Anda di halaman 1dari 39

DAFTAR ISI

Judul ............................................................................................................
Halaman

Daftar Isi ............................................................................................................


i
Kata Pengantar ...................................................................................................
ii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang .............................................................................


....................................................................................................1
B Rumusan Masalah........................................................................
....................................................................................................1
C Tujuan...........................................................................................
....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A Ukuran Sudut ...............................................................................


....................................................................................................2
B Pengertian Trigonometri...............................................................
....................................................................................................2
C Perbandingan Trigonometri..........................................................
....................................................................................................3
D Nilai Perbandingan Trigonometri Beberapa Sudut Istimewa ......
....................................................................................................4
E Grafik Fungsi Trigonometri .........................................................
....................................................................................................6
F Aturan-aturan Pada Segitiga ABC ...............................................
....................................................................................................8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan ..................................................................................
..................................................................................................14
B Saran ............................................................................................
..................................................................................................14

Daftar Pustaka ....................................................................................................


15

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala


yang telah memberikan kami berbagai macam nikmat kepada kami, di
antaranya nikmat iman, nikamt islam, nikmat umur, terlebih–lebih lagi nikmat
kesempatan sehingga kami masih dapat menyelesaikan makalah ini
sebagaimana yang di harapakan.
Shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kami,
Rasulullah, nabi yang mengajarkan kepada kami bahwa yang hak itu benar dan
yang bhatil itu salah, semoga prinsip semacam ini dapat kita realisasikan dalam
kehidupan nyata sehari-hari.
Selanjutnya saran serta kritik sangat kami harapkan dari berbagai pihak,
terutama kepada guru matematika serta teman-teman sekalian yang kami
banggakan, untuk perbaikan-perbaikan pembuatan makalah untuk kedepannya
sehingga pembuatan makalah ke depannya sesuai yang di harapkan.
Pada kesempatan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena
sangat kami sadari bahwa banyak kekurangan-kekurangan serta kesalahan-
kesalahan yang kami lakukan dalam pembuatan makalah ini.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lebih dari 3000 tahun yang lalu pada zaman Mesir Kuno dan
Babilonia serta peradabanLembah Indus adalah awal trigonometri
dapat dilacak .Matematikawan India adalah perintis penghitungan
variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga
trigonometri. Sekitar 150 SM matematikawan Yunani Hipparchus
menyusun table trigonometri untuk menyelesaikan segi tiga. Dan
dilanjutkan oleh Ptolemy yang juga merupakan matematikawan yunani
sekitar tahun 100 yang mengembangkan penghitungan trigonometri
lebih lanjut. Kemudian pada tahun 1595 matematikawan Silesia
Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh
tentang trigonometri dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa
Inggris dan Perancis. Hingga saat ini trigonometri telah digunakan
oleh pembuat jalan, pembuat jembatan dan mereka yang
menghasilkan bangunan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana fungsi trigonometri?


2. Apa saja rumus-rumus dalam trigonometri?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi dan rumus-rumus trigonometri.


2. Mengetahui rumus-rumus dalam trigonometri

1
BAB II
PEMBAHASAN

Sudut adalah ukuran jumlah rotasi antar dua potongan garis. Kedua
potongan garis (sinar) ini dinamakan sisi awal dan sisi terminal.
Bila rotasinya bersifat berlawanan arah jarum jam, sudutnya positif.
Jika searah jarum jam, sudutnya negatif.
Sudut sering diukur dalam derajat atau radian. Ada satuan ukur
sudut lain yang disebut gradian. Sudut siku-siku dibagi menjadi 100
gradian. Gradian digunakan oleh surveyor, namun tidak umum dipakai
dalam matematika. Kamu bisa menemukan tombolnya, grad, di
kalkulator ilmiah.
Ukuran Sudut 1 putaran = 360 derajat (360°) = 2π radian.

A. Pengertian Trigonometri

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro =


mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan
dengan sudut segi tiga dan fungsiTrigonometri kseperti sinus, cosinus,
dan tangen.
Ada banyak aplikasi trigonometri salah satunya adalah teknik
triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke
bintang-bintangterdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik
tertentu, dan dalam sistemnavigasi satelit. Bidang lainnya yang
menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk
navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik,
analisis

2
pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi,
pencitraan medis/medical imaging farmasi, kimia, teori angka
seismologi,
meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei
darat dangeodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik
mekanik, tekniksipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi. Fungsi
trigonometri adalah hal yang sangat penting dalam sains, teknik,
arsitektur dan bahkan farmasi.

