ia untuk pertama kali memperlihatkan keenam perbandingan trigonometri
lewat sebuah segitiga siku-siku (hanya masih dalam trigonometri sferis).
Menurut O`Conners dan Robertson, mungkin ia pula yang pertama
memperkenalkan Aturan Sinus (di bidang datar).
Di

Arab

dan

kebanyakan

daerah

muslim,

trigonometri

berkembang dengan pesat tidak saja karena alasan astronomi tetapi juga
untuk kebutuhan ibadah. Seperti diketahui, orang muslim jika melakukan
ibadah sholat, harus menghadap ke arah Qiblat, suatu bangunan di kota
Mekkah. Para matematikawan muslim lalu membuat tabel trigonometri
untuk kebutuhan tersebut.
Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan
perbandingan trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.

A. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku


Gambar di samping adalah segitiga

B
a

siku-siku dengan titik sudut sikunya


A

b
Gb. 2.2. perbandingan trigonometri

di C. Panjang sisi di hadapan sudut


A adalah a, panjang sisi di hadapan

sudut B adalah b, dan panjang sisi di hadapan sudut C adalah c.


Terhadap sudut :
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut
Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut
Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan
trigonometri terhadap sudut sebagai berikut:
1. sin

panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

panjang hipotenusa
c

2. cos

panjang sisi siku - siku di dekat (berimpit) sudut A b

panjang hipotenusa
c

3. tan

panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

panjang sisi siku - siku di dekat sudut A


b

4. csc

panjang hipotenusa
c

panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

5. sec

panjang hipotenusa
c

panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b

6. cot

panjang sisi siku - siku di dekat sudut A


c

panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:

tan

sin
cos

sec

1
1
dan csc
cos
sin

dan cot

cos
sin

Contoh:
Pada gambar di samping segitiga
B

sikusiku ABC dengan panjang a 24


a

dan c 25.
Tentukan

keenam

perbandingan

A
b
Gb. 2.3. perbandingan trigonometri

trigonometri untuk .
Penyelesaian:
Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras
b

25 2 24 2

625 576

49 7

sin

a 24

c 25

csc

c 25

a 24

cos

b
7

c 25

sec

c 25

b 7

tan

a 24

b
7

cot

c
7

a 24

B. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa

Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya


dapat dicari tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0,
30, 45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45,dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa
digunakan segitiga siku-siku seperti gambar berikut ini.

3
30

2
60

45

Gb. 2.4.b. sudut istimewa

Gb. 2.4.a. sudut istimewa

Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan


sin 45

cos 45

tan 45

1
1

2
2 2
1
1

2
2 2

1
1
1

csc 45

2
2
1

sec 45

2
2
1

cot 45

1
1
1

Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan


sin 30

cos 30

tan 30

csc 30

1
2
3 1

3
2
2

1
3

2
2
1

1
3
3

sin 60

3 1

3
2
2

cos 60

1
2

tan 60

3
3
1

csc 60

2
3

2
3
3

sec 30

cot 30

2
3

2
3
3

sec 60

3
3
1

cot 60

2
2
1

1
3

1
3
3

Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

30

sin

1
2

cos

1
2

tan

1
3

cot

tak
terdefinisi

45
1
2

1
2

60
1
2

3
1
2

0
tak

90

1
3

terdefinisi

contoh:
1 1
1 2

2
2 2
2

1.

sin 30 cos 45

2.

sin 45 tan 60 cos 45 cot 60

1
1
1
2 3
2
3
2
2
3

1
1
4
2
6
6
6
6
2
6
6
3

C. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran

P(x,y)
r

Gb. 2.5
P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat (x,y). OP
adalah garis yang dapat berputar terhadap titik asal O dalam koordinat
kartesius, sehingga XOP dapat bernilai

