Anda di halaman 1dari 11

1

P(r,)
r

o
x
Disusun oleh:
Kelompok VI:

RUMUS RUMUS SEGITIGA
1. Koordinat Cartesius dan Koordinat Kutub
1.1 Koordinat cartesius suatu titik
Sistem koordinat cartesius setiap titik P pada bidang datar dapat
dididentifikasi dengan pasangan terurut bilangan real (x,y) pada sistem koordinat
yang saling tegak lurus XOY. Pasangan (x,y) ini dinamakan koordinat titik P
(gambar 1.1)dan bilangan x dan y berturut turut adalahabsis dan ordinat titikp .
dua sumbu yang mendatar (horizontal) dan sumbu yang tegak (vertikal)
berotongan tegak lurus di titik O.





Gambar 1.1
1.2 Koordinat kutub suatu titik
Sistem koordinat kutub atau koordinat polar memiliki sebuah sumbu yaitu
sinar yang berawal dari titik O dengan arah horizontal ke kanan. Setiap titik p
pada bidang datar diidentifikasikan sebgai jarak titik itu ke titik O dan sudut
antara sumbu kutub dengan ruas garis OP.
Andaikan OP = r,r 0 dan sudut antara OP dengan sumbu kutub adalah ,dengan
0
0
3600,maka dapat ditulis bahwa koordinat titik P sebagai P(r,).





Y
0
P(x,y)
y
x
X
2



1.3 Hubungan koordinat cartesius dengan koordinat kutub
Untuk melihat hubungan koordinat cartesius p(x,y) dan koordinat kutub
P(r,).
Kedua sistem koordinat itu berimpit di titik O dan sumbunya adlah sumbu X.
Titik P di idang datar dinyatakan sebagai P(x,y) atau P(r,)
1. jika diketahui koordinat kutub titik P adlah (r,) maka koordinat carytesius
titik P adalah (x,y) yang ditentukan melalui hubungan:

2. jika diketahui koordinat cartesius titik P adlah(x,y) maka koordinat kutub
titik P adalah (r,) yang ditentukan melalui hubungan:


1.4 Mengubah koordinat carytesius menjadi koordinat kutub
Jika panjang x dan y diketahui maka panjang dari r dapat diperoleh melalui
teorema phytagoras karena OPQ adalah suatu segitiga siku-siku.
Oleh karena itu: r
2
= (x
2
+ y
2
)
Sehingga r=


Dari rasio trigonometri
Tan =


Sehingga :

r=

dan

sudut ,dapat dinyatakan dalam derajat atau radian,harus selalu diukur dari sumbu
x positif,yaitu dari garis OQ.


r=

dan tan =


X= r cos dan y= r sin



3

3
P
y
r
0

4

x x
Contoh soal.
1. Sebuah diagram yang menyatakan titik dengan koordinat cartesius (-4,3)
ditunjukkan pada gambar berikut.






Jawab:
Dengan menggunakan dalil pythagoras :
r =


dengan menggunakan rasio trigonometri :
r =

= 36,87
0
atau 0,644 rad.
Sehingga :

= 143,13
0

Atau

Jadi,posisi dari titik P dalam koordinat kutub adalah (5 , 143,13
0
) atau
(5 , 2,498 rad).
2. Tentukan koordinat Kutub jika diketahui koordinat Cartesiusnya adalah P (
-23 , -2 )
r
2
= (-23 )
2
+ (-2)
2

= 16
r = 4
Tan = -2/-2 3
= 1/33
= 210 karena ada di kuadran III
jadi koordinat kutub titik P adalah ( 4, 210)

4

y
p
y
r
0
x
Q

x
y
r = 4 y
x
x
= 32
0

0
1.5 Mengubah koordinat koordinat kutub menjadi koordinat koordinat
cartesius.
Berdasarkan segitiga siku siku OPQ pada gambar.
Cos =

dari rasio trigonometri sehingga x = r cos dan


y = r sin




Jika panjang r dan sudut diketahui maka x = r cos dan y = r sin adalah dua
rumus yang kita butuhkan untuk mengubah koordinat koordinat kutub menjadi
koordinat koordinat cartesius.
Contoh soal:
1) Sketsa yang menunjukkan posisi (4 , 32
0
) diperlihatkan pada gambar
Kini x = r cos y = r sin
= 4 cos 32
0
= 3,39 dan = 4 sin 32
0
= 2,12




Sehingga (4 , 32
0
) dalam koordinat kutub adalah (3,39 , 2,12) pada koordinat
cartesius.
2) Koordinat kutub titik C adalah( 6,135 ), tentukan koordinat Cartesius titik C
itu C ( 6, 135 ).
Jawab:
X = r cos Y = r sin
= 6 cos 135 = 6 sin 135
5