B. Perbandingan trigonometri

Dari gambar tersebut dapat diperoleh:

Contoh:
Dari segitiga berikut ini :
Diketahui panjang AB = 12
cm, AC = 13 cm. Hitung
semua nilai perbandingan
trigonometri untuk sudut A!

3
Jawab : Pertama, hitung dulu
panjang BC dengan
menggunakan rumus Phytagoras

C. Nilai Perbandingan Trigonometri Beberapa Sudut Istimewa

* tambahan: sin 37° = cos 53° = 0,6

Identitas Trigonometri

Dari nilai fungsi trigonometri tersebut kemudian diperoleh identitas


trigonometri. Identitas trigonometri adalah suatu persamaan dari
fungsi trigonometri yang bernilai benar untuk setiap sudutnya dengan
kedua sisi ruasnya terdefinisi. Identitas trigonometri terbagi 3, yaitu
Identitas Kebalikan, Identitas Perbandingan dan Identitas Phytagoras
yang masing- masing memiliki fungsi dasar, yaitu:

4
Identitas Identitas Identitas
Kebalikan Perbandingan Phytagoras
Cosec A = 1/sin A Tan A = Sin A/ Cos A Cos2 A + Sin2 A = 1
Sec A = 1/cos A 1 + tan2 A = Sec2 A
Cot A = 1/ Cot A = Cos A / Sin 1 + Cot2 A =
tan A A Cosec2 A

Kuadran

Kuadran adalah pembagian daerah pada sistem koordinat kartesius,


dibagi dalam 4 daerah. Nilai
perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai kuadran
memenuhi aturan seperti pada gambar :

Untuk sudut b
> 360° → b = (k .
360 + a) → b =
a (k =
bilangan bulat
> 0)

Mengubah Fungsi Trigonometri Suatu Sudut Ke Sudut


Lancip

● Jika menggunakan 90 ± α atau 270 α ± maka fungsi


berubah:
5
sin ↔ cos
tan ↔ cot
sec ↔ csc

● Jika menggunakan 180 ± α atau 360 ± α maka fungsi


tetap

Sudut Dengan Nilai Negative

Nilai negatif diperoleh karena sudut dibuat dari sumbu x, diputar


searah jarum jam.

Untuk sudut dengan nilai negatif, sama artinya dengan sudut yang
berada di kuadran IV. Contoh:

−1
● Cos 120º = cos (180 – 60)º = – cos 60º = 2

* (120º ada di kuadran II sehingga nilai cos-nya negatif)

−1
● Cos 120º = cos (90 + 30)º = – sin 30º = 2

6
● Tan 1305º = tan (3.360 + 225)º = tan 225º = tan (180 + 45)º = tan
45º = 1
* (225º ada di kuadran III sehingga nilai tan-nya positif)

● Sin –315º = – sin 315º = – sin (360 – 45)º = –(– sin 45)º
1
= sin 45º = 2 √2

Identitas Trigonometri

Sehingga, secara umum, berlaku:


sin2α + cos2 α = 1
1 + tan2 α = sec2 α 1
+ cot2 α = csc2 α

7
D. Grafik Fungsi Trigonometri
◊ y = sin x

◊ y = cos x

8
◊ y = tan x

A. y = cot x

9
y = sec x

y = csc x

E. Aturan-Aturan pada Segitiga ABC

10
● Aturan Sinus

Dari segitiga ABC di atas:

Sehingga, secara umum, dalam segitiga ABC berlaku

rumus:

● Aturan Cosinus

Dari segitiga ABC di atas:

Sehingga, secara umum:

● Luas Segitiga

11
Dari segitiga ABC di atas diperoleh:

Sehingga, secara
umum:

● Rumus Jumlah dan Selisih Sudut

Dari gambar segitiga ABC berikut :


AD = b.sin α

BD = a.sin β

CD = a.cos β = b.cos α

Untuk mencari cos (α+β) = sin (90 – (α+β))°


Untuk fungsi tangens

13
Sehingga, rumus-rumus yang diperoleh adalah:

● Rumus Sudut Rangkap

Sehingga, rumus-rumus yang diperoleh adalah:

14
Penurunan dari rumus cos 2α

● Rumus Perkalian Fungsi Sinus dan Kosinus

Dari rumus-rumus jumlah dan selisih dua sudut dapat


diturunkan rumus-rumus baru sebagai berikut:

15
Sehingga, rumus-rumus yang diperoleh :

● Rumus Jumlah dan Selisih Fungsi Sinus dan


Kosinus

Dari rumus perkalian fungsi sinus dan kosinus dapat


diturunkan rumus jumlah dan selisih fungsi sinus dan kosinus.

16
17
Maka akan diperoleh rumus-rumus :

BAB III KESIMPULAN

DAN SARAN

B. Kesimpulan

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro =


mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan
dengan sudut segi tiga dan fungsiTrigonometri kseperti sinus, cosinus,
dan tangen.
Ada banyak aplikasi trigonometri salah satunya adalah teknik
triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke
bintang-bintangterdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik
tertentu, dan dalam sistemnavigasi satelit. Bidang lainnya yang
menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk
navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik,
18
analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi,
pencitraan medis/medical imaging farmasi, kimia, teori angka
seismologi,
meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei
darat dangeodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik

19
listrik, teknik mekanik, tekniksipil, grafik komputer, kartografi,
kristalografi. Fungsi trigonometri adalah hal yang sangat penting dalam
sains, teknik, arsitektur dan bahkan farmasi.

C. Saran

Diharapkan para siswa agar lebih memahami apa itu trigonometri


beserta rumus-rumus dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan makalah ini diharapkan siswa dapat belajar secara
mandiri konsep trigonometri negeri dengan atau tanpa bimbingan guru.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Nurul. 2013. Makalah Matematika Trigonometri.


http://nuz4nt.blogspot.com/. Diakses pada 03 Maret
2015.

20
Makalah

Semester 2
Remedial
Trigonometri

Disusun oleh : Rahmat Jayadi


SMA PGRI BERAU
Makalah

Remedial
Program Linier

Disusun oleh : Yusuf


SMA PGRI BERAU
Makalah

Tugas Remedial

Disusun oleh : Alvian


SMA PGRI BERAU
Makalah

Tugas Remedial

Disusun oleh : Rahim


SMA PGRI BERAU
MAKALAH MATEMATIKA
PROGRAM LINIER
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya
minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik
keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga, kerja, maupun
model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan beberapa cara untuk melakukan
optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya dengan program linear (Linear Programming).
            Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan keputusan
untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai
kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset
operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan
pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan
dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan karyawan,
penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam
penentuan portofolio investasi.
            Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang variabelnya
disusun dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka LP diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia menjadi “programasi linier”, “pemrograman garis lurus”, “programasi garis
lurus” atau lainnya. Sebagai alat kuantitatif untuk melakuakn pemrograman, maka metode LP
juga ada kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena itu, pembaca atau peneliti harus mampu
mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan kapan tidak dipergunakan.
1.2         Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Program Linear?
2. Apa pengertian Program Linear?
3. Bagaimana bentuk umum Program Linear?
4. Bagaimana metode grafik dalam Program Linear?
5. Bagaimana metode Aljabar dalam Program Linear?
6. Bagaimana metode simplex dalam Program Linear
7. Contoh penerapan Program Linear di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian
1.3         Tujuan
1. Mengetahui sejarah Program Linear
2. Mengetahui pengertian Program Linear
3. Mengetahui bentuk umum Program Linear
4. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik
5. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode aljabar
6. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode simplex
7. Mengetahui contoh-contoh penerapan Program Linear dalam kehidupan sehari-hari terutama
di bidang Sosial ekonomi pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Program Linear
Model program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada tahun 1939-1947.
Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich Kantorovich, ahli matematika Rusia yang
memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun 1965 dan the Order of Lenin pada
tahun 1967; kedua, oleh Tjalillng Charles Koopmans, ahli ekonomi dari belanda yang memulai
karir intelektualnya sebagai fisikawan yang melontarkan teori Kuantum mekanik; dank e-3,
George Bernard Dantzig yang mengembangkan Algoritma Simpleks. 
Pada tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi sumber-sumber
yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis baru  yang nantinya akan
dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun 1939, Kantorovich menulis buku “The
Mathematical Method of Production Planning and Organization”, di mana Kantorovich
menunjukkan bahwa seluruh masalah ekonomi dapat dilihat sebagai usaha untuk
memaksimumkan suatu fungsi terhadap kendala-kendala. Kuliah Kantotovich pada saat
menerima hadiah Nobel, 11 desember 1975 adalah Mathematics in Economic Achievements,
Difficulties, Perspectives. Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika
ekonomi dan ekonometri. Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang sekarang dikenal
dengan Pemrograman linear. Namun demikian, juga ada nama-nama lain yang berperan dalam
pengembangan model ini, yaitu J. Von Neuman. Bahkan dia mengembangkan “Activity analiysis
of production set” sebelum dilanjutkan oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang mereka
kembangkan dikenal dengan istilah “programming of interdependent activities in a linier
structure”. Istilah programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika mengunjungi Dantzig di
RAND Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular hingga sekarang.

2.2 Materi Program Linear


2.2.1     Pengertian Program Linear
Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi
yang tersedia kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Sifat
linier mempunyai arti bahwa seluruh fiungsi dalam model ini merupakan fungsi yang linier.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan tunggal seperti
memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Sumber daya tersebut dapat berupa
sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material (bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.
Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier. Pemrograman disini
mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi yang digunakan
merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier adalah suatu teknik
perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya memakai model matematika, dengan
tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang
terbaik di antaranya dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih
lanjut tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran
yang di inginkan secara optimal.

2.2.2     Bentuk Umum Program Linear


Bentuk umum linear programming adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
Sumber daya yang membatasi :
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2

am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0
Simbol x1, x2, ..., xn  (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel keputusan
(xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan
terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya.Simbol a11,
...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang
membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya.
Simbol b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi
kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir  (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non negatif. Membuat
model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya menuntut kemampuan matematik tapi
juga menuntut seni permodelan. Menggunakan seni akan membuat permodelan lebih mudah dan
menarik.

2.2.3    Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Grafik


1)        Langkah Penyelesaian Metode Grafik
Ada beberapa langkah penyelesaian diantaranya sebagai berikut:
a)    Buat model yang sesuai dengan masalah yang ada.
b)   Gambar grafik kendala-kendalanya.
c)    Tentukan daerah fisibel, yaitu daerah dalam grafik yang memenuhi semua kendala.
d)   Hitung nilai fungsi di titik-titik sudut segi-n daerah fisibel.
e)    Cari titik yang menghasilkan nilai fungsi yang paling optimal

2)      Kasus dan Penyelesaian Dalam Metode Grafik


Contoh :
Seorang pengusaha Laptop membuat dua macam tipe, yaitu tipe portable touchscreen (A1) dan
tipe flip standar (A2). Kedua jenis laptop dibuat dari bahan yang sama yaitu X dan Y, dengan
komposisi yang berbeda.
Setiap tipe laptop portable touchscreen dibuat dari campuran 1 unit bahan X dan 3 bahan Y,
sedangkan setiap tipe laptop flip standar dibuat dari campuran 2 unit bahan X dan 1 unit bahan Y.
Karena keterbatasan pasokan, setiap hari ia hanya memperoleh 20 unit bahan X dan 20 unit 
bahan Y.
Untuk setiap laptop tipe portable touchscreen yang ia buat, ia memperoleh keuntungan sebesar
300.000. Untuk setiap laptop tipe flip standar, ia memperoleh keuntungan sebesar 200.000.

Jika diasumsikan bahwa semua laptop laku terjual, berapa laptop masing-masing tipe harus ia
buat agar keuntungan yang didapatkan maksimum?

Penyelesaian:
Bahan Laptop tipe Laptop tipe Pasokan
portabletouchscreen (A1) flip standar Maksimum
(A2)
X 1 2 20
Y 3 1 20
Untung 300.000 200.000

Maksimumkan, f(x1, x2) = 300.000 x1 + 200.000 x2 è 3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)

Kendala :
x1 + 2 x2 ≤ 20
3 x1 + x2 ≤ 20
x1, x2 ≥ 0

Penggambaran kendala x1 + 2 x2 ≤ 20, 3 x1 + x2 ≤ 20 dan x1, x2 ≥ 0

Metode Grafik
Kasus 1.1

Perpotongan bidang yang memenuhi semua kendala disebut daerah fisibel. Daerah fisibel dalam
kasus ini disebut daerah fisibel AEDO (bagian yang diarsir pada bagian perpotongan bidang
AOB dan bidang COD).

Koordinat E dapat dicari dari perpotongan x1 + 2 x2 ≤ 20 dan 3 x1 + x2 ≤ 20 sehingga diperoleh


E(4,8).

Titik-titik sudut daerah fisibel dapat melihat keuntungan maksimum yang ingin dicapai
pengusaha:
Titik-titik sudut Nilai fungsi , f(x1, x2) = 3 x1 + 2 x2
daerah fisibel
3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu) 
O (0,0) 3(0) + 2(0) = 0
A (0,10) 3(0) + 2 (10) = 20
E (4,8) 3(4) + 2(8) = 12 + 16 = 28
D (20/3,0) 3(20/3) + 2(0) = 20

2.2.4     Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Aljabar


Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan persoalan dengan cara
substitusi antarpersamaan linear pada fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan pemecahan dasar feasible
(layak), kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif optimal, yaitu paling besar
(maksimum) atau paling kecil (minimum).
Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3 (tiga) kasus,
yaitu:

a.    Kasus Maksimisasi.
kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh kemungkinan pemecahan
yang memberikan nilai objektif maksimum.
Langkah-langkah penyelesaian
1)  Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah slack variabel
2)  Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol
3)  Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan

Contoh-1 : Perusahaan konveksi “Maju” akan memproduksi baju dan celana, dengan:

Fungsi Tujuan:
Maksimumkan Z = 8 X1 + 6 X2 (dalam Rp 1.000).
Fungsi Pembatas :
•      P-Bahan    : 4 X1 + 2 X1 ≤ 60
•      Penjahitan : 2 X1 + 4 X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0

b.    Kasus Minimasi
Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan
pemecahan yang memberikan nilai objektif minimum.
Langkah-langkah Penyelesaian
1)  Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan mengurangi dengan surplus
variabel (S).
2)  Merubah fungsi tujuan dengan menambah surplus variabel bernilai nol.
3)  Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.

CONTOH:
Seorang petani modern menghadapi suatu persoalan sebagai berikut: Setiap sapi peliharaan
agar supaya sehat harus diberi makanan yang mengandung paling sedikit: 27, 21, dan 30 satuan
unsur nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya. Dua jenis makanan M1 dan M2 diberikan kepada
sapi peliharaan tersebut. Satu gram makanan jenis M1 mengandung unsur nutrisi jenis A, B, dan
C masing-masing sebesar 3, 1, dan 1 satuan. Sedangkan satu gram makanan jenis M2
mengandung unsur nutrisi jenis A,B, dan C masing-masing 1,1, dan 2 satuan. Harga satu gram
M1 dan M2 masing-masing sebesar Rp40.000 dan Rp20.000.- Petani tersebut harus memutuskan
apakah membeli satu jenis makanan saja atau kedua-duanya kemudian mencampurnya. Tujuan
adalah agar jumlah pengeluaran petani tersebut minimum.

c.    Kasus-kasus khusus
Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi adalah kasus solusi
optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang layak.
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN
1)  Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah slack variabel
2)  Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol
3)  Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan

Contoh :

1)     Solusi Optimum Ganda


a)     Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 4X1 + 4X2
b)     Fungsi Pembatas :
X1 + 2X2 ≤ 10
X1 + 6X2    ≤ 36
X1            ≤ 4
X1, X2      ≥ 0

2)     Tidak Memiliki Solusi Layak


a)     Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 5X1 + 3X2
b)     Fungsi Pembatas :
4X1 + 2X2 ≤ 8
X1 ≥ 3
X2 ≥ 7
X1, X2 ≥ 0

2.2.5      Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Simplex


Metode Simpleks: metode pemecahan persoalan program linear yang begitu kompleks dan
luas, dan besar dengan metode aljabar (sederhana) dan grafik sulit dan tidak dapat diandalkan
Ciri khas metode simpleks ialah dengan memasukkan kegiatan disposal (disposal
activities). Peranan kegiatan disposal ini adalah untuk menampung sumber daya yang tersisa atau
tidak digunakan. Dengan adanya kegiatan disposal ini kita dapat membuat ketidaksamaan suatu
rumusan matetematika menjadi suatu persamaan.
Metode simpleks hanya diperkenankan nilai positif dari peubah-peubah Xij.
1.  Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (fungsi tujuan dan fungsi pembatas).
2.  Merubah model umum PL menjadi model simpleks:
a.  Fungsi Pembatas: tambahkan slack variabel dan/atau surplus variabel, dan/atau variabel buatan
(artifisial var).
b.  Fungsi tujuan :
Rubahlah bentuk fungsi tujuan implisit menjadi persamaan bentuk eksplisit.
Tambahkan/kurangi dengan slack var, surplus var dan/atau variabel buatan yang bernilai
nol.
3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks.
4. Lakukan langkah-langkah penyelesaian.
Langkah Penyelesaian

Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan

Langkah 2: Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel

Langkah 3: Memilih kolom kunci


Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah table simpleks. Pilihlah
kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka
terbesar.

Langkah 4: Memilih baris kunci


Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simpleks, dengan cara
mencari indeks tiap-tiap baris dengan membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang
sebaris pada kolom kunci.
Pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini batasan ke-2
yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi empat pada baris kunci. Nilai yang masuk
dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci.
Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci.
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci

Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci

Langkah 7: Melanjutkan perbaikan


Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6 untuk memperbaiki
tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris
pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif.

2.3 Penerapan Konsep Program Linear di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian


1.    Fungsi Permintaan
2.    Fungsi Penawaran
3.    Keseimbangan Pasar
4.    Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
5.    Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
6.    Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
7.    Analisis Peluang Pokok
BAB 3
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk mencapai
optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung pada
sejumlah variabel input. • Yang termasuk dalam komponen model program linear adalah variable
keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model.  Program linier bisa di selesaikan menggunakan
metode grafik untuk menentukan persoalan maksimum maupun minimum.

3.2              Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi program linear ini
terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi pertanian. Jika ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Levin, Richard I., David S. Rubin, Joel P. Stinson, dan Everette S. Gardner, Jr. (1992). Quantitative
Approaches to Management, eighth edition, New York, McGraw-Hill.

Ramadhan, Firdi. 2015. Linear Program, [Online]. Tersedia :


https://www.emaze.com/@ALRILFIC/Linear-Programming [2 Desember 2015]

Taha, Hamdy A. (1997). Operations Research, an Introduction,  sixth edition, Upper Saddle River,
New Jersey, Prentice Hall, Inc.
DAFTAR ISI halaman
Kata Pengantar………………………………………………………………….. i
Daftar Isi………………………………………………………………………… ii
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………….. 1
1.1 Latar belakang………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………… 1
BAB II Pembahasan……………………………………………………………. 2
2.1 Sejarah program linier………………………………………………….. 2
2.2 Materi program linier………………………………………………….. 2
2.3 Penerapan konsep program linier di bidang social ekonomi pertanian… 7
BAB III Penutup……………………………………………………………….. 8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 8
3.2 Saran………………………………………………………………….. 8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alla SWT, yang telah memberikanrahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyusun Makalah Matematika yangberjudul “Aplikasi
Matematika dalam Departemen Manajemen Bisnis”.Laporan ini berisi tentang program linier.
Penyusunan makalah ini dibuat tidak hanya dikarenakan kepentingan memenuhi tugas
yang diberikan, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan agar bermanfaat dikemudian hari.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kassih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan Makalah Matematika yang berjudul”program linier”.Terlepas dari semua itu,
penulis menyadari sebenarnya bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Penulis harap makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.

Penulis
Makalah
Tugas Remedial
Matematika Wajib

D
I
S
U
S
U
N

Oleh : Jordan
SMA PGRI BERAU
Makalah
Tugas Remedial
Matematika Wajib

D
I
S
U
S
U
N

Oleh : Asyari

SMA PGRI BERAU

Anda mungkin juga menyukai