0 sampai dengan

90. Perlu diketahui bahwa


OP

x2 y 2 r

dan r 0

Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku


dapat didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r)
sebagai berikut:
ordinat P

absis P

1. sin panjang OP r
2. cos panjang OP r

panjang OP

4. csc ordinat P y
5. sec

panjang OP r

absis P
x

ordinat P y

3. tan
6. cot ordinat PP(x,y)
y
Y
absis P
x
Y
P(x,y)
Dengan memutar garis
OP maka XOP = dapat terletak di kuadran I,
y
r
r
kuadran II, kuadran IIIyatau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.
2
1
x
x
O
O
X
X
absis P

Y
x
y

x
X
r

P(x,y)
P(x,y)
Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran

Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:


Perbandingan
Trigonometri
sin
cos
tan
csc
sec
cot

Kuadran
I
+
+
+
+
+
+

II
+
+
-

III
+
+

IV
+
+
-

D. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi


Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut adalah sudut (90 ),
(180 ), (360 ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada
yang diberi nama khusus, misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk
sudut dengan (90 - ) dan pelurus (suplemen) untuk sudut

dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus


sudut 110 adalah 70.
1. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (90 - )
Y

y=x
P1(x1,y1)

Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)

P(x,y)

y1

r1

Dari gambar 2.7 diketahui

akibat pencerminan garis y x,

r
y
(90-)

x1

sehingga diperoleh:
X

Gb. 2.7. sudut yang berelasi

a. XOP = dan XOP1 = 90 -


b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:


a.

y
x
sin 90 1 cos
r1 r

b.

x
y
cos 90 1 sin
r1 r

c.

y
x
tan 90 1 cot
x1 y

Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri


sudut dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:
a. sin 90 cos
d. csc 90 sec
b. cos 90 sin

e. sec 90 cos ec

c. tan 90 cot

f. cot 90 tan

2. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )

10

Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari

titik P(x,y) akibat pencerminan

P1(x1,y1)

terhadap sumbu y, sehingga

r1

y1

a. XOP = dan XOP1 = 180 -

P(x,y)
r
(180-)

x1

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
maka diperoleh hubungan:

Gb. 2.8. sudut yang berelasi

a.

y
y
sin 180 1 sin
r1 r

b.

x
x
cos 180 1
cos
r1
r

c.

y
y
tan 180 1
tan
x1 x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:


a. sin 180 sin

d. csc 180 csc

b. cos 180 cos e. sec 180 sec


c. tan 180 tan

f.

cot 180 cot

3. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )


Y

Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah

P(x,y)
r

bayangan dari titik P(x,y) akibat

(180+)

pencerminan terhadap garis y x,


sehingga
a. XOP = dan XOP1 = 180 +
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

x1
y1

r1

P1(x1,y1)
Gb. 2.9. sudut yang berelasi

11

maka diperoleh hubungan:


a.

y
y
sin 180 1
sin
r1
r

b.

x
x
cos 180 1
cos
r1
r

c.

y
y y
tan 180 1
tan
x1 x x

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:


a. sin 180 sin

d. csc 180 csc

b. cos 180 cos

e. sec 180 sec

c. tan 180 tan

f. cot 180 cot

4. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )


Dari gambar 2.10 diketahui
P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
akibat

pencerminan

terhadap

sumbu x, sehingga
a. XOP = dan XOP1 = -
b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

titik

P(x,y)
r
(360-1)

y
x
x1
r1

y1

P1(x1,y1)
Gb. 2.10. sudut yang berelasi

maka diperoleh hubungan


a.

y
y
sin 1
sin
r1
r

b.

x
x
cos 1 cos
r1 r

12

y
y
tan 1
tan
x1
x

c.

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:


a. sin sin

d. csc csc

b. cos cos

e. sec sec

c. tan tan

f. cot cot

Untuk relasi dengan (- ) tersebut identik dengan relasi dengan


360 , misalnya sin (360 ) sin .
E. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub
Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang
xy selain koordinat kartesius adalah dengan koordinat kutub.
Y

P(x,y)

Y
r

y
O

P(r, )

Gb. 2.11. koordinat kartesius

y
X

Gb. 2.12. koordinat kutub

Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan
dalam koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.
Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat
dicari dengan hubungan:
cos

x
x r cos
r

13

sin

y
y r sin
r

jika koordinat kartesius titik P(x,y) diketahui, koordinat kutub titik


P(r, ) dapat dicari dengan hubungan:
x2 y 2

tan

y
y
arc tan
, arc tan adalah invers dari tan
x
x

Contoh:
1. Ubahlah menjadi koordinat kutub
a. B(5,5)

b.

C( 4,4 3 )

2. Ubahlah P (12,60) menjadi koordinat kartesius

Penyelesaian:
1. a. B (5,5)

b.

x 5, y 5 (kuadran I)
r

52 52

25 25 5 2

tan

jadi B
2. P (12,60)

x r cos
12 cos 60

4 2 4

tan

(kuadran II)

4 3

16 48

5
1 45
5

(5 2,45)

x 4, y

C( 4,4 3 )

64 8

4 3
3 120
4

jadi C (8, 120)


diubah ke koordinat kartesius
y r sin
12 sin 60

14

3
2

12(1/2)

12

x6

y 6

Jadi koordinat kartesiusnya P 6,6 3


F. Identitas Trigonometri
Y

P(x, y)

y
X

Gb. 2.13. rumus identitas

Dari gambar di samping diperoleh cos

x2 y 2

. Sehingga sin 2 cos 2

y2
r2

x
r

, sin

y
r

x2 y 2

r2

dan

x2
r2

r2

r2

Jadi
sin2 +cos2 1
G. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana
Persamaan

trigonometri

adalah

persamaan

yang

memuat

perbandingan trigonometri suatu sudut, di mana sudutnya dalam


ukuran derajat atau radian.
Menyelesaikan persamaan trigonometri adalah menentukan nilai x
yang memenuhi persamaan tersebut sehingga jika dimasukkan
nilainya akan menjadi benar.
1. Menyelesaikan persamaan sin x sin

15

Dengan mengingat rumus


sin (180 - ) sin dan sin ( + k. 360) sin , maka diperoleh:
Jika sin x sin maka
x + k. 360 atau x (180 ) + k. 360 , k B
2. Menyelesaikan persamaan cos x cos
Dengan mengingat rumus
cos cos dan cos ( + k. 360) cos , diperoleh

Jika cos x cos maka


x + k. 360 atau x + k. 360, k B
3. Menyelesaikan persamaan tan x tan
Dengan mengingat rumus
tan (180 + ) tan dan tan ( + k. 360) tan , maka
Jika tan x tan maka
diperoleh:
x + k. 180 , k B
contoh:
Tentukan penyelesaian persamaan berikut ini untuk 0 x 360.
a) sin x

1
2

b) cos x

1
3
2

c)

tan x 3

Penyelesaian:
a)

sin x

1
sin x sin 30
2

16

x + k. 360 untuk k = 0 x 30
x (180 ) + k.360 untuk k = 0 x 180 30 150
b)

cos x

1
3 cos x cos 30
2

x + k. 360 untuk k = 0 x 30
x + k. 360 untuk k = 1 x 30 + 360 330
c)

tan x 3

tan x tan 120

x + k. 180 untuk k = 0 x 120


untuk k = 1 x 120 + 180 300

Catatan: satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu


radian adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran
B

yang panjangnya sama dengan jari-jari.


AOB = 1 rad

r
O

r
A

Hubungan radian dengan derajat


360 =

2r
rad
r

17

= 2 rad
180 = rad
pendekatan 1 rad = 57,3.
Dengan mengingat pengertian radian tersebut, maka bentuk
penyelesaian persamaan trigonometri dapat pula

menggunakan

satuan radian, sebagai contoh untuk persamaan sin x sin A maka


penyelesaiannya adalah:
x A + k. 2 atau x ( A) + k. 2 , k B
di mana x dan A masing-masing satuannya radian.

H. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut


1. Rumus cos ( + ) dan cos ( )
C

Pada

gambar

diketahui garis

di

samping

CD dan AF

keduanya adalah garis tinggi dari


segitiga ABC. Akan dicari rumus

Gb. 2.14

D E B

cos ( + ).

18

cos

AD
AC

AD AC cos

Pada segitiga sikusiku CGF


sin

GF
GF CF sin
CF

..(1)

Pada segitiga sikusiku AFC,


sin

CF
CF AC sin
AC

..(2)

cos

AF
AF AC cos
AC

..(3)

Pada segitiga sikusiku AEF,


cos

AE
AE AF cos
AF

..(4)

Dari (1) dan (2) diperoleh


GF AC sin sin
Karena DE GF maka DE AC sin sin
Dari (3) dan (4) diperoleh
AE AC cos cos
Sehingga

AD AE DE

AC cos ( + ) AC cos cos AC sin sin


Jadi

cos ( + ) cos cos sin sin

19

Untuk menentukan

cos ( ) gantilah dengan lalu

disubstitusikan ke rumus cos ( + ).


cos ( ) cos ( + ())
cos cos () sin sin ()
cos cos sin (sin )
cos cos + sin sin
Jadi

cos ( ) cos cos + sin sin

2. Rumus sin ( + ) dan sin ( )


Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin ( ) perlu diingat
rumus sebelumnya, yaitu:

sin (90 ) cos dan


cos (90 ) sin

sin ( + ) cos (90 ( + ))


cos ((90 ) )
cos (90 ) cos + sin (90 ) sin
sin cos + cos sin
Jadi

sin ( + ) sin cos + cos sin

Untuk menentukan sin ( ), seperti rumus kosinus selisih dua


sudut gantilah dengan lalu disubstitusikan ke sin ( + ).
sin ( ) sin ( + ( ))
sin cos () + cos sin ()

20

sin cos + cos (sin )


sin cos cos sin
Jadi

sin ( ) sin cos cos sin

3. Rumus tan ( + ) dan tan ( )


Dengan mengingat tan
tan ( )

sin
, maka
cos

sin ( ) sin cos cos sin

cos ( ) cos cos sin sin

sin cos cos sin


sin
sin

cos cos
cos cos
tan ( )

cos cos sin sin


sin sin
1

cos cos
cos cos

Jadi

tan tan
1 tan tan
tan tan
tan ( )
1 tan tan

Untuk menentukan tan ( ), gantilah dengan lalu


disubstitusikan ke tan ( + ).
tan ( ) tan ( + ( ))

Jadi

tan tan (-)


1 tan tan (-)

tan tan ()
1 tan ( tan )

tan tan
1 tan tan

tan ( )

tan tan
1 tan tan

21

I.

Rumus Trigonometri Sudut Rangkap


Dari rumusrumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat
dikembangkan menjadi rumus trigonometri untuk sudut rangkap.
1. sin 2 sin ( + ) sin cos + cos sin 2 sin cos
Jadi

sin 2 2 sin cos

2. cos 2 cos ( + ) cos cos sin sin cos2 sin2


cos 2 cos2 sin2

Jadi

Rumusrumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat


diturunkan dengan mengingat rumus dasar cos2 + sin2 1.
cos 2 cos2 sin2

cos 2 cos2 sin2

cos2 (1 cos2)

(1 sin2) sin2

2cos2 1

1 2 sin2

Sehingga

1) cos 2 cos2 sin2


2) cos 2 2cos2 1
3) cos 2 1 2 sin2

3.

tan 2 tan ( )

Jadi

tan 2

tan tan
2 tan

1 tan tan 1 tan 2


2 tan
1 tan 2

J. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan


1. Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:
cos ( + ) cos cos sin sin
22

cos ( ) cos cos + sin sin

cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos


Jadi

cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos

cos ( + ) cos cos sin sin


cos ( ) cos cos + sin sin

cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin


Jadi

cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin

2. Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:


sin ( + ) sin cos + cos sin
sin ( ) sin cos cos sin

sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos


Jadi

sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos

sin ( + ) sin cos + cos sin


sin ( ) sin cos cos sin

sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos


Jadi

sin ( + ) sin ( ) 2 cos sin

K. Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri


Contoh soal aplikasi dalam keteknikan:
1. Dua buah tegangan pada arus bolak-balik mempunyai harga:
V1 = 200 sin 120 dan V2 = 200 sin 210
23

Berapa Vtotal dari V1 dan V2 ?


Penyelesaian:
Vtotal = V1 + V2
= 200 sin 120 + 200 sin 210
= 200.

1
2

= 100

3 + 200.
2

100

2. Sebuah balok terletak pada tangga


dengan kemiringan = 37 (sudut
antara tangga dengan lantai). Gaya

w sin

beratnya diuraikan dalam gaya w sin

dan w cos .

w cos

Gb. 15.a

Tentukan besar sudut dan !


Penyelesaian:

Gambar 15.a dapat direpresentasikan


dalam segitiga seperti pada gambar


A
15.b. Dengan mengingat kembali sifat-

Gb. 15.b

sifat dari 2 segitiga yang sebangun (segitiga ADC dan segitiga


CDB) akan diperoleh sudut = sudut = 37.
Sehingga = 90
= 90 37
= 53

24

L. Soal Latihan
1. Carilah nilai dari
a. sin 120

c. tan 150

e. cot 330

b. cos 300

d. sec 210

f. csc 120

2. Nilai dari sin 45 cos 135 + tan 210 sec 60 = ..


3. Jika cos =

4
dan 0 90 maka nilai tan adalah
5

4. Koordinat kutub dari titik (-10,10) adalah..


5. Koordinat kartesius dari titik (9, 120) adalah .

6. Hitunglah panjang AB gambar 2.15 disamping


7. Jika nilai tan =

1
maka nilai dari
x

12
C

30

Gb. 2.15

cos2 - sin2 = ..
8. Himpunan penyelesaian dari sin x =

1
3 untuk 0 x 360
2

adalah ..
9. Himpunan penyelesaian dari sin 2x = sin 30 untuk 0 x 360
adalah ..
10. Tulislah rumus cos (2x + 3y)!
11. Jika dan sudut-sudut lancip dengan sin =

3
5
dan sin =
,
5
13

hitunglah sin ( + )
12. Sederhanakan bentuk

25

cos 100 cos 10 + sin100 sin 10


13. Persamaan sin x = cos x dipenuhi untuk x =
14. Buktikan 1 + tan2 = sec 2
15. Sederhanakan
a. (1 cos ) (1 + cos )
b. tan2 - sec2
16. Hitunglah kuat arus dengan persamaan I = 20 sin t , jika diketahui

rad/detik dan t = 2 detik.


6

17. Sebuah balok terletak pada tangga


dengan kemiringan = 30. Gaya
beratnya diuraikan dalam gaya w sin
dan w cos .

F1= w sin

F = w cos

w 1
Tentukan besar gaya F1 dan F2 jika diketahui massa balok (m) = 14
kg dan gaya grafitasi (g) = 10 m/s2

26

Bab III
Penutup
A. Rangkuman
1. Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

30

sin

1
2

cos

1
2

tan

1
3

cot

tak
terdefinisi

45
1
2

1
2

60
1
2

3
1
2

1
3

90

tak
terdefinisi

2. Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri tiap kuadran


3.

Perbandingan
Trigonometri

Kuadran

I
II
III
Sin
+
+
Cos
+
Tan
+
+
Csc
+
+
Sec
+
Cot
+
+
Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi

IV
+
+
-

Rumus

a. perbandingan trigonometri sudut dengan (90 - )


1) sin 90 cos

4) csc 90 sec

2) cos 90 sin

5) sec 90 csc

3) tan 90 cot

6) cot 90 tan

b. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 - )


1) sin 180 sin
2) cos 180 cos

4) csc 180 csc 27


5) sec 180 sec

3) tan 180 tan

6) cot 180 cot

c. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (180 + )


1) sin 180 sin

4) csc 180 csc

2) cos 180 cos

5) sec 180 sec

3) tan 180 tan

6) cot 180 cot

d. Perbandingan trigonometri untuk sudut dengan (- )


1) sin sin

4) cosec cosec

2) cos cos

5) sec sec

3) tan tan

6) cot cot

4. Menyelesaikan persamaan trigonometri


a. Jika sin x sin maka
x + k. 360 atau x (180 ) + k. 360 , k B
b. Jika cos x cos maka
x + k. 360 atau x + k. 360, k B
c. Jika tan x tan maka x + k. 180 k B
5. Rumus-rumus trigonometri
a. Jumlah dan selisih dua sudut
1) cos ( + ) cos cos sin sin
2) cos ( ) cos cos + sin sin
3) sin ( + ) sin cos + cos sin
28

4) sin ( ) sin cos cos sin


tan tan

5) tan ( ) 1 tan tan


tan tan

6) tan ( ) 1 tan tan


b. Rumus trigonometri untuk sudut rangkap
1) sin 2 2 sin cos

3) tan 2

2 tan
1 tan 2

2) cos 2 cos2 sin2


cos 2 2cos2 1
cos 2 1 2 sin2
c. Mengubah Rumus Perkalian ke Penjumlahan/Pengurangan
1) cos ( + ) + cos ( ) 2 cos cos
2) cos ( + ) cos ( ) 2 sin sin
3) sin ( + ) + sin ( ) 2 sin cos
4) sin ( + ) sin ( ) 2 cos sin
B. Saran
Pemahaman

terhadap

rumusrumus

dasar

trigonometri

harus

betulbetul menjadi penekanan dalam proses pembelajaran sehingga


siswa mampu mengaitkan dan menggunakan rumusrumus yang
sesuai untuk menyelesaikan persoalan trigonometri.
Semoga bahan ajar ini menjadi salah satu sumber bacaan bagi
para guru dalam pembelajaran matematika di SMK. Penulis menyadari
adanya keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini,
sehingga kritik dan saran sangat diharapkan.

29

Daftar Pustaka

Bernadeta Etty W, Suparno & Hutomo. (1996). Bahan Ajar STM.


Yogyakarta: PPPG Matematika.
Hyatt, H.R. & Small,L. (1982). Trigonometry a Calculator Approach.
Canada: John Wiley and Sons, Inc.
Kenneth S. Miller & John B. Walsh. (1962). Elementary and Advanced
Trigonometry. New York: Harper & Brothers Publisher.
Richard G. Brown. (1994). Advanced Mathematics . California: Houghton
Mifflin Company.
Tumisah P. Jono & Mukimin.(2002). Trigonometri Bahan Ajar Matematika
SMK. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Winarno& Al. Krismanto. (2001). Bahan Standarisasi SMU Trigonometri.
Yogyakarta: PPPG Matematika.

30

Kunci Jawaban

1
3
2

1. a.
cos 2
cos 2

b.

2
3
3

14. 1+ tan 2 =

sin 2
cos 2

1
2

c.

d.

1
3
3

e.

f.

2
3
3

sin2 cos 2
cos 2

1
cos 2

2
1
3
3
2

2.

sec 2

3
4

3.

15. a. 1 cos2

= sin2
4. 10 2,135

9 9

3
2 2

5. ,

b. dari no 14.a. maka


(sec 2x 1) sec2x =

1
6. BC = 24
7.

x2 1
x2 1

8. {60, 120}

16. I = 10

17. F1 = 70

ampere
3

Newton

F2 = 70 Newton

9. {15, 75, 195, 255}


10. cos 2x cos 3y sin 2x sin 3y

31

11.

56
65

12. 0
13. 45 dan 225

32

Anda mungkin juga menyukai