= 6 (-sin 45 ) = 6 cos 45
= 6 (-1/2 2 ) = 6 ( 2)
= -32 = 32

2. Aturan sinus
Dalam setiap segitiga ABC (perhatikan gambar berikut)!



R = lingkaran luar segitiga ABC
yang dinamakan aturan sinus/dalil
sinus

Bukti rumus aturan sinus :
Pada ACR: Pada BAP:
Sin A =

sin B =


CR = sin A ...............(1) AP = sin B ................(4)
Pada BCR: Pada CAP:
Sin B =

sin C =


CR = sin B ...............(2) AP = sin C ................(5)
Persamaan (1) = (2), diperoleh: Persamaan (4) = (5), diperoleh:
sin A = sin B sin B = sin C

...............(3)

................(6)
Persamaan (3) = (6), diperoleh:

persamaan yang terakhir ini disebut aturan sinus atau


dalil sinus.
C
P
Q
B
c
A
b

6

Aturan sinus digunakan untuk menyelesaikan soal,jika kemungkinan unsur-unsur
yangdiketahui adalah:
a. Sisi,sudut,sudut
b. Sudut,sisi,sudut
c. Sisi,sisi,sudut

Contoh soal 1:
Diketahui ABC , A = 30
0
,B= 45
0
,dan b= 4cm. Hitunglah C dan panjang sisi
a?

Jawab:
Ini diketahui sisi,sudut,sudut. Jadi berlaku aturan sinus:
C = 180
0
- (30
0
+ 45
0
) = 105
0

Dalil sinus :


a =


sehingga diperoleh nilai a adalah 2 dan C adalah 105
0

Contoh soal 2:
diketahui segitiga ABC dengan a=10 cm A 45
0
dan B =60
0
tentukan panjang
sisi b ?
Jawab:


b =


b = 5
7

3. Hubungan perbandingan trigonometri suatu sudut
a. Menyelesaikan pembuktian identitas dengan menggunakan hubungan Sin A, Cos
A, dan Tg A.
Y
P (x,y)
a
r y

X
O x Q









b. Identitas Fundamental dan Identitas Pytagoras

a) Identitas Fundamental
Kita telah mempelajari ruus mengenai perbandingan trigonometri sudut
suatu, yaitu identitas Fundamental ,yang terdiri atas rumus kebalikan dan
rumus perbandingan.






TERHADAP TERHADAP a



8

Teorema
1. Rumus kebalikan
Untuk setiap sudut A tertentu berlaku:
a. Sin A =


cos A =


sin A csc A = 1
b. Cos A =


sec A =


cos A sec A = 1
c. Tan A =


cot A =


tan A cot A = 1

2. Rumus Perbandingan
Untuk setiap sudut A tertentu berlaku :
a. Tan =


b. cot A =




b. Identitas Pytagoras
Teorema
Untuk setiap sudut A tertentu berlaku:
1.

A +

A = 1
2.

A + 1 =

A
3. 1 +

A =

A

.c. Identitas Trigonometri
Identitas atau kesamaan adalah suatu persamaan yang menghubungkan
dua ekspresi. Suatu identitas adalah benar untuk semua nilai pengganti
peubahnya. Identitas trigonometri atau kesamaan trigonometri adalah identitas
atau kesamaan yang memuat perbandingan trigonometri atau fungsi
trigonometri suatu sudut.
Identitas menggunakan lambing untuk sama dengan . Akan
tetapi tidak jarang menggunakan lambang = untuk identitas. Identitas
trigonometri fundamental dan identitas pytagoras adalah identitas trigonometri
baku.
Suatu identitas dapat dibuktikan kebenarannya menggunakan salah satu
cara berikut ini:
1. Menggunakan salah satu sisi (ruas) yang rumit, sehingga diperoleh sisi
lain.
2. Mengubah kedua sisi sehingga diperoleh eksprasi yang sama.

9

Langkah-langkah pembuktian suatu identitas trigonometri adalah :
1. Ubalah semua fungsi trigonometri ke dalam sinus dan kosinus.
2. Ubalah ekspresi menjadi sesederhana mungkin.
3. Strategi
a. Kalikan suatu ekspresi dengan 1, misalkan


.
b. Tambahkan 0 pada suatu ekspresi, misalan cos A cos A.
c. Pergunakan pengetahuan identitas baku dan perbandingan
trigonometri sudut berelasi.
4. Yakinkan bahwa masing-masing sisi akhir menghasilkan persamaan
yang sama.



Contoh soal:
Buktikanlah bahwa:
1.


2. (



Jawab:

1.


CARA 1:


= 1


CARA 2:







10

2. (

































11

Daftar Pustaka

Bird john.2004.Matematika Dasar Teori dan Aplikasinya. Jakarta : erlangga
Kesumawati nila.2005. Trigonometri.-
Tampaomas husein.2006.Seribu Pena Matematika.Jakarta: Erlangga
Sukina.2006. Matematika. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai