Anda di halaman 1dari 8

KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan


guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Sehingga strategi pembelajaran mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Komponen dari strategi pembelajaran itu sendiri antara lain tujuan, bahan
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran dan
evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus
diorganisasikan sehingga antar sesama komponen terjadi kerjasama. Karena itu
guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja,
tetapi harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.

B. Uraian

Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling
berinteraksi dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan,
bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber

1. Tujuan

Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran.


Mau dibawa kemana siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya
tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika diibaratkan, tujuan sama dengan
komponen jantung pada sistem tubuh manusia. Oleh karenanya, tujuan
merupakan komponen yang pertama dan utama.

Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai
normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus
ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak
didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun
diluar sekolah.

Menurut Ny.Dr.Roestiyah,N.K (1989:44) mengatakan bahwa suatu tujuan


pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku (performance) murid-
murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajaran yang kita
ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari
pengajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri.

2. Guru

Masing-masing guru berbeda dalam pengalaman pengetahuan, kemampuan


menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup, maupun wawasannya.
Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi
belajar-mengajar yang digunakan dalam program pengajaran.

3. Peserta didik

Di dalam kegiatan belajar-mengajar, peserta didik mempunyai latar belakang


yang berbeda-beda. Seperti lingkungan sosial, lingkungan budaya, gaya belajar,
keadaan ekonomi, dan tingkat kecerdasan. Masing-masing berbeda-beda pada
setiap peserta didik. Makin tinggi kemajemukan masyarakat, makin besar pula
perbedaan atau variasi ini di dalam kelas. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam
menyusun suatu strategi belajar-mengajar yang tepat.
4. Materi pelajaran

Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal.
Materi formal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi (buku
paket) di sekolah, sedangkan materi informal ialah bahan-bahan pelajaran yang
bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Bahan-bahan yang
bersifat informal ini dibutuhkan agar pengajaran itu lebih relevan dan aktual.
Komponen ini merupakan salah satu masukan yang tentunya perlu
dipertimbangkan dalam strategi belajar-mengajar.

5. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai
pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.

Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Yang
dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dll. Sedangkan
alat bantu pengajaran adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur,
gambar, diagram, slide, video dan sebagainya. Alat bantu pengajaran dapat juga
dikatakan sebagai media. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
media adalah :

a) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran.

b) Dukungan terhadap isi pelajaran.

c) Kemudahan memperoleh media.


d) Keterampilan guru dalam menggunakannya.

e) Ketersediaan waktu menggunakannya.

f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Alat bantu pengajaran terutama media yang menggunakan audiovisual


mempunyai sifat sebagai berikut :

a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi

b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian

c. Kemampuan untuk meningkatkan transper (pengalihan) belajar

d. Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan


hasil yang dicapai

e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan)

6. Sumber pelajaran

Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi


berproses dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan
kepada anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil
dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar.

Jadi menurut (Drs. Udin Sari Winataputra, M.A dan Drs Rustana Adiwinata, 1991 :
165) yang dimaksud dengan sumber bahan belajar adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal
untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan
bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal
baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan
hal-hal baru (perubahan).

Dalam mengemukakan sumber –sumber belajar ini para ahli sepakat bahwa segal
sesuatu dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sesuai dengan kepentingan
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Macam-macam Sumber-sumber
belajar sebagai berikut :

a. Manusia (dalam keluarga, sekolah dan masyarakat)

b. Buku / perpustakaan/ bahan materi

c. Media Massa (majalah, surat kabar, radio, tv, dll)

d. Alam Lingkungan

e. Alat Pengajaran atau perlengkapan ( buku pelajaran, peta, gambar, kaset, tape,
papan tulis, kapur , spidol, dll)

f. Museum (Tempat penyimpanan benda-benda kuno)

g. Aktivitas yang meliputi : pengajaran berprogram, simulasi, karyawisata, sistem


pengajaran modul.

7 Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran.


Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya
dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan
dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.

Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya,


sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan
mengembangkan kemampuan belajar. Dari pengertian itu, tujuan evaluasi dapat
dilihat dari 2 segi, yaitu:

a) Tujuan Umum

1. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam


mencapai tujuan yang diharapkan

2. Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat

3. Menilai metode mengajar yang dipergunakan

b) Tujuan Khusus

1. Merangsang kegiatan siswa

2. Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan

3. Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan


bakat siswa yang bersangkutan

4. Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan


orang tua dan lembaga pendidikan

5. Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar


Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi
mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

2. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari
setiap murid

3. Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid

4. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan


belajar, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan
kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.

Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat


dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu :

a) Tes

• Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau


tingkat penguasaan materi pembelajaran

• Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas

• Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual

b) Non Tes
• Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi.

• Jenis-jenis non tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap

DAFTAR PUSTAKA

1. https://sites.google.com/site/pendidikansekitarkita/komponen-strategi-pembelajaran

2. https://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/strategi-pembelajaran/komponen-strategi-
belajar-mengajar

3. https://annissayudhakusuma.wordpress.com/2013/03/13/pengertian-pendekatan-
komponen-dan-jenis-strategi-belajar-mengajar-matematika/

Anda mungkin juga menyukai